DISUSUN OLEH :
TK2/REGULER 1
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
Kesehatan Jiwa menurut undang undang nomer 3 tahun 1966
merupakan suatu kondisi yang memungkinan perkembangan fisik,
intelektual, emosiaonal yang optimal dari seseorang, dan
perkembangan itu selaras dengan perkembangan orang lain
(Suliswati et al. 2005)
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya.
Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan/melewati aktivitas
perawatan diri secara mandiri.
1.2 . Tujuan Penulisan
1. Untuk membahas tentang Defisit Perawatan Diri
2. Untuk Pengetahuan Dasar Praktek Lapangan
3. Untuk membahas Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Defisit
Perawatan Diri
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
2.1. DEFINISI
Perawatan Diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya.
(Depkes, 2000 dalam Wibowo, 2009).
Poter, Perry (2005), dalam Anonim (2009), mengemukakan bahwa
Personal Higiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan
dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Wahit
Iqbal Mubarak (2007), juga mengemukakan bahwa higiene personal atau
kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan
dan kesehatan dirinya untuk memperolah kesejahteraan fisik dan
psikologis.
Seseorang yang tidak dapat melakukan perawatan diri dinyatakan
mengalami defisit perawatan diri. Nurjannah (2004), dalam Wibowo
(2009), mengemukakan bahwa Defisit Perawatan Diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias,
makan, toileting).
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), dalam Anonim(2009), Kurang
Perawatan Diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu
melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
Pasien yang mengalami gangguan jiwa kronik seringkali tidak
memperdulikan perawatan diri. Hal ini menyebabkan pasien dikucilkan
dalam keluarga dan masyarakat (Keliat, 2009).
Klien dengan gangguan jiwa hampir semuanya mengalami defisit
perawatan diri. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan dan
ketidakberdayaan yang berhubungan dengan keadaannya sehingga
terjadilah defisit perawatan diri (Muslim, 2010).
2.2. Jenis-jenis defisit perawatan diri
Menurut Nanda (2012), jenis perawatan diri terdiri dari:
a. Defisit perawatan diri: mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/beraktivitas perawatan diri untuk diri sendiri.
b. Defisit perawatan diri : berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
aktivitas berpakaian dan berhias untuk diri sendiri
c. Defisit perawatan diri : makan
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
makan secara mandiri
d. Defisit perawatan diri : eliminasi/toileting
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
eliminasi sendiri.
Selain itu, tanda dan gejala tampak pada pasien yang mengalami Defisit
Perawatan Diri adalah sebagai berikut:
Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi
kotor, kulit berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor
Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut
acakacakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai,
pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien perempuan tidak
berdandan
Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh kemampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran dan makan tidak
pada tempatnya
Ketidak mampuan eliminasi secara mandiri, ditandai dengan
BAB/BAK tidak pada tempatnya, dan tidak membersihkan diri
dengan baik setelah BAB/BAK (Keliat, 2009).
Apabila kondisi ini dibiarkan berlanjut, maka akhirnya dapat juga
menimbulkan penyakit fisik seperti kelaparan dan kurang gizi, sakit
infeksi saluran pencernaan dan pernafasan serta adanya penyakit kulit,
atau timbul penyakit yang lainnya (Harist, 2011).
2.4 Predisposisi
a) Perkembangan Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu
b) Biologis Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri
c) Kemampuan realitas turun Klien gangguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian
dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri
d) Sosial Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri
2.5. Presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan diri adalah kurang
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas,
lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu
kurang mampu melakukan perawatan diri. (Depkes, 2000, dalam
Anonim, 2009) Sedangkan Tarwoto dan Wartonah (2000), dalam
Anonim(2009), meyatakan bahwa kurangnya perawatan diri disebabkan
oleh :
a. Kelelahan fisik
b. Penurunan kesadaran
C. Faktor Predisposisi
1.Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
Type equation
Ya here .
