Anda di halaman 1dari 11

HAMBATAN DAN EFEK KOMUNIKASI

KELOMPOK III

PUTRI FARTIKA MULYANINGRUM (180301014)

SHANTI OFTAFIANI (180301031)


Kata pengntar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang . Kami
panjatkan puja dan puj syukur kita atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat ,
hidayah dan inayah-nya kepada kami, sehingga kita dapat mmenyelesaikan makalah yang
berisi tentang “HAMBATAN DAN EFEK KOMUNIKASI” kami berharap semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,untuk kedepannya
dapat memperbaii dan menambah isi makalah agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Karena keerbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya,saya yakin masih banyak


kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang dapat membangun pembacaan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................


1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1.3 PENGERTIAN HAMBATAN KOMUNIKASI


1.4 HAMBATAN DAN EFEK KOMUNIKASI

BAB III PENUTUP

1.5 KESIMPULAN......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi adalah instrumen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang
untuk melakukan kontak dengan orang lain karena komunikasi dilakukan oleh seseorang
setiap hari baik disadari maupun tidak. Oleh karena itu komunikasi adalah faktor yang paling
penting, yang digunakan untuk menetapkan hubungan antara komunikator dan komunikan.
Namun, seringkali informasi yang seharusnya sampai kepada orang yang membutuhkan,
ternyata terputus ditengah jalan karena tidak efektifnya suatu komunikasi yang dilakukan.
Dalam berkomunikasi hal tersebut dapat mungkin terjadi karena disebabkan oleh berbagai
hal. Hal hal tersebut dapat disesababkan oleh pola komunikasi yang salah. Komunikasi yang
tidak efektif juga dapat disebabkan dalam kegagalan komunikasi itu sendiri. Kegagalan itu
terjadi pada saat pengirim pesan,penerima pesan,serta pada kejelasan pesan itu sendiri

1.2Rumusan masalah

a) Apa saja hambatan dalam berkomunikasi?


b) Bagaimana cara kita untuk mengatasi hambatan hambatan dalam berkomunikasi?
c) Apa saja efek dari komunikasi?
BAB III
PEMBAHASAN
Tidaklah mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif. Bahkan beberapa ahli
komunikasi menyatakan menyatakan bahwa tidak mungkinlah seseorang melakukan
komunikasi yang sebenar-benarnya efektif. Ada banyak hambatan yang bisa merusak
komunikasi. Berikut ini adalah beberapa hal yang merupakan hambatan komuniksai yang
harus menjadi perhatian bagi komunikaor kalau ingin komuniksainya sukses. Hambatan
komunikasi tidaklah mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif bahkan beberapa ahli
komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkinlah seseorang yang melakukan komunikasi
yang benar bener efektif. Ada banyak hambatan yang dapat merusak komunikasi.

A. Hambatan komunikasi
1. Hambatan komunikasi
Problem kmunikasi biasanya merupakan suatu gejala bahwa ada sesuatu yang
tidak beres. Problem komunikasi menunjukan adanya masalah yang lebih dalam.
Hambatan komunikasi ada yang berasal dari pengirim (komunikator), transmisi
dan penerima pesan. Hambatan dalam berkomunikasi antara lain
a. Kurangnya perencanaan dalam komunikasi,tidak direncanakan terlebih dahulu
b. Perbedaan persepsi
c. Perbedaan harapan
d. Kondisi fisik atau mental yang kurang baik
e. Pesan yang tidak jelas
f. Prasangka yang buruk
g. Transmisi yang kurang baik
h. Tidak ada kepercayaan
i. Perbedaan status,pengetahuan,bahasa
j. Distorasi (kesalahan informasi)
B. Hambatan psikologis
Hambatan psikologi yakni hambatan hambatan yang merupakan unsur unsur dari
kegiatan psikis manusia. Sedangkan yang termasuk didalam hambatan komunikasi
psikologis yakni:
1. Hambatan psikologis (kepentingan interest)
a. Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau
menghayati pesan1
b. Sebagaimana telah diketahui bahwa komunikan dalam komunikasi massa
sangat heterogen (usia, jenis kelamin,pekerjaan,pendidikan dll)
c. Atas dasar kepentingan yang berbeda

Selain itu ada hambatan lain yang menyebabkan terjadinya hambatan dalam berkomunikasi
antara lain :

