Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PEKERJAAN SOSIAL

“Usaha kesejahteraan sosial dalam pengentasan kemiskinan, gelandangan, dan


pengemis serta berbagai bentuk usaha kesejahteraan masyarakat lainnya ”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pekerjaan Sosial”

Dosen Pengampu: Sani Susanti, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Yuli Pasu Lubis ( 1213171026 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

AGUSTUS 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
karunia_Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah mengenai “Usaha kesejahteraan sosial
dalam pengentasan kemiskinan, gelandangan, dan pengemis serta berbagai bentuk usaha
kesejahteraan masyarakat lainnya ” untuk memenuhi tugas mata kuliah “PEKERJAAN
SOSIAL”

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sani Susanti yang telah memberikan
tugas makalah ini, sehingga menambah pengetahuan dan wawasan kami mengenai Usaha
Kesejahteraan Sosial dalam mengatasi berbagai masalah. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, April 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

3
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kesejahteraan sosial merupakan konsep yang sangat penting dalam suatu masyarakat.
Usaha kesejahteraan sosial adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat
untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Salah satu aspek dari usaha kesejahteraan sosial
adalah pengentasan kemiskinan, gelandangan, dan pengemis. Selain itu, ada berbagai bentuk
usaha kesejahteraan masyarakat lainnya yang juga sangat penting untuk dilakukan.

Makalah ini akan membahas tentang usaha kesejahteraan sosial dalam pengentasan
kemiskinan, gelandangan, dan pengemis serta berbagai bentuk usaha kesejahteraan
masyarakat lainnya. Dalam pembahasannya, akan dijelaskan tentang definisi, penyebab,
dampak, dan berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

B. Perumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Kesejahteraan Sosial?


2. Apa Tujuan dari Kesejahteraan Sosial?
3. Apa itu kemiskinan, gelandangan, dan pengemis?
4. Apa penyebab dan dampak dari kemiskinan, gelandangan , dan pengemis?
5. Bagiamana Usaha Kesejahteraan Sosial dalam mengatasi berbagai masalah seperti
kemiskinan, gelandangan dan pengemis?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Mengetahui pengertian Pengertian Kesejahteraan Sosial


2. Mengetahui tujuan dari kesejahteraan sosial
3. Mengetahui penyebab dan dampak dari kemiskinan, gelandangan dan pengemis
4. Mengetahui usaha kesejahteraan sosial dalam mengatasi berbagai masalah seperti
gelandangan, kemiskinan dan pengemis.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan sosial dapat diartikan sebagai kondisi di mana kebutuhan dasar individu
dan kelompok masyarakat terpenuhi dengan baik, sehingga memungkinkan mereka untuk
hidup dengan layak dan merasa bahagia serta memperoleh kesempatan yang setara dalam
mengembangkan potensi diri dan kontribusi sosial.

Kesejahteraan sosial meliputi berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, pendidikan,


pekerjaan, perumahan, makanan, air bersih, sanitasi, perlindungan sosial, dan akses terhadap
berbagai layanan publik. Upaya meningkatkan kesejahteraan sosial dilakukan dengan tujuan
untuk mengurangi kemiskinan, kesenjangan sosial, dan memperkuat kapasitas masyarakat
untuk mandiri dan berpartisipasi dalam pembangunan.

Kesejahteraan sosial tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan sumber daya material,
namun juga dengan kualitas hubungan sosial, keamanan, keadilan, dan kebebasan individu
dan kelompok masyarakat. Oleh karena itu, kesejahteraan sosial harus diupayakan secara
holistik dan berkelanjutan, dengan memperhatikan berbagai dimensi kehidupan dan
kepentingan berbagai pihak yang terlibat.

B. Tujuan Kesejahteraan Sosial

Tujuan kesejahteraan sosial adalah untuk meningkatkan kualitas hidup individu dan
kelompok masyarakat, dengan memastikan bahwa kebutuhan dasar mereka terpenuhi dan
mereka memiliki akses yang setara terhadap kesempatan dan sumber daya yang diperlukan
untuk hidup yang sehat, produktifi, dan bahagia.

Beberapa tujuan kesejahteraan sosial yang lebih spesifik antara lain:

5
1. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental individu dan
kelompok masyarakat, dengan memastikan akses yang setara terhadap layanan
kesehatan yang berkualitas dan layanan sosial yang mendukung.
2. Meningkatkan pendidikan dan keterampilan individu dan kelompok
masyarakat, dengan memastikan akses yang setara terhadap pendidikan yang
berkualitas dan layanan dukungan lainnya.
3. Meningkatkan akses terhadap pekerjaan dan menciptakan kesempatan kerja
yang adil dan setara bagi semua orang.
4. Meningkatkan ketersediaan dan akses terhadap perumahan yang layak, aman,
dan terjangkau.
5. Meningkatkan akses terhadap makanan, air bersih, dan sanitasi yang aman dan
terjangkau.
6. Meningkatkan perlindungan sosial dan kesejahteraan bagi individu dan
kelompok masyarakat yang rentan atau terpinggirkan.
7. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam proses
pembangunan dan pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan
mereka.
8. Meningkatkan keadilan sosial dan mengurangi kesenjangan sosial dan
ekonomi antara individu dan kelompok masyarakat. Meningkatkan keamanan
dan perlindungan individu dan kelompok masyarakat dari kekerasan,
diskriminasi, dan eksploitasi.

Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan ini, upaya kesejahteraan sosial harus dilakukan
secara holistik, terintegrasi, dan berkelanjutan, dengan melibatkan partisipasi aktif
masyarakat dan berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan

C. Pengertian Kemiskinan, Gelandangan dan Pengemis

1. Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan adalah kondisi ketika seseorang atau kelompok masyarakat tidak memiliki
sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti pangan, sandang,
papan, kesehatan, pendidikan, dan akses terhadap pekerjaan yang layak. Kemiskinan
seringkali diukur dengan menggunakan standar pendapatan atau pengeluaran yang rendah
dibandingkan dengan tingkat kebutuhan dasar tersebut.

6
2. Pengertian Gelandangan

Gelandangan adalah seseorang yang hidup tanpa tempat tinggal tetap atau tidak memiliki
rumah yang layak untuk dihuni, sehingga seringkali harus tidur di tempat-tempat umum
seperti trotoar, bangku taman, atau tempat penampungan sementara. Gelandangan juga
seringkali tidak memiliki pekerjaan atau penghasilan yang stabil dan sering mengalami
diskriminasi serta kesulitan akses terhadap layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan.

3. Pengertian Pengemis

Pengemis adalah seseorang yang meminta-minta uang atau bantuan dari orang lain untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengemis seringkali berasal dari kelompok masyarakat yang
kurang mampu atau tidak memiliki akses terhadap pekerjaan yang layak dan seringkali
mengalami stigmatisasi dan diskriminasi dari masyarakat.

Ketiga kondisi di atas saling terkait dan seringkali menjadi indikator dari masalah
kesejahteraan sosial yang lebih luas. Upaya untuk mengatasi kemiskinan, gelandangan, dan
pengemis harus dilakukan dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, dengan
memperhatikan berbagai dimensi kehidupan dan kepentingan berbagai pihak yang terlibat.
Ini meliputi kebijakan publik yang memadai untuk meningkatkan akses terhadap pekerjaan,
perumahan, layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas, serta program-program
sosial yang mendukung kelompok masyarakat yang rentan dan terpinggirkan.

D. Penyebab Kemiskinan, Gelandangan dan Pengemis

Kemiskinan, gelandangan, dan pengemis adalah masalah sosial yang kompleks dan
memiliki banyak penyebab. Beberapa faktor yang menyebabkan kemiskinan, gelandangan,
dan pengemis antara lain:

1. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab utama kemiskinan, gelandangan,


dan pengemis. Ketidakmampuan untuk memperoleh penghasilan yang cukup
menyebabkan seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

7
2. Faktor Sosial

Faktor sosial juga mempengaruhi kemiskinan, gelandangan, dan pengemis.


Misalnya, kurangnya akses pendidikan, kesehatan, dan layanan publik. Hal ini
menyebabkan rendahnya tingkat pendapatan, kesempatan kerja yang terbatas, dan
ketidakmampuan untuk memperoleh akses ke sumber daya yang dibutuhkan.

3. Faktor Budaya

Faktor budaya juga mempengaruhi kemiskinan, gelandangan, dan pengemis.


Misalnya, adanya pola pikir yang menekankan pada kemiskinan sebagai takdir
atau nasib yang tidak bisa diubah. Hal ini menyebabkan orang enggan untuk
berusaha memperbaiki keadaannya.

E. Dampak Kemiskinan, gelandangan dan pengemis

Kemiskinan, gelandangan, dan pengemis memiliki dampak yang signifikan terhadap individu
dan masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampak yang terjadi antara lain:

1. Rendahnya Kualitas Hidup

Kemiskinan, gelandangan, dan pengemis dapat menyebabkan rendahnya kualitas hidup.


Orang yang hidup dalam kemiskinan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan, sandang, dan papan. Hal ini menyebabkan kesehatan yang buruk, kekurangan gizi,
dan rendahnya harapan hidup.

2. Kriminalitas

Kemiskinan, gelandangan, dan pengemis juga dapat memicu kriminalitas. Orang yang hidup
dalam kemiskinan cenderung memiliki akses terhadap pekerjaan yang tidak memiliki jaminan
sosial dan penghasilan yang tidak stabil. Hal ini memaksa mereka untuk mencari penghasilan
dengan cara yang tidak sah seperti pencurian, pemerasan, dan sebagainya.

