Analisis :
Dapat kita ketahui bahwa indeks data ketahanan Nasional pada tahun 2016 mengalami
kenaikan dan penurunan pada beberapa gatra dibanding dengan tahun 2015 . Kenaikan
indikator tersebut terjadi pada gatra Geografi , Demografi , Politik , Ekonomi , dan
Pertahanan Keamanan . Sebaliknya gatra Kekayaan Alam, Ideologi dan Sosial Budaya
mengalami penurunan . Terjadinya kenaikan dan penurunan tentunya disebabkan oleh
faktor-faktor yang menghambat dan menjadi gangguan dalam Ketahanan Nasional , dan
juga tanpa kita sadari dapat menjadi suatu ancaman dan tantangan bagi bangs kita .
Dari Data Tersebut Dua Hal yang mengalami penurunan adalah Kekayaan Alam, Ideologi
Dan Sosial Budaya . Berikut adalah Faktor-faktor yang mengakibatkan penurunan indeks
Ketahanan Nasional tahun 2016 pada gatra Kekayaan Alam, Idiologi dan Sosial Budaya:
IDIOLOGI
1. Kurangnya rasa mencintai tanah air
Rasa Cinta tanah air semakin berkurang dengan adanya sikap kurang
menghargai tanah air ini . Tanpa disadari bahwa sikap apatis dan acuh pada
perubahan pandangan hidup yang telah terjadi pada segelintir masyarakat yang
dapat mempengaruhi kebiasaan bangsa , merupakan salah satu bukti bahwa
sudah hilangnya rasa kepedulian terhadap bangsa sendiri .
SOSIAL BUDAYA
1. Terpengaruhnya sifat Hedonisme
Hedonisme adalah sifat dimana seseorang lebih mementingkan kesenanganya ,
yang biasanya juga diikuti dengan budaya kebarat-baratan . Sehingga seseorang
akan jauh lebih berkehidupan glamour , mengikuti kebiasaan orang barat. Dan
hal ini dapat menciptakan suatu perasaan ketidaksetaraan antara orang-orang
hedonism dengan orang dengan budaya timur.
2. Kurangnya rasa bangga terhadap keanekaragaman bangsa
Masih banyak masyarakat yang berasal dari suku dengan adat tertentu merasa
lebih baik , dan kuat , daripada budaya lain yang ada di Negara ini . Hal ini dapat
menciptakan Rasisme antara bangsa sendiri . Seharusnya Orang-orang lebih bisa
menyadari bahwa keanekaragaman budaya yang ada di Negara ini adalah milik
kita semua , sebagai kekayaan bangsa yang sudah semestinya harus bersama -
sama untuk dikembangkan dan dijaga.
3. Anggapan pengaruh yang biasa saja terhadap budaya luar
Budaya luar yang masuk dan mempegaruhi kehidupan masyarakat , seringkali
disepelekan , bahkan tidak jarang yang siap membela dan bertengkar dengan
masyarakat di negaranya sendiri untuk membela budaya luar yang berkembang
dan menjadi asumsi masyarakat Indonesia. Tentunya hal ini kurang baik , sebab
tidak semestinya menempatkan budaya orang lain diatas budaya kita sndiri.
4. Rendahnya hubungan antara masyarakat
Sosialisasi antara masyarakat memang hal utama yang seharusnya dibangun
sebagai makhluk sosial dan juga untuk mempererat suatu hubungan yang baik
dalam bermasyarakat , berbangsa dan bernegara . Akan tetapi seiring
perkembangnya jaman , dengan teknologi , dan pengaruh budaya yang masuk
tanpa filter menyebabkan Sebagian masyarakat memiliki batas dalam
bersosialisai , dan menciptakan pribadi yang individualistik.
5. Sikap masyarakat desa yang terlalu traditional
Bagi Masyarakat yang tinggal dipelosok atau di desa yang masih rendah untuk
menerima kesetaraan hidup dan Pendidikan , yang mengakibatkann lambatnya
mereka untuk mengetahui perkembangan dunia luar , menjadikan mereka tetap
hidup dalam sikap ketraditionalan , sehingga sangat mudah bagi pereka untuk
dipecah belahkan karena mudah percayana mereka pada suatu informasi tanpa
data akurat , dan rasa bela negara yang kurang untuk menjaga Negaranya.
Idiologi
Masyarakat harus lebih memaknai nilai-nilai idiologi bangsa , dengan
menyelaraskan di kehidupan sehari-hari . Karena , dengan demikian , masyarakat
akan lebih mampu menjiwai setiap makna yang ada dalam nilai-nilai ideologi , yang
tentunya akan memiliki manfaat bagi keberlangsungan hidup berbangsa dan
bernegara . Pemberian pengetahuan tentang idiologi harus terus disebarkan , sebab
idiologi merupakan kunci kehidupan bangsa yang harus diketahui dan terus dijaga
dalam setiap pribadi masyarakat . Selain itu , masyarakat harus berani melawan
tindakan-tindakan yang ingin menggantikan idiologi bangsa
Sosial Budaya
Kesadaran ini harus dimulai pada diri individu yang menyadari , bahwa kita sebagai
makhluk hidup merupakan makhluk sosial yang terus membutuhkan bantuan .
Dengan begitu , masyarakat akan sadar bahwa dirinya tidak mampu hidup tanpa
bantuan dan interaksi dengan orang lain . Budaya gotong royong yang
mencerminkan budaya bangsa harus terus dijaga untuk menciptkan keharmonisan ,
dan kerukunan di dalam masyarakat . Selain itu , masyarakat harus mampu
menyaring budaya lain yang masuk , agar dapat terus menjaga kekayaan budaya
yang ada dalam negara kita yang majemuk ini , sebagai kekayaan bersama.