Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

ASFIKSIA NEONATURIUM BULAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 16
TINGKAT 2/REGULER 1

WIWIK RAHAYU DIPURWANTI 1814401047


RENDA DENATA 1814401048
DWI YUNIKA LESTARI 1814401049
LAILA ABIDAH 1814401050

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
BAB I
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................................2
BAB II
2.1 Definisi Asfiksia Neonaturium.............................................................................................3
2.2 Etiologi..................................................................................................................................4
2.3 Patofisiologi..........................................................................................................................6
2.4 Manifestasi Klinis.................................................................................................................7
2.5 Penatalaksanaan Klinia.........................................................................................................8
BAB III
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Keperawatan Anak Asfiksia Neonaturium Bulan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandar Lampung, 27 Januari 2020

Kelompok 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asfiksia neonaturium ialah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara

spontan dan teratur segera setelah (Hutchinson,1967).keadaan ini disertai dengan

hipoksia,hiperkapnia dan berakhir dengan asidosis.Hipoksia yang terdapat pada penderita

Asfiksia ini merupakan fackor terpenting yang dapat menghambat adaptasi bayi baru lahir

terhadap kehidupan ekstrauterin (Grabiel Duc,1971) .penilaian statistik dan pengalaman

klinis atau patologi anatomis menunjukkan bahwa keadaan ini merupakan penyebab utama

mortalitas dan morbiditas bayi baru lahir.Hal ini dibuktikan oleh Drage dan Berendes (1966)

yang mendapatkan bahwa skor Apgar yang rendah sebagai manifestasi hipoksia berat pada

bayi saat lahir akan mmperlihatkan angka kematian yang tinggi.

Haupt(1971) memperlihatkan bahwa frekuensi gangguan perdarahan pada bayi sebagai

akibat hipoksia sangat tinggi.Asidosis,gangguan kardiovaskuler serta komplikasinya sebagai

akibat langsung dari hipoksia merupakan penyebab utama kegagalan ini akan sering berlanjut

menjadi sindrom gangguan pernafasan pada hari-hari pertama setelah

lahir(james,1959).Penyelidikan patologi anatomis yang dilakukan oleh Larrhoce dan

Amakawa(1971)Menunjukkan nekrosis berat dan difus pada jaringan otak bayi yang

meninggal karena hipoksia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi Asfiksia ?

1
2. Apa etiologi Asfiksia ?

3. Apa manifestasi klinis Asfiksia ?

4. Apa komplikasi Asfiksia ?

5. Bagaimana tentang penatalaksanaan Asfiksia ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui definisi Asfiksia

2. Mengetahui etiologi Asfiksia

3. Mengetahui manifestasi klinis Asfiksia

4. Mengetahui komplikasi Asfiksia

5. Mengetahui tentang penatalaksanaan Asfiksia

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Asfiksia Neonatorum

Asfiksia Neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas

secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga dapat menurunkan O2 dan

mungkin meningkatkan C02 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih

lanjut.

Atas dasar pengalaman klinis, Asfikia Neonaiorum dapat dibagi dalam :

a. "Vigorous baby'' skor apgar 7-10, dalam hal ini bayi dianggap sehat dan tidak

memerkikan istimewa.

b. "Mild-moderate asphyxia" (asfiksia sedang) skor apgar 4-6 pada pemeriksaan fisis

akan terlihat frekuensi jantung lebih dari lOOx/menit, tonus otot kurang baik atau

baik, sianosis, refick iritabilitas tidak ada

3
c. Asfiksia berat: skor apgar 0-3. Pada pemeriksaan fisis ditemukan' frekuensi jantung

kurang dari l00x/menit, tonus otot buruk, sianosis berat dan kadang-kadang pucat,

reflek iritabilitas tidak ada

Asfiksia berat dengan henti jantung yaitu keadaan :

1. Bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 10 menit sebelum lahir lengkap.

2. Bunyi jantung bayi menghilang post partum.

2.2 Etiologi

Asfiksia janin atau neonatus akan terjadi jika terdapat gangguan perlukaran gas

atau pengangkutang O2 dari ibu kejanin. Gangguan ini dapat timbul pada masa

kehamilan, persalinan atau segera setelah lahir. Hampir sehagian hes;ir asfiksia bayi baru

lahir meriip;ik;in kcltiniutan asfiksia janin, karena itu penilaian janin selama kehamilan

dan persalinan. memegang peran penting untuk keselamatan bayi atau kelangsungan

hidup yang sempurna tanpa gejala sisa.

