Anda di halaman 1dari 13

Home About Me Contact Me Macrofag Television Tukeran Link Yuk Sahabat Macrofag

PESAN SEGERA
kel, atau 3 Askep Persentation dan Terima Pesanan
Search
Home » Asuhan Keperawatan » Askep Kebutuhan Oksigenasi Search

Monday, February 18, 2013


Askep Kebutuhan Oksigenasi
Unknown | 9:44 PM | Asuhan Keperawatan
Join Now
macrofag.blogspot.com
Sukai Halaman 2,5 rb suka
BAB I
PENDAHULUAN Ikuti 50 pengikut

[ Vistory ]

2 8 8 4 5 8 0

Popular Posts

Askep Ischialgia (Nyeri


Pada Pantat)

Satuan Acara penyuluhan


(SAP) Gagal Jantung
A. LATAR BELAKANG
Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar yang
digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan
aktifitas berbagai organ sel tubuh. Askep Keluarga
Dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari peranan Berencana (KB)
fungsi sisitem pernafasan dan kardiovaskuler yang menyuplai kebutuhan oksigen tubuh.
Dan dalam implementasinya mahasiswa keperawatan diharapkan lebih memahami
tentang apa oksigenasi, bagaimana proses keperawatan pada klien dengan gangguan
Askep Tuberculosis
oksigenasi dan bagaimana praktik keperawatan yang mengalami masalah atau (TBC) Paru
gangguan oksigenasi.

B. TUJUAN
Tujuan Umum Askep Kebutuhan
Aktivitas dan Latihan
Tujuan umum penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa khususnya
mahasiswa S1 keperawatan ekstensi, mampu mengingat kembali (review)
mengenai konsep pemenuhan kebutuhan oksigenasi dan praktek
MENGENAL BAGIAN INFUS DAN
keperawatanyang bisa diimplementasikan pada klien yang mengalami gangguan TRANFUSI SET BESERTA
oksigenasi FUNGSINYA
Tujuan Khusus

Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa lebih memahami
:
Pengaruh Nilai Sosial
· Pengertian Oksigenasi Budaya Terhadap
· Tujuan pemberian oksigenasi Keshatan
· Anatomi sistem pernafasan
· Fisiologi sistem pernafasan
CARA MENANGANI
· Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan oksigen
INFUSAN MACET
· Perubahan Fungsi pernapasan TANPA SPOOLING

BAB II Askep Perawatan


KONSEP DASAR Kesehatan Masyarakat
(PERKESMAS)
A. Pengertian
Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi tubuh. Kekurangan
oksigen kurang dari lima menit akan menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Selain itu Askep Gastroenteritis
oksigen digunakan oleh sel tubuh untuk mempertahankan kelangsungan metabolisme (Diare) Pada Anak
sel. Oksigen akan digunakan dalam metabolisme sel membentuk ATP (Adenosin
Trifosfat) yang merupakan sumber energi bagi sel tubuh agar berfungsi secara optimal.

Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara


melancarkan saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2)
Blog Archive
sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.
► 2019 (3)
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada ► 2018 (21)
tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.
► 2017 (86)

