Anda di halaman 1dari 7

1.

Lower social skills

Just like learning, social skills also need to be sharpened so that they can develop.

1. Menurunkan kemampuan sosial

Sama seperti belajar, kemampuan sosial juga perlu diasah agar semakin berkembang.

The negative impact of social media that is commonly felt is reduced social skills. For example, lack of
empathy or not knowing how to communicate well with others

Dampak negatif media sosial yang umum dirasakan adalah adalah berkurangnya kemampuan sosial.
Misalnya, kurang berempati atau tidak tahu cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain.

This can happen because you will communicate more often via social media than face to face.

Hal ini bisa terjadi karena Anda akan lebih sering melakukan komunikasi lewat media sosial
dibandingkan bertatap muka.

2. Cyberbullying

Another negative impact of social media is increasing the risk of cyberbullying. Cyberbullying is bullying
done through social media, text and other technological mediums.

2. Cyberbullying

Dampak negatif media sosial lainnya adalah meningkatkan risiko cyberbullying. Cyberbullying adalah
perundungan yang dilakukan melalui media sosial, teks, dan perantara teknologi lainnya.

Someone who makes negative comments on social media can also trigger bullying on social media.

Seseorang yang melontarkan komentar negatif di media sosial juga bisa memicu adanya perundungan di
media sosial..

Debates that occur on social media will usually lead to acts of online bullying which in turn have the
opportunity to make victims experience mental health problems, such as anxiety and depression. In fact,
cyberbullying can also trigger suicidal thought

Perdebatan yang terjadi di media sosial biasanya akan berujung pada aksi perundungan daring yang
pada akhirnya berpeluang membuat korbanmengalami gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan
dandepresi. Bahkan, cyberbullying juga bisa memicu pemikiran untuk bunuh diri.

3. Leakage of personal information

It's okay to share fun moments with the people around you through social media. However, not all
information needs to be shared with others.

3. Bocornya informasi personal


Sah-sah saja memperlihatkan momen-momen menyenangkan bersama dengan orang-orang sekitar
melalui media sosial. Namun, tidak semua informasi perlu diberitahukan kepada orang lain.

This is because the lack of restrictions on information from the wearer or oversharing, especially with
regard to personal information, could then trigger irresponsible people to misuse it.

Pasalnya, kurangnya pembatasan informasi dari pemakainya atau oversharing, terutama yang berkaitan
dengan informasi pribadi, bisa saja kemudian memicu orang-orang tidak bertanggung jawab
menyalahgunakannya.

For example, you often upload your school name, place of residence, or even telephone number and
other personal data on social media. This information can be used for crimes such as identity theft.

Misalnya, Anda kerap mengunggah nama sekolah, tempat tinggal, atau bahkan nomor telepon, dan data
pribadi lain di media sosial. Informasi-informasi ini bisa dimanfaatkan untuk kejahatan seperti pencurian
identitas.

4. Bad body image

Looking thin and slim has always been considered one of the ideal body measurements, and social
media has also helped spread this beauty standard. In fact, beauty is a relative thing and can be seen
from various aspects.

4. Body image yang buruk

Terlihat kurus dan langsing selalu dianggap sebagai salah satu tolok ukur tubuh ideal, dan media sosial
pun membantu penyebaran standar kecantikan ini. Padahal, kecantikan adalah suatu hal yang relatif dan
bisa dilihat dari berbagai aspek.

In a way, one of the negative impacts of social media is that it has the potential to make someone have a
bad body image.

Bisa dibilang, salah satu dampak negatif media sosial adalah berpotensi membuat seseorang memiliki
gambaran terhadap citra tubuh yang buruk.

People who frequently use social media tend to have eating disorders which can be fatal to health.

Orang-orang yang sering menggunakan media sosial cenderung memiliki gangguan makan yang bisa
berakibat fatal bagi kesehatan.

5. Comparing yourself to others

Seeing photos of other people's clothes, food, or even vacation videos uploaded on social media often
makes some people feel inferior, inferior, and dissatisfied with what they already have.

5. Membandingkan diri dengan orang lain


Melihat foto pakaian, makanan, atau bahkan video liburan orang lain yang diunggah di media sosial tak
jarang membuat sebagian orang merasa minder, rendah diri, dan tidak puas dengan yang sudah dimiliki.

This can interfere with mental health and reduce one's self-esteem.

Hal ini dapat mengganggu kesehatan mental dan menurunkan keberhargaan diri seseorang.

In fact, not everyone has a beautiful life as seen on social media. They, just like you and many others,
also have their own problems, or they could be worse than the problem you are facing. It's just not
displayed on social media.

Nyatanya, tidak semua orang yang memiliki kehidupan seindah yang terlihat di media sosial. Mereka,
sama seperti Anda dan banyak orang lainnya, juga memiliki masalah masing-masing, atau bisa jadi lebih
buruk dari masalah yang Anda hadapi. Hanya saja tidak ditampilkan di media sosial.

So, you don't need to be affected by the beauty of other people's lives that are exhibited on social
media. Focus on the things you have right now.

Jadi, Anda tak perlu terpengaruh dengan indahnya hidup orang lain yang dipamerkan di media sosial.
Fokuslah pada hal-hal yang Anda miliki saat ini.

6. Experiencing sleep disturbances

Disturbed sleep quality can also be one of the negative effects of social media. If you have this, health
problems can occur.

6. Mengalami gangguan tidur

Kualitas tidur yang terganggu juga bisa menjadi salah satu dampak negatif media sosial. Jika sudah
begini, gangguan kesehatan pun bisa terjadi.

Studies show that adults who often view social media, especially 30 minutes before going to bed, have
the potential to experience sleep disturbances, compared to people who don't use social media too
often.

Studi menunjukkan bahwa orang dewasa yang sering melihat media sosial, khususnya 30 menit sebelum
tidur, berpotensi mengalami gangguan tidur, dibandingkan dengan orang yang tidak terlalu sering
menggunakan media sosial.

7. Reduce face-to-face relationships

The term ‘bringing the far closer, but keeping the near away’ can describe t

7. Mengurangi hubungan tatap muka

Istilah ‘mendekatkan yang jauh, tetapi menjauhkan yang dekat’ dapat menggambarkan dampak negatif
media sosial.
The more you spend on social media, the less time you have to talk face-to-face with those closest to
you.

Semakin sering Anda berkutat dengan media sosial, semakin berkurang pula waktu Anda untuk
berbicara tatap muka dengan orang-orang terdekat Anda.

8. Crazy likes

Most people probably like it when their photos, videos or statuses on social media get likes or emoticon
love from fellow users.

8. Gila ‘likes’

Sebagian besar orang mungkin suka saat foto, video, atau status mereka di media sosial mendapatkan
likes atau emoticon love dari sesama pengguna.

In fact, they are. A study found that "likes" on social media can activate the part of the brain associated
with rewards and social situations. This encourages people to do unhealthy or dangerous things just to
get 'likes'.

Faktanya, memang demikian. Sebuah penelitian menemukan “likes” di media sosial dapat mengaktivasi
bagian otak yang berhubungan dengan penghargaan dan situasi sosial. Hal ini mendorong orang-orang
melakukan hal-hal yang tidak sehat atau berbahaya hanya untuk mendapatkan ‘likes’.

Slowly, this can make someone addicted to social media. If this is the case, the negative impact of
people who are addicted to social media is that they always want to make "different" photos or videos
to generate likes, without thinking about their own safety and that of their surroundings.

Perlahan, hal ini bisa membuat seseorang kecanduan terhadap media sosial. Jika sudah begini, dampak
negatif dari orang yang kecanduan media sosial adalah selalu berkeinginan membuat foto atau video
yang “beda” untuk menghasilkan likes, tanpa memikirkan keamanan diri sendiri dan lingkungan sekitar.

9. FOMO

FOMO aka fear of missing out is a term that describes anxiety when one misses news or trends that are
booming at a certain time.

9. FOMO

FOMO alias fear of missing out adalah istilah yang menggambarkan adanya kecemasan ketika ia
ketinggalan berita atau tren yang sedang booming di waktu tertentu.

People with FOMO are usually afraid of missing out on certain things that affect their self-esteem,
leading to anxiety and excessive use of social media.
Orang yang FOMO biasanya takut ketinggalan hal-hal tertentu yang memengaruhi harga diri mereka,
sehingga memicu kecemasan dan penggunaan media sosial yang berlebihan.

Not infrequently, people who are FOMO will social media all the time to check for updates to the point
that it disrupts daily activities and degrades relationships in the real world.

Tak jarang, orang yang FOMO akan mengecek media sosial setiap saat untuk memeriksa pembaruan
hingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan hubungan di dunia nyata.

10. Depression and anxiety

Using social media too often to the point of ignoring social life and interactions with other people can
increase the risk of mental disorders such as depression and anxiety

10. Depresi dan kecemasan

Menggunakan media sosial terlalu sering hingga mengabaikan kehidupan sosial maupun interaksi
dengan orang lain, dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.

The reason is, every human being needs direct social interaction to maintain overall mental health.
Communicating face-to-face with people who really care about you is certainly more effective in
elevating your mood.

Pasalnya, setiap manusia membutuhkan interaksi sosial secara langsung untuk menjaga kesehatan
mental secara keseluruhan. Berkomunikasi tatap muka dengan orang yang benar-benar peduli dengan
Anda tentu lebih efektif meningkatkan suasana hati.