Pengolongan penyebab kegagalan pernafasan pada bayi terdiri dari:

1. Faktor Ibu

4
a. Hipoksia ibu Terjadi karena hipoventilasi akibat pemberian obat

analgetika atau anestesia dalam. Hal ini akan menimbulkan hipoksia janin.

b. Gangguan aliran darah uterus Mengurangnya aliran darah pada uterus

akan menyebabkan berkurangnya pengaliran oksigen ke plasenta dan

kejanin. Hal ini sering ditemukan pada :

 Ganguan kontraksi uterus, misalnya hipertoni, hipotoni atau tetani

uterus akibat penyakit atau obat.

 Hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan.

 Hipertensi pada penyakit akiomsia dan lain-lain.

2. Faktor plasenta

Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi

plasenta. .Asfiksia janin akan terjadi bila terdapat gangguan mendadak pada

plasenta, misalnya solusio plasenta, perdarahan plasenta dan lain-lain.

3. Faktor fetus

Kompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggunya aliran darah dalam

pcmbuluh darah umbilikus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin.

Gangguan aliran darah ini dapat ditemukan pada keadaan : tali pusat menumbung, tali

pusat melilit leher kompresi tali pusat antar janin dan jalan lahir dan lain-lain.

5
4. Faktor Neonatus

Depresi pusat pernapasan pada bayi baun lahir dapat terjadi karena

1. Pemakaian obat anestesia/analgetika yang berlebihan pada ibu secara

langsung dapat menimbulkan depresi pusat pernafasan janin.

2. Trauma yang terjadi pada persalinan, misalnya perdarah intrakranial.

Kelainan konginental pada bayi, misalnya hernia diafrakmatika

atresia/stenosis saluran pernafasan, hipoplasia paru dan lain-lain.

2.3 Patofisiologi

Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada kondisi janin pada masa

kehamilan dan persalinan. Proses kelahiran sendiri selalu menimbulkankan asfiksia

ringan yang bersifat sementara pada bayi (asfiksia transien), proses ini dianggap sangat

perlu untuk merangsang kemoreseptor pusat pernafasan agar lerjadi “Primarg gasping”

yang kemudian akan berlanjut dengan pernafasan.

6
Bila terdapat gangguaan pertukaran gas/pengangkutan O2 selama kehamilan

persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih berat. Keadaan ini akan mempengaruhi fugsi

sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian. Kerusakan dan gangguan

fungsi ini dapat reversibel/tidak tergantung kepada berat dan lamanya asfiksia. Asfiksia

yang terjadi dimulai dengan suatu periode apnu (Primany apnea) disertai dengan

penurunan frekuensi jantung selanjutnya bayi akan memperlihatkan usaha bernafas

(gasping) yang kemudian diikuti oleh pernafasan teratur. Pada penderita asfiksia berat,

usaha bernafas ini tidak tampak dan bayi selanjutnya berada dalam periode apnu kedua

(Secondary apnea). Pada tingkat ini ditemukan bradikardi dan penurunan tekanan darah.

Disamping adanya perubahan klinis, akan terjadi pula G3 metabolisme dan

pemeriksaan keseimbangan asam basa pada tubuh bayi. Pada tingkat pertama dan

pertukaran gas mungkin hanya menimbulkan asidoris respiratorik, bila G3 berlanjut

dalam tubuh bayi akan terjadi metabolisme anaerobik yang berupa glikolisis glikogen

tubuh , sehingga glikogen tubuh terutama pada jantung dan hati akan berkuang.asam

organik terjadi akibat metabolisme ini akan menyebabkan tumbuhnya asidosis metabolik.

Pada tingkat selanjutnya akan terjadi perubahan kardiovaskuler yang disebabkan oleh

beberapa keadaan diantaranya hilangnya sumber glikogen dalam jantung akan

mempengaruhi fungsi jantung terjadinya asidosis metabolik akan mengakibatkan

menurunnya sel jaringan termasuk otot jantung sehinga menimbulkan kelemahan jantung

dan pengisian udara alveolus yang kurang adekuat akan menyebabkan akan tingginya

resistensinya pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah ke paru dan kesistem tubuh

lain akan mengalami gangguan. Asidosis dan gangguan kardiovaskuler yang terjadi

7
dalam tubuh berakibat buruk terhadap sel otak. Kerusakan sel otak yang terjadi

menimbuikan kematian atau gejala sisa pada kehidupan bayi selanjutnya.

2.4 Manifestasi Klinis

Asfiksia biasanya merupakan akibat dari hipoksi janin yang menimbulkan tanda:

1. DJJ lebih dari 100x/menit/kurang dari l00x/menit tidak teratur

2. Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala

3. Apnea

4. Pucat

5. sianosis

6. penurunan terhadap stimulus.

2.5 Penatalaksanaan Klinis

1. Tindakan Umum

a) Bersihkan jalan nafas : kepala bayi dileakkan lebih rendah agar lendir mudah

mengalir, bila perlu digunakan larinyoskop untuk membantu penghisapan lendir

dari saluran nafas ayang lebih dalam.

b) Rangsang reflek pernafasan : dilakukan setelah 20 detik bayi tidak

memperlihatkan bernafas dengan cara memukul kedua telapak kaki menekan

tanda achiles.

c) Mempertahankan suhu tubuh.

2. Tindakan khusus

a) Asfiksia berat

8
Berikan O2 dengan tekanan positif dan intermiten melalui pipa endotrakeal. dapat

dilakukan dengan tiupan udara yang telah diperkaya dengan O2. Tekanan O2

yang diberikan tidak 30 cm H 20. Bila pernafasan spontan tidak timbul lakukan

message jantung dengan ibu jari yang menekan pertengahan sternum 80 –100

x/menit.

b) Asfiksia sedang/ringan

Pasang relkiek pernafasan (hisap lendir, rangsang nyeri) selama 30-60 detik. Bila

gagal lakukan pernafasan kodok (Frog breathing) 1-2 menit yaitu : kepala bayi

ektensi maksimal beri Oz 1-2 1/mnt melalui kateter dalam hidung, buka tutup

mulut dan hidung serta gerakkan dagu ke atas-bawah secara teratur 20x/menit

c) Penghisapan cairan lambung untuk mencegah regurgitasi

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Asfiksia Neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas

secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga dapat menurunkan O2 dan mungkin

meningkatkan C02 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut.

Dari etiologinya,asfiksia neonatorum bisa berasal dari banyak factor,diantaranya:

1. Faktor ibu: hipoksia ibu,gangguan aliran darah uterus

2. Faktor plasenta: gangguan mendadak pada plasenta

3. Faktor fetus: kompresi umbilicus

4. Faktor neonates: depresi pusat pernapasan bayi baru lahir

Sedangkan berdasarkn klasifikasinya,asfiksia neonatorum dibagi:

a. Vigorous Baby

b. Mild Moderate asphyksia / asphyksia sedang

c. Asphyksia berat

Tindakan untuk mengatasi asfiksia neonatorum disebut resusitasi bayi baru lahir yang

bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi dan membatasi gejala sisa yang

mungkin muncul.

10
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH. Sinopsis Obstetri Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC

Setiawan S.Kp Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk

Pendidikan Bidan. Penerbit Buku Kedokteran. Cetakan I. 1998. EGC.

Buku Acuan Panduan Asuhan Persalinan Normal&Inisiasi Menyusui Dini. Edisi 3 (Refisi)

Jakarta : Jaringan Pelatihan Klinik, 2007

11

Anda mungkin juga menyukai