Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

KOMUNITAS PADA ANAK


DAN REMAJA
TUGAS : BUATLAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK/REMAJA DENGAN KASUS BAYANGAN
YANG TELAH DIBERIKAN !
BERIKUT KONSEP TEORI ASKEP KOMUNITAS PADA REMAJA
PENDAHULUAN

• Salah satu sasaran pelayanan keperawatan komunitas adalah pelayanan pada kelompok khusus.
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan umur, permasalahan baik
fisik, mental, sosial yang memerlukan bantuan karena ketidakmampuan dan ketidaktauan kelompok
dalam memelihara kesehatan terhadap dirinya sendiri. Asuhan keperawatan pada kelompok khusus
diberikan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, pada prinsipnya sama dengan
proses keperawatan individu, keluarga, maupun komunitas, yang berbeda hanyalah sasarannya. Yang
perlu dikaji dalam kelompokkhususinisecaramendalamadalah latar belakang yang menyebabkan
timbulnya masalah pada kelompok tersebut, karena setiapkelompokmempunyaikebutuhanyang
berbeda. Pengkajian ini menjadi dasar untuk membuat perencanaan keperawatan yang tepat.
Perawat komunitas seyogyanya dapat memberikan pelayanan keperawatan pada kelompok khusus di
tatanan komunitas, penyusunan modul ini diharapkan dapat membantu perawat lebih memahami
tentang kebutuhan keperawatan pada kelompok khsusu.
TUJUAN

Setelah mempelajari
materi ini, saudara
diharapkan dapat
memahami tentang
asuhan keperawatan
pada kelompok
khusus remaja. :

Menjelaskan
pengorganisasian Mengidentifikasi Menjelaskan proses
pelaksanaan asuhan masalah kesehatan keperawatan
keperawatan yang lazim terjadi komunitas pada
komunitas pada pada kelompok kelompok khusus
kelompok khusus khusus remaja remaja
remaja
PENGERTIAN

Remaja adalah salah satu kelompok risiko terhadap masalah kesehatan


yang membutuhkan perhatian dan pelayanan khusus.
Mengingat selama ini model pelayanankesehatanremajamasihdisamakan
dengan pelayanan kesehatan yang lain dan tidak adanya pelayanan
kesehatan khusus remaja membuat remaja merasa sulit jika
membutuhkan bantuan terkait kesehatan.
Masa transisi remaja mempunyai banyak permasalahan kompleks yang
membutuhkan penanganan khusus dan tepat, mereka tidak dapat lagi
digolongkan anak-anak
PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK KHUSUS
REMAJA
Remaja sebagai masa transisi dibagi menjadi 3 periode yaitu : early adolescence (usia 12-13 tahun), middle
adolescence (usia 14 – 16 tahun), dan late adolescence (usia 17 – 20 tahun). Yang dimaksud dengan remaja awal
(early adolescence) adalah masa yang ditandai dengan berbagai perubahan tubuh yang cepat, dan sering
mengakibatkan kesulitan dalam menyesuaikan diri. Pada saat ini remaja mulai mencari identitas diri. Remaja
pertengahan (middle adolescence) ditandai dengan bentuk tubuh yang sudah menyerupai orang dewasa. Oleh
karena itu remaja seringkali diharapkan dapat berperilaku seperti orang dewasa meskipun belum siap secara
psikis. Pada masa ini sering terjadi konflik karena remaja sudah mulai ingin bebas mengikuti teman sebaya yang
erat kaitannya dengan pencarian identitas, dilain pihak mereka masih tergantung dengan orang tua. Sedangkan
yang dimaksud dengan remaja akhir (late adolescence) ditandai dengan melambatnya pertumbuhan biologis dan
meningkatnya kemampuan menyelesaikan masalah. Mengingat remaja mengalami tumbuh kembang baik secara
fisik, kognitif, mental, moral, dan sosial, maka remajapun mempunyai tugas perkembangan yang harus
diselesaikannya. Perawat komunitas dapat membantu remaja memenuhinya. Berikut tugas perkembangan remaja
menurut Havighurst (dalam Helms & Turner, 1995; Dariyo, 2004) adalah : a. Mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan fisiologis dan psikologis,
PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK KHUSUS
REMAJA
Berikut tugas perkembangan remaja menurut Havighurst (dalam Helms & Turner, 1995; Dariyo, 2004)
adalah :
a. Mampu menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis dan psikologis, yang akan berdampak positif
terhadap pembentukan identitas dirinya dan dapat meningkatkan harga dirinya
b. Mampu belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki atau perempuan, yang didasari atas saling
menghargai dan menghormati. Kondisi ini membuktikan adanya perkembangan remaja dalam
kemampuan interpersonalnya, selain itu remaja akan merasa lebih dihargai dan merasa tidak
terisolasi dari lingkungannya
c. Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang lain yang merupakan bukti
kepercayaan orang tua terhadap remaja, tentu saja hal ini sangat menunjang perkembangan konsep
diri remaja. Perasaan tidak bebas dan merasa diintimidasi oleh orang tua atau orang lain menjadi
salah satu alasan mengapa remaja melakukan hal yang menyimpang (Espeland, 2005).
PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK KHUSUS
REMAJA
Berikut tugas perkembangan remaja menurut Havighurst (dalam Helms & Turner, 1995; Dariyo, 2004) adalah :
d. Menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tugas ini, umumnya remaja berusaha
mempersiapkan diri dengan menempuh pendidikan formal maupun non formal. Masa remaja disebut juga sebagai
masa aquisitif yakni masa mencari bekal untuk mewujudkan cita-citanya. Jika saja remaja dapat menjalankan
tugas ini melalui proses pendidikan, kemampuan kognitif, moral dan interpersonal remaja tentu akan berkembang
dengan baikMampu belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki atau perempuan, yang didasari atas saling
menghargai dan menghormati. Kondisi ini membuktikan adanya perkembangan remaja dalam kemampuan
interpersonalnya, selain itu remaja akan merasa lebih dihargai dan merasa tidak terisolasi dari lingkungannya
e. Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis. Tuntutan kemandirian seringkali membuat remaja
merasa ingin bebas dari hal-hal yang mengatur kehidupannya, termasuk aturan orang tua (Dariyo, 2004). Kondisi
ini sering menimbulkan konflik antar remaja dengan orang tuanya dan konflik ini juga akan mendorong remaja
melakukan perilaku yang menyimpang sebagai bentuk protes terhadap kondisi yang dihadapinya (Espeland,
2005).
MASALAH KESEHATAN YANG LAZIM TERJADI
PADA REMAJA
1) Gangguan gizi : kelebihan/kekurangan nutrisi menjadi masalah penting bagi pertumbuhan remaja, dan prevalensi
anemia remaja putri (10-14 tahun) : 57,1% (SKRT, 1995).
2) Peningkatan penyalahgunaan Napza : dimulai dengan kebiasaan merokok diusia dini yaitu usia 10-14 tahun, dan
diperkirakan yang menjadi perokok terbesar usia 15-19 tahun sebesar 59,1% (Susenas, 2001).
3) Peningkatan IMS dan HIV/AIDS : proporsi infeksi HIV (1996-2001) terbanyak diderita kelompok usia 20-29 yahun
sebesar 29,8%.
4) Kehamilan remaja, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Abortus : Survey 2002 di Jakarta : siswa SMA 8,9% dan siswi SMA
5,3% pernah melakukan hubungan seks
5) Kecelakaan : SKRT (2007) penyebab kematian utama usia 10-24 tahun kecelakaan menempati urutan 1 pada laki-laki
dan ke-3 pada perempuan.
6) Kenakalan remaja : tawuran, coret-coret, kebut-kebutan
7) Kekerasan pada perempuan seperti penjualan wanita, dan kekerasan domestik (rumah tangga).
8) Kesehatan mental : setiap tahun ada 100.000-200.000 remaja bunuh diri (WHO, 1998).
PENYEBAB MASALAH KESEHATAN PADA
REMAJA
1) Kurangnya pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan perilaku remaja
terhadap kesehatannya
2) Kurangnya kepedulian orang tua, masayarakat, serta pemerintah
dalam mengatasai masalah remaja
3) Belum optimalnya pelayanan kesehatan remaja
STRATEGI INTERVENSI

1) Peningkatan partisipasi aktif remaja dalam meningkatkan


kesehatannya
2) Penigkatan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam
meningkatkan kesehatan remaja
3) Peningkatan kemitraan antar institusi, lembaga, organisasi dan
sektor swasta dalam upaya meningkatkan kesehatan remaja
4) Peningkatan penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan
yang berkualitas kepada remaja
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK REMAJA
1. PENGKAJIAN

