Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh

Media sosial
bagi remaja
Kelompok 4:
Christin B
Haniyuri
Joesef
Samuel
Apa itu Media Sosial?
Sadarkah kalian semua? beberapa waktu belakangan, kita sering
kali mengucap atau mendengar istilah 'media sosial'. Apa itu media
sosial? Media sosial adalah sarana yang digunakan oleh orang
orang untuk berinteraksi satu sama lain dalam sebuah jaringan
komunikasi virtual.
Dalam perkembangan zaman
sekarang ini pasti kita semua tau, anak
anak remaja seperti kita semua
kebanyakan memiliki atau mengakses
sosial media. Seperti Instagram,
Whatsapp, Tiktok, Facebook, dan lain
lain. Pengunaan media sosial
dikalangan remaja ini memberikan
pengaruh langsung baik positif dan
negatif
Pengaruh positif media sosial bagi Remaja
Memudahkan untuk berinteraksi dengan orang banyak lewat media sosial, anda dapat mengatur
langkah dan strategi ada. Komunikasi lebih mudah mengalir dibanding saat berbicara langsung
Situs jejaring sosial membuat remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati. Misalnya,
memberi perhatian saat ada teman yang ulang tahun, mengomentari foto, video, dan status
teman. Menjaga hubungan persahabatan meski tidak bertemu secara fisik
Remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman teman yang mereka
jumpai secara online, karena disini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama
lain
Ketika remaja merasa seperti mereka didukung, terlepas dari ucapan atau perilakunya, kesehatan
mental mereka akan terpengaruh secara positif. Saat berhubungan dengan orang lain, remaja
menyadari bahwa mereka bukan satu-satunya yang mengalami situasi sulit. Hal ini membantu
mereka memiliki pandangan hidup yang lebih sehat.
Bisa dimanfaatkan untuk media promosi atau iklan dan pemberitahuan secara up to date dan
manfaat hiburan lainnya seperti kuis, game dll yang bisa menambah pengetahuan kita tentang
teknologi maupun hal umum.
Contoh pengaruh positif media
sosial

MEMUDAHKAN UNTUK BERMAIN BERSAMA


BERINTERAKSI (MABAR)

LEBIH BERSAHABAT SARANA IKLAN DAN


DAN BEREMPATI PROMOSI
Pengaruh negatif media
sosial bagi remaja
Kurangnya sopan santun remaja saat ini. Dengan adanya media sosial,
semakin banyak para remaja yang menggunakan bahasa yang tidak
sepantasnya
Kegelisahan sebagian besar remaja mengelami tekanan untuk menulis
sesuatu yang sempurna, mengunggah gambar terbaik
Pada anak-anak dan usia remaja menjadi malas belajar, karena lebih
banyak berkomunikasi di dunia maya, khususnya masalah 'game online'
atau melihat film-film lewat You Tube atau lain lainnya.
Dampak negative yang ditimbulkan akibat kurangnya pengawasan
orang tua adalah seperti melihat tayangan yang tidak sesuai usia,
memungkinkan terjadinya perundungan di dunia maya, dan sangat
mungkin untuk bertemu dengan orang asing yang belum tentu
memiliki niat baik.
Contoh pengaruh negatif media
sosial

LUNTURNYA SOPAN
AGRESI VERBAL
SANTUN ATAU ETIKA

KURANGNYA KECANDUAN
KOMUNIKASI NYATA
Pemerintah sendiri sudah mengatur
pengguna media sosial dalam pasal 27 ayat 3
UU ITE (Undang undang informasi dan
transaksi elektronik) yang mengatur tentang
informasi dan transaksi elektronik dan
pengaturan mengenai perbuatan yang
dilarang. Namun, perilaku remaja masih
sering bertentangan dengan undang undang
tersebut, buktinya media sosial digunakan
oleh remaja untuk menyebarkan gossip atau
fitnah, mencemarkan nama baik orang lain
dan membully orang lain
Perilaku Agresi Verbal /
Cyber Bullying
Perilaku agresi verbal adalah suatu perilaku yang
dilakukan oleh remaja di media sosial dengan cara
menuliskan wawancara atau opini yang diunggah di
media sosial seperti melukai, menghina, membully,
menyebar gossip, memfitnah dan lain sebagainya.
Sedangkan konsep diri adalah cara pandang secara
menyeluruh tentang dirinya yang meliputi kemampuan
yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya
maupun lingkaran terdekatnya.
Solusi atau Saran
Remaja
Bagi remaja harus mengembangkan konsep diri yang positif untuk bisa mengurangi
kecenderungan melakukan agresi verbal di media sosial dengan cara menjaga hubungan
baik dengan lingkungan sekitar dan menerima keadaan dirinya dengan baik
Orang Tua
Bagi orang tua harus mengembangkan konsep diri anak melalui keterbukaan dan menjaga
komunikasi sehingga mampu membangun konsep diri untuk tidak melakukan agresi
verbal di media sosial
Tenaga pendidik
Bagi tenaga pendidik diharapkan untuk bisa memahami perilaku yang dapat memicu
agresi verbal dan mencegah murid muridnya untuk tidak melakukan agresi verbal di media
sosial

Anda mungkin juga menyukai