Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 4. No.

4 November 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

Pengaruh Covid-19 Terhadap Kesehatan Mental Masyarakat Di Kota Malang


1
Wahyu Setyaningrum, 2Heylen Amildha Yanuarita
1
Administrasi Publik, Universitas Kadiri
Email Korespondensi: wahyusetyaningrum@unik-kediri.ac.id

Abstract. It is undeniable that the presence of the COVID-19 pandemic has a major impact on
public health. Not only from a physical point of view, but also psychological health because of the
various problems and anxiety that occurs as a result. This study aims to see and find out how COVID-
19 affects the mental health of the community, especially in Malang City, East Java. In the research,
the writer used descriptive qualitative method assisted by purposive sampling technique. Of course,
it is complemented by a simple literature study on various data and documents that already exist and
are related to the subject under study. The results of this study show that the COVID-19 pandemic
does have an impact on people's mental health, mainly due to high levels of stress due to illness
caused by viruses, excessive anxiety, and various other influences.

Keywords: The influence of Covid-19, mental health, Malang City

Abstrak. Tidak bisa dipungkiri, kehadiran pandemi COVID-19 membawa pengaruh yang besar
terhadap kesehatan masyarakat. Bukan hanya dari segi fisik, namun juga kesehatan psikis sebab
berbagai masalah dan kecemasan yang terjadi akibatnya. Penelitian iirini bertujuan untuk melihat dan
mencari tahu bagaimana pengaruh COVID-19 terhadap kesehatan mental masyarakat khususnya di
kawasan Kota Malang, Jawa Timur. Dalam penelitian, penulis menggunakan metode kualitatif
deskriptif dibantu dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Tentunya dilengkapi
dengan studi literatur sederhana pada berbagai data dan dokumen yang sudah ada sebelumnya dan
berkaitan dengan bahasan yang diteliti. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pandemi
COVID-19 memang membawa pengaruh pada kesehatan mental masyarakat, utamanya disebabkan
karena tingkat stress yang tinggi baik karena sakit yang diakibatkan oleh virus, kecemasan berlebih,
dan berbagai pengaruh lainnya.

Kata kunci: Pengaruh Covid-19, kesehatan mental, Kota Malang

PENDAHULUAN Indonesia, yakni penggunaan masker, hand


Pengaruh pandemi COVID-19 secara sanitizer, disinfektan, cuci tangan yang teratur,
nyata memang terasa oleh masyarakat di dan pemberlakukan pshycal distancing
seluruh di dunia. Pada pengertiannya, COVID- sehingga memicu trending tagar #dirumahaja
19 atau Corona Virus Disaese 2019 adalah di berbagai media sosial.
jenis virus baru (Zulva, 2020) yang awalnya Kehadiran wabah pandemi COVID-19
ditemukan pada tahun 2019 di Kota Wuhan tentunya banyak memberikan dampak dan
China, dan belum pernah diidentifikasi pengaruh yang tidak biasa pada kehidupan
menyerang manusia sebelumnya (World masyarakat. Bukan hanya dampak yang terjadi
Health Organization, 2020). Karena pada kesehatan fisik, namun kondisi psikologis
perkembangan dan penyebaran virus yang individu dan masyarakat pun ikut terpengaruh
begitu cepat, WHO pun kemudian menyatakan juga. Seperti yang dikatakan oleh Brook dkk
status COVID-19 sebagai pandemi atau (2020) bahwa ada beberapa dampak psikologi
epidemi global sehingga perlu penerapan dan ketika pandemi yang terjadi dan dirasakan oleh
pencegahan penyebaran virus secara masif. masyarakat yakni gangguan stres pascatrauma
Hal ini terbukti dengan diterapkannya (post traumatic stress disorder), kebingungan,
beberapa aturan di berbagai negara termasuk di kegelisahan, frustasi, ketakutan akan afeksi,

