Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja

NAMA : MIFTAHUDDIN
NIM : 031186023

UPBJJ PONTIANAK
PENDAHULUAN
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi
feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang
cepat dan tak terbatas. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang
besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan
media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial
sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial.
Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan
pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman. Dalam media sosial siapapun dapat
dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini
dikarenakan dalam internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau
melakukan kejahatan. Padahal dalam perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari
identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja
beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin
dianggap keren dan gaul. Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya
dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang bergaul. Kata remaja berasal dari kata
bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini
mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial,
dan fisik. Masa remaja menunjukan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja
belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja
merupakan masa transisi sebab pada saat itu, seseorang telah meninggalkan masa kanak-
kanak namun ia juga belum memasuki masa dewasa. Kalangan remaja yang menjadi
hiperaktif di media sosial ini juga sering memposting kegiatan sehari-hari mereka yang
seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan jaman.
Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan social
life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup nya yang
penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa kesepian.
Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah
ruang interaksi dunia maya. Setiap individu mampu menampilkan karakter diri yang berbeda
ketika berada di dunia maya dengan dunia nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh media sosial Menjelaskan mengenai apa saja pengaruh media sosial bagi remaja
dimasa perkembangannya kemudian untuk mengetahui apa saja pengaruh terhadap perilaku
remaja yang disebabkan oleh media sosial saat ini.
KAJIAN PUSTAKA

1. Media Sosial
a. Pengertian Media sosial
Pada dasarnya media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari teknologi-
teknologi perkebangan webbaru berbasis internet, yang memudahkan semua orang untuk
dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah jaringan
secara online, sehingga dapat menyebar luaskan konten mereka sendiri. Sesuai dengan
pendapat Zarella(dalam Aditya,R. 2015: 51) media sosial adalah situs yang menjadi
tempat orang-orang berkomunikasi dengan teman-teman mereka, yang mereka kenal di
dunia nyata dan dunia maya.Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
media sosial merupakan salah satubentuk perkembangan dari adanya internet. Melalui
media sosial, seseorang dapat saling terhubung dengan setiap orang yang tergabung
dalam media sosial yang sama untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Media sosial
memiliki sifat yang lebih interaktif apabila dibandingkan dengan bentuk media
tradisional seperti radio, maupun televisi. Melalui media sosial, kita dapat
secaralangsung berinteraksi dengan orang lain, baik melalui komentar dalam media
sosial maupun dengan sekedar memberikan likepada setiap postinganseseorang.
b. Penggunaan Media Sosial
Salah satu bentuk baru dalam berkomunikasi yang ditawarkan dalam dunia internet
adalah media sosial. Menggunakan media sosial dalam internet, penggunaan bisa
meluaskanperkataan ataupun hal yang dialami. Seperti yang diutarakan oleh Kaplan dan
Haenlein dalam jurnal Internasional (Curran & Lennon, 2011), media sosial adalah
“sebuah kelompok jaringan yang berbasis aplikasi dalam internet yang dibangun
berdasarkan teknologi dan konsep web 2.0, sehinggadapat membuat pengguna
(user)menciptakan dan mengganti konten yang disebarkan”.Istilah “web 2.0” digunakan
secara khusus untuk menjelaskan teknologi semacam wikis, weblogs, dan media internet
lainnya. Web 2.0 penting untuk media sosial karena mampu mempercepat pertumbuhan
dari media sosial.Eraglobalisasi saat ini perkebangan teknologi semakin pesat. Dengan
perkembangan teknologi saat ini, banyak hal yang dapat dikerjakan dengan mudah. Salah
satunya dalam hal berkomunikasi. Jika dahulu kala orang berkomunikasi dengan bertatap
muka secara langsung agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, namun
sekarang orang tidak harus bertatap muka secara langsung agar dapat berkomunikasi,
sehingga komunikasi dapat berlangsung lebih mudah dengan adanya teknologi.
Berbagai teknologi telah dikembangkan para ilmuwan agar memudahkan manusia
dalam berkomunikasi, mulai dari radio, telepon, televisi, hingga internet. Kemajuan
teknologi sekarang ini, orang dapat berkomunikasi dengan orang lain setiap detik. Baik
itu dengan orang yang dikenal hingga orang yang tidak dikenal. Komunikasi tersebut
bisa terjadi dengan dua arah maupun satu arah. Teknologi mulai dari radio hingga
internet memungkinkan komunikasi yang sulit dilakukan menjadi bisa dilakukan. Salah
satunyadari sekian banyak temuan para ahli, yang fenomenal adalah media internet.
c. Dampak Negatif dan Dampak Positif
Media Sosial Dewasa ini di tengah-tengah era globalisasi tidak bisa dipungkiri
hadirnya sosial media semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi
sosial media menghapuskan batasan-batasan dalam bersosialisasi, dalam sosial media
tidak ada batasan ruang dan waktu dan dengan siapa mereka berkomunikasi, mereka
dapat berkomunikasi kapanpun dimana pun mereka berada dan dengan siapapun. Maka
tidak dapat dipungkiri bahwa sosial media memiliki pengaruh besar dan berdampak
dalam kehidupan seseorang. Adapun dampak positif media sosial menurut Zukria (dalam
Kairuni, N. 2016) adalah:
1) Mempermudah kegiatan belajar, karena dapat digunakan sebagai sarana untuk berdiskusi
dengan teman sekolah tentang tugas (mencari informasi)
2) Mencari dan menambah teman atau bertemu kembali dengan teman lama. Baik itu teman
di sekolah, di lingkungan bermain maupun teman yang bertemu melalui jejaring sosial
lain
3) Menghilangkan kepenatan pelajar, itu bisa menjadi obat stress setelah seharian bergelut
dengan pelajaran di sekolah. Misalnya, mengomentari situs orang lain yang terkadang
lucu dan menggelitik, bermain game, dan lain sebagainya.

Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari media sosial adalah:


1) Berkurangnya waktu belajar, karena keasyikan menggunakan media sosial.
2) Mengganggu konsentrasi belajar di sekolah.
3) Merusak moral pelajar, karena sifat remaja yang labil, mereka dapat mengakses atau
melihat gambar porno milik orang lain dengan mudah.
4) Menghabiskan uang jajan, untuk mengakses internet.
5) Mengganggu kesehatan, terlalu banyak menatap layar handphone maupun komputer atau
laptop dapat mengganggu kesehatan.
Menurut pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial
memiliki dampak positif dan juga memiliki dampak negatif dalam penggunaannya.
Penggunaan media sosial dapat diakses setiap waktu dan dalam penggunaan media sosial
juga tidak memiliki batasan dalam bersosialisasi. Seseorang dapat berkomunikasi dengan
siapa saja, baik dengan orang yang dikenal ataupun orangyang tidak dikenal.

2. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan
mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak
mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga
golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk
1994)bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena
remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa
anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk
memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21
tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian
remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak
dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan
fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan
ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal
senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26)bahwa adolescene diartikan sebagai masa
perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Dari pengertian remaja menurut beberapa ahli dapat disimpulkan sebagaimana yang
dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut
menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan
masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi
proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
PEMBAHASAN
Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam
kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial,
atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi
candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. Kalangan remaja
yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan pribadinya,
curhatannya, serta foto-foto bersama teman.
Dalam media sosial siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan
pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial
sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan. Padahal dalam
perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama
teman sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa semakin aktif dirinya
di media sosial maka mereka akan semakin dianggap keren dan gaul. Sedangkan remaja yang
tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang
bergaul. Hal tersebut sesuai dengan teori perkembangan remaja yang mengatakan bahwa
masa remaja merupakan masa perkembangan dalam segala hal. Sehingga menjadi labil atau
mudah dipengaruhi merupakan suatu ciri dari remaja sendiri.
Masa remaja menunjukan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja
belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja
merupakan masa transisi sebab pada saat itu, seseorang telah meninggalkan masa kanak-
kanak namun ia juga belum memasuki masa dewasa. Saat ini teknologi internet dan mobile
phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kaum remaja saat ini
sangat ketergantungan terhadap media sosial. Mereka begitu identik dengan smartphone
yang hampir 24 jam berada di tangan dan sangat sibuk berselancar di dunia online yang
seakan tidak pernah berhenti. Apalagi kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya,
bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile
phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya
fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di
Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan
media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Melihat hal ini, Sekolah Tinggi
Sandi Negara (STSN) bersama Yahoo! melakukan riset mengenai penggunaan internet di
kalangan remaja. Hasilnya menunjukkan, kalangan remaja usia 15-19 tahun mendominasi
pengguna internet di Indonesia sebanyak 64%.
Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media sosial ini juga sering memposting
kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba
mengikuti perkembangan jaman, sehingga mereka dianggap lebih populer di lingkungannya.
Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan social
life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup nya yang
penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa kesepian.
Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah
ruang interaksi dunia maya.

- Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan
mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).
- Tahap Perkembangan Remaja
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21
tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun =
masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa
remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat
bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa
remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun. Masa remaja adalah
peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/
fungsi untuk memasuki masa dewasa.

