PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan fisik ?
2. Bagaimana pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku ?
3. Bagaimana karakteristik pertumbuhan fisik remaja ?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik ?
5. Apa saja perbedaan individual dalam pertumbuhan fisik ?
6. Bagaimana upaya-upaya membantu pertumbuhan fisik dan implikasinya
terhadap Pendidikan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pertumbuhan fisik.
2. Untuk memahami pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku.
3. Untuk mengetahui dan memahami Karakteristik pertumbuhan fisik remaja.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik.
5. Untuk mengetahui dan memahami perbedaan individual dalam pertumbuhan
fisik.
6. Mengetahui upaya-upaya membantu pertumbuhan fisik dan implikasinya
terhadap pendidikan.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini
meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri
kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991: 51)
urutan perubahan- perubahan fisik adalah sebagai berikut:
iii
B. Pengaruh Pertumbuhan Fisik Terhadap Tingkah Laku
Pertumbuhan fisik mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku.
Pertumbuhan fisik pada gilirannya akan membawa sampai pada suatu kondisi
jasmaniah yang siap untuk melaksanakan tugas perkembangan secara lebih
memadai yaitu kesiapan individu untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan
pada periode berikutnya dan kemudian terjadilah perubahan tingkah laku
progresif yang semakin sempurna. Pertumbuhan pada otak yang semakin
sempurna menyebabkan susunan syaraf semakin lebih kompleks dn sistem syaraf
menjadi lebih sempurna sehingga kemampuan berfikir menjadi lebih tinggi.
Dalam masa remaja, perubahan yang tejadi sangat mencolok dan jelas
sehingga dapat mengganggu keseimbangan yang sebelumnya sudah terbentuk.
Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan
norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu, masa ini seringkali dinamakan “masa
negative”. Pada saat irama pertumbuhan sudah sedikit lambat dan peubahan
tubuhnya telah sempurna, maka akan terjadi keseimbangan kembali.
Salah satu dari beberapa konsenkuensi masa remaja yang paling penting
adalah pengaruh jangka panjangnya terhadap sikap, perilaku sosual, minat, dan
kepribadian. Kalau sikap dan perilaku remaja kurang dapat diterima, yang
sebenarnya merupakan merupakan salah satu cirri dari kehidupan remaja, dapat
menghilang setelah tercapainya keseimbangan, maka keadaan ini tidak begitu
para. Akan tetapi, sejumlah studi telah menentukan bahwa ciri kepribadian dan
sikap tertentu yang sudah terbentuk ini biasanya sulit dihilangkan, bahkan dalam
beberapa kasus tampak semakin parah.
iii
C. Karakteristik Pertumbuhan Fisik Remaja
Perubahan fisik merupakan perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut
bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi
tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin
primer dan sekunder. Baik pada remaja laki- laki ataupun perempuan, perubahan
fisik mengikuti urutan-urutan tertentu.
iii
Lingkungan sekolah
4. Pengaruh Gizi
Anak- anak memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tumbuhnya dan
sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang
kurang memperoleh gizi.
Lingkungan dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga
menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja.
5. Jenis Kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih tinggi dan lebih berat daripada
anak perempuan. Kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun. Anak perempuan
biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki.
Terjadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan otot
pada anak laki-laki memang berbedadari anak perempuan.
6. Status Sosial Ekonomi
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung
lebih kecil daripada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial-ekonominya
tinggi.
7. Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang
lebih berat daripada anak yang sering sakit.
8. Pengaruh Bentuk Tubuh
Bangun/bentuk tubuh, apakah mesamorf, ektomorf, atau endomorf, akan
mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak.
9. Ganguan Emosional
Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan
terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat
berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary.
Secara umum perubahan fisik pada remaja menunjukan irama yang sama
cepatnya antara remaja perempuan dan remaja laki-laki, namun penonjolan dalam
perttumbuhan proporsi tubuh berbeda antara keduanya.
iii
Perubahan pada remaja perempuan nampak lebih menonjol pada
pertumbuhan tulang (badan menjadi tinggi dan anggota badan menjadi panjang),
mulai tumbuh payudara, mulai memperoleh haid atau menstruasi,serta tumbuh
bulu-bulu sekunder. Selain itu juga kulit berubah menjadi halus dan pinggul yang
membesar.
Sedang pada remaja laki-laki ditandai dengan perubahan suara,perubahan
tinggi badan yang pesat, pembesaran pada alat kelamin, dada bertambah bidang,
kulit menjadi kasar dan berbulu, serta pertumbuhan otot-otot.
