Anda di halaman 1dari 14

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SENSORI

Dosen Pembimbing :
Ibu Idawati Manurung, S.Kp.,M.Kes.
Disusun oleh :
Tingkat II Reguler 1

1. RIKA ANGGRAINI (1814401010)


2. MEGAWATI UTAMI S.S (1814401011)
3. DHIA ISTIQOMAH (1814401012)
4. IDEALTI AJENG SOLEHA (1814401013)
5. PUTRI UTAMA (1814401014)
6. EGI YADI RURI BAMA (1814401015)
7. KIKI WULANDARI (1814401016)
8. NI NYOMAN SUKMA WATI (1814401017)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020

i
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Terapi aktivitas kelompok : Stimulasi sensori adalah upaya untuk
menstimulasi semua pancaindera (sensori) agar memberi respon yang adekuat (Keliat,
2009)
Terapi aktivitas kelompok:stimulasi sensori merupakan aktivitas yang
digunakan untuk memberikan stimulasi pada sensori klien, kemudian diobservasi
reaksi sensori klien berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui gerakan tubuh,
ekspresi muka, ucapan. Terapi aktivitas kelompok untuk menstimulasi sensori pada
penderita yang mengalami kemunduran fungsi sensoris.Teknik yang digunakan
meliputi fasilitas penggunaan pancaindera dan kemampuan mengekpresikan stimulus
baik dari internal maupun eksternal (Purwaningsih, 2009).
Jadi, terapi stimulasi sensori merupakan jenis terapi dengan menstimulasi
sensori klien untuk mendapatkan reaksi emosi atau perasaan melalui gerakan tubuh,
ekspresi, dan ucapan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Tujuan umum klien dapat berespon terhadap stimulus pancaindera yang diberikan
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan kemampuan sensoris
b. Meningkatkan uupaya meningkatkan pusat perhatian
c. Meningkatkan kesegaran jasmani
d. Mengekspresikan perasaan
3. Tujuan khusus berdasarkan jenis Terapi Stimulasi Sensori:
a. Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar
b. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
c. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.

1
C. Aktivitas dan Indikasi
Klien yang mempunyai indikasi TAK-Stimulasi Sensori adalah klien isolasi
sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disertai dengan kurang komunikasi
verbal.Aktivitas Stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap penglihatan,
pendengaran dan lain-lain, seperti gambar, video, tarian, dan nyanyian.
Hal yang harus diperhatikan:
1. Jika klien pergi atau meninggalkan ruangan terapis mengingatkan kontrak
yang telah disepakati.
2. Jika pasien diam fasilitator membujuk klien untuk berbicara jika klien tetap
tidak mau berbicara terapis atau leader meningkatkan motivasi klien dengan
mengatakan “ Yang lain bisa pasti Bapak bisa “
3. Jika klien melakukan hal –hal yang tidak di inginkan (amuk, Mengganggu
pasien lain, ribut ) terapis mengingatkan tentang aturan permainan.

D. Jenis Terapi Aktivitas Kelompok : Stimulasi Sensori


TAK stimulasi sensori memiliki 3 sesi yaitu:
1. Sesi 1 : Mendengar Musik
2. Sesi 2 : Menggambar
3. Sesi 3 : Menonton TV/video

2
Terapi Stimulasi Sensori Suara Mendengar Musik

Sesi 1 :Mendengar Musik


I. Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus suara pada pasien sehingga terjadi
perubahan perilaku.

II. Tujuan
1. Klien mampu mengenali musik yang didengar
2. Klien mempu memberii  respon terhadap music
3. Klien mampu menceritakan perasannya setelh mendengarkan musik

III. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang

IV. Alat
1. Tape recorder
2. Kaset lagu dangdut, slow music, rohani (religius)

V. Metode
1. Diskusi
2. Sharing persepsi

VI. Langkah kegiatan


1. Persiapan
a) Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi menarik diri, harga
diri rendah dan tidak mau bicara
b) Mempersiakan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
b) Salam dari terapis kepada klien
c) Evaluasi atau validasi

3
d) Menanyakan perasaan klien saat ini
e) Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaiu mendengarkan music
 Terapis menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok, harus minta ijin
kepeda terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a) Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan nama
panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum jam.
b) Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua
klien untuk bertepuk tangan.
c) Terapis dan klien memakai papan nama.
d) Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau
berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta
mencritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah mendengan lagu.
e) Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan (kira-kira 15
menit) music yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi
respon klien terhadap musik
f) Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai
semua klie mendapat giliran.
g) Terapis memberiikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya, dan
mengajak klien lain bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
 Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai dan
brmakna dalam kehidupannya.
c) Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang yaitu menggambar.

4
 Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi Dan Dokumentasi
a) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja.aspek yang dievaluasi adlah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi sensori mendengar musik, kemampuan klien yang diharapkan dalah
mengikuti kegiatan , respon terhadap musi, memberi pendapat tentang musik yang
didengar dan perasaan sat mendengar music. Formulir evaluasi sebagai berikut:

SESI 1:TAK
STIMULASI SENSORI MENDENGAR MUSIK
KEMAMPUAN MEMBERI RESPON PADA MUSIK
NAMA KLIEN
NO ASPEK YANG DINILAI
1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2. Memberii  respon ( ikut benyanyi/ menari/ joget/
menggerakkan tangan dan kaki dagu sesuai irama)
3. Memberii  pendapat tetang music yang didengar
4. Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu

Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, merespon,
memberi pendapat, mennyampaikan perasaan tentang music yang didengar  (√) jika
klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
b) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi sensori
mendengar music. Klien mengikuti kegiatan sampai akhir dan menggerakkan jari sesuai
dengan irama music namun belum mampu memberi pendapat dan perasaan tentang
music.Latih klien untuk mendengarkan music diruang rawat.

5
Terapi Stimulasi Sensori Menggambar

Sesi 2 : Menggambar
I. Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus menggambar pada pasien sehingga
terrjadi perubahan perilaku.

II. Tujuan
1. Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar
2. Klien dapat memberii  makna gambar

III. Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang

IV. Alat
1. Kertas HV A
2. Pensil 2B
3. Pensil Warna/ krayon

V. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi

VI. Langkah kegiatan


1. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Terapis dan klien memakai papan nama
b) Evaluasi / validasi

6
Menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak
 Terapis menjelaskan ktujuan kegiatan, yaitu menggambar dan
menceritakannya kepada orang lain
 Terapis menjelaskan aturan main berikut
° Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
° Lama kegiatan 45 menit
° Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan
menceritakan hasil gambar kepada klien lain .
b) Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
c) Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan
saat ini
d) Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberii
penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.
e) Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing
klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya
pada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna
gambar tersebut untuk klien.
f) Kegiatan point e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
g) Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain
bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
 Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Tindak lanjut
Trapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar.
c) Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.
 Menyepakati waktu dan tempat.

7
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien
yang diharapkan adalah mampu mengikuti kegiatan, menggambar,
menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan makna gambar.

SESI 2: TAK
STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR
KEMAMPUAN MEMBERI RESPON TERHADAP MENGGAMBAR

N NAMA KLIEN
ASPEK YANG DINILAI
O
1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2. Menggambar sampai selesai
3. Menyebutkan gambar apa
4. Menceritakan makna gambar

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar,
menyebutkan gambar dan menceritakan makna gambar. Beri tanda  (√) jika klien
mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
b) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK
stimulasi sensori menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu
menggambar, menyebutkan nama gambar, dan menceritakan makna gambar.
Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melalui gambar.

8
Terapi Stimulasi Sensori Menonton TV/Video

Sesi 3 : Menonton TV / Video


I. Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus suara dan melihat pada pasien
sehingga terjadi perubahan perilaku

II. Tujuan
1. Klien dapat memberii respons terhadap tontonan TV/Video (jika menonton TV,
acara tontonan hendaknya dipilih yang positif dan bermakna terapi untuk klien).
2. Klien menceritakan makna acara yang ditonton.