B. Tujuan pemberian oksigenasi ► 2014 (78)


Prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dapat dilakukan dengan pemberian oksigen ▼ 2013 (396)
dengan menggunakan kanula dan masker, fisioterapi dada, dan cara penghisapan lendir ► December (1)
(suction)
► November (6)
Tujuan :
1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan ► October (31)
2. Untuk menurunkan kerja paru-paru ► September (56)
3. Untuk menurunkan kerja jantung
► August (28)
Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi,
kardiovaskuler, dan keadaan hematologi. ► July (17)
► June (29)
C. Anatomi Sistem Pernapasan ► May (20)
1. Saluran Nafas Atas
► April (10)
a. Hidung
1) Terdiri atas bagian eksternal dan internal ► March (93)
2) Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh ▼ February (105)
tulang hidung dan kartilago Pengertian, Bentuk dan Domain
3) Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang Perilaku
dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh
Anatomi Fisiologi Sistem
pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum Pencernaan
4) Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang
Pengaruh Nilai Sosial Budaya
sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa Terhadap Keshatan
hidung
Askep Anak Tetanus
5) Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang
mensekresi lendir secara terus menerus dan bergerak ke Askep Anak Spina Bifida
belakang ke nasofaring oleh gerakan silia SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
6) Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke Perawatan Luka
dan dari paru-paru Askep Cedera Kepala
7) Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan
Apakah IMUNISASI Itu??
melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke
dalam paru-paru Laporan Pendahuluan Vaksin
8) Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori Askep Meningitis Anak
(penghirup) karena reseptor olfaktori terletak dalam mukosa
Askep Epilepsi
hidung, dan fungsi ini berkurang sejalandengan pertambahan Askep Anak Encephalitis
usia.
Askep Diare (Gastroenteritis) Grade
I
2. Faring
Askep Anak dengan Kejang Demam
a. Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang
menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laring Askep Bronchopneumonia Pada
Anak
b. Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral
(orofaring), dan laring (laringofaring) Jurnal Bronchopneumoni
c. Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus Askep Ventrikel Septal Defect
respiratorius dan digestif (VSD)
Askep Congenital Heart Desease
3. Laring
Jurnal Congenital Heart Desease
a. Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago
yang menghubungkan faring dan trakea Askep Kawasaki (sindrom nodus
limfa mukokutan) pad...
b. Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:
1) Epiglotis Askep Atsma (asma Bronchiale)
pada Anak
daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah
laring selama menelan Askep Anak dengan Tumor Will
2) Glotis Askep TYPOID / TYPHUS
ostium antara pita suara dalam laring ABDOMINALIS
3) Kartilago tiroid Askep Anak Dengan Thalasemia
kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago
Askep Anak dengan Nefrotik
ini membentuk jakun (Adam's apple)
Syndrome
4) Kartilago krikoid
satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring JURNAL MECONIUM
ASPIRATION SYNDROME
(terletak di bawah kartilago tiroid)
5) Kartilago aritenoid Askep Anak dengn Campak
(Morbili)
digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago
tiroid Askep Meconium Aspiration
Syndrome (MAS)
6) Pita suara
ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang Askep MAS (Meconium Aspiration
menghasilkan bunyi suara (pita suara melekat pada Syndrome)
lumen laring) Askep Anak Leukimia
c. Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya Askep ITP (Idiopathic
vokalisasi Trombocytopenic Purpura)
d. Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari
Askep Gagal Ginjal (GGA/GGK)
obstruksi benda asing dan memudahkan batu pada Anak
Askep Gastroenteritis (Diare) Pada
Anak
4. Trakea
Askep Anemial Aplastik
a. Disebut juga batang tenggorok
b. Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut Makalah Diabetes Pada Anak
karina Askep Dermatitis Pada Anak
Artikel Rhabdomyosarcoma
2. Saluran Nafas Bawah
1. Bronkus Format Tindakan Inhalasi
a. Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri Askep Tumor Paru
b. Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris Askep Trauma Abdomen
kiri (2 bronkus)
Format Pengkajian Keperawatan
c. Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental
Luka Bakar
dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental
d. Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi Konsep dan Perawatan Luka
Kolostomi
bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat
yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf Askep Carsinoma Colon
Askep Tuberculosis (TBC) Paru
2. Bronkiolus
Askep Harga Diri Rendah
a. Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus
Askep Jiwa Isolasi Sosial
b. Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang
memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus Contoh Kasus Askep Maternitas
untuk melapisi bagian dalam jalan napas Askep Intrapartum / Intranatal
Askep Adaptasi Fisiologi dan
3. Bronkiolus Terminalis Psikologi Intranatal
Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus Askep Hipospadia
terminalis (yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)
Askep Campak
Askep HIV AIDS
4. Bronkiolus respiratori
a. Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus JURNAL HODKIN LYMPHOMA
respiratori SAP Limpoma Hodkin
b. Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional
ASKEP LYMPHOMA HODGKIN
antara jalan napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas
FUNGSI CAIRAN EMPEDU
5. Duktus alveolar dan Sakus alveolar KTI Gambaran Mekanisme Koping
a. Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus Mahasiswa
alveolar dan sakus alveolar KTI Gmbaran Tingkat Kecemasan
b. Dan kemudian menjadi alveoli Ibu Monepouse
KTI KONSEP DIRI PADA PASIEN
6. Alveoli GANGRENE
a. Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2
KTI Gambaran Harga Diri Mantan
b. Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu TKI
lembar akan seluas 70 m2
Penelitian/KTI Kecerdasan
c. Terdiri atas 3 tipe : Emosional
1) Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang
Askep Rmaja Putri Pubertas
membentuk dinding alveoli
2) Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara Askep Stroke
metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid BAB III : Tinjauan Kasus Post
yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar Partum Cecarea
agar tidak kolaps) BAB II : Askep Post Partum
3) Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang Cecarea
merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai Askep Ibu Post Partum Sectio
mekanisme pertahanan Cecarea
BAB III : Metode Penelitian jiwa
7. Paru-paru Perilaku Kekerasa...
a. Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut
BAB II : Konsep Jiwa (Perilaku
b. Terletak dalam rongga dada atau toraks Kekerasan)
c. Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi
Pendahuluan KTI Jiwa (Perilaku
jantung dan beberapa pembuluh darah besar Kekerasan)
d. Setiap paru mempunyai apeks dan basis
Analisa Data JIwa Perilaku
e. Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh
Kekerasan
fisura interlobaris
f. Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus Abstrak KTI Jiwa Perilaku
Kekerasan
g. Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen
sesuai dengan segmen bronkusnya Transkip Verbatim Hasil Wawancara
Jiwa Perilaku Ke...

