Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PELAKSANAAN

KULIAH KERJA NYATA


PENULISAN KARYA PENGABDIAN (KKN-PKP)
SEMESTER GENAP T.A 2019/2020

‘TERKURUNG’ DITENGAH PANDEMI COVID-19 : HARUS SEHAT


SECARA FISIK DAN MENTAL

Disusun oleh :

Siti Ghina Salsabila Haningtyas Siregar


160620092
Program Studi Psikologi

Dibimbing oleh :

Dr. Elidar Sari, S.H., M.H


NIDN/NIDK.

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA


PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2020
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN
KULIAH KERJA NYATA
PENULISAN KARYA PENGABDIAN (KKN-PKP)

1. Judul KKN : Artikel ‘Terkurung’ Ditengah Pandemi Covid-19 :


Harus Sehat Secara Fisik dan Mental.
2. Pelaksana
a. Nama : Siti Ghina Salsabila Haningtyas Siregar
b. NIM : 160620092
c. Program Studi : Psikologi
3. Lokasi Kegiatan :
4. Luaran yang dihasilkan :
5. Jangka waktu pelaksanaan : bulan
6. Tanggal pelaksanaan : s/d
7. Total biaya : Rp -

Menyetujui, Lhokseumawe, 07 Mei 2020


Dosen Pembimbing, Ketua Tim Pelaksana,

(Dr. Elidar Sari, S.H., M.H) (Siti Ghina Salsabila Haningtyas Siregar)
NIDN/NIDK 160620092

Mengetahui,
Ketua Pusat Pengabdian kepada Masyarakat Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Malikussaleh,

(Nama lengkap)
NIP ……………….
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Permasalahan dunia yang sedang dihadapi kini sangat meresahkan masyarakat
dunia. Pandemi COVID-19 yang muncul sebagai istilah baru membuat gempar
seluruh lapisan masyarakat di dunia. Dalam istilah kesehatan, pandemi berarti
terjadinya wabah suatu penyakit yang menyerang banyak korban, serempak di
berbagai negara. Sementara dalam kasus COVID-19, badan kesehatan dunia WHO
menetapkan penyakit ini sebagai pandemi karena seluruh warga dunia berpotensi
terkena infeksi penyakit COVID-19. Saat WHO menetapkan status pandemi global
terhadap COVID-19, WHO mencatat ada 118.000 kasus penyakit tersebut yang
tersebar di 110 negara di seluruh dunia. Dengan ditetapkannya status global pandemi
tersebut, WHO sekaligus mengonfirmasi bahwa COVID-19 merupakan darurat
internasional. Artinya, setiap rumah sakit dan klinik di seluruh dunia disarankan untuk
dapat mempersiapkan diri menangani pasien penyakit tersebut meskipun belum ada
pasien yang terdeteksi.
Akibat pandemi COVID-19 yang terjadi, pemerintah di seluruh dunia sepakat
mengeluarkan himbauan baru mengenai pembatasan individu untuk beraktivitas di
luar rumah dan memberikan jarak fisik kepada orang lain dalam berinteraksi. Karena
hal ini dianggap mampu memutus rantai penyebaran virus corona. Hal tersebut juga
berlaku di Indonesia. Sejak pertama kali ditemukan pasien positif terkena virus corona
di Indonesia, pemerintah langsung mengeluarkan himbauan mengenai pembatasan
aktivitas di luar rumah dan melakukan jarak fisik (physical distancing) apabila
berinteraksi dengan orang lain.
Himbauan pemerintah mengenai pembatasan aktivitas di luar rumah, membuat
masyarakat harus melakukan seluruh aktivitas yang biasanya dilakukan di luar rumah
menjadi di dalam rumah, seperti bekerja dari rumah (Work From Home), belajar
mengajar bagi siswa dan mahasiswa yang dilakukan bersifat online, dan lain lain. Hal
tersebut tentu dapat menimbulkan rasa takut dan panik. Apalagi anjuran untuk diam di
rumah serta kebijakan physical distancing, sedikit banyak menimbulkan jarak secara
emosional antara keluarga, sahabat, rekan kerja, teman, atau umat persekutuan di
tempat ibadah yang dapat saling memberi dukungan. Bagi sebagian orang, hal ini bisa
dirasakan sebagai suatu tekanan atau beban yang sangat besar. Bila tidak
dikendalikan, tekanan tersebut akan berdampak negatif pada kesehatan mental.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk menulis artikel yang akan
dicetak ke media massa nasional mengenai cara menjaga kesehatan fisik dan mental
ditengah pandemi COVID-19.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
rumusan masalah dalam kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Apa saja masalah kesehatan mental yang akan muncul ditengah pandemi
COVID-19?
2. Bagaimana cara menjaga kesehatan fisik dan mental ditengah pandemi
COVID-19?

1.3. Tujuan Kegiatan


Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan
kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui masalah kesehatan mental apa saja yang akan muncul di
tengah pandemi COVID-19.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan fisik dan mental
ditengah pandemi COVID-19.

1.4. Manfaat Kegiatan


1. Menfaat Secara Teoritis
Hasil kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan referensi tentang
kondisi masyarakat ditengah pandemi COVID-19 khususnya dibidang ilmu
kesehatan, psikologi, dan sosial, yang berkaitan dengan cara menjaga
kesehatan fisik dan mental di tengah pandemi COVID-19.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru
mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental ditengah pandemi
COVID-19.
b. Bagi Mahasiswa KKN
Hasil kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wacana bagi mahasiswa
KKN dalam mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajarinya dalam
kehidupan bermasyarakat dan memperkaya wawasan yang bermanfaat
untuk pengembangan profesionalisme karir mahasiswa KKN.
c. Bagi Masyarakat
Hasil kegiatan ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
masyarakat tentang cara menjaga kesehatan fisik dan mental ditengah
pandemi COVID-19.
BAB II
RENCANA KEGIATAN

Wabah infeksi virus Corona atau COVID-19 semakin meluas dan telah menjangkit
lebih dari 190 negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, jumlah pasien positif
COVID-19 bertambah dengan cepat. Dampak pandemi COVID-19 tidak hanya dari segi
ekonomi, tetapi juga berdampak pada berbagai aspek kehidupan termasuk dari segi kesehatan
mental sebagian masyarakat. Berbagai kekhawatiran dan kecemasan terjadi karena kondisi
yang tidak menentu seringkali membuat perasaan cemas, was-was, tidak nyaman bahkan
hingga stress. Hal tersebut tentu dapat menimbulkan rasa takut dan panik. Apalagi anjuran
untuk diam di rumah serta kebijakan physical distancing, sedikit banyak menimbulkan jarak
secara emosional antara keluarga, sahabat, rekan kerja, teman, atau umat persekutuan di
tempat ibadah yang dapat saling memberi dukungan. Bagi sebagian orang, hal ini bisa
dirasakan sebagai suatu tekanan atau beban yang sangat besar. Bila tidak dikendalikan,
tekanan tersebut akan berdampak negatif pada kesehatan mental . Padahal menjaga kesehatan
fisik dan mental di tengah pandemi COVID-19 ini menjadi salah satu hal yang sangat penting
dalam rangka menjaga imunitas tubuh.
Gangguan kesehatan mental yang terjadi selama pandemi dapat disebabkan oleh
berbagai hal, seperti ketakutan terhadap wabah, rasa terasing selama menjalani karantina,
kesedihan dan kesepian karena jauh dari keluarga atau orang yang dikasihi, kecemasan akan
kebutuhan hidup sehari-hari, ditambah lagi kebingungan akibat informasi yang simpang siur.
Hal-hal tersebut tidak hanya berdampak pada orang yang telah memiliki masalah kesehatan
mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan umum, namun juga dapat memengaruhi
orang yang sehat secara fisik dan mental.
Permasalahan kesehatan mental ini sangat penting untuk dibahas. Karena masih
banyak masyarakat yang belum paham betul atau tabu dengan kata kesehatan mental. Maka
dari itu penulis berencana untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai
permasalahan kesehatan mental apa saja yang kemungkinan muncul ditengah pandemi
COVID-19, sehingga masyarakat sadar dengan kondisi mentalnya. Penulis juga akan
memberikan solusi bagaimana cara menjaga kesehatan fisik dan mental ditengah pandemi
COVID-19. Pemberian edukasi yang dilakukan oleh penulis akan dilakukan dengan cara
menulis artikel singkat yang kemudian akan dipublikasikan ke media massa nasional dalam
hal ini media cetak (koran).
Artikel yang ditulis oleh penulis melewati banyak tahap. Pembuatan artikel kurang
lebih membutuhkan waktu 25 hari dimulai dari perencanaan, pengumpulan jurnal-jurnal yang
berkaitan, pengumpulan informasi dari jurnal-jurnal, penulisan artikel, dan publikasi ke media
cetak nasional. Adapun susunan rencana pembuatan artikel secara rinci yang dilakukan penulis
adalah sebagai berikut :
1) Mencari topik atau permasalahan yang sedang terjadi di tengah-tengah
masyarakat khususnya pada kondisi pandemi COVID-19 yang sedang dilalui.
2) Menemukan permasalahan, dalam hal ini permasalahan kesehatan mental
masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
3) Mencari sumber melalui jurnal-jurnal psikologi yang membahas mengenai
kesehatan mental di tengah pandemi COVID-19.
4) Menulis artikel mengenai pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental di
tengah pandemi COVID-19.
5) Mencari media massa nasional yang akan mempublikasikan artikel yang telah
dibuat.
6) Mempublikasikan artikel ke media cetak nasional “Koran Mimbar Umum”

