Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAAN KOMUNIKASI

TERAPEUTIK TEKNIK BATUK EFEKTIF


Dosen Pembimbing :

I Nengah Sumirta,SST.,S.Kep.Ns.,M.Kes

Oleh :

I Wayan Subagiarta

P07120120006

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN D-III KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2021


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK (MENGAJARKAN TEKNIK BATUK EFEKTIF) PADA PASIEN
BRONKHITIS KRONIS

A. PROSES KEPERAWATAN

Kondisi Pasien:

Pasien perempuan usia 28 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan nafasnya sesak dan
berat, pasien juga mengatakan sulit mengeluarkan dahak. Berdasarkan pemeriksaan fisik
didapatkan RR: 20 x/menit, dan terdengar ronchi saat diauskultasi.

Diagnose Keperawatan:
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret

Rencana Keperawatan
Mengajarkan teknik nafas dalam dan batuk efektif

Tujuan
Membantu memudahkan pasien mengeluarkan sekret

B. STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Fase Orentasi.

a) Salam Terapeutik

Perawat : “Selamat pagi, Ibu. Perkenalkan nama saya I Wayan Subagiarta, saya saya biasa
dipanggil Subagi, yang bertugas pada hari ini. Nama ibu siapa?”

Pasien : “Selamat pagi dik, nama saya Ni Ketut Susun”

b) Evaluasi Dan Validasi

Perawat : “Bagaimana perasaannya hari ini ibu? Apakah ada keluhan yang dirasakan?”

Pasien : “Saya merasa sesak nafas dan saat nafas saya merasa nafas saya berat,dan ada batuk
berdahak susah saya keluarkan dahaknya”

Perawat : “Baik Ibu,disini saya akan mengajarkan batuk efektif,untuk mengeluarkan dahak
Ibu,apakah Ibu bersedia?”

Pasien : “Ya,bersedia dik”


C.Kontrak

Perawat : “Dari kondisi ibu saat ini saya akan mengajarkan ibu mengenai batuk efektif. Yang
membuat dahak ibu dapat keluar, sebelum

lanjut kita kontrak tempat dan waktu terlebih dahulu. Tempatnya yaitu di ruangan ini, waktunya

kita mulai tindakan teknik relaksasi 5 jari dari jam 10.00 Wita. Kegiatan ini dilakukan selama
8-10 menit untuk melakukan tindakan ini, jadi nanti jam 10.10 Wita kita sudah bisa
menyelesaikan kegiatan ini.”

Pasien : “ Iya dik”

Perawat : “Untuk latihan nya bisa dengan posisi berdiri ya ibu”

Pasien : “Iya dik”

2. Fase kerja

Perawat : “Baik,kita mulai latihanya ya Ibu,sudah siap ya Ibu?”

Pasien : “Iya dik,sudah dik”

Perawat : “Sekarang ibu ikutin saya ya untuk mengeluarkan sekret,ada beberapa cara untuk
batuk efektif”

Pasien : “Iya dik ,bagaimana cara melakukannya?”

Perawat : “Pertama tama ibu harus Tarik nafas dalam 4-5 kali”

Pasien : “Seperti ini?”

Perawat : “Iya Ibu, kemudian tahan selama kurang lebih 2 detik lalu hembuskan secara
perlahan melalui mulut tarik nafasnya dilakukan dengan benar ya bu. ini dilakukan dalam 4-
5 kali ya buk ketika pada tarikan nafas dalam yang terakhir nafas ditahan selama 2 detik lalu
angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat. Begini cara
mengeluarkannya buk dengan bunyi”

Pasien : “jika dahaknya sudah keluar bagaimana?”

Perawat : “nanti saya akan kasi ibu tempat buat nampung dahak yang di campurkan dengan
cairan disinfektan, setelah itu nanti bersihkan mulut ibu dengan tissue.”

Pasien : “Iya dik,sudah dik”


Perawat : “Baik Ibu”

3.Fase terminasi

A. Evaluasi subjektif dan objektif :

Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu sekarang?

Klien : “Nafas saya terasa agak lega, sesaknya berkurang karena dahaknya sudah keluar
sedikit.”

b) Rencana Tindak Lanjut :

Perawat : “Iya Ibu,syukurlah.Karena sudah 10 menit saya membantu Ibu untuk latihan batuk
efektif,bagaimana jika saya lanjutkan nanti malam?”

Pasien : “Baik boleh dik”

c) Kontrak yang akan datang :

Perawat : “ Iya Ibu, silakan nanti dilatih lagi ya Ibu. Sebaiknya Latihan dilakukan sebanyak 1
kali sehari. Nah, untuk pertemuan kali ini kita cukupkan sampai disini, kita akan bertemu sesuai
dengan kontrak yang ditentukan tadi nggih Ibu,sekitar pukul 19.00 Terimakasih Ibu”

Pasien : “Terimakasih banyak dik” (sambil tersenyum)

Anda mungkin juga menyukai