Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aurelita Agriel Ananda

Kelas : X KPR 1
No. Absen : 05

1. Pengertian Gangguan Komunikasi


Gangguan komunikasi adalah suatu hal, getaran, atau gelombang yang mendistorsi
pengiriman pesan dalam proses komunikasi. Gangguan komunikasi menyebabkan
perbedaan antara pesan yang diterima oleh penerima (receiver) dan pesan yang
dikirim oleh sumber (source).

2. Macam-macam Gangguan Komunikasi


Secara umum, gangguan komunikasi dibagi menjadi 5 jenis, yaitu :
a. Gangguan Fisik (PHYSICAL NOISE)
Gangguan fisik adalah gangguan yang terjadi ketika proses komunikasi sedang
berlangsung dan secara fisik terdengar, terlihat, atau teraba yang mengganggu
dalam menyampaikan pesan.
Contoh gangguan fisik dalam komunikasi, yaitu :
 Secara fisik terdengar : Ketika seseorang membicarakan suatu hal yang
penting dengan seorang teman, kemudian telepon genggamnya
berbunyi. Hal tersebut dapat mengganggu kelancaran komunikasi yang
terjadi antara diadan temannya.
 Secara fisik terlihat : Ketika seseorang membicarakan suatu
permasalahan yang menurutnya bersifat sangat pribadi dengan
sahabatnya di suatu ruangan, tiba-tiba ada orang lain yang masuk ke
dalam ruangan tersebut. Hal tersebut tentu membicarakan pembicaraan.
 Secara fisik teraba : Saat seseorang berbicara dengan seorang teman di
restoran yang ramai, tiba-tiba ada seseorang yang sengaja mengintip
bagian belakangnya, yang ternyata hampir jatuh. Hal tersebut yang
paling penting tentang topik pembicaraan dan gangguan dalam
komunikasi yang ia lakukan.

b. Gangguan Fisiologis (KEBISINGAN FISIOLOGIS)


Gangguan fisiologis adalah gangguan komunikasi yang terjadi karena adanya
kelemahan fisik pada komunikator atau komunikan akibat proses penyakit,
kecacatan fisik dari lahir, atau proses degenerasi (penuaan). Misalnya, cacat
pendengaran (tunarungu), tunanetra, tunawicara, cadel akibat stroke, dan
penurunan indra nada lansia. Dalam hal ini, baik komunikator maupun
komunikan, harus saling berkomunikasi secara maksimal. Bantuan pancaindra
juga berperan penting dalam komunikasi ini.
Contoh gangguan fisiologis dalam komunikasi yang gangguan komunikasi yang
terjadi ada seorang perawat dan klien yang berusia lanjut. Dalam hal ini,
perawat harus bersikap lembut dan sopan, namun bukan berarti sebaliknya
pada klien lain. Perawat harus lebih memaksimalkan volume suaranya berbicara
dengan klien tunarungu. Begitu pula dengan klien, klien menderita tunawicara,
sebaiknya ia mengoptimalkan pancaindranya (misal : Gerakan tangan, gerakan
mulut) agar komunikan dapat menangkap apa yang ia ucapkan. Tunawicara juga
dapat membawa rekan untuk menerjemahkan apa yang sebetulnya ia ucapkan
pada komunikan.

c. Gangguan Psikologis (KEBISINGAN PSIKOLOGIS)


Gangguan psikologis dalam komunikasi adalah gangguan komunikasi yang
disebabkan oleh emosi / perasaan komunikator dan komunikan.
Contohnya:
 Seseorang yang terungkap laporannya menangis tersedu-sedu karena
sangat sedih, tentu tidak dapat menyampaikan pesan yang dimaksud
dengan jelas dan langsung.
 Saat seseorang yang tidak enak badan (sakit) menyampaikan pesan, ia
cenderung malas berbicara dan hanya bicara kalimat-kalimat pendek
untuk menjawab pertanyaan orang lain karena ia tidak terganggu
emosinya (tidak mood berbicara) akibat sakit. Gangguan ini disebut
gangguan psikologis karena gangguan tersebut merupakan unsur-unsur
kegiatan psikis manusia.
Secara gamblang, Hayyuna Afi membagi gangguan psikologis menjadi empat
faktor, yaitu sebagai berikut :
 Perbedaan kepentingan atau interest
Kepentingan atau interest akan membuat seseorang selektif dalam
masalah atau menghayati pesan. Individu hanya akan membawa
perangsang (stimulus) yang berhubungan dengan kepentingannya. Effendi
(1981) mengemukakan secara gamblang bahwa persetujuan kita tersesat
dalam hutan dan beberapa hari tidak menemukan makanan sedikit pun,
kita akan memperhatikan perangsang yang mungkin dapat dimakan
daripada yang lain. Andaikan dalam situasi tersebut kita dihadapkan pada
piliban antara makanan dan sekantong berlian, kita pasti akan memilih
makanan. Berlian baru memperhatikan kemudian. Lebih jauh Effendi
mengemukakan bahwa kepentingan tidak hanya memengaruhi kita, tetapi
juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran. dan tingkah laku kita.
Komunikan pada komunikasi massa bersifat heterogen. Heterogenitas
tersebut termasuk perbedaan usia, jenis kelamin, pendidikan, dan
pekerjaan yang totalnya menimbulkan kepentingan kepentingan.
Kepentingan atau kepentingan komunikan dalam kegiatan komunikasi
sangat ditentukan oleh manfaat atau kegunaan pesan bagi dirinya. Dengan
demikian, komunikan melakukan seleksi terhadap pesan yang diterimanya.
Kondisi komunikan tersebut perlu diimplementasikan oleh komunikator.
Apabila komunikator ingin pesannya dapat diterima dan ditampilkan
penting oleh komunikan, komunikator harus berusaha menyusun
pesannya sedemikian rupa agar menimbulkan ketertarikan pada
komunikan.