Adapun judul artikel yang telah penulis tulis adalah “Terkurung di Tengah Pandemi
COVID-19 : Harus Sehat Secara Fisik dan Mental”. Pemberian edukasi melalui artikel yang
dipublikasikan secara online ke media cetak nasional diharapkan mampu menjaring lebih
banyak masyarakat. Karena masyarakat dapat mengakses artikel tersebut dimana saja dan
kapan saja tanpa harus keluar rumah dan tidak membutuhkan biaya apapun.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA

3.1. Tahap Pelaksanaan Kegiatan


3.1.1. Tahap Persiapan
Adapun kegiatan yang telah direncanakan adalah memberikan edukasi kepada
masyarakat melalui artikel yang akan dipublikasikan ke media cetak nasional.
Edukasi yang diberikan kepada masyarakat yakni berisi informasi mengenai
gangguan kesehatan mental yang kemungkinan muncul ditengah pandemi
COVID-19 dan bagaimana cara menjaga kesehatan fisik dan mental selama
pandemi COVID-19.
Pada tahap persiapan, penulis mengumpulkan beberapa permasalahan yang
sedang terjadi di masyarakat saat menghadapi pandemi COVID-19. Salah satunya
yang menarik menurut penulis adalah keadaan kesehatan mental masyarakat
ditengah pandemi COVID-19. Isu kesehatan mental masih menjadi hal yang tabu
dikalangan masyarakat. Padahal sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa
tidak hanya kesehatan fisik yang harus dijaga, tetapi kesehatan mental juga.
Apalagi ditengah pandemi COVID-19, banyak kejadian yang membuat
masyarakat cemas, panik, sampai ketakutan dan hal tersebut dapat memicu
gangguan pada kesehatan mental masyarakat.
Setelah menemukan permasalahan yang akan diangkat oleh penulis kedalam
artikel, penulis kemudian mencari beberapa sumber mengenai kesehatan mental
seperti jurnal-jurnal psikologi. Penulis menemukan banyak hal yang dapat
disampaikan kepada masyarakat melalui artikel mengenai kesehatan mental,
dalam hal ini penulis memilih tentang gangguan-gangguan kesehatan mental yang
mungkin muncul ditengah pandemi COVID-19 dan bagaimana cara menjaga
kesehatan fisik dan mental masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

3.1.2. Tahap Penulisan


Penulis menulis artikel yang berjudul “Terkurung di Tengah Pandemi COVID-
19 : Harus Sehat Secara Mental dan Fisik.” Proses penulisan artikel kurang lebih
membutuhkan waktu 25 hari. Adapun secara garis besar isi artikel yang dituliskan
adalah mengenai keadaan masyarakat di tengah pandemi COVID-19 yang
diharuskan ‘terkurung’ di dalam rumah. Himbauan pemerintah mengenai
#dirumahsaja, dan pemberlakuan physical distancing (jarak fisik) apabila
berinteraksi dengan orang lain diharapkan mampu memutus rantai penyebaran
virus corona. Sehingga seluruh aktivitas yang sebelumnya dilakukan di luar
rumah sekarang berubah menjadi di dalam rumah, seperti bekerja dari rumah
(work from home), proses belajar mengajar secara online, beribadah di rumah, dll.
Perubahan yang tiba-tiba ini membuat sebagian masyarakat akan merasakan
cemas, panik, dan ketakutan. Ditambah lagi dengan informasi simpang siur yang
dapat diakses kapan saja mengenai virus corona membuat masyarakat semakin
panik. Padahal informasi yang tersebar belum tentu benar, namun ada saja
masyarakat yang mempercayainya. Kecemasan dan ketakutan yang terus
dirasakan oleh masyarakat dapat menimbulkan permasalahan baru, yaitu
gangguan kesehatan mental.
Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan apabila seseorang sudah
merasakan beberapa gejala gangguan kesehatan mental ditengah pandemi
COVID-19. Salah satunya adalah memilah dan memilih sumber informasi
terpercaya, berbagai informasi seputar virus covid-19 beredar di lini masa media
sosial. Meski banyak, informasi tersebut perlu di observasi dan lebih hati-hati
dalam menanggapi berita karena belum tentu adanya kebenaran (hoaks). Jadi,
pastikan selalu memantau info mengenai virus covid-19 melalui sumber-sumber
terpercaya, seperti dari situs WHO, Kementerian Kesehatan RI, dan media
terpercaya. Adapun cara-cara lain untuk menjaga kesehatan fisik dan mental
telah tertulis di dalam artikel yang akan dilampirkan diakhir laporan ini.