Moreover, excessive use of social media has also been shown to increase feelings of loneliness for its
users. This is part of the negative impact of technological developments, including social media, on
mental health. The positive impact of social media

If used wisely, technological developments with social media certainly provide various benefits for its
users.

Terlebih, penggunaan sosial media yang berlebihan juga terbukti meningkatkan rasa kesepian bagi
penggunanya. Hal ini merupakan bagian dari dampak buruk perkembangan teknologi, termasuk media
sosial bagi kesehatan mental. Dampak positif media sosial

Jika digunakan dengan bijaksana, perkembangan teknologi dengan adanya sosial media tentu memberi
beragam manfaat bagi penggunanya.

Here are some of the positive impacts of social media that you need to consider:

Berikut ini beberapa dampak positif media sosial yang perlu Anda pertimbangkan:

•Allows users to communicate more broadly and quickly, even re-establish relationships with old friends
•Build and develop relationships and social networks, for example with friends or new communities

Open insight and awareness of the latest information and important issues

•Become a place to express yourself and •develop creativity, even can make money

Be a place to seek or offer emotional support to fellow users in need

•Improve mood and avoid depression with fun content

•Memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi lebih luas dan cepat, bahkan menjalin kembali
hubungan dengan teman lama

•Membangun dan mengembangkan hubungan dan jaringan sosial, misalnya dengan teman atau
komunitas baru

•Membuka wawasan dan kesadaran akan informasi terbaru dan isu-isu penting

•Menjadi wadah untuk mengekspresikan diri dan •mengembangkan kreativitas, bahkan bisa
menghasilkan uang

•Menjadi tempat untuk mencari atau menawarkan dukungan emosional terhadap sesama pengguna
yang membutuhkan

•Meningkatkan suasana hati dan menghindari depresi dengan konten-konten yang menyenangkan

How to prevent the negative impact of social media

Protecting yourself and your family, especially children and adolescents from the negative effects of
social media is arguably tricky.

Cara mencegah dampak negatif media sosial

Melindungi diri dan keluarga, terutama anak dan remaja dari dampak negatif media sosial bisa dibilang
gampang-gampang susah.

Here are some tips to avoid yourself and your family from the impact of social media:

Berikut ini beberapa tips menghindarkan diri dan keluarga dari dampak media sosial:

Set reasonable limits on the use of social media. For example, avoiding playing social media before going
to bed or while eating

Reduce the use of social media in a day. For example, start reducing your use of social media to 30
minutes a day

Turn off social media notifications to prevent you from checking your cellphone all the time. You can
check every 15 or 30 minutes. If not, try to turn off the cellphone for a while
Try to focus on what you're doing, avoid accessing social media out of habit or just bored spending free
time

Try to spend most of your time with friends or loved ones

Think and reconsider before posting something on social media and avoid uploading your location and
personal identity

Try to see the positive side of yourself, be grateful for yourself and the things that you have. This can
help you avoid the dissatisfaction that can sometimes arise as a negative impact of social media

For children or adolescents, try to provide an understanding regarding the wise use of social media,
including the purpose of using social media, content, and time of use. Parents also need to check their
child's social media regularly

Memberi batasan yang wajar terhadap penggunaan media sosial. Misalnya, menghindari main
medsossebelum tidur atau saat makan

Mengurangi penggunaan media sosial dalam sehari. Misalnya, mulailah mengurangi penggunaan media
sosial hingga 30 menit dalam sehari

Mematikan notifikasi media sosial untuk menghindari Anda dari kebiasaan cek ponsel setiap saat. Anda
bisa melakukan pengecekan setiap 15 atau 30 menit sekali. Jika tidak, cobalah untuk mematikan ponsel
beberapa saat

Cobalah untuk fokus pada hal yang Anda lakukan, hindari mengakses sosial media karena kebiasaan atau
hanya bosan menghabiskan waktu luang

Cobalah menghabiskan sebagian besar waktu Anda bersama teman atau orang terdekat

Pikirkan dan pertimbangkan kembali sebelum mengunggah sesuatu di sosial media serta hindari untuk
mengunggah lokasi serta identitas pribadi

Cobalah melihat sisi positif dari diri Anda, berterima kasih pada diri sendiri dan hal-hal yang telah Anda
miliki. Ini bisa membantu Anda menghindari ketidakpuasan yang kadang timbul sebagai dampak negatif
media sosial

Pada anak-anak atau remaja, cobalah untuk memberikan pengertian terkait penggunaan media sosial
yang bijak, termasuk tujuan menggunakan sosial media, isi konten, maupun waktu penggunaan. Orang
tua juga perlu melakukan pengecekan sosial media anak secara berkala

Anda mungkin juga menyukai