Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI MASSA

(Ahmad Anif Syaifudin, S.I.Kom M.I.Kom)

TEORI JARUM SUNTIK


“Pengaruh Media Sosial Terhadap
Kesehatan Mental Manusia”
Teori Jarum Suntik
• Teori ini oleh Wilbur Schram (1950-1970) mengasumsikan bahwa komunikator yakni media massa
digambarkan lebih pintar dan juga lebih segalanya dari audience. Teori ini memiliki banyak istilah lain.
Biasa disebut dengan Hypodermic needle (teori jarum suntik ), Bullet Theory ( teori peluru )
transmition belt theory (teori sabuk transmisi ). Dari beberapa istilah lain dari teori ini dapat
disimpulkan, yakni penyampaian pesannya hanya satu arah dan juga mempunyai efek yang sangat kuat
terhadap komunikan. Prinsip stimulus-respons telah memberikan inspirasi pada teori jarum
hipodermik. Suatu teori klasik mengenai proses terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh.
• Teori jarum suntik atau lebih dikenal dengan teori jarum hipodermik pada hakekatnya adalah model
komunikasi searah, berdasarkan anggapan bahwa komunikasi massa memiliki pengaruh langsung, segera
dan sangat menentukan terhadap audience. Komunikasi massa merupakan gambaran dari jarum raksasa
yang menyuntik audience yang pasif. Pada umumnya khalayak dianggap hanya sekumpulan orang yang
homogen dan mudah dipengaruhi. Sehingga, pesan-pesan yang disampaikan pada mereka akan selalu
diterima, bahwa media secara langsung dan cepat memiliki efek yang kuat tehadap komunikan.

Teori Jarum Suntik 2


Jadi pada dasarnya semua informasi yang kita terima telah mengalami proses
pensensoran, pemilihan, penyortiran. Yang semata-mata tidak adanya
informasi yang benar-benar “asli‟ yang diperlihatkan. Disamping itu terdapat
stereotip sebagai pembelaaan diri, begitu pula masuknya kepentingan pribadi
dalam menggalang kepentingannya. “hanya ada kepentingan yang abadi”. Ini
pula terjadi di dunia informasi saat ini, telah masuknya kepentingan-
kepentingan politik individu dalam memperoleh dukungan kasat mata dengan
menyebarkan opini-opini publik yang di satukan oleh masyarakat.

Teori Jarum Suntik 3


Media sosial telah menjadi bagian dari cara berinteraksi
sehari-hari, bagi hampir setiap orang. Meski begitu,
tidak sedikit juga yang belum menggunakannya dengan
bijaksana sehingga dampak negatif media sosial masih
sulit untuk dihindari.

Biasanya orang menggunakan media sosial untuk


meredakan stres atau melampiaskan sesuatu, mulai
dari mengkritik suatu pemberitaan, layanan konsumen,
menyerukan kampanye, melihat video lucu, dan lain-
lain. Sayangnya, sering kali unggahan seseorang justru
menyerupai stres yang tak ada habisnya. Penggunaan
media sosial berlebih dapat memberikan pengaruh
terhadap kesehatan mental Anda. Bahkan, penggunaan
media sosial disebut sebagai salah satu penyebab
depresi. Benarkah demikian?

Teori Jarum Suntik 5


Di sisi lain, penggunaan media sosial yang kurang bijak dapat
berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental Anda. Saat
ini, media sosial kerap dikaitkan sebagai salah satu faktor
risiko depresi dan gangguan kecemasan. Kaitan antara
depresi dan media sosial tidak hanya seputar tekanan sosial
untuk membagikan atau mengikuti berita terkini.

Munculnya kondisi kejiwaan yang satu ini juga disebabkan


oleh kecenderungan pengguna sosial media membandingkan
dirinya dengan keberhasilan yang dicapai orang lain. Saat
melihat teman atau kerabat yang memiliki pekerjaan yang
bagus, pasangan yang baik, serta rumah yang indah, Anda
dapat merasa turut berbahagia.

Namun tidak jarang, rasa iri yang dapat memicu depresi,


justru muncul. Bahkan perasaan ini memicu keinginan
bunuh diri, ketika melihat pencapaian Anda tidak sebanding
dengan teman-teman Anda.

Presentation title 6
“ Hubungan depresi dan media sosial, juga berkaitan dengan koneksi
yang Anda miliki dengan teman-teman di jejaring tersebut. Koneksi
yang terbentuk di media sosial, tidak berlangsung melalui tatap muka
secara langsung. Hal tersebut membuat koneksi yang terbentuk
menjadi kurang memuaskan secara emosional, sehingga memicu
munculnya rasa terisolasi dari kehidupan sosial.