3. Gangguan Kesehatan

Kemiskinan, gelandangan, dan pengemis juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan.


Orang yang hidup dalam kemiskinan cenderung tidak memiliki akses ke layanan kesehatan
yang memadai. Hal ini menyebabkan penyakit menular dan gangguan kesehatan lainnya.

8
F. Upaya Kesejahteraan Sosial Dalam Pengentasan Kemiskinan, Gelandangan, dan
Pengemis

Untuk mengatasi kemiskinan, gelandangan, dan pengemis, diperlukan berbagai upaya


kesejahteraan sosial yang terintegrasi. Beberapa upaya kesejahteraan sosial yang dapat
dilakukan antara lain:

1. Program Pemberdayaan Ekonomi

Program pemberdayaan ekonomi dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan


kemampuan mereka dalam menghasilkan pendapatan. Program ini dapat dilakukan melalui
pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, dan pemberian akses ke pasar.

2. Program Pendidikan

Program pendidikan dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup dan
memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk mencari pekerjaan yang layak. Program ini
dapat dilakukan melalui pemberian beasiswa, bantuan biaya sekolah, dan sebagainya.

3. Program Kesehatan

Program kesehatan dapat membantu masyarakat untuk memperoleh akses ke layanan


kesehatan yang memadai. Program ini dapat dilakukan melalui pemberian bantuan kesehatan,
pendidikan kesehatan, dan sebagainya.

4. Pemukiman

Program pemukiman dapat membantu masyarakat untuk memperoleh tempat tinggal yang
layak dan aman. Program ini dapat dilakukan melalui pemberian bantuan perumahan,
penyediaan infrastruktur pemukiman, dan sebagainya.

5. Program Perlindungan Sosial

Program perlindungan sosial dapat membantu masyarakat yang tidak memiliki sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Program ini dapat dilakukan melalui pemberian
bantuan sosial, asuransi kesehatan, dan sebagainya.

6. Program Penanggulangan Bencana

9
Program penanggulangan bencana dapat membantu masyarakat yang terkena bencana alam
untuk memperoleh bantuan yang diperlukan. Program ini dapat dilakukan melalui penyediaan
bantuan pangan, perlengkapan hidup, dan sebagainya.

7. Program Kemitraan

Program kemitraan dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka


dalam berusaha dan mencari nafkah. Program ini dapat dilakukan melalui bantuan teknis dan
modal usaha dari pihak swasta, pemerintah, dan sebagainya.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemiskinan, gelandangan, dan


pengemis merupakan masalah sosial yang kompleks dan membutuhkan upaya
kesejahteraan sosial yang terintegrasi untuk dapat diatasi. Masalah ini berdampak buruk
pada kehidupan individu maupun masyarakat secara keseluruhan, seperti kekurangan
pangan, kesehatan, pendidikan, dan akses terhadap pekerjaan yang layak.

Upaya kesejahteraan sosial yang dapat dilakukan antara lain melalui program
pemberdayaan ekonomi, program pendidikan, program kesehatan, program pemukiman,
program perlindungan sosial, program penanggulangan bencana, dan program kemitraan.
Program-program ini dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kemampuan
mereka dalam menghasilkan pendapatan, memperoleh keterampilan, memperoleh akses
ke layanan kesehatan, memperoleh tempat tinggal yang layak, serta memperoleh bantuan
yang diperlukan dalam situasi tertentu.

Dengan adanya upaya kesejahteraan sosial yang terintegrasi, diharapkan mampu


mengentaskan masalah kemiskinan, gelandangan, dan pengemis serta meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat secara keseluruhan. Upaya ini perlu didukung oleh
pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga terkait dalam menjalankan program-
program kesejahteraan sosial yang efektif dan berkelanjutan.

B. Saran
Penulis berharap dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya
bagi para calon pendidik, dan saran dari penulis adalah agar makalah dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca. Apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan
kami mohon maaf, kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP). (2018). Indeks dan Indikator


Pembangunan Manusia: Pembaruan Statistik 2018. New York: UNDP.

Grup Bank Dunia. (2020). Kemiskinan dan Kemakmuran Bersama 2020: Pembalikan
Keberuntungan. Washington, DC: Grup Bank Dunia.

Persatuan negara-negara. (2018). Prospek Urbanisasi Dunia: Revisi 2018. New York: PBB.

Koalisi Nasional untuk Tunawisma. (2021). Siapakah Tunawisma? Diambil dari


https://nationalhomeless.org/about-homelessness/who-is-homeless/

Persatuan negara-negara. (2020). COVID-19 dan tunawisma. Diambil dari


https://www.un.org/development/desa/dspd/covid-19/homelessness.html

12

Anda mungkin juga menyukai