Anda di halaman 1dari 15

SISTEM EKONOMI

DISUSUN OLEH :

FEBY NAMIRA DEVELLA

1801103010115

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

0
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................. 1

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................ 2

1.1. Latar Belakang................................................................................. 2


1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................. 3
1.4. Manfaat Penulisan........................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 4
2.1. Pengertian Sistem............................................................................. 4
2.2. Pengertian Sistem Ekonomi............................................................ 5
2.3. Fungsi Sistem Ekonomi................................................................... 5
2.4.   Jenis-Jenis Sistem Ekonomi............................................................ 5

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 13


3.1 Kesimpulan....................................................................................... 13
3.2 Kritik dan Saran.............................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 14

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Sebuah keniscayaan bahwa manusia dalam kehidupannya di dunia ini pasti tidak akan
pernah lepas dari kehidupan berekonomi. Manusia membutuhkan makanan yang harus
mereka konsumsi untuk bisa bertahan hidup, makanan yang manusia makan juga harus
didistribusikan dari para produsen sehingga sampai pada konsumen yang membutuhkan.
Produksi, distribusi dan konsumsi menjadi kegiatan inti dari ekonomi yang pasti dilakukan
manusia demi memenuhi kebutuhannya.
Dalam mendukung lancarnya itu semua diperlukan sistem yang mengatur kegiatan
ekonomi sehingga mampu menghasilkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Tentu saja
setiap masyarakat, negara dan bangsa mempunyai kultur atau latar belakang yang berbeda-
beda sehingga dalam mengatur kegiatan ekonominya juga memiliki sistem yang berbeda-
beda meskipun ada juga yang menggunakan sistem yang sama sesuai dengan keadaan
lingkungan di mana sistem ini akan digunakan. Dalam ekonomi, terdapat berbagai macam
sistem yang merupakan hasil dari kemampuan untuk menginterpretasikan yang berbeda-beda
sesuai dengan kultur dan lingkungan yang mempengaruhi cara berpikir untuk menemukan
sebuah sistem.
 Kehidupan berekonomi juga tak lepas dari berbagai masalah yang terus mengahantui
seperti pengentasan kemiskinan, menyediakan kesempatan bagi setiap orang untuk
mendapatkan penghasilan. Nah oleh sebab itu sangat diperlukan sebuah system ekonomi
tersebut.
Di dalam makalah ini kami akan membahas tentang beberapa system ekonomi yang
terjadi saat ini , terutamanya tentang system ekonomi liberalis, sosialis, dan juga system
ekonomi campuran.

1.2.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maslah diatas dapat diambil rumusan masalahnya yaitu
sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan system ekonomi ?
2.      Apa yang dimaksud dengan system ekonomi liberalisme atau system ekonomi
kapitalisme ?
3.      Apa yang dimaksud dengan system ekonomi Sosialis ?

2
4.      Apa yang dimaksud dengan system ekonomi campuran ?
5.      Bagaimana perbedaaan antara system ekonomi liberalism, sosialis dan campuran?
6.      Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing system ekonomi tersebut ?
7.      Negara mana yang menganut masing-masing dari system ekonomi tersebut ?

1.3.      Tujuan Penulisan
1.      Sebagai bukti tugas terstruktur dari dosen pembimbing mata kuliah system ekonomi
Indonesia.
2.      Makalah ini bertujuan sebagai bahan pelajaran.
3.      Menjelaskan kepada pembaca tentang system ekonomi yang ada saat ini.
4.      Makalah ini menjelaskan tentang system ekonomi liberalis, sosialis, dan juga campuran
beserta Negara-negara yang memakai system ekonomi tersebut, sehingga pembaca menjadi
tahu dan bertambah wawasannya.

