Anda di halaman 1dari 22

GANGGUAN KEBUTUHAN ELIMINASI AKIBAT PATOLOGIS

SISTEM PENCERNAAN DAN PERSYARAFAN

KELOMPOK 7
1. ZAQIA KHOIRUNISA
2. DESTA KUMALA SARI
3. KAMILIA NURJANAH
GANGGUAN KEBUTUHAN ELIMINASI AKIBAT PATOLOGIS SISTEM
PENCERNAAN DAN PERSYARAFAN

Eliminasi adalah proses pembuangan sisa


metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi
(buang air besar).
Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua :
1. eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil)
2. eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar).
Sistem tubuh yang memiliki peran dalam proses eliminasi alvi (buang air besar) adalah
sistem gastrointestinal bawah yang meliputi usus halus dan usus besar.

Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut dengan buang air besar.
Terdapat dua pusat yang menguasai refleks untuk defekasi, yaitu terletak di medulla dan
sumsum tulang belakang. Apabila terjadi rangsangan parasimpatis, sfingter anus bagian
dalam akan mengendur dan usus besar menguncup. Refleks defekasi dirangsang untuk
buang air besar kemudian sfingter anus bagian luar diawasi oleh sistem saraf parasimpatis,
setiap waktu menguncup atau mengendur. Selama defekasi. Berbagai otot lain membantu
proses tersebut, seperti otot- otot dinding perut, diafragma, dan otot- otot dasar pelvis.
Faktor yang mempengaruhi eluminasi alvi

1. Usia 6.Gaya Hidup

2. Diet 7. Penyakit 

3. Asupan cairan 8. Nyeri


4. Aktivitas 9. Kerusakan Sensoris dan Motoris
5. Pengobatan 
Masalah- masalah pada kebutuhan eliminasi alvi

1. Konstipasi 7. Hemorroid

1. Konstipasi Kolonik 8. Fecal infaction

2. Konstipasi dirasakan

3. Diare

4. InkontInensia Usus

5. Kembung
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan eliminasi alvi
EVALUASI KEPERAWATAN
• Evaluasi terhadap masalah kebutuhan eliminasi alvi dapat dinilai dengan adanya kemampuan
dalam memahami cara eliminasi yang normal.
• Mempertahankan asupan makanan dan minuman cukup yang dapat ditunjukkan dengan
adanya kemampuan dalam merencanakan pola makan, seperti makan dengan tinggi atau
rendah serat (tergantung dari tendensi diare/ konstipasi serta mampu minum 2000- 3000
ml).
• Melakukan latihan secara teratur, seperti rentang gerak atau aktivitas lain (jalan, berdiri, dan
lain- lain).

 
• Mempertahankan defekasi secara normal yang ditunjukkan dengan kemampuan
pasien dalam mengontrol defekasi tanpa bantuan obat/ enema, berpartisipasi
da;am program latihan secara teratur, defekasi tanpa harus mengedan.
• Mempertahankan rasa nyaman yang ditunjukkan dengan kenyamanan dalam
kemampuan defekasi, tidak terjadi bleeding, tidak terjadi inflamasi, dan lain- lain.
• Mempertahankan integritas kulit yang ditunjukkan dengan keringnya area
perianal, tidak ada inflamasi atau ekskoriasi, keringnya kulit sekitar stoma, dan
lain- lain.

Anda mungkin juga menyukai