DOSEN PENGAMPU
Katarina Leba S. Ag., H. Th
Disusun oleh :
Kelompok 4 – Pancasila 15
Ilma septi fatmayanti (07)
Dian Pelita Damayanti (16)
Isma Atikah (19)
Mar’atus Sholikhah (50)
Alham Kurnia Rasyid (51)
UNIVERSITAS JEMBER
2018
BAB 1. PENDAHULUAN
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk yang
terbesar di dunia. Tingginya jumlah penduduk Indonesia melahirkan berbagai
keberagaman dalam lingkungan masyarakat, seperti agama, budaya hingga
kesenjangan sosial, seperti kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,58 juta pada bulan September
2017. Kemiskinan menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh
pemerintah Indonesia yang hingga kini belum mampu diselesaikan dengan baik.
Padahal setiap pemimpin negara yang baru membawa kemiskinan sebagai misi
utama mereka dalam menjalankan kewajiban menjadi Presiden.
1.2 Tujuan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari dilakukannya kegiatan bakti sosial
ini, yaitu :
a. Untuk Masyarakat
1. Diharapkan dapat meringankan sedikit beban masyrakat melalui bantuan
yang diberikan
b. Untuk Mahasiswa
1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh
untuk kepentingan masyarakat secara langsung
2. Sebagai sarana pendidikan dan pelatihan non formal bagi mahasiswa
dengan terjun langsung ke masyarakat
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Kemiskinan
1. Faktor Internal, dalam hal ini berasal dari dalam individu yang mengalami
kemiskinan itu yang secara substansial adalah dalam bentuk
kekurangmampuan, yang meliputi :
a. Fisik misalnya cacat, kurang gizi, sakit-sakitan
b. Intelektual, seperti : kurangnya pengetahuan, kebodohan, miskinnya
informasi
c. Mental emosional atau temperamental, seperti : malas, mudah menyerah
dan putus asa
d. Spiritual, seperti : tidak jujur, penipu, serakah dan tidak displin
e. Sosial psikologis, seperti : kurang motivasi, kurang percaya diri, depresi,
stress, kurang relasi dan kurang mampu mencari dukungan
f. Keterampilan, seperti : tidak memiliki keahlian yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja
g. Asset, seperti : tidak memiliki stok kekayaan dalam bentuk tanah, rumah,
tabungan, kendaran dan modal kerja
2. Faktor Eksternal, yakni bersumber dari luar diri individu atau keluarga
yang mengalami dan menghadapi kemiskinan itu, sehingga pada suatu titik
waktu menjadikannya miskin, meliputi :
a. Terbatasnya pelayanan sosial dasar
b. Tidak dilindunginya hak atas kepemilikan tanah sebagai asset dan alat
memenuhi kebutuhan hidup
c. Terbatasnya lapangan pekerjaan formal dan kurang terlindunginya usaha-
usaha sektor infomal
d. Kebijakan perbankan terhadap layanan kredit mikro dan tingkat bunga
yang tidak mendukung serta usaha mikro
e. Belum terciptanya sistem ekonomi kerakyatan dengan prioritas sektor riil
masyarakat banyak
f. Sistem mobilisasi dan pendayagunaan dana sosial masyarakat yang belum
optimal, seperti zakat
g. Dampak sosial negatif dari program penyesuaian struktural (structural
adjusment program)
h. Budaya yang kurang mendukung kemajuan dan kesejahteraan
i. Kondisi geografis yang sulit, tandus, terpencil atau daerah bencana
j. Pembangunan yang lebih berorientasi fisik material
k. Pembangunan ekonomi antar daerah yang belum merata
l. Kebijakan publik yang belum berpihak kepada penduduk miskin
Taraf kesehatan dan gizi yang rendah menyebabkan rendahnya daya tahan
fisik, daya pikir dan prakarsa.
4. Kondisi keterisolasian
Bakti Sosial
Hari : Sabtu
Bakti sosial ini diikuti oleh 205 mahasiswa Universitas Jember yang terdiri
dari Mahasiswa kelas Agama Katolik 01, Kelas Pancasila 15, Kelas Pancasila 45
dan Kelas Pancasila 56.
3.5 Pelaksanaan Kegiatan
Meninjau lokasi yang akan dijadikan tujuan untuk acara bakti social yang
dilakukan oleh panitia kegiatan bakti sosial
Menilai dan mendata warga yang layak untuk diberikan bantuan
Tanggal 02 Juni 2018 pukul 08.00 WIB, 205 mahasiswa peserta bakti
sosial berangkat menuju Ds. Pakis dengan menggunakan sepeda motor
Sesampai di Ds. Pakis dilakukan upacara pembukaan
Menyalurkan bantuan secara langsung kepada warga yang membutuhkan
Penyaluran bantuan dilakukan dengan cara membagi 205 mahasiswa ke
dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 anggota per kelompok
Setelah itu dipandu oleh pengurus Ds.Pakis ,para mahasiswa memberikan
bantuan berupa sembako tersebut ke rumah-rumah warga yang telah didata
untuk diberikan bantuan
Kegiatan selesai sekitar pukul 11.00 dan kembali lagi ke Universitas
Jember
BAB 4. PEMBAHASAN
Pada kegiatan bakti sosial di Desa Pakis kali ini, setiap kelas dibagi menjadi
beberapa kelompok yang terdiri dari 5 anggota kelompok. Setiap kelompok
memiliki kewajiban untuk memberikan sembako kepada 2 sampai 3 kepala
keluarga. Untuk kelompok 4 mendapatkan 3 kepala keluarga yakni Ibu Mistari,
Ibu Suri dan Ibu Sira. Ibu Mistari merupakan seorang janda dengan usia di atas 80
tahun, beliau tinggal bersama putranya sehingga menggantungkan kebutuhan
hidup pada putranya tersebut. Sedangkan Ibu Suri seorang janda juga dengan
umur antara 60-70 tahun, tinggal bersama putranya. Sementara Ibu Sira
merupakan seorang janda berusia 60-70 tahun, beliau tidak memiliki anak
sehingga tinggal bersama keponakan.