Tidak
D. Pemeriksaan fisik
1. Tanda vital
TD : 120/90 mmHg HR : 76x/menit
S : 36,5° C RR : 20x/menit
2. Antropometri
BB : 54 kg TB : 162 cm
E. PSIKOSOSAL
1. Genogram
Keterangan
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
: Tinggal serumah
; Pasien ; Tn A
2. Konsep Diri
a. Citra Diri
Pasien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya. Saat
ditanya bagian tubuh yang paling disukai adalah tangannya
b. Identitas Diri
Pasien dapat menyebutkan identitas dirinya (nama, alamat,
hobi).
c. Peran Diri
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan ingin segera pulang dan berkumpul dengan
keluarga seperti dulu.
e. Harga Diri
klien saat di ajak berbicara tidak ada kontak mata jika tidak
diminta oleh perawat untuk menatap, klien saat di berikan
pertanyaan seperti tidak ingin menjawab sehingga lambat
mengeluarkan jawaban (kata-kata)
f. Hubungan Sosial
Klien merasa takut untuk berintraksi dengan orang lain dan
bingung hendak bicara apa. Klien mengatakan takut salah
ngomong. Klien mengatakan bingung saat hendak
berbincang-bincang dengan orang lain
3. Spiritual
Pasien mengatakan dulu iya rajin sholat 5 waktu, namun
sekarang tidak
F.Status Mental
1. Penampilan
Rapi
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Klien tampak berbaju dan celana sesuai dan rapi, terlihat sela –
sela jari kedua tangan dan kaki bintik – bintik merah dan ada luka,
Rambut berminyak, bau asam (keringat) dan sedikit ketombe, Klien
tidak menggunakan sandal, Nafas klien tidak bau, gosok gigi hanya 1
kali pada pagi hari.
2. Pembicaraan
Cepat Apatis
Keras √ Lambat
Gagap Membisu
Inkoherensi Tidak mampu memulai
pembicaraan
klien saat di berikan pertanyaan seperti tidak ingin menjawab
sehingga lambat mengeluarkan jawaban (kata-kata),
3. Aktivitas Motorik
Fleksibilitas serea TIK
Tegang Grimasem
Gelisah √ Tremor
Agitasi Kompulsif
Automatisma Common Automatisma
Negativisme
4. Alam Perasaan
√
Sedih
Ketakutan
Putus asa
Khawatir
Gembira berlebihan
5. Afek
√ Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
7. Proses Pikir
a. Isi Pikir
Obsesi Depersonalisasi Isolasi sosial
Phobia Ide yang terkait Pesimisme
Hipokondria Pikiran Magis Bunuh
Diri
Waham :
Agama Nihilistik
Somatik Sisip pikir
Kebesaran Siar Pikir
Curiga Kontrol pikir
b. Arus Pikir
Sirkumstansial Flight of idea
Tangensial Blocking
Kehilangan asosiasi Pengulangan
pembicaraan/perseverasi
Inkoheren Logorea
Tingkat Kesadaran
Bingung Disorientasi waktu
Sedasi Disorientasi orang
Stupor Disorientasi tempat
Pasien menyadari bahwa dirinya berada di panti sosial, pasien
mampu mengingat nama temannya di panti yang sudah diajak
berkenalan, orientasi waktu dan tempat
8. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabusi
Daya ingat klien baik, ini terbukti dari hasil wawancara jika
ditanya oleh perawat klien selalu menjawab dan mampu
mengingat dengan baik teman-teman dan anggota keluarga serta
tahapan sampai klien berada dipanti bina laras.
POHON MASALAH
Isolasi Sosial -> Harga Diri Rendah -> Defisit Perawatan Diri
DIGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial
2. Harga diri rendah
3. Defisit perawatan diri
BAB IV
PELAKSANAAN TINDAKAN
Pelaksanaan implementasi asuhan keperawatan pada Tn. A dengan
diagnose keperawatan defist perawatan diri dilakukan sejak tanggal 17
feb s/d f19eb 2020 di ruang Cempaka Panti Sosial Bina Laras Harapan
Sentosa 1 Cengkareng Barat Jakarta adalah, sebagai berikut :