1.4.      Manfaat Penulisan
1.      Makalah ini bermanfaat bagi kita semua, karena didalam makalah yang sesederhana ini
terdapat materi perkuliahan kita. Jadi diharapkan kepada teman-teman semuanya
mempelajarinya dengan sungguh-sungguh.
2.       Manfaat lainnya yaitu dengan hadirnya makalah ini sejumlah orang atau teman-teman
semuanya menjadi tahu tentang system ekonomi yang ada saat ini, bagaimana
perkembangannya dan bagaimana dampaknya.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Pengertian Sistem
Pengertian sistem adalah merujuk pada sehimpunan gagasan (ide) yang tersusun
diorganisasikan, suatu himpunan gagasan, prinsip, doktrin, hukum dsb. yang membentuk
suatu kesatuan yang logik dan dikenal sebagai isi buah pikiran tertentu, agama, atau bentuk
pemerintahan tertentu. Sistem mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Setiap sistem mempunyai tujuan
2.      Setiap sistem mempunyai batas, akan tetapi sistem itu bersifat terbuka, dalam arti
berinteraksi dengan lingkungannya.
3.      Setiap suatu sistem terdiri dari beberapa sub sistem yang biasa pula disebut bagian, unsur
atau komponen.
4.      Sistem tidak hanya sekedar sekumpulan dari bagian atau unsur melainkan juga
merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu atau mempunyai“wholisme” (keterpaduan).
5.      Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik dalam sistem (internal)
maupun antara sistem dengan lingkungannya (eksternal).
Pada dasarnya sistem ekonomi dibagi menjadi dua yaitu sistem ekonomi islam dan
sistem ekonomi konvensional. Dan banyak negara yang telah menggunakan sistem ekonomi
islam untuk mengatur kehidupan manusia baik kehidupan didunia dan di akhirat karena
perekonomian adalah bagian dari kehidupan manusia maka harus ada sumber mutlak yaitu
Alquran dan sunah. Seperti yang telah kita ketahui tentang definisi sistem ekonomi islam
yaitu sebuah sistem yang dibangun di atas nilai-nilai islam dengan prinsip tauhid dan
keadilan dan sistem ekonomi islam menjamin keselarasan antara pertumbuhan ekonomi.
Sumber (epistimologi) dan tujuan kehidupan kehidupan ekonomi islam berasaskan
kepada Alquran dan Sunah. Perkara asas muamalah dijelaskan di dalamya termasuk bentuk
suruhan dan larangan. Suruhan dan larangan tersebut bertujuan untuk membangun
keseimbangan rohani dan jasmani manusia dengan berasaskan tauhid. Sistem ekonomi
konvensional secara bahasa dapat didefinisikan sebagai suatu masalah atau pekara yang
sudah diterima, digunakan dan dipraktikan dalam masyarakat. Apabila dihubungkan dengan
ekonomi maka sistem ekonomi konvensional merupakan suatu sistem yang sudah
dipraktekan secara luas di masyarakat. Dengan kata lain sistem ekonomi konvensional

4
merupakan sistem yang ditentukan oleh manusia di dalam suatu masyarakat yang bersifat
dinamis sehingga dapat berubah sesuai ketentuan dan kebutuhan masyarakat.

2.2.       Pengertian Sistem Ekonomi


Menurut Dumairy (1966), Sistem Ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta
menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu
tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus
berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat
tempatnya berpijak.
Berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh semua negara di dunia, hanya dapat
diselesaikan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut oleh masing–masing negara. Perbedaan
penerapan sistem ekonomi dapat terjadi karena perbedaan pemilikan sumber daya maupun
perbedaan sistem pemerintahan suatu negara. Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari
aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai
tujuan dalam perekonomian. Suatu sistem dapat diibaratkan seperti lingkaran-lingkaran kecil
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Lingkaran-lingkaran kecil tersebut
merupakan suatu subsistem. Subsistem tersebut saling berinteraksi dan akhirnya membentuk
suatu kesatuan sistem dalam lingkaran besar yang bergerak sesuai aturan yang ada.

2.3.      Fungsi Sistem Ekonomi


Sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai :
1.      Sarana pendorong untuk melakukan produksi
2.      Cara atau metode untuk mengorganisasi kegiatan individu
3.      Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa terlaksana dengan baik.

2.4.      Jenis-Jenis Sistem Ekonomi


1.      Sistem Ekonomi Liberal-Kapetalis
Sistem liberal kapitalis awal/klasik Sistem ekonomi liberal kapitalis klasik berlangsung
sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad ke-XX, dimana individu/swasta mempunyai
kebebasan penguasaan sumber daya maupun pengusaan ekonomi dengan tanpa adanya
campur tangan pemerintah untuk mencapai kepentingan individu tersebut, sehingga
mengakibatkan munculnya berbagai ekses negatif diantaranya eksploitasi buruh dan

5
penguasaan kekuatan ekonomi. Untuk masa sekarang, sitem liberal kapitalis awal/klasik telah
ditinggalkan.
Sistem liberal kapitalis modern Sistem ekonomi liberal kapitalis modern adalah sistem
ekonomi liberal kapitalis yang telah disempurnakan. Beberapa unsur penyempurnaan yang
paling mencolok adalah diterimanya peran pemerintah dalam pengelolaan perekonomian.
Pentingnya peranan pemerintah dalam hal ini adalah sebagai pengawas jalannya
perekonomian
Sistem ekonomi liberal / pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan
ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada
mekanisme pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan mereka
bebas bersaing.
a.      Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Liberal
1.      Menerapkan sistem persaingan bebas
2.      Adanya pengakuan terhadap hak individu
3.       Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi
4.      Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
5.      Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
6.      Peranan modal sangat penting
7.      Peranan pemerintah dibatasi.

b.      Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal


Kelebihan :
1.      Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena
masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
2.      Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan
mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3.      Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4.      Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar
masyarakat.
5.      Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari
keuntungan.
Kekurangan :
1.      Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.

6
2.      Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3.      Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
4.      Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya
oleh individu.
5.      Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.

c.       Negara-Negara Penganut Ekonomi Liberal


1.      Amerika
Negara-negara yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah Amerika Serikat,
Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko,
Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih
liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland,
Grenada, Kosta Rika, Puerto Riko, dan Suriname.
Amerika Serikat Sebagai penekanan atas kebebasan individu yang selanjutnya dilanjutkan
oleh Presiden John F Kennedy dengan pembangunan Patung Liberty (1964) sebagai simbol
kebebasan individu untuk hidup.

2.      Eropa
Negara-negara penganut paham liberal yakni diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria,
Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia,
Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg,
Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia
Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United
Kingdom.

3.      Asia
Negara-negara yang menganut paham liberal di Asia antara lain adalah Indonesia, India, Iran,
Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-
negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong
Kong, Malaysia dan Singapura.

4.      Kepulauan Oceania
Negara yang menganut paham liberal dikepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia
Baru

7
5.      Afrika
Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru diAfrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya
dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan AfrikaSelatan. Sekarang ini, kurang
lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol
Verde, Côte DIvoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko,
Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.

2.      Sistem Ekonomi Sosialis-Komunistik


Sistem Ekonomi Sosialis Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan
kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi
tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk
mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi,
gas, dan lain sebagainya.
Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang
bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas
demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada
yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan.
Sistem Sosialis (Socialist Economy) berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya
mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya,
penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar
merupakan kepemilikan sosial.
Dalam sistem ekonomi sosialis-komunistis adalah kebalikannya, dimana sumber daya
ekonomi atau faktor produksi dikuasai sebagai milik negara. Suatu negara yang menganut
sistem ekonomi sosialis-komunis, menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam
menjalankan dan memajukan perekonomian. Dalam sistem ini yang menonjol adalah
kebersamaan, dimana semua alat produksi adalah milik bersama (negara) dan didistribusikan
untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

a.     Prinsip Dasar Ekonomi Sosialis


Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar sebagai berikut:

8
1.      Pemilikan Harta oleh Negara
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara
keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak
diperbolehkan.
2.      Kesamaan Ekonomi
Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua Negara komunis)
bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oelh prinsip kesamaan.
Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
3.      Disiplin Politik
Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah peraturan kaum
buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta
hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih
menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang
lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan system sosialis ini tidak akan
berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin.

b.      Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosisalis


1.       Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)
 Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan individu-individu
fiksi belaka. Dan tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
2.       Peran pemerintah sangat kuat
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara
3.      Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat
sosialis) . Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme
(masyarakat kapitalis)

c.       Kelebihan Dan Kekurangan System Ekonomi Sosialis


Kelebihan :
1.      Pemerintah lebih mudah mengatasi inflasi, pengganguran dan masalah ekonomi lainnya.
2.      Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
3.      Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembuatan harga.
4.      Relative mudah melakukan distribusi pendapatan.

9
5.      Jarang terjadi krisis ekonomi.
6.      Relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin.
7.      Hasil produksi dapat dinikmati secara rata.Mudah melakukan pengendalian harga.

Kelemahan :
1.      Sistem ekonomi ini mematikan kreatifitas individu.
2.      Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
3.      Kurangnya inisiatif masyarakat untuk meningkatkan kualitas kerja.
4.      Kepemilikan individu atas factor-faktor produksi tidak diketahui.
5.      Sulit melaksanakan transaksi.
6.      Membatasi kebebasan
7.      Mengabaikan pendidikan moral

d.      Negara-Negara Yang Memakai Sistem Perekonomian Sosialisme


1.      Korea Utara
2.       Kuba
3.      Vietnam
4.      RRC (sudah mulai mengendur)
5.      Polandia
6.      Rumania
7.      Rusia

3.   Sistem Ekonomi Campuran


Pengertian dari sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi dimana pemerintah dan
swasta (masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.  Sistem
ekonomi campuran merupakan kombinasi atau perpaduan dari kedua sistem ekonomi di atas
(liberalisme dan etatisme). Sistem ini mengambil garis tengah antara kebebasan dan
pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran
menonjol individu. Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi,
sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem
perpaduan/campuran tersebut.
Sistem ekonomi campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem tersebut.
Diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan

10
pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Dengan keinginan seperti ini,
banyak Negara yang memilih sistem ekonomi campuran ini.

a.      Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran


1.      Pemerintah sebagai pengendali dalam persaingan kegiatan ekonomi.
2.      Kegiatan ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3.      Pemerintah menentukan berbagai macam kebijakan yang dianggap penting.
4.      Pemerintah memotivasi serta membimbing kepada sektor usaha dalam kegiatan ekonomi.
5.      Hak milik perorangan dan swasta diakui oleh pemerintah tapi penggunaannya tidak
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.

b.      Karakteristik Sistem Ekonomi Indonesia


1.      Sumber-sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
2.      Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan-
kebijaksanaan di bidang ekonomi.
3.      Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi
yang ditetapkan pemerintah.
4.      Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan
kepentingan umum.
5.      Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
6.      Jenis dan jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.

c.       Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran


Kelebihan :
1.      Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan
masyarakat.
2.      Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dengan swasta cenderung
menguntungkan semua pihak.
3.      Kegiatan usaha pihak swasta terikat pada peraturan yang dibuat pemerintah.
4.      Pemakaian tenaga kerja pada umumnya disesuaikan dengan syarat-syarat perburuhan.
5.      Penetapan harga lebih terkendali.
6.      Hak perorangan secara nyata diakui.

Kekurangan :

11
1.      Beban pemerintah lebih berat daripada swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi.
2.      Sektor produksi yang lebih menguntungkan dikelola oleh pemerintah sehingga swasta
kurang dapat memaksimalkan keuntungan dalam kegiatan usahanya.
3.      Adanya anggapan bahwa karyawan yang bekerja pada pemerintah statusnya lebih tinggi
daripada pegawai di swasta.
                                                                                                         

12
BAB III
PENUTUP

3.1.    Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya semua system
ekonomi itu bagus. Semua system ekonomi mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Akan tetapi jika kita lihat ke belakang lagi sebuah system itu sangat diperlukan,
karena hanya dengan sebuah system dan perencanaan sesuatu yang kita rencanakan akan
berjalan dengan baik.

3.2     Kritik dan Saran


Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah
di kesempatan – kesempatan berikutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Azinar Ahmad, Tsabit. (2009). Kapitalisme: Sejarah Perkembangan dan Dampaknya,


Universitas Sebelas Maret.
Muhammad Umer Chapra, Islam and The Economic Chalenge, (Riyadh: The Islamic
Foundation and The International Institute of Islamic Thought, 1992 ), hal. 1. [2] Ibid., hal.

Prisma Jurnal. Perselingkuhan Bisnis & Politik: Kapitalisme Indonesia Pasca-


Otoritarianisme, Vol. 32, No. 1 (2013), LP3ES.
Schramm, Carl J. (2010). Good Capitalism, Bad Capitalism: Kapitalisme Baik dan
Kapitalisme Buruk dan Ekonomi Pertumbuhan dan Kemakmuran, Jakarta: Universitas
Ciputra & Gramedia.
Soetrisno. (1992). Kapita Selekta Ekonomi: suatu studi. FE UGM Yogyakarta, edisi II
(ebook).
Sumarni, M. & Soeprihanto, J. (1998). Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan
Edisi 5, Yogyakarta: Liberty.
Winardi. (1986). Kapitalisme Versus Sosialisme: Suatu Analisi Ekonomi Teoritis, Bandung:
CV Remadja Karya
http://kinanzahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistem-ekonomisosialis-kapitalis-
dan-islam/

http://rifdoisme.wordpress.com/2013/03/04/perbandingan-sistem-ekonomi-bagian-i/ 13

14

Anda mungkin juga menyukai