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 550


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 4. No. 4 November 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

insomnia, dan merasa diri tidak berdaya. Ketika COVID-19 mulai ditetapkan
Kondisi yang paling parah adalah kemunculan sebagai pandemik oleh WHO, semua
kasus xenofobial dan juga kasus bunuh diri masyarakat merasa panik. Terlebih semua
karena seseorang sangat ketakutan jika dirinya media dan pemberitaan yang secara serentak
akan terinfeksi oleh virus yang dianggap dipenuhi oleh berita-berita mengerikan tentang
sangat mengerikan. virus corona ini. Dari mulai orang-orang yang
Kondisi yang datang dan berubah secara terinfeksi virus dimana penjalarannya sangat
tiba-tiba, akan membuat masyarakat menjadi cepat hingga bisa membuat penderita
tidak siap dalam menghadapinya. Selaras kehilangan nyawa dalam waktu yang sebentar,
dengan pendapat Fitria (2020) dimana kondisi proses penyebaran virus yang sangat cepat dan
psikologis yang banyak dialami masyarakat melalui kontak langsung, dan pemberitaan
khususnya di Indonesia adalah rasa anxiety mengerikan lainnya. Tak hanya itu,
apabila tertular. Menurut Kartini Kartono pemberlakuan pshycal distancing pun memicu
(dalam Linda, 2020) menyatakan bahwa pengaruh pada kesehatan mental masyarakat.
anxiety adalah bentuk ketidakberanian Tingkat stress semakin tinggi, terlebih ketika
ditambah kerisauan terhadap hal-hal yang para perusahaan dan pabrik tutup sehingga
tidak jelas. Banyak ahli berpendapat bahwa harus mem-PHK banyak pegawainya. Hingga
kesehatan fisik dan mental sebenarnya harus rasa bosan yang memicu stress karena
dikelola dengan seimbang. Ketika seseorang masyarakat merasa dikekang dan tidak bisa
tidak memiliki mental yang sehat, maka mengekspresikan diri seperti biasanya (Iqbal:
dirinya bisa dikatakan terkena gangguan 2020).
mental. Kondisi tersebut sangat bisa memicu
Menurut Yustinus Semiun (2006: 9) kecemasan berlebih pada semua orang karena
mengatakan bahwa mental yang tidak sehat mereka takut bahwa dirinya akan terjangkit
adalah mental yang terganggu, yang dan mengalami hal mengerikan. Pasalnya,
didefinisikan sebagai gangguan atau penyakit kecemasan ini merupakan suatu kondisi tegang
yang bisa menghalangi seseorang untuk hidup yang berhubungan dengan ketakutan,
sehat seperti yang diinginkan oleh indvidu itu kekhawatiran, perasaan tidak aman, dan
sendiri maupun orang lain. Bentuk dari kebutuhan akan kepastian. Kecemasan ini pun
gangguan mental ini pun tidak terbatas, bisa merupakan respons terhadap apa saja yang
dimulai dari gangguan emosional, hingga sedang terjadi. Ketika kecemasannya bersifat
ketidakmampuan menyesuaikan diri. tidak wajar tentunya akan memberatkan
Ketika seseorang memiliki mental yang dirinya dan menyebabkan kelumpuhan dalam
tidak sehat, maka kecemasan-kecemasan memberikan keputusan atau melakukan suatu
cenderung akan menguasai dirinya. Apalagi, tindakan (Yustinus, 2006: 263).
pada dasarnya semua gangguan kesehatan Di Indonesia sendiri, kekhawatiran dan
mental diawali oleh perasaan cemas (anxiety). kecemasan masyarakat sangat tersirat dengan
Menurut Sadock dkk. (dalam Deshinta, 2020) jelas. Terlebih ketika awal-awal kedatangan
kecemasan adalah respons terhadap situasi virus Coron ke Indonesia yang menjadikan
tertentu yang mengancam, dan merupakan hal berbagai kegiatan lumpuh sementara. Begitu
yang normal terjadi. Kecemasan diawali dari pun di Kota Malang, terhitung sampai saat ini,
adanya situasi yang mengancam sebagai suatu kasus COVID-19 di kawasan Kota Malang
stimulus yang berbahaya (stressor). Pada masih terus mengalami kenaikan. Dikutip dari
tingkatan tertentu kecemasan dapat Kompas TV (2020) tercatat sebanyak 2232
menjadikan seseorang lebih waspada (aware) pasien yang terkonfirmasi positif korona pada
terhadap suatu ancaman, karena jika ancaman 25 November 2020. Data ini merupakan hasil
tersebut dinilai tidak membahayakan, maka akumulasi dengan adanya penambahan
seseorang tidak akan melakukan pertahanan sebanyak 8 orang dari data sebelumnya, 1
diri (self defence). orang tambahan pasien meninggal, dan 7 orang
pasien sembuh. Data tersebut tentunya

