BAB 9
BAHAN BAKU: PENGENDALIAN, PERHITUNGAN BIAYA, DAN PERENCANAAN
Persetujuan faktur adalah penting dalam pengendalian bahan baku, karena
proses tersebut memverifikasi bahwa barang telah diterima sesuai dengan pesanan
dan pemmbayaran dapat dilakukan. Pada saat bahan baku sampai di departemen
penerimaan, perusahaan biasanya juga menerima faktur dari pemasok. Faktur dan
satu salinan pesanan pembelian disampaikan di departemen akuntansi.
Harga yang tercantum dalam faktur pemasok dan beban transportasi adalah biaya
pembelian barang yang paling jelas terlihat. Sementara biaya yang tidak jelas
keliihatan adalah biaya yang dapat disebut biaya akuisisi, yaitu biaya untuk melakukan
fungsi pembelian, penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi,
penyimpanan, akuntansi. Keterbatasan praktis memengaruhi perlakuan atas biaya-
biaya tersebut, karena menyesuaikan setiap faktur dengan semua biaya-biaya akuisisi
yang terlibat memerlukan usaha yang biayanya jauh lebih besar dibandingkan dengan
manfaat yang diperoleh dari semakin akuratnya pengukuran biaya.
Bahan baku dan satu salinan laporan penerimaan dikirimkan ke bagian
gudang dari departemen penerimaan atau departemen pemeriksaan. Petugas gudang
bertanggung jawab untuk mengamankan bahan baku, menempatkannya dikotak atau
lokasi lain sampai dibutuhkan, dan memastikan bahwa semua bahan baku yang
dikeluarkan dari gudang sesuai dengan bukti permintaan bahan baku yang
bersangkutan. Akses ke gudang biasanya sangat ketat, dimana bahan baku
dikeluarkan dari jendela berjeruji.
Perencanaan kebutuhan bahan baku (materials requirements planning-MRP)
adalah simulasi komputer untuk mengelola kebutuhan bahan baku berdasarkan daftar
bahan baku yang diperlukan untuk setiap produk, status persediaan, dan proses
produksi.
Pengendalian bahan baku dilakukan melalui pengaturan fungsional,
pembebanan tanggung jawab, dan bukti-bukti dokumenter. Hal tersebut dimulai dari
persetujuan anggaran penjualan dan produksi dan dari penyelesaian produk yang
siap untuk dijual dan pengiriman produk ke gudang atau pelanggan. Ada dua tingkat
pengendalian persediaan: pengendalian unit dan pengendalian uang. Manajer
ppembelian dan manajer produksi terutama tertarik pada pengendalian unit, mereka
berfikir memesan dan melakukan permintaan dalam unit dan bukannya dalam nilai
uang.
BAB 10
JUST-IN-TIME DAN BACKFLUSHING
BAB 11
TENAGA KERJA: PENGENDALIAN DAN AKUNTANSI BIAYA
BAB 12
OVERHEAD PABRIK: ANGGARAN, AKTUAL, DAN PEMBEBANAN
BAB 13
BIAYA OVERHEAD PABRIK: DEPARTEMENTALISASI
BAB 14
AKUNTANSI AKTIVITAS: PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
DAN MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS