Anda di halaman 1dari 6

INFORMED CONSENT

DISKUSI KELOMPOK TERARAH KOMUNITAS ORANG MUDA TINGKAT KABUPATEN/KOTA

DAMPAK COVID-19 TERHADAP KESEHATAN MENTAL REMAJA

Status pandemi di Indonesia yang sudah berlangsung sejak tanggal 14 Maret 2020 hingga
bulan Desember 2020 kini belum berubah dan kasus positif semakin meningkat. Hal ini
kemudian membawa dampak yang sangat signifikan ke berbagai sektor. Menurut WHO,
pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang, hampir dari semua kelompok umur di
berbagai negara, terpaksa menjalani kebiasaan baru yang berpotensi meruntuhkan
kesehatan mental.1

Penelitian terbaru menunjukkan, anak muda berisiko lebih tinggi menderita masalah
kesehatan mental oleh karena pembatasan maupun lockdown atau karantina wilayah ketat.
Mayoritas negara di dunia memberlakukan kebijakan untuk tetap di rumah saja atau
mengkarantina wilayahnya demi mengurangi laju penularan virus corona baru atau Covid-
19. Studi terbaru oleh University College London (UCL), Imperial College dan University of
Sussex mencatat ada enam dari 10 anak muda dengan masalah kesehatan mental yang
sudah ada sebelumnya, dan empat dari 10 tanpa melaporkan tingkat stres yang lebih tinggi.

Pamflet Generasi bersama dengan HIVOS sebagai inisiator program dan empat mitra lainnya
yaitu: SAPDA, KAPAL Perempuan, CISDI, dan PUPUK menyusun program ACTION - Active
Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to  COVID-19, yang didanai oleh Uni
Eropa dan bertujuan untuk meningkatkan ketahanan dan  solidaritas bagi komunitas miskin
dan marjinal berkaitan dengan dampak yang  ditimbulkan dari pandemi di 5 provinsi di
Indonesia, yakni: DKI Jakarta (Jakarta Timur), Jawa Barat (Kabupaten Bogor), Nusa Tenggara
Barat (Lombok Timur), Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan (Makassar).

PAMFLET menginisiasi diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion - FGD) yang
bertujuan untuk mengetahui situasi dan kebutuhan layanan kesehatan mental orang muda
usia 18-30 tahun di wilayah kerja program ACTION. Kami meminta Anda untuk berpartisipasi
dalam FGD ini, hasil FGD ini akan menjadi acuan bagi PAMFLET dalam penyusunan program
kesehatan mental bagi orang muda di masa pandemi COVID-19. PAMFLET akan menjaga
kerahasiaan identitas Anda, hasil diskusi kelompok terarah ini akan dipublikasikan secara
agregat dan tidak ada identitas yang dipublikasikan dalam bentuk apapun. Kami meminta
Anda menjawab pertanyaan sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman Anda. Partisipasi
Anda dalam FGD ini bersifat sukarela, Anda berhak untuk menolak berpartisipasi dalam FGD
ini. Walaupun demikian, FGD ini akan memberikan informasi yang sangat berguna bagi
penyusunan program kesehatan mental orang muda di masa pandemi COVID-19.

1 Artikel "Hari Kesehatan Mental Dunia 2020: Dampak Pandemi & Hasil Survei
WHO", https://tirto.id/f5Ne.
1
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Komunitas :
Kota/Kabupaten :

Saya bersedia untuk (1) terlibat dalam FGD dan memberikan informasi yang sebenar-
benarnya, (2) membolehkan penggunaan data hasil FGD berikut yang hanya digunakan
untuk perencanaan dan pengembangan program kesehatan mental COVID di masyarakat,
pembuatan kajian dan rekomendasi kepada pemerintah dengan selalu tetap menjaga
kerahasiaan identitas.

Peserta Focus Group Discussion

(..............................)

2
PANDUAN DISKUSI KELOMPOK TERARAH

DAMPAK COVID-19 TERHADAP KESEHATAN MENTAL REMAJA

Kepada moderator/fasilitator diskusi: Pertanyaan yang dicetak tebal harus ditanyakan


kepada kelompok. Pertanyaan dalam huruf miring berfungsi untuk memberi Anda ide
tambahan untuk dibicarakan dan untuk memandu percakapan. Anda tidak harus
menggunakan semua pertanyaan yang lanjutan jika sudah dijawab atau jika diskusi berjalan
lancar.

Kriteria peserta : 6-7 remaja usia 18-30 tahun yang setahun terakhir bertempat tinggal di
Kota Jakarta Timur, Kabupaten Bogor, Kota Jogjakarta, Kabupaten Lombok Timur dan Kota
Makasar dan berasal dari komunitas keberagaman gender/ODHA/disabilitas/perempuan
muda/forum anak.

BAGIAN 1: LATAR BELAKANG

1. Apa kegiatan sehari-hari yang dilakukan saat ini?


2. Apakah ada perubahan rutinitas sebelum pandemi (Februari 2020) dan selama
pandemi?
3. Apa saja perubahan utama yang terjadi di hidup kamu sebagai akibat pandemi
COVID-19?
Apakah ada perubahan pada pekerjaan (pemutusan hubungan kerja, berkurangnya
pendapatan ekonomi atau hilangnya sumber pendapatan)? ekonomi (ekonomi
memburuk atau lebih baik)? pendidikan (pendidikan tatap muka atau virtual)?
hubungan dengan teman, keluarga atau pasangan?
4. Bagaimana perubahan yang terjadi mempengaruhi kesehatan mental?
Apakah pernah merasa terisolasi? Apakah ada tantangan yang buat kamu jadi lebih
stress atau merasa tertekan?

BAGIAN 2 : INFORMASI DAN PENCEGAHAN COVID-19

1. Apakah kamu mencari informasi mengenai COVID-19? Jika iya, informasi apa saja
yang dicari?
2. Melalui medium apa kamu biasanya mencari informasi?
3. Bagaimana kamu memastikan informasi yang didapatkan merupakan informasi
yang benar?
4. Apakah ada informasi yang diberikan secara berkala oleh faskes (puskesmas)
setempat?

3
5. Bagaimana perasaan kamu setelah menerima informasi tersebut?
6. Apa saja perilaku pencegahan penularan COVID-19 yang ideal?
Apakah kamu melakukan langkah-langkah pencegahan tersebut dengan benar?
Apakah kamu melakukan modifikasi tindakan pencegahan? Jika demikian, mengapa
dan bagaimana cara kamu melakukan tindakan pencegahan?
7. Menurut kamu, di lingkungan terdekat (diri sendiri, keluarga, teman, tempat kerja,
tetangga) siapa saja yang paling berisiko untuk terinfeksi COVID-19?
8. Mengapa mereka berisiko?
9. Menurut kamu apa yang seharusnya dilakukan dalam merespon risiko tersebut?
10. Bagaimana perasaan kamu merespon resiko tersebut?
Apakah jadi menimbulkan tekanan?

BAGIAN 3 : RESPON PSIKOLOGIS


1. Bagaimana perasaan kamu selama pandemi COVID-19?
Apakah ada perubahan sebelum pandemi (Februari 2020) dan setelah pandemi
terjadi? Bagaimana perubahan yang terjadi? Bagaimana pola tidur kamu sebelum
dan sesudah pandemi? Apa yang paling kamu pikirkan selama pandemi? Apakah
pikiran tersebut bisa tergolong membebani kamu?
2. Apakah kamu merasa dapat mengelola perasaan sehubungan dengan situasi
pandemi COVID-19?
Jika DAPAT mengelola perasaan, bagaimana cara kamu mengelola perasaan
tersebut?
Jika TIDAK DAPAT mengelola perasaan, mengapa? bagaimana hal ini berdampak
pada kegiatan sehari-hari kamu?
Menurutmu apa yang membuatmu/komunitas sulit mengelola perasaan?
Kondisi ideal seperti apa yang memungkinkan kamu untuk dapat mengelola
perasaan tersebut?
3. Apakah kamu atau teman komunitasmu pernah mengalami gejala-gejala fisik
sebagai akibat dari kecemasan karena pandemi COVID-19? Sebutkan! (misal :
kurang tidur/tidur tidak nyenyak, nafsu makan berkurang/berlebih, sulit konsentrasi)