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 551


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 4. No. 4 November 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

membuat Kota Malang masih berada pada Untuk mendapatkan sampel yang tepat,
zona tidak aman sehingga pembatasan sosial tentunya diperlukan metode atau teknik
masih dilakukan besar-besaran. penentuan sampel yang sesuai. Dimana untuk
Pada penelitian kali ini, penulis ingin mengumpulkan sampel yang sesuai tersebut
menilik bagaimana pengaruh COVID-19 penulis memilih untuk menggunakan teknik
terhadap kesehatan mental masyarakat purposive sampling atau penentuan sampel
khususnya di Kota Malang yang sampai saat dengan memperhatikan berbagai
ini penambahan kasus tetap terjadi, apa saja pertimbangan tertentu.
faktor yang mempengaruhi perubahan kondisi Sebab, penelitian ini dilakukan khusus
kesehatan mental, dan bagaimana cara untuk mengkaji bagaimana pengaruh COVID-
menanggulangi masalah kesehatan mental 19 pada kesehatan mental masyarakat di Kota
tersebut di Kota Malang, Jawa Timur. Malang. Maka pengambilan data pun
dilakukan dengan melakukan wawancara
METODE PENELITIAN responden serta observasi di kawasan Kota
Metode yang gunakan oleh penulis Malang. Sehingga data yang diambil
dalam dalam penelitian kali ini yakni merupakan responden yang benar-benar
menggunakan metode kualitatif dan studi mengetahui dan berkesinambungan dengan
literatur. Penelitian dengan metode kualitatif penelitian.
dimaksudkan untuk mengkonstruksi realitas Adapun pihak-pihak atau sampel yang
dan memahami maknanya dimana dalam dijadikan penelitian yakni masyarakat di Kota
penelitian akan sangat memperhatikan proses, Malang. Dimana penulis melakukan
peristiwa dan otentisitas (Gumilar, 2005). wawancara mengenai pendapat, pandangan,
Sementara studi literatur dijadikan sebagai dan pengalaman responden terkait kondisi
metode pemerkuat data yang didapatkan ketika mentalnya selama pandemi. Karena adanya
penelitian sehingga bisa dipahami maknanya keterbatasan penulis dan juga sesuai dengan
secara maksimal. anjuran pemerintah tentang pembatasan sosial,
Seperti yang diketahui, setiap penelitian terlebih kondisi pandemi akibat COVID-19
pasti memerlukan objek atau subjek yang belum juga normal, maka proses pencarian
harus diteliti, sehingga permasalahan yang ada data dilakukan secara daring atau online
dapat terpecahkan. Populasi dalam penelitian melalui media sosial seperti WhatsApp,
berlaku sebagai objek penelitian, dengan Telegram, Instagram dan Zoom.
menentukan populasi maka peneliti dapat Meskipun begitu, proses penelitian tetap
melakukan pengolahan data. Meskipun memandang realitas yang merupakan hasil
begitu, karena adanya keterbatasan penulis rekonstruksi oleh individu yang terlibat dalam
dalam menjangkau seluruh populasi yang situasi sosial dan penulis menjalin interaksi
dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kota secara intens dengan realitas yang diteliti
Malang, maka pengambilan sampel adalah hal (Wahidmurni, 2017). Nantinya, data hasil
tepat. Sampel adalah bagian dari jumlah dan wawancara diolah dan dikaji, serta ditelaah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. kembali dengan melakukan penggalian
Menurut Sugiarto dalam Martono informasi berdasarkan beberapa sumber
(2010:75) apabila kita tidak mungkin tertulis seperti buku-buku, artikel, jurnal,
mengamati seluruh anggota populasi yang ada, majalah, serta dokumen sesuai dengan
hal tersebut dapat terjadi jika anggota populasi permasalahan yang dikaji sehingga dapat
sangat banyak: pengamatan terhadap seluruh memperkuat data hasil penelitian.
anggota populasi dapat bersifat merusak,
menghemat biaya, waktu dan tenaga yang
digunakan, serta mampu memberikan suatu
informasi yang akurat, lebih menyeluruh dan HASIL DAN PEMBAHASAN
mendalam (komprehensif). 1. Kesehatan Mental