Ciri-Ciri Remaja :
 Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan
dengan masa anak – anak dan masa dewasa.
 Seksual mengalami perkembangan yang kadang – kadang menimbulkan masalah dan
menjadi penyebab timbulnya perkelahian, bunuh diri dan sebagainya.
 Cara berpikir causatif yaitu menyangkut hubungan sebab dan akibat. Misalnya
remajaduduk didepan pintu, kemudian orang tua melarangnya sambil berkata
“pantang“. Andai yang dilarang itu anak kecil, pasti ia akan menuruti perintah orang
tuanya, tetapi remaja yang dilarang itu akan mempertanyakan mengapa ia tidak boleh
duduk didepan pintu.
 Emosi yang meluap – luap. Keadaan emosi remaja masih labil karena erat
hubungannya dengan keadaan hormon. Suatu saat ia bisa sedih sekali, dilain waktu ia
bisa marah sekali.
 Mulai tertarik pada lawan jenis Dalam kehidupan sosial remaja, mereka lebih tertarik
pada lawan jenisnya dan mulai pacaran.
 Menarik perhatian lingkungan. Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian
lingkungannya, berusaha mendapatkan status dan peran seperti melalui kegiatan
remaja di kampung – kampung.

- Terikat dengan kelompok


Remaja dalam kehidupan sosialnya tertarik pada kelompok sebayanya sehingga tidak
jarang orang tua dinomor duakan sedangkan kelompoknya dinomor satukan.
- Media Sosial
Media social (Social Networking) adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi
Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".
Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page
pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika
media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial
menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi
dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi
informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Macam-Macam Media Sosial : Teknologi
media sosial sekarang ini memiliki berbagai berbagai bentuk seperti misalnya majalah digital,
forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, jejaring sosial, podcast, foto atau
gambar, video, rating dan bookmark sosial. Masing –masing memiliki kelebihannya sendiri
seperti blogging, berbagi gambar atau foto, video blogging, wall-posting, berbagi musik atau
lagu, chaatting, bahkan VoIP atau Voice over IP, dan lain sebagainya.

- Macam-macam Jejaring Sosial


Jenis Media Sosial Berikut di bawah ini ada klasifikasi macam-macam jejaring sosial
berdasarkan fungsi dan kegunaannya:
1. Konten kolaborasi (contohnya, Wikipedia)
2. Blog dan microblog (contohnya, Twitter)
3. Situs jejaring sosial berita (contohnya, Digg)
4. Konten Video (contohnya, YouTube)
5. Situs jejaringan sosial (contohnya, Facebook)
6. Game dunia maya (contohnya, World of Warcraft)
7. Situs dunia sosial virtual (contohnya, Second Life)

- Pengaruh Media Sosial


Berikut adalah beberapa dampak positif dan negatif dari media sosial:
KESIMPULAN
Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media sosial ini juga sering memposting
kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba
mengikuti perkembangan jaman, sehingga mereka dianggap lebih populer di lingkungannya.
Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalumenggambarkan keadaan social
life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup nya yang
penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa kesepian.
Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah
ruang interaksi dunia maya.

SARAN
Seperti yang telah kita ketahui, jejaring sosial memiliki dampak positif dan negatif
tersendiri dalam penggunaannya. Kita sebagai remaja, harus pandai-pandai dalam memilah-
milah bagaimana penggunaan jejaring sosial yang baik dan benar supaya kita tidak
terjerumus ke hal-hal yang negatif. Jejaring sosial harus dimanfaatkan secara baik dan benar.
Apabila itu dimanfaatkan dengan benar, maka banyak juga dampak positif yang bisa kita
dapat. Kita juga dapat mengatur pola kegiatan kita, sehingga dapat lebih bermanfaat dan tidak
membuang-buang waktu percuma dengan hal-hal yang kurang penting. Kita sebagai seorang
remaja memilikki tugas utama yaitu belajar. Oleh sebab itu, kita tidak boleh meninggalkan
tugas utama kita karena hal itu sangat bermanfaat bagi kita di masa depan. Memang tidak ada
larangan tertulis yang melarang kita untuk mengakses atau bermain di jejaring sosial, namun
alangkah baiknya jika kita bisa melakukan hal yang lebih bermanfaat. Orang tua seharusnya
juga dapat berperan aktif dalam menentukan masa depan kita. Orang tua dapat melakukan
pengawasan dan membimbing putra-putrinya dengan adanya dampak-dampak dari jejaring
sosial. Dengan adanya bimbingan dari orang tua maka akan mengurangi dampak-dampak
negatif.
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock B. Elizabeth. 1980. DEVELOPMENT PSYCHOLOGY (A Little-Span Approach),

Fifth Edition. McGraw-Hill, Inc.

Zulkifli L. (2003). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein (2010) "Users of the world, unite! The challenges

and opportunities of Social Media". Business Horizons 53(1): 59–68

Anda mungkin juga menyukai