Anda di halaman 1dari 2

ZULAIKHA UTAMI 1724090013

Pengembangan diri dan karir

Senin, 10.20-12.00

Instagram “Toxic Media”

Apakah anda pengguna aktif instagram? Seberapa sering anda meng-scroll timeline dan melihat
status orang lain di instagram? Atau seberapa sering anda meng-upload foto atau membuat status di
instagram? Mungkin sekarang adalah saatnya kita memikirkan hal-hal tersebut karena bisa saja kita
sudah kecanduan dalam menggunakan sosial media, terutama instagram.
Menggunakan instagram lebih dari 2 jam sehari menimbulkan tekanan psikologikal dan
memperanguhi kesejahteraan hidup seseorang. Kebanyakan orang membuat perbandingan atas
dirinya dengan gaya hidup orang lain dan merasa kurang bersyukur atas apa yang kita punyai.
“Menurut saya, sekarang ini kita diajarkan untuk mempunyai self-esteem yang rendah dengan
melakukan pengeditan atau photo-shop terlebih dahulu foto yang akan diupload” menurut salah satu
partisipan penelitian dari The Univeristy of Sheffiled. Pengguna aktif Instagram biasanya adalah
perempuan. Para perempuan bisa berjam-jam membuka instagram meng-scroll timeline dan melihat
foto atau status yang di upload orang lain.
Hasilnya, banyak perempuan merasa dirinya tidak cukup cantik atau tubuhnya tidak sempurna
seperti orang-orang yang dia lihat di instagram. Padahal, mungkin saja foto yang dilihat tersebut telah
mengalami manipulasi, yaitu foto yang telah di edit dan diberi filter sebelum di upload untuk
memberikan kesan “Sempurna”.
Kemudian contoh selanjutnya adalah saat kita melihat instagram post teman atau orang lain
yang sedang berlibur atau jalan-jalan keluar kota atau keluar negeri sementara kita yang melihatnya
sedang sekolah atau sedang bekerja. Hal yang seperti ini dapat menimbulkan perasaan bahwa kita
tertinggal dalam menikmati hidup. Tanpa disadari kita telah membandingkan diri kita dengan orang lain
hanya bedasarkan sosial media.
“Sosial media bisa menjadi penyebab dari bunuh diri dan depresi” “waktu dulu juga itu
penyebab kematian dari seseorang yang ditargetkan di sosial media, mereka memutuskan untuk bunuh
diri” dua partisipan dari penelitian yang sama berkata demikian.

Depresi yang disebaban oleh sosial media terutama instagram karena secara terus menerus
berpikir jika dirinya selalu tidak sempurna, selalu berpikir kalau dirinya dibawah orang-orang lain.
Kemudian “penyebab kematian dari seseorang yang ditargetkan di sosial media” mengacu pada
meningkatnya cyberbullying. Memberi komentar negatif, membuat foto atau video negatif mengenai
seseorang dan meng-upload nya terhadap seseorang secara berkala adalah cyberbullying.

Banyaknya informasi mengenai dampak instagram terhadap keadaan psikologis seseorang dan
kesejahteraan hidup seseorang yang telah dijabarkan diatas. Sejumlah penelitian membuat kesimpulan
bahwa sosial media memiliki dampak yang kuat terhadap self-esteem seseorang dan kekhawatiran
perempuan terakit penampilan dirinya. Banyak individu yang juga membuat perbandingan gaya hidup
antara dirinya dan orang lain.
Dengan demikian sangat diperlukan untuk mulai membatasi waktu dalam menggunakan
instagram. Dimulai dari orang tua memberi batasan untuk anak-anak mereka dalam menggunakan sosial
media dan mengembangkan kesadaran mengenai dampak negatif menggunakan sosial media secara
berlebihan. Kemudian, untuk kelompok remaja awal dan dewasa awal juga harus melakukan hal
tersebut, dengan membatasi waktu dalam menggunakan instagram, menanamkan pikiran yang lebih
positif dan dianjurkan untuk lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga atau teman-teman
dekat.

Semua pengguna sosial media harus berani melakukan tindakan yang diperlukan jika melihat
cyberbullying dalam jenis apapun di instagram. Hal yang dapat dilakukan adalah menegur akun yang
membuat komentar negatif tersebut kemudian report akun dan komentar tersebut. Kemudian untuk
individu yang menjadi target cyberbullying, anda juga dapat mematikan kolom komentar pada setiap
foto instagram anda dan memblokir akun yang melakukan bullying.

Referensi:

Jan, Muqaddas dan Sanobia Anwwer Soomro. 2017. Impact of Social Media on Self-Esteem. European
Scientific Journal. 13(23). 336-337.

O’Reilly, M, Dogra N. Whiteman dan 3 penulis lain. 2018. Is Social Media Bad for Mental Health and
Wellbeing? Exploring The Perspectives of Adolscents. 23(4). 9-23.

Fardouly, Jasmine, Brydie K. Willburger dan Lenny R Vartanian. 2017. Instagram use and young women’s
body image concerns and self-objectification: Testing mediational pathways. 20(4). 1389-1392.

Anda mungkin juga menyukai