1) Core : jumlah remaja, riwayat atau perkembangan remaja, kebiasaan, perilaku yang ditampilkan, nilai, keyakinan, dan agama
2) Lingkungan fisik : bagaimana kondisi jalan, bangunan, fasilitas umum seperti tempat perbelanjaan, sekolah, taman
3) Pelayanan kesehatan dan sosial : bagaimana yankes dan sosial khusus remaja, seperti ada klinik konsultasi untuk remaja atau
adanya kelompok sosial remaja? Jarak?
4) Ekonomi : bagaimana perekonomian di wilayah tsb, apakah remaja dilibatkan bekerja?
5) Transportasi dan keamanan : Apakah wilayah tempat remaja tinggal termasuk wilayah dengan mobilitas yang tinggi? Fasilitas
transportasi yang dapat digunakan? Kebiasaan remaja menggunakan alat transportasi? Sistem keamanan terhadap pengaruh luar?
6) Politik dan pemerintahan : bagaimana dukungan pemerintah setempat terhadap perkembangan remaja? Jenis dukungannya?
Apakah ada instruksi/ SK yang mengatur/melindungi hak dan kewajiban remaja? Bagaimana strategi pemerintah setempat dalam
membina remaja?
7) Komunikasi : bagaimana cara remaja berkomunikasi dgn remaja lain atau dengan keluarga? Media yang digunakan?
8) Pendidikan : sekolah yang ada di sekitar remaja tinggal, kegiatan yang dilakukan di luar sekolah?peran sekolah?
9) Rekreasi : tempat rekreasi yang sering digunakan remaja? Frekuensi? Orang yang mendampingi? Tempat rekreasi yang ada didekat
wilayah tempat tinggal remaja?
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK REMAJA
2. DIAGNOSA

Berikut ini contoh diagnosa keperawatan pada kelompok khusus remaja, saudara dapat
mengembangkannya dari masalah keperawatan yang ada dan merujuk pada panduan
penulisan diagnosa keperawatan menurut NANDA.
1) Risiko terjadinya perilaku maladaptif akibat gangguan perkembangan remaja :
penyalahgunaan NAPZA pada remaja di desa Rotan Kecamatan Jati berhubungan dengan
kurangnya kemampuan remaja dalam melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan
NAPZA sekunder terhadap pengaruh lingkungan dan teman sebaya yang tidak terapeutik
2) Risiko terjadinya penurunan kemampuan dalam mengatasi masalah pada remaja di
wilayah Kelurahan Cibadak Kecamatan Ragunan berhubungan dengan tidak efektifnya
koping remaja dalam mengatasi masalah atau stres yang dialaminya
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK REMAJA
3. INTERVENSI KEPERAWATAN

1) Upaya Pencegahan Primer a) Pendidikan kesehatan pada orang tua


dan remaja b) Melatih remaja dan keluarga ttg teknik komunikasi,
cara menyelesaikan masalah c) Memberikan dukungan remaja :
bentuk kelompok swabantu remaja
2) Upaya pencegahan sekunder : deteksi dini, tindakan perawatan
segera yang dilanjutkan dengan pembinaan atau layanan konsultasi
remaja, program PKPR di puskesmas
3) Upaya pencegahan tertier : melakukan rehabilitasi, pembinaan
lanjutan atau melakukan rujukan
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK REMAJA
3. IMPLEMENTASI

Implementasi dilakukan berdasarkan intervensi yang telah disusun dengan menggunakan empat pendekatan
yaitu :
1) Proses kelompok : Kegiatan dilakukan dengan melibatkan orang lain, seperti keluarga atau sesama kelompok,
contoh : membentuk kelompok peduli remaja
2) Pendidikan Kesehatan Peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat yaitu melalui penyebarluasan
informasi kesehatan melalui berbagai saluran media
3) Kemitraan Hubungan kerjasama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan, dan
saling menguntungkan untuk mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip, dan peran
masing-masing (Departemen Kesehatan RI, 2003), misalnya bermitra dengan BNN, KPAN, Kemendikbud, dan
lain-lain
4) Pemberdayaan masyarakat, melibatkan masyarakat untuk berperan aktif dalam mengatasi masalah remaja.
Contoh : pertemuan warga dapat dijadikan media untuk membahas dan mengatasi masalah remaja
PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK REMAJA
5. EVALUASI

Evaluasi Perawat komunitas bersama komunitas dapat mengevaluasi


semua implementasi yang telah dilakukan dengan merujuk pada tujuan
yang telah ditetapkan yaitu mencapai kesehatan anak usia sekolah yang
optimal. Contoh evaluasi yang dapat dilaporkan adalah : ……….%
pengetahuan remaja tentang masalah kesehatan meningkat; …………%
sikap remaja meningkat; …………..% ketrampilan remaja dalam
mengatasi masalahnyameningkat; Kelompok swabantu remaja
terbentuk; adanya komitmen masyarakat untuk melanjutkan intervensi
secara mandiri.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai