KEPERAWATAN
JIWA
NS. YOSEF ANDRIAN BEO, M.KEP
APA ITU TREND?
RUMAH
PUSKESMAS
SAKIT JIWA
5. PERAWATAN TIDAK HANYA BERFOKUS PADA KESEHATAN
MENTAL.
• Permasalahan yang masih menjadi isu yang paling sulit diatasi sampai dengan
saat ini adalah stigma terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Stigma
didefinisikan sebagai sebagai tanda aib yang digunakan untuk mengidentifikasi
dan memisahkan individu yang dilihat oleh masyarakat sebagai individu yang
menyimpang, berdosa, atau berbahaya (Stuart, 2013). Stigma mulai terjadi
ketika masyarakat mengidentifikasi perbedaan dan kemudian memberi label
perbedaan antara mereka dan kelompok yang distigmatisasi (Sheehan,
Nieweglowski & Corrigan, 2017). Beberapa Stigma yang terus berkembang
sampai dengan saat ini, antara lain:
1) ODGJ ADALAH ORANG YANG
BERBAHAYA
• Stigma yang menyatakan ODGJ adalah orang yang
berbahaya tidak sepenuhnya benar karena tidak semua
ODGJ memiliki gejala agresivitas. Gejala agresivitas pada
ODGJ seringkali terjadi untuk melukai diri sendiri. Isu
yang perlu diperhatikan adalah saat ini ODGJ banyak yang
menjadi korban kekerasan.
2) ODGJ TIDAK DAPAT DISEMBUHKAN
• Stigma bahwa ODGJ tidak dapat disembuhkan tidaklah benar karena pada
pasien skizofrenia sekitar 25% penderita hanya mengalami 1 serangan dan
pulih seperti semula, 50% mengalami perbaikan dengan resiko kambuh, dan
25% tetap tergantung dengan obat bisa seumur hidup. Oleh karena itu obat
antipsikotik sangat diperlukan bagi penderita ODGJ agar gejala psikotik seperti
halusinasi, waham, berbicara tidak teratur, dan berperilaku aneh tidak
ditunjukan oleh ODGJ.
PERAN PERAWAT
JIWA
PERAN PERAWAT DALAM
PREVENSI PRIMER
a. Memberikan penyuluhan tentang prinsip sehat jiwa.
b. Mengefektifkan perubahan dalam kondisi kehidupan, tingkat kemiskinan dan pendidikan.
c. Memberikan pendidikan dalam kondisi normal, pertumbuhan dan perkembangan dan
pendidikan seks.
d. Melakukan rujukan yang sesuai sebelum terjadi gangguan jiwa.
e. Membantu pasien di Rumah Sakit Umum untuk menghindari masalah psikiatri.
f. Bersama keluarga untuk memberikan dukungan pada anggotanya untuk meningkatkan fungsi
kelompok.
g. Aktif dalam kegiatan masyarakat atau politik yang berkaitan dengankesehatan jiwa.
2. PERAN PERAWAT DALAM PREVENSI SEKUNDER