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 552


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 4. No. 4 November 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

Kesehatan mental memiliki peranan India, Amerika Serikat, Saudi Arabia, dan
yang cukup penting untuk memaksimalkan Inggris, isolasi selama pandemi Covid-19
kesehatan setiap individu. Meskipun begitu, kemungkinan berkontribusi terhadap bunuh
seseorang yang punya kesehatan mental baik diri.
belum tentu terbebas dari berbagai gangguan Kedua, resesi ekonomi akibat Covid-19.
mental yang mungkin terjadi. Menurut Siti Seperti yang diketahui, pandemi Covid-19
Nurjanah (2020) Gangguan mental emosional telah memicu krisis ekonomi global yang
merupakan suatu keadaan yang kemungkinan akan meningkatkan risiko bunuh
mengindikasikan individu yang mengalami diri terkait dengan pengangguran dan tekanan
suatu perubahan emosional yang dapat ekonomi. Bukan rahasia, ketika pembatasan
berkembang menjadi keadaan patologis sosial berskala besar dilakukan, banyak
apabila terus berlanjut. Orang yang memiliki perusahaan yang mulai menutup pabrik atau
kesehatan mental yang baik sekalipun, pada perusahannya yang kemudian mem-PHK
dasarnya tidak bisa terlepas dari kecemasan karyawan mereka. Tentu kondisi tersebut akan
dan juga perasaan bersalah. memicu perasaan putus asa, kecewa, cemas
Meskipun begitu, orang yang punya yang berlebihan, perasaan akan ketidakpastian,
kesehatan mental baik tidak akan dikendalikan hingga perasaan tidak berharga yang bisa
oleh kecemasan dan rasa bersalah bersalah memicu seseorang berniat untuk bunuh diri.
tersebut. Sehingga dirinya mampu Faktor lainnya adalah pada masalah
menyelesaikan segala masalah dan hambatan sosial dan budaya masyarakat ketika
dengan penuh keyakinan serta bisa pemberlakuan pshycal distancing. Seperti
memecahkan masalah tersebut tanpa hal lain misalnya para remaja yang biasanya
yang bisa menganggu sttuktur dirinya sendiri menghabiskan waktu libur dengan bermain
(Yustinus: 2006). bersama temannya, selama pandemi dipaksa
Ketika seseorang memiliki kesehatan harus diam di rumah. Tentunya jika hal
mental yang buruk, maka kondisinya adalah tersebut terjadi secara terus-menerus akan
banyak kecemasan yang menghantui dirinya berdampak pada rasa bosan yang memicu
dan mengendalikan dirinya. Penyebab stress orang tersebut.
terganggunya kesehatan mental seseorang Menurut Deshinta (2020), ada beberapa
tentu bisa terdiri dari banyak faktor. golongan masyarakat yang sangat rentan
terkena gangguan mental selama pandemi.
2. Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Kondisi rentan ini adalah seperti perempuan,
Mental Sejak Pandemi anak dan remaja, serta lansia. Kondisi tersebut
Banyaknya orang yang mengalami perlu dijadikan perhatian mengingat
permasalahan kesehatan mental akibat perempuan memegang peran yang sangat
pandemi Covid-19 sangat bisa dipahami penting dalam mengelola rumah tangga. Anak-
mengingat pandemi Covid-19 merupakan anak dan remaja pun tidak luput dari dampak
sumber stres baru bagi masyarakat dunia saat kebijakan pembatasan penyebaran virus
ini. Secara global, terdapat empat faktor risiko melalui sistem pembalajaran jarak jauh. Ruang
utama depresi 14 yang muncul akibat pandemi gerak yang terbatas dan minimnya interaksi
Covid-19 (Thakur dan Jain (dalam Sulis, dengan teman sebaya selama masa pandemi
2020)). dapat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa
Pertama, faktor jarak dan isolasi sosial. mereka.
Ketakutan akan Covid-19 menciptakan Remaja yang sejatinya merupakan
tekanan emosional yang serius. Rasa kelompok usia paling rentan akan stress dan
keterasingan akibat adanya perintah jaga jarak kecemasan kini dihadapkan kepada sebuah
telah mengganggu kehidupan banyak orang polemik baru akibat wabah COVID-19 yang
dan mempengaruhi kondisi kesehatan mental akan semakin meningkatkan resiko terjadinya
mereka, seperti depresi dan bunuh diri. stress dan kecemasan. Kegiatan yang biasanya
Mengacu pada beberapa kasus yang terjadi di dapat mereka lakukan dengan wajar kini

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 553


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 4. No. 4 November 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

menjadi terbatas, akses sosial kepada individu yang terkesan menakutkan, membuat
dan komunitas juga tidak dapat mereka masyarakat merasa cemas dan khawatir.
lakukan seperti biasanya, hal inilah yang dapat Begitu halnya di Kota Malang, Jawa Timur.
menjadi tekanan-tekanan baru kepada Berdasarkan penelitian yang dilakukan
kelompok rentan ini selama Jurnal oleh penulis mengindikasikan sebuah hasil
menghadapi wabah COVID-19. dimana COVID-19 memang memiliki banyak
Begitu juga dengan kelompok lansia pengaruh terhadap kesehatan mental
dimana kerentanan disebabkan oleh proses masyarakat di Kota Malang. Pengambilan data
degeneratif yang menyebabkan menurunnya dan hasil penelitian dilakukan melalui proses
imunitas tubuh sehingga lansia rentan wawancara dan pendekatan mendalam pada
terinfeksi penyakit, termasuk virus corona. Di sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
tengah kondisi pandemi yang penuh Adapun beberapa pertanyaan utama dalam
ketidakpastian, lansia mudah dihinggapi wawancara yang ditanyakan penulis pada
perasaan cemas berlebihan yang kemudian responden, adalah sebagai berikut:
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik. - Ketika penyebaran COVID-19 di
Situasi yang demikian kompleks dan penuh Indonesia mulai massif terjadi,
tekanan secara psikologi dari setiap kelompok bagaimana perasaan yang Bapak/Ibu
usia membutuhkan perhatian dan penanganan rasakan?
yang cepat sehingga tidak menjadi ganguan - Bagaimana kondisi Bapak/Ibu ketika
jiwa yang lebih serius. Kelompok rentan yang pembatasan sosial terjadi khususnya
disebutkan di atas adalah potret umum kondisi dari segi psikologis?
masyarakat saat ini. - Hal apa saja yang membuat Bapak/Ibu
Menurut World Health Organization merasakan kecemasan?
(WHO) (2019), stres yang muncul selama - Apakah Bapak/Ibu merasa nyaman
masa pandemi COVID-19 dapat berupa: (a). dengan kondisi tersebut?
Ketakutan dan kecemasan mengenai kesehatan Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan
diri maupun kesehatan orang lain yang tersebut, penulis menemukan beberapa
disayangi (b). Perubahan pola tidur dan/atau jawaban dari masyarakat di Kota Malang.
pola makan (c). Sulit tidur dan konsentrasi (d). Jawaban-jawaban tersebut dimulai dari adanya
Memperparah kondisi fisik seseorang yang rasa kecemasan, ketakutan, dan kekhawatiran
memang memiliki riwayat penyakit kronis masyarakat terkena virus yang dianggap
dan/atau gangguan psikologis atau sangat berbahaya dan mematikan. Kebanyakan
menggunakan obat-obatan (drugs). dari masyarakat melakukan pembatasan diri
sendiri, mengurangi kontak fisik, hingga
3. Pengaruh COVID-19 Terhadap mengisolasi dan mengasingkan diri sendiri di
Kesehatan Masyarakat di Kota Malang rumah. Meskipun pembatasan sosial dan
COVID-19 pada realitasnya tidak hanya proses isolasi mandiri dilakukan berdasarkan
memberikan pengaruh pada kesehatan fisik keinginan sendiri, namun setelah beberapa
masyarakat saja, namun juga memberikan waktu kebanyakan masyarakat pun merasa
pengaruh pada aspek kehidupan lainnya. jengah.
Pengaruh yang cukup terasa terjadi pada Pemberlakukan phsycal distancing,
kondisi kesehatan mental masyarakat yang pembatasan sosial, dan perubahan tingkah laku
terdampak pandemi. Kondisi kehidupan akibat kebijakan protokol kesehatan mampu
semenjak adanya pandemi COVID-19 mengubah tatanan kehidupan masyarakat di
memang banyak membuat kehidupan Kota Malang. Banyak masyarakat yang harus
masyarakat jadi berbeda. Perubahan yang membatasi komunikasi langsung, hingga
terjadi secara tiba-tiba, membuat masyarakat membatasi diri untuk mengaktualisasikan diri.
sulit beradaptasi dan menyebabkan stress Padahal, menurut Yustinus (2006), aktualisasi
hingga trauma. Banyaknya pemberitaan dan diri adalah salah satu cara tepat untuk
informasi mengenai penyebaran COVID-19 membantu memperbaik kesehatan mental.

