Anda di halaman 1dari 10

Kaitan Depresi pada Komunitas dalam menghadapi

Pandemi Covid-19 dengan Psikososial

Disusun oleh:

Albert Litamahuputty (202183041)

Greni Adelia Putri Simarmata (202183043)

Dosen:
Ibu Alessandra F Saija, S.Psi., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON


2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah
memberikan kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah
ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kaitan Depresi pada Komunitas dalam
menghadapi Pandemi Covid 19 dengan psikososial” tepat waktu.
Makalah Kaitan Depresi pada Komunitas dalam menghadpi Pandemi
Covid 19 dengan psikososial disusun guna memenuhi tugas Ibu
Alessandra F Saija, S.Psi., M.Si pada mata kuliah Psikososial di
Universitas Pattimura. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang psikososial.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu
Alessandra F Saija, S.Psi., M.Si selaku dosen mata kuliah Psikososial.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.
Medan,15 September 2021

Greni Adelia Putri Simarmata


Albert Litamahuputty
DAFTAR ISI
1.HALAMAN SAMPUL
2.KATA PENGANTAR
3.DAFTAR ISI…………………. …...1-3
4.BAB 1 PENDAHULUAN…………2
a.Latar Belakang…………………...2
b.Rumusan Masalah………………..2
c.Tujuan dan Manfaat………………3
5.BAB II PEMBAHASAN………….3-6
6.BAB III PENUTUP………………..6-7
a. Simpulan………………………...6-7
b. Saran……………………………. 7
7.DAFTAR PUSTAKA……………... 8

1
4.Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang
Pandemi COVID-19 dapat menimbulkan panik, rasa takut,
khawatir, dan merasakan ada ancaman, semuanya akan
menimbulkan emosi dan fikiran negatif sehingga berdampak
kepada kesehatan mental.
Wabah pandemi COVID-19 dapat berdampak negative pada
kesehatan psikologis dan mental seseorang, misalnya tekanan
psikologis, masalah kesehatan mental, kesedihan,
ketidakberdayaan, keputusasaan, gejala pasca trauma, substansi
penyalahgunaan, panik, stres, kecemasan, depresi, kesepian,
ketakutan, kemarahan, stigma dan kekhawatiran terhadap status
sosial ekonomi. Depresi merupakan ganggguan mental yang
sering terjadi di tengah masyarakat yang di tandai dengan
gejala-gejala seperti gangguan tidur dan menurunnya selera
makan . Depresi yang dibiarkan berlarut-larut dapat membebani
pikiran dan dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh
Suwistianisa dan Nurul menyatakan bahwa pasien yang tidak
dapat menyesuaikan diri dengan penyakitnya akan mengalami
depresi yang akan menyebabkan penurunan kekebalan tubuh
dan sehingga memperparah penyakitnya
b. Rumusan masalah
1)Bagaimana Masyarakat dapat beradaptasi dengan adanya Covid-19?
2) Apa yang menyebabkan suatu komunitas mengalami depresi di
tengah Pandemi Covid-19?
3)Kenapa Penyebaran Covid 19 dapat menimbulkan masalah
kesehatan jiwa dan Psikososial?
4)Apa saja tahapan dalam penanganan psikososial pada saat pandemi?
5)Apa saja aspek penting dukungan psikosial suatu komunitas
melawan Covid-19?
2
c. Tujuan dan Manfaat
Tujuan:
-Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan suatu komunitas
mengalami gangguan psikososial dan depresi
-Mengidentifikasi aspek penting dukungan psikososial suatu
komunitas dalam melawan Covid 19
-Mengidentifikasi tahapan dalam penanganan psikososial pada saat
pandemi
Manfaat:
-Mengetahui faktor yang menyebabkan suatu komunitas mengalami
gangguan psikososial dan depresi
-Mengetahui bagaimana cara Masyarakat dalam menghadapi Pandemi
Covid-19
-Mengetahui betapa pentingnya penanganan psikososial pada saat
pandemic

5.BAB II PEMBAHASAN
1) Analisa Teori : Masyarakat dapat beradaptasi terhadap adanya
COVID-19 dengan membingkai ulang situasi untuk
meningkatkan kesehatan mental melalui: perhatian diri sendiri
dan orang lain, pertumbuhan pribadi, membangun ketahanan,
strategi koping, pemecahan masalah kesehatan, menumbuhkan
emosi positif, dan mengendalikan emosi negatif melalui
perbaikan perilaku. Memperbaiki prilaku seperti mencuci
tangan, diet sehat, aktivitas fisik, beradaptasi dan menyesuaikan
diri dengan keadaan akibat wabah COVID-19
Analisa Pribadi : Menurut kami dengan tetap menjalankan
protokol kesehatan dan penerapan pola hidup sehat. Jika fisik
kita sehat,maka pikiran kita akan sehat dan terhindar dari
depresi.
2) Analisa Teori : depresi komunitas disebabkan oleh faktor social
dengan adanya kejadian tragis, tuntutan, peran
3
sosial maupun dampak situasi kehidupan seharihari lainnya.
Gejala yang muncul pada depresi diantaranya rasa takut, panik,
cemas, stres dalam menghadapi pandemi COVID-19
Analisa Pribadi: Menurut kami depresi komunitas disebabkan
oleh hal hal terakit pandemic yang mengharuskan kita untuk
tetap di rumah selama covid-19. Karena itu, banyak komunitas
yang stress karena terhambat nya aktivitas. Seperti yang
biasanya mereka dapat berkumpul diluar tetapi tidak bisa lagi
seperti itu.
kehidupan seharihari lainnya. Gejala yang muncul pada depresi
diantaranya rasa takut, panik, cemas, stres dalam menghadapi
pandemi COVID-19

3) Analisa Teori: Penyebaran COVID-19 yang sangat tinggi dapat


menimbulkan masalah kesehatan jiwa dan psikososial klien,
keluarga klien, tenaga kesehatan bahkan tetangga klien. Hal
tersebut dapat menimbulkan stigma diri sendiri (Self-stigma)
dan stigma sosial atau masyarakat (public-stigma) yang dapat
mempengaruhi kesehatan jiwa. Wabah pandemi COVID-19
dapat berdampak negative pada kesehatan psikologis dan mental
seseorang, misalnya tekanan psikologis, masalah kesehatan
mental, kesedihan, ketidakberdayaan,keputusasaan, gejala pasca
trauma, substansi penyalahgunaan, panik, stres, kecemasan,
depresi,
kesepian, ketakutan, kemarahan, stigma dan kekhawatiran
terhadap status sosial ekonomi. Untuk menghadapinya,
Masyarakat dapat beradaptasi terhadap adanya COVID-19
dengan membingkai ulang situasi untuk meningkatkan
kesehatan mental melalui: perhatian diri sendiri dan orang lain,
pertumbuhan pribadi, membangun ketahanan, strategi koping,
pemecahan masalah kesehatan, menumbuhkan emosi positif,

4
dan mengendalikan emosi negatif melalui perbaikan perilaku.
Memperbaiki prilaku seperti mencuci tangan, diet sehat,
aktivitas fisik, beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
keadaan akibat wabah COVID-19.
Analisa Pribadi : Dikarenakan Pandemi Covid-19 menghambat
beberapa aspek, baik itu aspek
ekonomi,social,kesehatan,pendidikan dan lain lain. Khususnya
pada aspek ekonomi, banyak orang yang dipecat dikarenakan
pandemic. Ditambah lagi dengan susahnya mencari pekerjaan
dan menimbulkan banyak pengangguran. Maka dari itu banyak
yang stress dan mengalami dampak psikososial dan depresi.
4) Analisa Teori: Dalam penanganan psikososial, khususnya pada
saat pandemi, terdapat 3 tahapan yang harus dilakukan, yakni
dimulai dari:
1. fase penyiapan
2. fase adaptasi
3. fase finalisasi
Analisa Pribadi: Menurut kami yg pertama itu fase Pengenalan,
dimana pada fase ini kita sedikit terkejut dan belum beradaptasi
dengan adanya Covid-19. Kedua Fase Menerima, pada fase ini
kita sudah mulai menerima Pandemi Covid-19 dan mulai
beradaptasi seperti mengikuti protocol kesehatan dan isolasi.
Fase ketiga yaitu Fase Pencegahan dimana pada Fase ini kita
sebagai masyarakat sudah mulai melakukan pencegahan
diantaranya dengan melalukan vaksin dan mengikuti protocol
kesehatan.

5) Analisa Teori:
1. Intervensi kesehatan jiwa dan psikososial adalah komponen
penting dalam melawan Covid-19.

2. Dampak psikososial akibat Covid-19:


-rasa takut dan khawatir terhadap kesehatan

5
-perubahan pola tidur dan pola makan
-kurang konsentrasi
-kesehatan memburuk
-konsumsi alkohol/rokok/obat-obatan meningkat
3. Respon psikososial di setiap tahap wabah Covid-19.
4. Layanan psikososial hadir dalam beragam bentuk:
-konseling online
-brosur
-website
-video tutorial
-film pendek
-WA grup
5. Panduan praktis manajemen awal aspek psikososial yang
inovatif penting dalam perawatan kesehatan jiwa yang lebih
komprehensif
Analisa Pribadi: Menurut kami aspek penting dukungan
psikososial untuk melawan covid-19 adalah dengan
mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa, melakukan
kegiatan kegiatan positif, Melakukan Hobi sesekali agar tidak
stress dan selalu menjaga kesehatan

6.BAB III PENUTUP


a. Simpulan:
Komunitas memiliki resiko yang tinggi untuk terkena depresi
selama wabah COVID-19 berlangsung. Adapun yang melatar
belakangi tingkat depresi pada komunitas selama pandemi
berlangsung diantaranya tetap di rumah, menjaga jarak baik
secara fisik (physical distancing) maupun soisal (social
distancing) bahkan melakukan karantina wilayah (lockdown)
untuk menghambat penyebaran virus corona.
Bukan hanya sekadar imbauan tetapi peraturan dan larangan
keras untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Hal tersebut
mengakibatkan kegiatan ekonomi dan sosial-kemasyarakatan

6
pun terhambat selama wabah COVID-19.

b) Saran
Pandemi Covid-19 yang banyak menimbulkan permasalahan.
Dalam aspek social contohnya deperesi. Dikarenakan hal
tersebut sering terjadi. Kita harus mencegah dan menghindari
depresi agar kita tidak mengalaminya. Bisa itu dengan mencari
kegiatan yang positif, melakukan refreshing seperti jalan jalan
dan melakukan hobi, ibadah, dan selalu menerapkan hidup
sehat. Karena badan yang sehat akan melahirkan jiwa yang
sehat.

7
Daftar Pustaka

Maulida H, Atika J, Heru M, Munir Z, Rahman H. Depresi pada


Komunitas dalam Menghadapi Pandemi COVID-19. J. Sains Kes. 2nd
ed. Probolinggo. 2020: 2 (4): 519-523
https://edukasi.kompas.com/read/2020/09/04/045800071/6-aspek-
penting-dukungan-psikososial-lawan-covid-dari-akademisi-ub

Anda mungkin juga menyukai