8. Pleura Angket Penelitian Jiwa Perilaku


Kekerasan (bahasa ...
a. Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan
jaringan elastis Angket Penelitian Jiwa Perilaku
b. Terbagi mejadi 2 : Kekerasan
1) Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada Makalah Pelayanan Kesehatan
2) Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru- Peduli Remaja (PKPR)
paru Perbaikan Gizi Makro
c. Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan
Makalah keselamatan dan kesehatan
tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua kerja (K3)
permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk
Konsep Nursing Center
mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru
d. Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan Askep Post Op Cesarea Atas
Indikasi Perdarahan Ant...
atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru
Askep Sectio Cessarea
D. Fisiologi Sistem Pernapasan PROGRAM PENGOBATAN
Bernafas/pernapasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan DASAR DI PUSKESMAS
lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi). Kesehatan Ibu dan Anak
Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah
ASKEP USAHA KESEHATAN
pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernapasan, diafragma, isi SEKOLAH (UKS)
abdomen, dinding abdomen, dan pusat pernapasan di otak. Pada keadaan istirahat
Askep Perawatan Kesehatan
frekuensi pernapasan antara 12-15 kali per menit.
Masyarakat (PERKESMAS)
Askep Kebutuhan Seksual
Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :
HIPERSENSITIVITAS TIPE I
1. Ventilasi
REAKSI HIPERSENSITIVITAS
yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru
TIPE 4
atau sebaliknya.
Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan Makalah Filsafat Keperawatan
tekanan antara udara atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada Pendahuluan Askep Cemas
,mengembang, diafragma turun dan volume paru bertambah. Askep DBD/DHF (Dengue
Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif. Haemoragic Fever)
Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
Askep Kebutuhan Aktivitas dan
a. Tekanan udara atmosfir Latihan
b. Jalan nafas yang bersih
ENZIM TUBUH MANUSIA
c. Pengembangan paru yang adekuat
Askep Kebutuhan Oksigenasi
2. Difusi Artikel, Askep dan SAP Kesehatan
yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara
IMUNISASI
alveolus dan kapiler paru-paru.
Jurnal Dengue Hemoragic Fever
Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang
bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan ASKEP ANAK DENGAN
tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat MARASMUS
tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang Askep Diabetes Melitus
sangat rapat, membran ini kadang disebut membran respirasi. Jurnal influenza
Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing
Askep Meningitis
sisi membran respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. Secara
normal gradien tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang
memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :
a. Luas permukaan paru
b. Tebal membran respirasi
c. Jumlah darah
d. Keadaan/jumlah kapiler dara
e. Afinitas
f. Waktu adanya udara di alveoli

3. Transpor
yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh
dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan
karbondioksida harus ditransportasikan dari jaringan kembali ke
paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan berikatan dengan
hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan
sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam
cairan plasma dan sel-sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
1. Curah jantung (cardiac Output / CO)
2. Jumlah sel darah merah
3. Hematokrit darah
4. Latihan (exercise)
5. Keadaan pembuluh darah
Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh system respirasi,
kardiovaskuler, dan keadaan hematologi.
· Sistem kardiovaskuler
Kemampuan oksigenasi pada jaringan sangat dipengaruhi oleh fungsi
jantung untuk memompa darah sebagai transport oksigen. Darah masuk
ke atrium kiri dari vena pulmonaris. Aliran darah keluar dari ventrikel
kiri menuju aorta melalui katup aorta. Kemudian dari aorta darah
disalurkan ke seluruh sirkulasi sistemik melalui arteri, arteriol, dan
kapiler serta menyatu kembali membentuk vena yang kemudian dialirkan
ke jantung melalui atrium kanan. Darah dari atrium kanan masuk dalam
ventrikel kanan melalui katup pulmonalis untuk kemudian dialirkan ke
paru-paru kanan dan kiri untuk berdifusi. Darah mengalir di dalam vena
pulmonalis kembali ke atrium kiri dan bersikulasi secara sistemik
berdampak pada kemampuan transport gas oksigen dan karbon dioksida.

· Hematologi
Oksigen membutuhkan transport dari paru-paru ke jaringan dan karbon
dioksia dari jaringan ke paru-paru. Sekitar 97% oksigen dalam darah
dibawa eritrosit yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan 3 %
oksigen larut dalam plasma. Setiap sel darah merah mengandung 280
juta molekul Hb dan setiap molekul dari keempat molekul besi dalam
hemoglobin berikatan dengan satu molekul oksigenasi membentuk
oksihemoglobin (HbO2). Afinitas atau ikatan Hb dengan O2 dipengaruhi
oleh suhu, ph, konsentrasi 2,3 difosfogliserat dalam darah merah.
Dengan demikian besarnya Hb dan jumlah eritrosit akan memengaruhi
transport gas.

E. Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan oksigen.


1. Faktor Fisiologi
a. Menurunnya kapasitas pengingatan O2 seperti pada anemia.
b. Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi
saluran napas bagian atas.
c. Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan
transport O2 terganggu.
d. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu
hamil, luka, dan lain-lain.
e. Kondisi yang memengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada
kehamilan, obesitas, muskulus skeleton yang abnormal, penyalit
kronik seperti TBC paru.
2. Faktor Perkembangan
a. Bayi prematur yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan.
b. Bayi dan toddler adanya risiko infeksi saluran pernapasan akut.
c. Anak usia sekolah dan remaja, risiko infeksi saluran pernapasan dan
merokok.
d. Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat, kurang
aktivitas, stress yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-
paru.
e. Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan
kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru
menurun.
3. Faktor Perilaku
a. Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi
paru, gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen
berkurang, diet yang tinggi lemak menimbulkan arterioklerosis.
b. Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen.
c. Merokok : nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah
perifer dan koroner.
d. Substansi abuse (alcohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake
nutrisi/Fe menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alcohol,
menyebabkan depresi pusat pernapasan.
e. Kecemasan : menyebabkan metabolism meningkat
4. Faktor Lingkungan
a. Tempat kerja
b. Suhu lingkungan
c. Ketinggian tempat dan permukaan laut.

· Perubahan-perubahan fungsi jantung yang memengaruhi kebutuhan oksigenasi :


1. Gangguan kondiksi seperti distritmia (takikardia/bradikardia).
2. Perubahan cardiac output, menurunnya cardiac output seoerti pada
pasien dekom menimbulkan hipoksia jaringan.
3. Kerusakan fungsi katup seperti pada stenosis, obstruksi, regurgitasi
darah yang mengakibatkan ventrikel bekerja lebih keras.
4. Myocardial iskhemial infark mengakibatkan kekurangan pasokan
darah dari arteri koroner ke miokardium.

F. Perubahan Fungsi pernapasan


1. Hiperventilasi
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-
paru agar pernapasan lebih cepat dan dalam. Hiperventilasi dapat
disebabkan karena :
a. Kecemasan
b. Infeksi/sepsis
c. Keracunan obat-obatan
d. Ketidakseimbangan asam basa seperti pada asidosis metabolic.