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 554


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 4. No. 4 November 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

Tak hanya itu, kebanyakan responden masyarakat di Kota Malang, Jawa Timur.
dalam penelitian pun menjawab bahwa Adapun gangguan mental yang terjadi yakni
semakin lama, kekhawatiran akan COVID-19 berupa kecemasan dan ketakutan akan
berkurang. Namun, kekhawatiran dan terinfeksi virus khususnya pada awal-awal
kecemasan bermetamorfosis pada ketakutan kemunculan COVID-19, yang kemudian
akan kekurangan sumber ekonomi, sumber berubah menjadi kecemasan karena ketakutan
penghasilan, yang mana bisa menghambat dan dan kehilangan pekerjaan oleh banyak
mengganggu stabilitas kehidupan setiap masyarakat. Kecemasan ini pun memicu
keluarga. adanya kenaikan tingkat stress dan rasa putus
Sejalan dengan informasi yang dikutip asa yang dirasakan. Meskipun begitu, tingkat
dari jatimtimes.com, Selama pandemi covid- gangguan mental yang dialami oleh
19, sebagian besar karyawan di Kota Malang masyarakat Kota Malang tidak terlalu parah
dirumahkan. Setidaknya ada empat ribu jika dibandingkan dengan negara lain
pekerja yang dirumahkan dan dilakukan berdasarkan beberapa kajian sebelumnya.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kepala
Dinas Ketenagakerjaan, Penanaman Modal SARAN
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker- Melihat pada terdapatnya pengaruh COVID-
PMPTSP) Kota Malang, Erik Setyo Santoso 19 terhadap kesehatan masyarakat di Kota
menyampaikan, selama pandemi covid-19, Malang, maka perlu dilakukan pemulihan
setiap perusahaan melaporkan jika mereka psikologis masyarakat. Pada dasarnya,
telah merumahkan para karyawan. gangguan kesehatan mental diakibatkan
Berdasarkan data terkahir, total ada 4.686 karena rasa takut, khawatir dan cemas yang
pekerja yang dirumahkan dan dilakukan berlebih. Untuk itu, masyarakat perlu
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dengan membatasi dirinya agar tidak terlalu
rincian, 4.239 pekerja yang dirumahkan, terdiri dibelenggu oleh kecemasan. Pun, pihak
dari 2.014 warga Kota Malang dan 2.225 pemerintah atau lembaga-lembaga lain yang
warga luar Kota Malang. punya wewenang, sebaiknya bisa memberikan
Adanya PHK besar-besaran inilah yang langkah preventif guna mengatasi
kemudian menjadi faktor kecemasan dan stress permasalahan mental yang terjadi akibat
masyarakat di Kota Malang sehingga pandemi virus corona ini.
menggangu kondisi psikologis dan kesehatan
mental masyarakat. Begitu pun ketika sebagian DAFTAR PUSTAKA:
pegawai melakukan WFH (work from home) Martono, N. (2010). Metode Penelitian
dimana seorang pegawai yang pada masa Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers
pandemi ini melakukan kerja dari rumah (work Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental
from home) akan melakukan rasionalisasi 3. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
bahwa memiliki kinerja yang kurang optimal. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Bekerja di rumah di masa pandemi bukan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
sekedar pindah ruang kerja. Rasionalisasi ini Kualitatif, dan R&D. Bandung:
bukan untuk orang lain, tapi untuk dirinya Alfabeta.
sendiri, sebagai upaya menjaga kesehatan
mental diri sehingga tidak menimbulkan Jurnal:
frustasi, rasa bersalah, dan perasaan tidak Zulva, T. N. I. (2020). Covid-19 Dan
berdaya (Salma, 2020). Kecenderungan Psikosomatis. J.
Chem. Inf. Model, 1-4
KESIMPULAN Organization, W. H. (2020). Mental health and
Berdasarkan analisis dan kajian yang psychosocial considerations during the
telah dilakukan penulis, maka dapat ditarik COVID-19 outbreak, 18 March 2020:
kesimpulan bahwa COVID-19 membawa World Health Organization. Google
pengaruh terhadap kesehatan mental Scholar

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 555


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 4. No. 4 November 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

Brooks, K.S. (2020). The Psychological karyawan-dirumahkan-di-kota-


Impact of Quarantine and How to malang-kembali-ditarik-perusahaan
Reduce It: Rapid Review of the Kompas TV. Data COVID-19 Kota Malang
Evidence. Lancet, 395, pp. 912–920. 25 November 2020. Retrieved
Fitria, L. (2020). Cognitive Behavior Therapy November 25, 2020. Interact website:
Counseling Untuk Mengatasi Anxiety https://www.kompas.tv/article/126277
Dalam Masa Pandemi Covid-19. AL- /data-covid-19-kota-malang-25-
IRSYAD, 10(1). november-2020
Linda. (2020). Kecemasan Remaja Pada Masa
Pandemi Covid -19. Jurnal Educatio. 6
(1). 1-4
Iqbal. (2020). Deteksi Dini Kesehatan Mental
Akibat Pandemi Covid-19 Pada Unnes
Sex Care Community Melalui Metode
Self Reporting Questionnaire. 3 (1).
20-24
Deshinta. (2020). Kesehatan Mental
Masyarakat: Mengelola Kecemasan di
Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal
Kependudukan Indonesia. Edisi
Khusus Demografi dan COVID-19.
69-74
Wahidmurni. (2017). Pemaparan Metode
Penelitian Kualitatif. Dosen Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Available from: http://repository.uin-
malang.ac.id/1984/2/1984.pdf
Nurjanah, Siti. (2020). Gangguan Mental
Emosional Pada Klien Pandemi Covid
19 di Rumah Karantina. Jurnal Ilmu
Keperawatan Jiwa. 3 (3). 329-334
Sulis. (2020). Permasalahan Kesehatan Mental
Akibat Pandemi Covid-19. Pusat
Penelitian Badan Keahlian DPR RI. 11
(15). 13-18
Salma. (2020). Analisis Pengaruh Tingkat
Kematian Akibat Covid-19 Terhadap
Kesehatan Mental Masyarakat di
Indonesia. Focus: Jurnal Pekerjaan
Sosial. 3 (1). 16-28

Website:
Jatim News. (2020). Masa Recovery
Karyawan Dirumahkan di Kota
Malang Kembali Ditarik Perusahaan.
Retrieved November 25, 2020. Interact
website
https://jatimtimes.com/baca/225352/2
0201004/133800/masa-recovery-

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 556

Anda mungkin juga menyukai