Disusun Oleh :
1. Ahmad Munif
2. Arif Cahyo Wibowo
3. Arif Rusdiana
4. Bagus Ulin Nuha
5. Dewi Hertika Milasari
6. Endang Setyowati
7. Fianti
8. Heni Antika
9. Heni Ay Susi
10. Heni Pertiwi Trisnawati
11. Indah Setiyowati
12. Indarwati
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Warga Masyarakat di Jl.Tambak Mulyo kel. Kemijen Kec. Semarang Timur
dapat memahami dan mengerti tenteng DBD dan cara pencegahannya setelah
dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan dengan pencapaian hasil 70%.
2. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 100 menit warga masyarakat di
Jl. Tambak Mulyo Kel. Kemijen Kec. Semarang Timur akan mampu:
a. Menjelaskan kembali pengertian DBD sesuai dengan bahasanya sendiri.
b. Menyebutkan kembali factor yang menyebabkan DBD
c. Menguraikan kembali cirri-ciri nyamuk penyebab DBD
d. Menguraikan kembali cara penularan DBD
e. Menyebutkan kembali tanda dan gejala penyakit DBD
f. Menjelaskan kembali cara pencegahan penyakit DBD
g. Menguraikan kembali penyebaran penyakit DBD
h. Menjelaskan kembali cara pengobatan penyakit DBD
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Penyakit DBD
2. Penyebab penyakit DBD
3. Ciri-ciri nyamuk DBD
4. Cara penularan DBD
5. Tanda dan gejala penyakit DBD
6. Cara pencegahan penyakit DBD
7. Penyebaran / Epidemiologi penyakit DBD
8. Cara pengobatan penyakit DBD
C. METODE PEMBELAJARAN
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
D. ALAT
a. Leaflet
b. Contoh Abate
E. EVALUASI
Bentuk soal
Pilihan Ganda, 10 pertanyaan.
G. INDIKATOR KEBERSIHAN
Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila 70% dari jumlah peserta
mendapatkan nilai diatas 60.
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN DBD
A. Pengertian
DBD atau Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus yang menyebabkan gangguan pada pembulauh darah kapiler dan pada system
pembekuan darah, sehingga menyebabkan perdarahan. Penyakit ini ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
B. Etiologi / Penyebabnya
Penyebab DB ( Demam Berdarah ) adalah nyamul Aedes Aegypti yang
membawa virus dengue. Virus ini berasal dari empat serotype virus dari genus
flavivirus, Famili, Flaviviridaen darah, sehingga mengakibatkan perdarahan
perdarahan.
F. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai cara :
1. Dengan 3M+, antara lain :
a. Mengubur
Mengubur kaleng, ember bekas, tempurung kelapa, ban bekas, tempurung
kelapa yang biasanya kalau musim penghujan berisi air hujan.
b. Menguras
Menguras semua bak mandi, tendon air bersih yang terbuka, serta tempat
minum unggas peliharaan atau vas bunga hidup.
c. Menutup
Menutup semua bak atau tendon air harus ditutup agar tidak dipakai telur
bertelur.
d. + nya yaitu dengan
Menghindari manggatung pakaian, menyikat bak mandi, tendo air.
2. Fogging / Pengasapan
3. Menebarkan bubuk abate
4. Mengoleskan lotion nyamuk
G. Penyebaran / Epidemiologi
Pada Januari 2006 terdapat DB dengan korban meninggal 7 orang. Pada
Februari ada 231 kasus dengan korban meninggal 9 orang, dan Maret ada 315
kasus dengan korban meninggal 10 orang. Bulan April 2006, terdapat 180 kasus
DB dengan 5 orang meninggal. Bulan Mei18 kasus yang 3 meninggal dunia. Bulan
Juni ada 101 kasus, 2 orang meninggal dunia. Bulan Juli 58 kasus dan tidak ada
korban meninggal dunia. Pada Agustus 0 kasus. Bulan September 47 kasus. Bulan
Oktober ada delapan kasus dan 1 meninggal dunia.
Kenaikan penderita DB di RS St. Elisabeth Semarang pada Oktober mengalami
rawat inap sebanyak 25 orang. Bulan berikutnya naik menjadi 27 orang. Kenaikan
cukup drastic terjadi pada Desember. Di Rs. Telogorejo Semarang sebanyak 19
Pasien pada bulan Oktober. Penurunan pada bulan November menjadi 13 orang.
Ada 37 kelurahan di kota Semarang yang merupakan daerah Endemik DB yang
pada hari ini menjadi sasaran pemberantasan nyamuk oleh dinas kesehatan
setempat. Mereka antara lain merupakan penduduk kelurahan kelurahan Karang
Kidul, Pangggung Kidul, Tawang mas, Sukorejo, Kedungpane, Kedungmundu,
Kebon Agung, Gayamsari, dan Polaman.
H. Cara Pengobatan
Bagian terpenting dari pengobatannya, sang pasien disarankan untuk menjaga
penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat
dilakukan, penambahan dengan cairan intravena diperlukan untuk mencegah
dehidrasi dan hemokonsebtrasi yang berlebihan. Demam di usahakan diturunkan
dengan kompres hangat dan pemberian antipiretika. Tranfusi diperlukan bila terjadi
perdarahan.
DAFTAR PUSTAKA
http : // www . google . com / search ? hl = en &q demam + berdarah & b+n G +
Google + Search
Nama :
Nilai :