 Prasangka
Menurut Sears, prasangka berkaitan dengan persepsi individu
tentang seseorang atau kelompok lain, dan sikap serta perilakunya
terhadap mereka. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai
prasangka, sebaiknya kita membahas terlebih dahulu persepsi persepsi.
Persepsi adalah pengalaman objek pribadi, peristiwa, dan faktor
hambatan (personal dan situasional). Untuk mengatasi hambatan
komunikasi yang berupa prasangka pada komunikan, komunikator yang
menyampaikan pesan melalui media yang baik adalah komunikator dan
memiliki reputasi yang baik (tidak pernah terlibat dalam peristiwa yang
melukai hati komunikan). Dengan kata lain, komunikator harus dapat
diterima. Di samping itu, komunikator memiliki kredibilitas yang tinggi
karena kemampuan dan keahliannya yang netral.
 Stereotip
Stereotip adalah gambaran atau tanggapan mengenai sifat atau watak
yang bersifat negatif (Gerungan, 1983). Jadi, stereotip terbentuk pada
diri seseorang berdasarkan keterangan yang kurang lengkap dan
subjektif.
Contoh stereotip : orang Batak berwatak keras, sedangkan orang Jawa
berwatak lembut. Seandainya dalam proses komunikasi massa, ada
komunikan yang memiliki stereotip tertentu terhadap komunikator,
dapat dipastikan bahwa pesan apapun tidak dapat diterima oleh
komunikan.
 Motivasi
Motivasi merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua
penggerak, alasan, atau dorongan dalam diri manusia yang
menyebabkan manusia berbuat sesuatu (Gerungan, 1983). Motif adalah
sesuatu yang mendasari motivasi karena motif memberi tujuan dan
arah pada tingkah laku manusia. Tanggapan seseorang terhadap pesan
komunikasi pun berbeda sesuai dengan jenis motifnya. Motif dibagi
menjadi dua macam, yaitu :
1) Motif tunggal
Contoh : motif seseorang menonton acara “Seputar Indonesia”
yang disiarkan oleh RCTI adalah memperoleh informasi.
2) Motif bergabung
Contoh : kasus yang sama dengan motif tunggal, namun bagi
orang lain,motif menonton televisi adalah memperoleh
informasi sekaligus mengisi waktu luang.
d. Gangguan Makna / Bahasa (SEMANTIC NOISE)
Semantik adalah pengetahuan tentang pengertian atau makna kata (denotatif).
Jadi, gangguan semantik adalah gangguan mengenai bahasa, baik bahasa yang
digunakan oleh komunikator maupun komunikan. Gangguan semantik dibagi
menjadi tiga, yaitu:
 Salah pengucapan kata atau istilah karena terlalu cepat bicara.
Contoh: partisipasi menjadi partisisapi.
 Adanya pengertian dan pengertian pada kata-kata van pengucapannya
sama.
Contoh: bujang (Sunda: berarti sudah; Sumatra: berarti anak laki laki).
 Adanya pengertian konotatif.
Contoh: secara denotatif, semua setuju bahwa anjing adalah binatang
berbulu dan berkaki empat, sedangkan secara banyak orang menganggap
anjing sebagai binatang peliharaan yang setia, bersahabat, dan panjang
ingatan. Jadi, komunitas komunikator menyampaikan secara denotatif,
sedangkan komunikan menangkap secara konotatif, komunikasi tersebut
gagal.

e. Gangguan Latar Belakang Pengetahuan (NOISE INTELEKTUAL)


Gangguan latar belakang pengetahuan gangguan karena keterbatasan
pengetahuan atau dapat dikatakan sebagai adanya perbedaan dan keterbatasan
pengetahuan di antara aktor komunikasi. Misalnya, seseorang yang berasal dari
desa diajak bicara oleh orang yang hidup di kota mengenai perkembangan
teknologi, tentu orang yang berasal dari desa tersebut tidak dapat memahami apa
yang disampaikan oleh orang yang berasal dari kota.

Anda mungkin juga menyukai