III. Setting
1. Klien dan terapis duduk membentuk setengah lingkaran didepan televise.
2. Ruangan nyaman dan tenang.

IV. Alat
1. Video/CD player dan video tape/CD
2. Televisi

V. Metode
Diskusi

VI. Langkah kegiatan


1. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak dengan klien yang tlah mengikuti TAK sesi 2
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Terapis dank lien memakai papan nama
b) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini

9
c) Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan,  yaitu menonton TV/video dan
menceritakannya
 Terapis menjelaskan aturan main berikut
° Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
° Lama kegiatan 45 menit
° Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a) Terapus menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menonton
TV/video petikan film “laskar pelangi” dan menceritakan makna yang telah
ditonton.
b) Terapis memutar TV/VCD yang telah disiapkan.
c) Terapis mengobservasi klien selama menonton TV/video
d) Setelah menonton, masing-masing klien diberi kesempatan menceritakan isi
tontonan dan maknanya untuk kehidupan klien. Berurutan searah jarum jam,
dimulai dari klien yang ada disebelah kiri terapis. Sampai semua klien
mendapat giliran.
e) Setelah selesai klien menceritakan persepsinya, terapis mengajak klien lain
bertepuk tangan dan memberiikan pujian.
4. Tahap Terminasi
a) Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menonton acara TV yang baik
c) Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan dating sesuai dengan indikasi klien
 Menyepakati waktu dan tempat
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan

10
tujuan TAK.Untuk stimlasi sensori menonton, kemampuan klien yang
diharapkan adalah mengikuti kegiatan, berespon terhadap tontonan,
menceritakan isi tontonan, dan mengungkapkan perasaan saat menonton.
Formulir evaluasi sebagai berikut :

SESI 3: TAK
STIMULASI SENSORIS  MENONTON
KEMAMPUAN MEMBERI  RESPON PADA TONTONAN

N NAMA KLIEN
ASPEK YANG DINILAI
O
1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir TAK
2. Memberi respon pada saat menonton (senyum,
sedih, dan gembira)
3. Menceritakan cerita dalam TV/video
4. Menceritakan perasaan saat menonton

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, berespon,
menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat menonton. Beri tanda  (√) jika klien
mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu

b) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contohnya : klien mengikuti sesi 3
TAK stimulasi sensori menonton. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai,
ekspresi datar, dan tanpa respon, klien tidak dapat menceritakan isi tontonan
dan perasaannya.Tingkatkan stimulus diruangan, ulang kembali dengan
stimulus yang berbeda.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi aktivitas kelompok merupakan timulasi sensori adalah upaya untuk
menstimulasi semua pancaindera (sensoori) agar member respon yang
adekuat.Tujuannya adalah agar klien dapat berespon terhadap stimulus pancaindera
yang diberikan.Aktivitas Stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap
penglihatan, pendengaran dan lain-lain, seperti gambar, video, tarian, dan
nyanyian.Klien yang mempunyai indikasi TAK-Stimulasi Sensori adalah klien isolasi
sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disertai dengan kurang komunikasi verbal.

B. Saran
Terapi aktivitas kelompok sudah sepantasnya masuk dalam standar asuhan
keperawatan jiwa dan menjadi integral dalam standar assuhan keperawatan jiwa
khususnya pada tindakan keperawatan jiwa yang diberikan pada berbagai tatanan
pelayanan kesehatan jiwa utamanya di ruang rawat inap rumah sakit jiwa. Dengan
demikian menjadi kewajiban perawat untuk memberikan terapi aktivitas kelompok
secara rutin sesuai dengan kebutuhan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan jiwa
dan menjadikannya sebagai bagian dari budaya profesional sehingga dapat
meningkatkan citra dan mutu pelayanan keperawatan jiwa bagi pasien dan
keluarganya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Keliat,Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakara: EGC
Purwaningsih, Wahyu. 2009. Asuhan Keerawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika

Riyadi, Sujono. 2009. Asuhan Keeperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu

Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Arifin, Yasir. 2009. Terapi Kelompok. 23 Mei 2009. Arifin Yasir: Blog (Diakses 28 April
2012).

Candra et al. n.d. Eksistensi Terapi Aktivitas Kelompok dalam Tindakan Keperawatan Jiwa.
(Diakses 28 April 2012).

http://kumpulanmaterikeperawatan.blogspot.com/2011/05/laporan-terapi-aktivitas
kelompok.html

http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/05/terapi-kelompok.html

13

Anda mungkin juga menyukai