Media sosial tidak selamanya buruk untuk kesehatan mental Anda. Beberapa
dampak sosial media yang positif juga bisa Anda dapatkan, seperti berikut ini :

1. Dapat Menginspirasi Gaya 2. Sebagai Sarana untuk 3. Membantu Menemukan Solusi bagi
Hidup Sehat Menyebarkan Bantuan Persoalan Hidup

Media sosial dapat Anda Medsos dapat menjadi sarana untuk Permasalahan yang umumnya dialami oleh orang dengan
masalah pada kesehatan mental seperti depresi, adalah
gunakan sebagai alat motivasi membantu orang lain. Begitu banyak keengganan untuk menceritakan masalah kepada orang-
dalam mencapai gaya hidup akun yang menyediakan informasi orang terdekat. Saat ini, sudah semakin banyak orang
sehat. Misalnya untuk mengenai saluran pencegahan bunuh yang mencari solusi untuk hal tersebut melalui media
sosial. Anda bisa menemukan banyak akun media sosial
berhenti merokok atau rutin diri, maupun forum-forum anonim yang membagikan saran seputar masalah kesehatan, dan
berolahraga. Dengan yang membantu pengguna internet topik-topik lain. Meski media sosial dapat memberikan
membagikan resolusi di untuk membagikan pengalaman dampak negatif pada kesehatan mental, jika Anda
menggunakannya dengan bijak, kemajuan teknologi ini
media sosial, Anda bisa pribadinya, dan menerima motivasi dapat membantu memperbaiki kesehatan Anda. Ikutilah
mendapatkan dukungan serta saran untuk memerbaiki akun-akun yang membangun, dapat memberi motivasi,
positif dan menjadi inspirasi kehidupannya. dan membagikan informasi yang berguna bagi Anda.

agar orang lain mengikutinya.

Teori Jarum Suntik 8


Bukti kaitan antara depresi dan media sosial

Salah satu peneliti studi, Jordyn Young dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, mengemukakan bahwa
seseorang yang lebih jarang menggunakan media sosial umumnya cenderung tidak depresi dan tidak kesepian. Ia
juga menambahkan, mengurangi penggunaan media sosial dapat menyebabkan terjadinya perbaikan, utamanya
dalam hal kualitas kesejahteraan hidup seseorang.
Studi tersebut melibatkan 143 mahasiswa dari Universitas Pennsylvania yang dibagi secara acak menjadi dua
kelompok: kelompok yang diperbolehkan melanjutkan penggunaan media sosial seperti biasa dan kelompok
yang diberikan batasan signifikan terhadap penggunaan media sosialnya.
Selama tiga minggu, kelompok yang dibatasi tersebut hanya boleh mengakses media sosial paling lama 30 menit
setiap harinya. Waktu tersebut dibatasi, yaitu 10 menit untuk masing-masing tiga platform yang berbeda, yakni
Facebook, Instagram, dan Snapchat.
• Untuk memastikan kondisi eksperimental tetap berjalan, para peneliti melihat
data penggunaan aplikasi di ponsel para peserta, yang mendokumentasikan
berapa lama waktu yang digunakan untuk membuka masing-masing aplikasi
setiap harinya. Pada akhir studi, didapat hasil bahwa pada kelompok yang
dibatasi penggunaan media sosialnya, tampak terdapat penurunan gejala
depresi serta kesepian setelah membatasi penggunaan media sosial.
• Para pakar berhipotesis, ini merupakan akibat suatu konten yang biasanya telah
dipilih secara saksama, dalam arti hanya menampilkan apa yang ingin orang
tersebut perlihatkan. Misalnya mengunggah makan di restoran mewah,
dokumentasi kebahagiaan liburan keluarga, liburan romantis dengan pasangan,
pesta dengan teman-teman, atau konten lain yang umumnya ingin
memperlihatkan keriaan atau energi positif lainnya.

Teori Jarum Suntik 10


Nah, orang-orang yang melihat konten
tersebut akan membandingkan hidupnya
dengan konten yang ia lihat, yang mana
Timeline konten tersebut terkesan jauh lebih menarik.
Adanya perbandingan inilah yang diduga
memicu seseorang mengalami depresi.

Presentation title 11
Karena sudah ada hasil studi yang mengemukakan
bahwa aktivitas media sosial yang berlebihan dapat
mengakibatkan rasa kesepian dan depresi,
karenanya Anda diharapkan bersikap bijak dalam
hal penggunaannya. Misalnya saat bersama dengan
teman-teman atau keluarga, baiknya jangan sibuk
memandangi smartphone. Ingat, kebersamaan di
dunia nyata jauh lebih membahagiakan ketimbang
sibuk melihat berbagai konten unggahan di media
sosial.

Teori Jarum Suntik 12


➢http://repositori.unsil.ac.id/810/3/BAB%
202.pdf

➢http://ners.unair.ac.id/site/index.php/new
s-fkp-unair/30-lihat/702-dampak-media-
sosial-terhadap-kesehatan-mental

Teori Jarum Suntik 13


What’s your
Thank you
Opinion?

Anda mungkin juga menyukai