Tanda-tanda dan gejala hiperventilasi adalah takikardia, napas


pendek, nyeri dada (chest pain), menurunkan konsentrasi,
disorientasi , tinnitus.

2. Hipoventilasi
Hivoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk
memenuhi penggunaan O2 tubuh atau untuk mengeluarkan CO2
dengan cukup. Biasanya terjadi pada keadaan atelektasis (kolaps
paru).

Tanda-tanda dan gejala pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri


kepala, penurunan kesadaran, disorientasi, kardiakdistritmia,
ketidakseimbangan elektrolit, kejang dan kardiak arrest.

3. Hipoksia
Tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat dari defisiensi O2
yang diinspirasi atau meningkatkan penggunaan O2 pada tingkat
seluler. Hipoksia dapat disebabkan oleh :
a. Menurunnya hemoglobin
b. Berkurangnya konsentrasi O2 jika berada di puncak gunung.
c. Ketidakmampuan jaringan mengikat O2 seperti pada keracunan
sianida.
d. Menurunnya difusi O2 dari alveoli ke dalam darah seperti
pneumonia.
e. Menurunnya perfusi jaringan seperti pada syok.
f. Kerusakan/gangguan ventilasi.

Tanda-tanda hipoksia antara lain : kelelahan, kecemasan,


menurunnya kemampuan konsentrasi, nadi meningkat, pernapasan
cepat dan dalam, sianosis, sesak napas, dan clubbing.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan
Secara umum pengkajian dimulai dengan mengumpulkan data tentang :
1. Biodata pasien (umur, sex, pekerjaan, pendidikan)
Umur pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara
fisik maupun psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk
mengetahui hubungan dan pengaruhnya terhadap terjadinya
masalah/penyakit, dan tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap
pengetahuan klien tentang masalahnya/penyakitnya.
2. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh
klien pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat
keluhan utama seharusnya mengandung unsur PQRST
(Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time)
3. Riwayat perkembangan
a. Neonatus : 30 - 60 x/mnt
b. Bayi : 44 x/mnt
c. Anak : 20 - 25 x/mnt
d. Dewasa : 15 - 20 x/mnt
e. Dewasa tua : volume residu meningkat, kapasitas vital menurun
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga yang mengalami
masalah / penyakit yang sama.
5. Riwayat sosial
Perlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya :
merokok, pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen
dll.

6. Riwayat psikologis
Disini perawat perlu mengetahui tentang :
1. Perilaku / tanggapan klien terhadap masalahnya/penyakitnya
2. Pengaruh sakit terhadap cara hidup
3. Perasaan klien terhadap sakit dan therapi
4. Perilaku / tanggapan keluarga terhadap masalah/penyakit dan therapi
7. Riwayat spiritual
8. Pemeriksaan fisik
a. Hidung dan sinus
Inspeksi : cuping hidung, deviasi septum, perforasi, mukosa (warna,
bengkak, eksudat, darah), kesimetrisan hidung.
Palpasi : sinus frontalis, sinus maksilaris
b. Faring
Inspeksi : warna, simetris, eksudat ulserasi, bengkak
c. Trakhea
Palpasi : dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan jari
tengah pada bagian bawah trakhea dan raba trakhea ke atas, ke bawah
dan ke samping sehingga kedudukan trakhea dapat diketahui.
d. Thoraks
Inspeksi :
· Postur, bervariasi misalnya pasien dengan masalah pernapasan
kronis klavikulanya menjadi elevasi ke atas.
· Bentuk dada, pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Dada bayi
berbentuk bulat/melingkar dengan diameter antero-posterior sama
dengan diameter tranversal (1 : 1). Pada orang dewasa
perbandingan diameter antero-posterior dan tranversal adalah 1 : 2

Beberapa kelainan bentuk dada diantaranya :


1) Pigeon chest yaitu bentuk dada yang ditandai dengan
diameter tranversal sempit, diameter antero-posterior
membesar dan sternum sangat menonjol ke depan.
2) Funnel chest merupakan kelainan bawaan dengan ciri-ciri
berlawanan dengan pigeon chest, yaitu sternum menyempit
ke dalam dan diameter antero-posterior mengecil. Barrel
chest ditandai dengan diameter antero-posterior dan
tranversal sama atau perbandingannya 1 : 1.

Kelainan tulang belakang diantaranya :


a. Kiposis atau bungkuk dimana punggung
melengkung/cembung ke belakang.
b. Lordosis yaitu dada membusung ke depan atau punggung
berbentuk cekung.
c. Skoliosis yaitu tergeliatnya tulang belakang ke salah satu sisi.

· Pola napas
a. eupnea yaitu pernapasan normal dimana kecepatan 16 - 24
x/mnt, klien tenang, diam dan tidak butuh tenaga untuk
melakukannya,
b. tachipnea yaitu pernapasan yang cepat, frekuensinya lebih
dari 24 x/mnt, atau bradipnea yaitu pernapasan yang lambat,
frekuensinya kurang dari 16 x/mnt
c. apnea yaitu keadaan terhentinya pernapasan.

· Kaji volume pernapasan


a. hiperventilasi yaitu bertambahnya jumlah udara dalam paru-
paru yang ditandai dengan pernapasan yang dalam dan
panjang
b. hipoventilasi yaitu berkurangnya udara dalam paru-paru yang
ditandai dengan pernapasan yang lambat.
· Kaji sifat pernapasan apakah klien menggunakan pernapasan
dada yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan dada,
ataukah pernapasan perut yaitu pernapasan yang ditandai dengan
pengembangan perut.
· Kaji ritme/irama pernapasan yang secara normal adalah reguler
atau irreguler,
- cheyne stokes yaitu pernapasan yang cepat kemudian
menjadi lambat dan kadang diselingi apnea.
- kusmaul yaitu pernapasan yang cepat dan dalam, atau
pernapasan biot yaitu pernapasan yang ritme maupun
amplitodunya tidak teratur dan diselingi periode apnea.
· Perlu juga dikaji kesulitan bernapas klien, apakah dispnea yaitu
sesak napas yang menetap dan kebutuhan oksigen tidak terpenuhi,
ataukah ortopnea yaitu kemampuan bernapas hanya bila dalam
posisi duduk atau berdiri
· Perlu juga dikaji bunyi napas
- stertor/mendengkur yang terjadi karena adanya obstruksi
jalan napas bagian atas
- stidor yaitu bunyi yang kering dan nyaring dan didengar saat
inspirasi
- wheezing yaitu bunyi napas seperti orang bersiul,
- rales yaitu bunyi yang mendesak atau bergelembung dan
didengar saat inspirasi
- ronchi yaitu bunyi napas yang kasar dan kering serta di
dengar saat ekspirasi.
· Perlu juga dikaji batuk dan sekresinya, apakah klien mengalami
- batuk produktif yaitu batuk yang diikuti oleh sekresi,
- non produktif yaitu batuk kering dan keras tanpa sekresi
- hemoptue yaitu batuk yang mengeluarkan darah
· Status sirkulasi, dalam hal ini perlu dikaji heart rate/denyut nadi
- takhikardi yaitu denyut nadi lebih dari 100 x/mnt, ataukah
- bradikhardi yaitu denyut nadi kurang dari 60 x/mnt.
Juga perlu dikaji tekanan darah
- hipertensi yaitu tekanan darah arteri yang tinggi
- hipotensi yaitu tekanan darah arteri yang rendah.
· Juga perlu dikaji tentang oksigenasi pasien apakah
- anoxia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam
jaringan kurang
- hipoxemia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen
dalam darah kurang
- hipoxia yaitu berkurangnya persediaan oksigen dalam
jaringan akibat kelainan internal atau eksternal
- cianosis yaitu warna kebiru-biruan pada mukosa membran,
kuku atau kulit akibat deoksigenasi yang berlebihan dari Hb
- clubbing finger yaitu membesarnya jari-jari tangan akibat
kekurangan oksigen dalam waktu yang lama.

Palpasi :
Untuk mengkaji keadaan kulit pada dinding dada, nyeri tekan, massa,
peradangan, kesimetrisan ekspansi dan taktil vremitus.
Taktil vremitus adalah vibrasi yang dapat dihantarkan melalui sistem
bronkhopulmonal selama seseorang berbicara. Normalnya getaran
lebih terasa pada apeks paru dan dinding dada kanan karena
bronkhus kanan lebih besar. Pada pria lebih mudah terasa karena
suara pria besar.

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan oksigenasi diantaranya adalah :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Pola napas tidak efektif
3. Gangguan pertukaran gas
4. Penurunan kardiak output
5. Rasa berduka
6. Koping tidak efektif
7. Perubahan rasa nyaman
8. Potensial/resiko infeksi
9. Interaksi sosial terganggu
10. Intoleransi aktifitas, dll sesuai respon klien

1. Bersihan jalan napas tidak efektif


Yaitu tertumpuknya sekresi atau adanya obstruksi pada saluran napas.
Tanda-tandanya :
· Bunyi napas yang abnormal
· Batuk produktif atau non produktif
· Cianosis
· Dispnea
· Perubahan kecepatan dan kedalaman pernapasan

Kemungkinan faktor penyebab :


· Sekresi yang kental atau benda asing yang menyebabkan obstruksi
· Kecelakaan atau trauma (trakheostomi)
· Nyeri abdomen atau nyeri dada yang mengurangi pergerakan dada
· Obat-obat yang menekan refleks batuk dan pusat pernapasan
· Hilangnya kesadaran akibat anasthesi
· Hidrasi yang tidak adekuat, pembentukan sekresi yang kental dan sulit
untuk di expektoran
· Immobilisasi
· Penyakit paru menahun yang memudahkan penumpukan sekresi

2. Pola napas tidak efektif


Yaitu respon pasien terhadap respirasi dengan jumlah suplay O2 kejaringan
tidak adekuat
Tanda-tandanya :
· Dispnea
· Peningkatan kecepatan pernapasan
· Napas dangkal atau lambat
· Retraksi dada
· Pembesaran jari (clubbing finger)
· Pernapasan melalui mulut
· Penambahan diameter antero-posterior
· Cianosis, flail chest, ortopnea
· Vomitus
· Ekspansi paru tidak simetris

Kemungkinan faktor penyebab :


· Tidak adekuatnya pengembangan paru akibat immobilisasi, obesitas,
nyeri
· Gangguan neuromuskuler seperti : tetraplegia, trauma kepala, keracunan
obat anasthesi
· Gangguan muskuloskeletal seperti : fraktur dada, trauma yang
menyebabkan kolaps paru
· CPPO seperti : empisema, obstruksi bronchial, distensi alveoli
· Hipoventilasi akibat kecemasan yang tinggi
· Obstruksi jalan napas seperti : infeksi akut atau alergi yang menyebabkan
spasme bronchial atau oedema
· Penimbunan CO2 akibat penyakit paru

3. Gangguan pertukaran gas


Yaitu perubahan asam basa darah sehingga terjadi asidosis respiratori dan
alkalosis respiratori.
Tanda-tandanya :
· Dispnea,
· Abnormal gas darah arteri
· Hipoksia
· Gelisah
· Takikardia
· Sianosis
· Hipoksemia
· Tingkat kedalaman irama pernafasan abnormal

Kemungkinan penyebab :
· Penumpukan cairan dalam paru
· Gangguan pasokan oksigen
· Obstruksi saluran pernapasan
· Bronkhospasme
· Edema paru
· Pembedahan paru

Kemungkinan penyebab :
· Disfungsi kardiak output akibat penyakit arteri koroner, penyakit jantung
· Berkurangnya volume darah akibat perdarahan, dehidrasi, reaksi alergi
dan reaksi kegagalan jantung
· Cardiak arrest akibat gangguan elektrolit
· Ketidakseimbangan elektrolit seperti kelebihan potassiom dalam darah

