Anda di halaman 1dari 17

COUNCIL

KESEHATAN
KELOMPOK 2
Anggota
Kelompok :
• Adinda Putri K.
• Aminia Joan R.
• Dwinta Nurul F. Bintang
• M. Rauuffan F.
• Ni kadek Hana Gita
• Pratisara Khansa
• Salma Rasheeda
• Tshaafira
Latar Belakang
Kesehatan mental masih menjadi hal yang tabu
untuk dibicarakan oleh masyarakat kita. Tak banyak
masyarakat yang sadar dan paham mengenai
kesehatan mental. Para pengidap gangguan mental
juga sering kali mendapat stigma buruk dari
lingkungannya. Mereka tak memiliki ruang bebas
untuk itu. Didukung juga dengan kurangnya
perhatian dari pemerintah setempat, membuat
masalah ini memiliki urgensi yang tinggi untuk
dibicarakan lebih lanjut
Apa itu Kesehatan
Mental?
Sejahtera
Mampu mengenali potensi diri
Mampu menghadapi tekanan
Produktif
Bermanfaat untuk orang lain
BAGAIMANA
GANGGUAN MENTAL DI
INDONESIA?
Gangguan depresi telah dialami
oleh 6,1% atau terbilang 14 juta
penduduk Indonesia di usia
produktifnya.
https://www.google.co.id/amp/s/gaya.tempo.co/amp/
877228/9-juta-orang-di-indonesia-mengalami-depresi
BEBERAPA PULAU
YANG TELAH KAMI
RISET,
Menunjukkan masih kurangnya kesadaran
masyarakat mengenai kesehatan mental
yang ada di sekitarnya.
BERBAGAI
PERMASALAHAN
YANG ADA
Masyarakat
Kurangnya kesadaran masyarakat sehingga
timbul stigma negatif yang ada di lingkungan
sekitar kita. Tak hanya itu, masyarakat juga
bertindak diskriminatif terhadap para pengidap
gangguan mental dan keluarganya.

https://www.halodoc.com/artikel/inilah-dampak-diskriminasi-
pada-kesehatan-mental
Pemerintah
Kurangnya kebijakan mengenai kesehatan mental
yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak terjadi
pemerataan fasilitas dan tenaga kerja kesehatan
dalam bidang kesehatan mental.

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20211007/1338675/
kemenkes-beberkan-masalah-permasalahan-kesehatan-jiwa-di-indonesia/
Lingkungan
Kurangnya dukungan dan peran lingkungan
sekitar seperti keluarga, sekolah dan lingkup
pergaulan. Ditambah faktor yang dialami
mereka di masa lalu dapat memperparah
kondisi tersebut.
Kondisi
Adanya COVID-19 yang terjadi di seluruh
dunia termasuk Indonesia, membuat berbagai
permasalahan baru timbul, seperti
permasalahan ekonomi., perubahan tatanan
hidup, dan juga bagi para pengidapnya.
sOLUSI
Adanya Campaign Care-Giver :
Campaign ini berfokus pada Kestabilan
Mental Remaja, mengingat remaja adalah
proses dimana pencarian jati diri dimulai.
Ditambah lagi dengan remaja, a.k.a Gen Z
yang akan menghadapi Indonesia Emas
2045 nantinya.
Bagaimana
Nantinya, campaign ini akan memberikan konten atau materi
Campaignnya?
mengenai bagaimana kita sebagai remaja bisa peduli dengan
kestabilan mental remaja lainnya. Tak hanya itu, kita juga
membahas :
• Bagaimana cara merespon cerita teman.
• Bagaimana cara kita mendengar cerita teman.
• Bagaimana cara kita memahami remaja lainnya.
• Bagaimana cara memvalidasi perasaan.
• Bagaimana cara kita untuk bisa bangga dengan diri kita sendiri.
- Ada di berbagai macam media sosial
(Instagram, Tiktok, Youtube, Campaign
APA SIH App) sehingga informasi lebih merata
dan variatif.
YANG - Memiliki motto
#DARIREMAJAUNTUKREMAJA ,
BERBEDA? sehingga memiliki target pasar yang
jelas.
- Diadakannya kelas intensif satu bulan
(4x pertemuan)
RTL (Rencana Tindak Lanjut)
- Setiap minggunya peserta akan mendapat challenge
yang tidak memberatkan mereka.
Sebagai contoh :
• Hari Pertama, membahas mengenai dasar dari topik
Ketidakstabilan Mental Remaja. Challenge :
Menceritakan hasil kelas / webinar pada media apa
pun yang peserta sukai.
• Hari Kedua, membahas mengenai topik Pengenalan
Diri. Challenge: Menunjukkan hobi atau bakat yang
mereka sukai untuk menimbulkan rasa bangga dan
cinta diri sendiri.
INILAH KAMI
kelompok 2 Kesehatan
Cukup sekian, kawan!
Kalau ada yang ingin ditanyakan, silahkan!

Anda mungkin juga menyukai