Anda di halaman 1dari 5

BANYAKNYA REMAJA YANG LEBIH SENANG TERHADAP

BUDAYA BARAT DIBANDINGKAN BUDAYA NASIONAL

Untuk memenuhi tugas ppkn materi ATHG


Guru pengampu :
Karmini S.Pd

Anggota kelompok :
1. Ajeng Anjani (XIS2/02)
2. Anas Subiantoro (XIS2/04)
3. Diyahjeng Nabiilah k (XIS2/09)
4. Femas Iga Wihantara (XIS2/13)
5. Ita Choirunnisah (XIS2/19)
6. Laila Afifahtur Rohmah (XIS2/21)
7. Septi Novia Anggraeni (XIS2/32)
8. Sugma Sari widyawati (XIS2/33)
9. Wahyu Didin Hidayat (XIS2/35)

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 LUMAJANG
Jl. Jendral Panjaitan No.79, Citrodiwangsan, Kec. Lumajang, Kabupaten
Lumajang, Jawa Timur 67316
JUDUL :
Banyaknya Remaja Yang Lebih Senang Terhadap Budaya Barat
Dibandingkan Budaya Nasional

BAB 1 : (penjelasan masalah)


1.1 Gambaran secara umum mengenai banyaknya remaja yang lebih senang
terhadap budaya barat dibandingkan budaya nasional
Budaya adalah suatu cara hidup berkembang yang dimiliki oleh sekelompok
orang atau daerah dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, diantaranya seperti
sistem agama atau kepercayaan, politik, pakaian, kebiasaan, dan masih banyak
lagi. Seiring masuknya budaya barat ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah
jarang melestarikan adat dan kebudayaannya sendiri.
Seperti yang kita ketahui, generasi sekarang sangat berbeda dengan
generasi sebelumnya. Akibat perkembangan teknologi dan budaya asing yang
masuk, membuat generasi muda semakin kurang peduli dan kurang mencintai
budayanya sendiri. Karena kurangnya minat mereka untuk mempelajari budaya
sendiri, padahal bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan bahkan
ada yang menjadi warisan budaya dunia.
dengan banyak berkembangnya Media elektronik Kebudayaan Barat
dapat dengan mudah masuk ke Indonesia, sehingga mulai merubah perilaku
masyarakat . khususnya kalangan remaja sudah sampai tahap yang
memprihatinkan karena adanya kecenderungan para remaja sudah melupakan
kebudayaan bangsanya sendiri,budaya ikut-ikutan atau latah terhadap cara
berpakaian,misalnya para remaja tidak ingin dikatakan kuno kampungan karena
dinilai modern dan mengikuti perkembangan zaman selain cara berpakaian dan
mode pergaulan bebas dan cara hura-hura, di kalangan remaja yang dilihat
sebagai perilaku yang menyimpang baik secara agama maupun sosial.ini juga
menjadi masalah bagi kebudayaan di Indonesia umumnya kalau remaja
Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama
yang dianut ada istiadat yang mereka miliki para remaja juga merasa bahwa
kebudayaan di negeri sendiri terkesan jauh lebih dari modernisasi sehingga para
remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman.
1.2 Faktor penyebab
1) Kurangnya minat dan kesadaran
Budaya di pelajari harus mempunyai minat tanpa adanya paksaan
melainkan kesadaran yang timbul dengan sendirinya karena rasa
kecintaan kepada budayanya sendiri.
2) Ketidak pedulian terhadap budayanya sendiri
Banyaknya generasi muda yang tidak peduli akan budanya
sendiri,beberapa orang menganggap bahwa kebudayaan merupakan
sesuatu yang kurang penting.
3) Kurangnya informasi dan pengetahuan
teknologi sudah berkembang, dengan perkembangan seperti ini kita dapat
mengakses informasi dengan sendirinya. Namun generasi muda masa kini
banyak yang tidak tertarik untuk membaca hal tersebut melainkan lebih
tertarik pada budaya asing yang mereka anggap lebih menarik.
4) Akibat malu dan gengsi
Banyak juga dari generasi muda saat ini yang merasa malu dan gengsi
untuk memperkenalkan budaya mereka sendiri kepada semua orang,
mereka beranggapan bahwa budaya mereka merupakan sesuatu yang
memalukan, tidak menarik, dan dianggap ketinggalan jaman (Kurang
Trend).
5) Lebih tertarik pada budaya asing.
Generasi muda adalah generasi yang menyukai suatu kebebasan, mereka
selalu ingin bebas melakukan segala hal yang mereka inginkan. Mereka
lebih tertarik dengan budaya barat karena mereka beranggapan bahwa
itulah yang mereka inginkan, mereka mulai mengikuti kebiasaan budaya
barat seperti memakai pakian yang seksi dan mini, sepatu yang tinggi,
dan beranggapan bahwa berciuman itu merupakan hal biasa. 
6) Akibat Teknologi
Teknologi merupakan hal yang paling berdampak pada generasi muda,
contoh paling sederhana adalah saat mereka sering menonton film barat,
tanpa mereka sadari perlahan mereka mulai mengikuti kebiasaan atau
budaya barat. Mereka mulai menyukai pakian yang seksi, gaya rambut,
dan banyak hal lain yang mereka ikuti tanpa mereka sadari. Mereka
berpikir dengan gaya seperti itu akan terlihat oke saat di publikasikan di
akun media sosial mereka
1.3 Dampak
1. Mengikis nilai budaya local dalam diri remaja
Masuknya kebudayaan asing akan berpengaruh bagi kehidupan remaja
yaitu terkikisnya nilai budaya lokal yang ada ditengah masyarakat
beberapa kebiasaan baik dan terpuji mulai jarang dilakukan atau mulai
ditinggalkan
2. Menurunkan rasa nasionalisme
Budaya asing yang masuk dalam kehidupan masyarakat bisa berpotensi
menghilangkan rasa nasionalisme dalam diri remaja. Kebiasaan
menggunakan atau menyukai budaya Negara lain secara berlebihan bisa
menyebabkan rasa bangga pada bangsa sendiri jadi berkurang hingga
hilang.
3. Muncul kesenjangan social dikalangan remaja
Budaya asing yang terus berkembang dan masuk ke tengah masyarakat
bisa menyebabkan kesenjangan social dikalangan remaja. Hal ini bisa
membawa dampak baik pada ilmu teknologi dan ilmu pengetahuan,
namun bisa menyebabkan munculnya kesenjangan dan perbedaan social
yang mencolok.

KELOMPOK 2 : (kebijakan menurut pemerintah )


1) Mengikisnya nilai budaya lokal adanya peran pemerintah yang dapat
meningkatkan nilai-nilai kebangsaan dan pancasila yang baik dengan cara
bersosialisasi terhadap masyarakat mengenal adanya budaya
asing,dampak yang dapat mempengaruhi masa depan pemuda Indonesia
kedepannya, pembelajaran atas nilai-nilai pancasila denga
mengembangkan jiwa nasionalisme pemuda bangsa Indonesia.
2) Pemerintah meningkatkan potensi budaya nasional dan masyrakat harus
menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma, dan tradisi
lokal. Adanya budaya asing yang masuk sebaiknya peran pemerintah
sangatlah berguna dalam pembinaan masyarakat agar dapat
membandingkan dengan pancasila dan norma yang ada diindonesia
sebaiknya tidak meniru budaya yang telah sesuai dengan pancasila dan
norma.
3) Kesenjangan social pada remaja Indonesia dapat menjadi penyebab yang
dapat merusak masa depan pemuda indosesia,dengan itu pemerintah
memberikan jangkauan terhadap penggunaan teknologi yang dipakai oleh
warga Indonesia. Serta meningkatkan ilmu pengetahuan pada remaja
Indonesia dengan adanya tingkatan globalisasi.
KELOMPOK 3 :(mengusulkan kebijakan publik)
1.menurut masyarakat(bapak bambang) untuk mengatasi masalah tersebut
yaitu turut melestarikan budaya nasional yang merupakan ciri khas bangsa
Indonesia dan turut memperkenalkan budaya nasional dengan rasa bangga
kepada masyarakat internasional serta dengan menanamkan semangat
kebangsaan dan rasa cinta tanah air
2.menurut masyarakat(bapak ali) untuk mengatasi hal tersebut mereka
berpendapat ada salah satu kebijakan yang sangat membantu seperti
melakukan sosialisasi kepada masyarakat atau warga sekolah untuk lebih
mencintai budaya nasional yang begitu kaya, indah, dan tata krama yang
baik sosialisasi tersebut dilakukan mulai usia dini.
3. generasi mudah lebih mementingkan pembekalan ilmu dalam diri. Bekal
ilmu tersebut bertujuan untuk membentuk kepribadian agar menjadi lebih
baik dan patriotis. Dan mempelajari budaya budaya yang ada di indonesia
sebagai penerus generasi seperti dengan menekuni tarian tradisional daerah,
lagu daerah, dll.

KELOMPOK 4: (membuat rencana tindakan yang mencakup langkah-langkah


yang dapat diambil agar kebijakan yang diusulkan diterima dan dilaksanakan
oleh pemerintah)

Anda mungkin juga menyukai