Jika mengalami gejala fisik, apa saja gejala yang kamu alami? bagaimana kamu
mengatasi gejala tersebut?

4. Bagaimana perasaan kamu selama masa PSBB di rumah? Apakah kamu atau teman
komunitasmu pernah mengalami atau menyaksikan kekerasan di rumah?

BAGIAN 4 : INFORMASI DAN LAYANAN KESEHATAN MENTAL

1. Apa yang kamu ketahui tentang kesehatan mental?


2. Apa yang kamu lakukan ketika kamu mengalami tekanan?

4
3. Menurut kamu, bagaimana kesehatan mental bisa dijaga?
4. layanan kesehatan mental/konseling kesehatan mental apa saja yang tersedia di
lingkungan kamu (puskesmas)? Apakah kamu merasa membutuhkan layanan
kesehatan mental?
5. Bagaimana cara mengakses layanan kesehatan mental di daerah kamu?
6. Apakah kamu merasa butuh mengakses layanan kesehatan mental? Mengapa?

Jika iya, mengapa? Jika tidak mengapa?

7. Apakah pernah mengakses layanan tersebut? Mengapa

Jika merasa butuh tapi tidak mengakses layanan, kenapa?

8. Jika kamu PERNAH mengakses layanan kesehatan mental, bagaimana pendapatmu


mengenai layanan yang diberikan?

Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kamu? Bagaimana sikap
petugas kesehatan? Apakah fasilitas yang diberikan sudah memadai/menjawab
kebutuhan? kenapa demikian? Apakah biaya pelayanan kesehatan tersebut mahal
atau terjangkau?

9. Adakah tantangan khusus yang dialami kamu saat mengakses layanan kesehatan
mental?
10. Bagaimana pelayanan kesehatan yang ideal menurut kamu?

11. Apakah pandemi membuat kamu kesulitan mengakses layanan kesehatan?


12. Selama pandemi, informasi kesehatan mental apa yang kamu butuhkan dan
inginkan?

Dari mana sumber informasi tersebut? bagaimana kamu mendapatkan informasi


tersebut? melalui medium apa kamu mencari informasi tersebut? Siapa orang yang
mempengaruhi kamu? Dalam bentuk apa pesan lebih mudah kamu terima?
bagaimana kamu memastikan informasi yang dicari merupakan informasi yang
benar?

BAGIAN 5 : PERTANYAAN SPESIFIK KOMUNITAS

1. Apa saja tantangan/masalah khusus yang dialami oleh komunitas (Disabilitas/


Keberagaman Gender/ Perempuan Muda/Forum Anak/ ODHA/Remaja) selama
krisis COVID-19? (Pilih salah satu sesuai dengan narasumber FGD)
Jenis masalah psikologis atau kesehatan mental apa yang mungkin mereka alami
dan mengapa? Apa penyebab dari beberapa kesulitan tersebut?

2. Menurut kamu, apa saja upaya yang selama ini telah dilakukan pemerintah daerah
atau nasional untuk menyelesaikan masalah tersebut?

5
Apakah upaya yang sudah dilakukan selama ini sudah baik? apa saja yang upaya
yang harus ditingkatkan?

3. Menurut kamu, bagaimana solusi dari masalah-masalah ini? bagaimana bentuk


dukungan yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah ini?

Bentuk dukungan yang dapat dilakukan komunitas? tenaga kesehatan? pemerintah


daerah dan nasional? lingkungan?

Anda mungkin juga menyukai