3.1.3. Tahap Publikasi


Pada tahap ini penulis mencari beberapa media massa nasional yang akan
menjadi media publikasi artikel yang telah ditulis. Dalam hal ini, penulis
mendapat akses ke media cetak online nasional yaitu Mimbar Umum Online.
Mimbar Umum adalah koran tertua dan masih terus terbit di Indonesia. Koran ini
terbit pada tanggal 6 November 1945 dan didirikan oleh Udin Siregar dan Imballo
Siregar di Medan. Pada masa ini, Harian Mimbar Umum (Mimbar Oemoem)
berpindah-pindah. Dimulai dari Kota Siantar hingga ke Tebing Tinggi. Koran ini
adalah salah satu dari tidak banyak koran bersejarah dan tua yang masih tetap
eksis hadir menyapa para pembacanya. Ia dinobatkan sebagai Koran Tertua di
Pulau Sumatra. Perannya yang aktif di era kemerdekaan dan tangguhnya dalam
menghadapi era perkembangan informasi dan teknologi, koran ini dimasukkan
sebagai bagian dari heritage Sumatra Utara.
Adapun artikel yang dibuat oleh penulis berhasil dipublikasikan kedalam harian
Mimbar Umum online pada hari Kamis, 20 April 2020 dan dapat diakses di
mimbarumum.co.id.

3.2. Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Edukasi kepada masyarakat melalui artikel yang dipublikasikan di media cetak
nasional mampu memberikan pemahaman baru kepada masyarakat. Artikel yang
dipublikasikan juga dapat menjadi informasi baru yang terpercaya dan terbebas dari
hal-hal yang dapat menimbulkan perasaan cemas dan ketakutan saat dibaca.
Dikarenakan banyaknya informasi yang terus beredar di masyarakat saat ini, membuat
masyarakat harus pintar memilah informasi yang akan diakses. Maka artikel yang
telah ditulis oleh penulis dapat menjadi sarana informasi baru dan membantu
masyarakat mengenai bagaimana menjaga kesehatan fisik dan mental ditengah
pandemi COVID-19.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk perpaduan ketiga Tridharma
Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat.
Dalam hal ini penulis melakukan KKN-PKP (Kuliah Kerja Nyata Penulisan Karya
Pengabdian). Dan laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Malikussaleh tahun 2020. Berdasarkan
pemaparan yang telah disampaikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan
yang dilakukan oleh penulis adalah membuat artikel mengenai cara menjaga
kesehatan fisik dan mental ditengah pandemi COVID-19. Artikel yang ditulis
kemudian akan dipublikasikan ke media cetak nasional yaitu Mimbar Umum Online.
Artikel telah dipublikasikan pada hari Kamis, 20 April 2020 dan dapat diakses melalui
mimbarumum.co.id. Adapun capaian yang ingin dicapai oleh penulis adalah
memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai gangguan kesehatan mental yang
mungkin muncul ditengah pandemi COVID-19 dan bagaimana cara menjaga
kesehatan fisik dan mental ditengah pandemi COVID-19.

4.2. Saran
Adapun saran yang diberikan oleh penulis kepada peserta KKN selanjutnya
adalah terus mencari informasi mengenai permasalahan yang ada di masyarakat dan
mulai melakukan kajian untuk dapat dijadikan kedalam artikel ilmiah dan kemudian
dipublikasikan ke media cetak nasional. Hal ini dapat membantu mahasiswa
mengharumkan almamater kampus dan yang terpenting memberikan edukasi yang
sesuai dengan kemampuan mahasiswa kepada masyarakat
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai