GANGGUAN KOMUNIKASI
A. PENDAHULUAN
Gangguan komunikasi adalah suatu hal, getaran, atau gelombang yang mendistorsi
pengiriman pesan dalam proses komunikasi. Gangguan komunikasi menyebabkan
perbedaan antara pesaan yang di terima oleh penerima ( receiver ) dan pesan yang
dikirim oleh sumber secara umum. Gangguan atau hambatan dalam komunikasi dibagi
menjadi lima jenis, yaitu gangguan fisik, gangguan fisiologis, gangguan psikologis,
gangguan makna, dan gangguan latar belakang pengetahuan.
Gangguan komunikasi dapat menghalangi kelancaran komunikasi, pesan dan informasi
tidak bisa tersalurkan dari komunikator dan komunikan. Gangguan komunikasi dapat
berasal dari masalah internal dari komunikator dan komunikan atau masalah eksternal,
yaitu dari lingkungan. Gangguan komunikasi merupakan masalah serius yang harus
segera diatasi. Jika gangguan komunikasi tidak segera diatasi, seluruh proses komunikasi
yang berlangsung tidak akan maksimal. Pada dasarnya, gangguan komunikasi terjadi
karena dua factor, yaitu gangguan pada pendengaran atau adanya gangguan pada
kemampuan bicara yang disebabkan oleh adanya kelainan pada sistem saraf atau kaarena
adanya kelainan bawaan sejak klien lahir.
Pemeriksaan Pendengaran
Pemeriksaan fungsi pendengaran adalah jenis pemeriksaan yang bertujuan mengetahui
kemampuan pendengaran. Jenis pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
1. Pemeriksaan audiometri
Definisi audiometri berasal dari kata “audir” dan “metrios” yang berarti mendengar
dan mengukur (uji pendengaran). Audiometri tidak saja digunakan untuk mengukur
ketajaman pendengaran saja, tetapi dapat juga digunakan untuk menentukan lokalisasi
adanya kerusakan anatomis yang dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Jenis
audiometri terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Audiometri nada murni
Audiometri nada murni adalah suatu cara pemeriksaan untuk mengukur
sensitivitas pendengaran dengan alat audiometer yang menggunakan nada murni
(pure stone). Audiometri harus memenuhi tiga persyaratan untuk mendapatkan
keabsahan dalam pemeriksaan, yaitu :
1) Audiometri yang telah dikalibrasi
2) Suasana ruangan sekitar pemeriksa harus tenang
3) Pemeriksa yang terlatih
Komponen yang terdapat pada audiometri adalah ;
1) Oscillator, yaitu untuk menghasilkan bermacam nada murni.
2) Amplifier, yaitu alat untuk menambah intensitas nada.
3) Interuptor, yaitu alat untuk mengukur intensitas suara.
4) Earphone, yaitu alat untuk mengubah sinyal listrik yang ditimbulkan
audiometri menjadi sinyal suara yang dapat didengar.
5) Masking noise generator, yaitu alat untuk penulian telinga yang tidak
diperiksa.
Cara pemeriksaan audiometri dengan teknik, yaitu :
1) Headphone dipasang pada telinga untuk mengukur ambang nada melalui
konduksi udara.
2) Tempat pemeriksaan harus kedap suara.
3) Klien diberi tahu agar menekan tombol, bila mendengar suara walaupun
kecil.
4) Suara diberikan interval 2 detik, dimulai dengan frekuensi 1000 Hz
sampai suara tidak terdengar.
5) Selanjutnya, dinaikkan 5dB sampai suara tidak terdengar.
6) Setelah selesai dicatat sebagai audiometri nada murni (pure tone
audiometry).
b. Audiometri tutur
Audiometri tutur adalah sistem uji pendengaran yang menggunakan kata-kata
terpilih yang telah dibakukan, dituturkan melalui suatu alat yang telah dikalibrasi,
untuk mengukur beberapa aspek kemampuan pendengaran. Prinsip audiometri
tutur hampir sama dengan audiometri nada murni, hanya sebagai alat uji
pendengaran digunakan daftar kata terpilih yang dituturkan pada penderita. Kata-
kata tersebut dapat dituturkan langsung oleh pemeriksa melalui mikrofon yang
dihubungkan dengan audiometri tutur, kemudian disalurkan melalui telepon
kepala ke telinga yang diperiksa pendengarnya, atau kata-kata rekam lebih dahulu
pada piringan hitam atau pita rekaman, kemudian baru diputar kembali dan
disalurkan melalui audiometri tutur. Penderita diminta untuk menirukan dengan
jelas setiap kata yang di dengar, dan apabila kata-kata yang di dengar semakin
tidak jelas karena intensitasnya semakin dilemahkan, pendengar diminta untuk
menebaknya. Pemeriksa mencatat presentase kata-kata yang ditirukan dengan
benar dari setiap denah pada setiap intensitas.
Uraian
1. Jelaskan gangguan dalam komunikasi !
2. Sebutkan dan jelaskan jenis gangguan dalam komunikasi !
3. Jelaskan jenis ngangguan semantik !
4. Sebutkan dan jelaskan metode untuk mengatasi gangguan komunikasi !
5. Jelaskan pemeriksaan apa saja yang dilakukan dalam mengatasi gangguan komunikasi !