(Poerwanti,dkk.2005:108-109)
Perubahan fisik yang terjadi sepanjang masa remaja meliputi 3 hal yaitu:
1. Percepatan Pertumbuhan
Tingkat percepatan pertumbuhan tidak sama pada setiap remaja, karena
banyak faktor individual yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan ini.
2. Proses Pematangan Seksual
Kriteria kematangan seksual nampak lebih jelas pada remaja perempuan
karena menstruasi merupakan gejala nyata sebagai tanda awal masa pubertas.
Permulaan kematangan seksual pada remaja perempuan pada umumnya lebih
cepat, karena rata-rata antara umur 10-16,5 tahun.
Kriteria kematangan seksual pada laki-laki tidak menunjukkan gejala yang
jelas, karena berupa kriteria yang berupa ejakulasi atau mimpi basah. Pada
remaja laki-laki pertumbuhan tubuh tidak semata-mata ditandai dengan
pertambahan berat tetapi juga dapat dilihat pada penguatan urat dan otot
sehingga pertumbuhan pada remaja laki-laki juga diiringi dengan pertambahan
kekuatan yang mencapai puncak pada usia 15-16 tahun.
3. Keanekaragaman Perubahan Proporsi Tubuh
Dalam hal perubahan proporsi tubuh, anak perempuan cenderung endomorf
(gemuk dan berat) atau ektomorf (kurus dan bertulang panjang). Sedangkan
remaja laki-laki, cenderung menuju bentuk mesomorf (kekar, berat dan
segitiga).
iii
F. Upaya Membantu Pertumbuhan Fisik dan Implikasinya Bagi Pendidikan
iii
tim olahraga, tim kesenian, pramuka, dan sebagainya. Kegiatan tersebut dapat
memupuk pertumbuhan fisik remaja. Namun kadang kala remaja juga dapat
terjerumus dalam suatu kelompok yang membuat mereka menjadi remaja yang
tidak baik menurut pandangan keluarga maupun masyarakat, biasanya kegiatan
yang bernilai negatif tersebut seperti ngebut, begadang, miras, dan semacamnya
yang mengganggu kesehatannya. Oleh karena itu, pengembangan program
kelompok remaja ke arah kegiatan yang bernilai positif oleh para guru di sekolah
merupakan upaya positif untuk membantu para remaja dalam pertumbuhan fisik
mereka.
Pengembangan kegiatan pramuka, penyelenggaraan senam kesegaran
jasmani, dan pembiasaan hidup bersih perlu diprogram sebagai kegiatan ko-
kurikuler dan ekstrakurikuler di sekolah menengah. Pembentukan kelompok atas
bimbingan guru merupakan kegiatan yang dapat membentuk mereka untuk
belajar secara bertanggung jawab. Maka pada saat pembentukan kelompok
belajar atas bimbingan guru dan atau orang tua, sesungguhnya mereka telah
membentuk remaja untuk belajar teratur dan bertanggung jawab. Di samping itu,
baik guru maupun orang tua perlu membantu remaja agar memahami keadaan
fisik dan perubahan-perubahan yang dialami remaja, seperti memberikan
pengarahan kepada mereka berkaitan dengan pertumbuhan yang dialaminya.
iii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
iii
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto, Dr. H dan Dra. Ny. B. Agung Hartono, 1995. Perkembangan Peserta
Didik. Rineka Cipta: Jakarta.
iii
PRTUMBUHAN FISIK
GURU PEMBINA
AUDI SYAWAL,M.Pd
MATA KULIAH :
DI SUSUN :
Kelompok 2 :
1. Aftri Hasanah Iskandar
2. Melisa Wulandari
3. Raudatus Syarifah
2022
iii
Kata Pengantar
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun susunannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi
Pagar Alam,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Depan .……………………………….…………………………. i
Kata Pengantar .………………………………….……………………….. ii
Daftar Isi ………………………………….……………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………….………………………... 1
B. Rumusan Masalah ………………………….…………………………. 1
C. Tujuan Penulisan ………………………….………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan Fisik ………………………………….………. 2
B. Pengaruh Pertumbuhan Fisik Terhadap Tingkah Laku …………………. 3
C. Karakteristik Pertumbuhan Fisik Remaja ……………………………….. 4
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fisik ……………………………… 4
E.
F. Perbedaan Individu Dalam Pertumbuhan Fisik ………………………… 5
G.
7
Upaya Membantu Pertumbuhan Fisik dan Implikasinya Bagi Pendidikan ..
iii