C. Rencana Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
Inter vensi:
a. Auskultasi dada bagian anterior dan posterior
Rasional : untuk mengetahui adanya penurunan atau tidaknya ventilasi
dan bunyi tambahan.
b. Lakukan pengisapan jalan napas bila diperlukan
Rasional : Merangsang terjadinya batuk atau pembersihan jalan napas
secara mekanik pada pasien yang tak mampu batuk secara efektif dan
penurunan kesadaran
c. Pertahankan kaedekuatan hidrasi untuk menurunkan viskositas sekresi.
Rasional : memobilisasi keluarnya sputum
d. Instruksikan untuk batuk efektif & teknis napas dalam
untuk memudahkan keluarnya sekresi.
Rasional : memudahkan ekspansi maksimal paru atau jalan napas lebih
kecil dan membantu silia untuk mempermudah jalan napas
e. Kolaborasi dengan berikan obat sesuai indikasi: mukolitik,
ekspektoran, bronkodilator, analgesik
Rasional : Untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi sekret.
f. Kolaborasi dengan berikan obat sesuai indikasi :mukolitik,
ekspektoran, bronkodilator.
Rasional : untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi sekret
g. Kolaborasi dengan bantu mengawasi efek pengobatan nebulizer dan
fisioterapi lain mis : spiromerti iasentif, perkusi, drainase postural.
Rasional : memudahkan pengenceran dan pembuangan secret.
2. Pola napas tidak efektif
a. Tinggikan kepala tempat tidur, letakkan pada posisi semi fowler
Rasional : Merangsang fungsi pernapasan atau ekspansi paru
b. Bantu klien untuk melakukan batuk efektif & napas dalam
Rasional : Meningkatkan gerakan sekret ke jalan napas, sehingga
mudah untuk dikeluarkan
c. Berikan tambahan oksigen masker/ oksigen nasal sesuai indikasi
Rasional : Meningkatkan pengiriman oksigen ke paru untuk kebutuhan
sirkulasi.
d. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian ekspektoran
Rasional : Membantu mengencerkan secret, sehingga mudah untuk
dikeluarkan
3. Gangguan pertukaran gas
a. Berikan O2 sesuai indikasi
Rasional : Meningkatkan konsentrasi oksigen alveolar dan dapat
memperbaiki hipoksemia jaringan
b. Pantau GDA Pasien
Rasional : Nilai GDA yang normal menandakan pertukaran gas
semakin membaik
c. Pantau pernapasan
Rasional : Untuk evaluasi distress pernapasan

4. Penurunan kardiak output


a. Palpasi nadi perifer
Rasional : Penurunan curah jantung dapat menunjukan menurunnya nadi
radial,popliteal,dorsalis pedis & pastibial
b.Observasi kuliat terhadap pucat dan sianosis
Rasional : Pucat menunjukan menurunnya perfusi perifer terhadap tidak adekuatnya
curah jantung, vasokontriksi & anemia.
c. Pantau TTV
Rasional : TTV dalam batas normal menunjukan kerja jantung normal
d. Kolaborasi pemberian O2
Rasional : Meningkatkan asupan oksigen dan mencegah hipoksia

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme
untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah
peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2) kedalam tubuh
serta menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi. Penyampaian
oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler
dan hematology.
Sistem pernafasan terdiri dari organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah
pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernafasan, diagfragma, isi
abdomen, dinding abdomen dan pusat pernafasan di otak. Pada keadaan istirahat
frekuensi pernafasan 12-15 kali per menit. Ada 3 langkah dalam proses oksigenasi yaitu
ventilasi, perfusi paru dan difusi.

B. Saran
Disadari oleh kelompok bahwa makalah yang telah disusun oleh kelompok yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi” masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kelompok mengharapkan saran terhadap makalah yang
bersifat membangun agar makalah yang dibuat dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat

bagi orang lain masyarakat pada umumnya.

DOWNLOAD ASKEP KEBUTUHAN OKSIGENASI FREE :


HERE

Diposkan oleh Unknown di 9:44 PM


lucu (0) menarik (1) keren (1)
Reaksi:

2 comments:

Bryan Eagles'Jovhiend April 6, 2013 at 11:19 AM


like this...
mmbntu bnget tugas kuliahQ,,,
mksih yah
God Bless You
Reply

Replies

uciha itachi April 7, 2013 at 9:33 PM


Aminn dan Alhamdulillah,,,
makasih kunjungnny, di tunggu kunjungannya dan follownya...
Semoga Kita diberikan KESEHATAN Lahir dan Batin ^_^

Reply

Enter your comment...

Comment as: Tom Antarnisti Sign out

Publish Preview Notify me

Newer Post Home Older Post

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Copyright © 2019 DUNIA KEPERAWATAN | Template By : Widget Craft | Created By - Hardeep Asrani

Anda mungkin juga menyukai