1. Gangguan
Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya dapat
diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik dan gangguan semantik.
a. Gangguan mekanik
Yang dimaksud dengan gangguan mekanik ialah gangguan yang di sebabkan
saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik.
Sebagai contoh, ialah gangguan suara ganda (interferensi) pada pesawat radio
disebabkan dua pemancar yang berdempetan gelombangnya, gambar meliuk-liuk atau
berubah-ubah pada layar televisi atau huruf yang tidak jelas, jalur huruf yang hilang
atau terbalik, atau halaman yang sobek pada surat kabar.
Termasuk gangguan mekanik pula adalah bunyi mengaung pada pengeras suara atau
riuh hadirin atau bunyi kendaraan lewat ketika seseorang berpidato dalam pertemuan.
b. Gangguan semantik
Gangguan ini berangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya
menjadi rusak. Gangguan semantik tersaring ke dalam pesan melalui penggunaan
bahasa. Lebih banyak kekacauan mengenai pengertian suatu istilah atau konsep yang
terdapat pada komunikator, akan lebih banyak gangguan semantik dalam pesannya.
Gannguan semantik terjadi dalam salah pengertian yang berbeda.
Pada hakikatnya orang-orang yang terlibat dalam komuniksai
menginterpretasikan bahasa yang menyalurkan suatu pesan dengan berbagai
cara,karena itu mereka mempunyai pengertian yang berbeda. Seorang komunikan
mungkin menerima suatu pesan dengan jelas sekali, baik secara mekanik maupun
secara phonetik-secara fisik berlaku dengan keras dan jelas tetapi disebabkan
kesukaran pengertian (ganggan semantik) komunikasi menjadi gagal.
Semantik adalah pengetahuan mengenai pengertian kata-kata.
1
H.A.W.Widjaja, ilmu komunikasi penganter study ( Jakarta :2000), hal. 100-102
Lambang kata yang sama mempunyai pengertian yang berbeda untuk orang-orang
yang berlainan. Ini disebakan dua jenis pengertian mengenai kata-kata: ada yang
mempunyai pengertian denotatif dan ada yang mempunyai pengertian konotatif.
Pengertian denotatif adalah pengertian suatu perkataan yang lazim terdapat
dalam kamus yang secara umum diterima oleh orang-orang dengan bahasa dan
kebudayaan yang sama.
Pengertian konotatif adalah pengertian yang bersifat emosional latar belakang
dan pengalaman seseorang.
Sebagai contoh, secara denotatif semua orang akan setuju, bahwa anjing
adalah binatang berbulu,berkaki empat. Secara konotatif,banyak orang yang
menganggap anjing sebagai binatang piaraan yang setia,bersahabat dan panjang
ingatan. Tetapi untuk orang-orang lainnya,perkataan anjing mengkonotasikan
binatang yang menakutkan dan berbahaya.

2. Kepentingan
Interest atau kepentigan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi
atau menghayati suatu pesan. Orang akan hanya memperhatikan peransang yang ada
hubungannya dengan kepentingannya. Apabila kita tersesat dalam hutan dan beberapa
hari tak menemukan makanan sedikitpun,maka kita akan lebih memperhatikan
peransang peransang yang mungkin dapat dimakan dari pada lainnya.Andai kata
dalam situasi demikian kita di hadapkan pada pilihan pada makan dan ekantong
berlian,maka pasti kita akan memilih makanan. Berlian barulah kita perhatikan
kemudian. Kepentingan bukan hanya memengaruhi perhatian kita saja tetapi juga
menentukan daya tanggap,perasaan,pikiran dan tingkah laku kita akan merupakan
sifat reaktif terhadap segala peransang yang tidak bersesuaian atau bertentangan suatu
kepentingan.
Setiap peraturan yang dikelurakan, apakah itu mengenai perburuhan
perkawinan,kurikulum baru,dan sebagainya ada saja yang merasa di rugikan. Pihak
berkepentingan biasanya tidak mengajukan tanggapan dengan alasan yang sungguh-
sungguh tetapi seringkali mengetengahkan argumentasi dan alasan tersembunyi.

3. Motivasi Terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar
dengan keinginan,kebutuhan dan kekurangannya. Keinginan, kebutuhan dan
kekurangan seseorang berbeda dengan orang lain. Keinginan kebutuan dan
kekurangan seseorang berbeda dengan orang lainnya. Dari waktu ke waktu dan dari
tempat ke tempat sehingga karenanya motivasi itu berbeda dalam intensitasnya.
Demikian pula intensitas tanggapan seseorang terhadapsuatu komunikasi. Semakin
sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar kemunkinan komunikasi
itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang bersangkutan. Begitupun sebaliknya,
komunikasi akan mengabaikan suatu komunikasi yang tak sesuai dengan motivasinya.
Dalm pada itu seringkali terjadi seseorang komentator tertipu oleh tanggapan
komunikasi yang seolah olah tanpaknya khusus menanggapinya, sungguhpun pesan
komunikasi tak bersesuian dengan motivasinya.
4. Prasangka
Perasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan
komunikasi oleh karena itu orang yang memiliki prasangka belum apa apa sudah
curiga dan menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi. Dalam
prasangka emosi memaksa kita untuk menarik kesimpulan atas dasar syakwasangka
tanpa menggunakan pikiran yang rasional. Emosi seringkali membutuhkan pikiran
dan pandangan kita terhadap fakta yang nyata. Oleh karena itu sekali prasangka itu
sudah mencengkam, maka seseorang tidak dapat berfikir secara objektif dan segala
apa yang dilihatnya selalu akan dinilai secara negatif. Prasangka bukan hanya saja
terjadi dalam suatu ras,yang seringkali kita dengar. Melainkan juga terhadap
agama,pendirian,politik,kelompok.
Contohnya : dari sebuah eksperimen dua kelompok murid sekolah dilatih dalam suatu
pertumjukan. Kelompok pertama terdiri dari anak-anak orang kaya. Kelompok kedua
kelompok yang terdiri dari anak anak yang berasal dari buruh rendah dan dilatih
sedemikian rupa sehingga tak ada kesalahan. Sedangkan anak anak kelompok orang
kaya disengaja untuk mekmbuat kesalahan. Setelah pertunjukan selesai penonton
diminta untuk menilai kelompok mana yanag membuat kesalahan. kebanyakan
menjawab, bahwa anak anak buruh rendah yang membuat kesalahan paling banyak.
Hal ini menunjukan, bahwa dalam menilai suatu pun berlaku rasa simpati dan tidak
simpati, rasa suka tidak suka terhadap prasangka bahwa anak orang kaya tak dapat
berbuat lebih banyak kesalahan dari pada anak buruh rendah.
1.2Efek komunikasi
Ada tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu: kognitif,afektif dan kognitif
meliputi peningkatan kesadaran, belajar dan hambatan pengetahuan. Efek efektif
berhubungan dengan perasaan, emosi, dan sikap. Sedangkan efek konatif
berhubungan dengan perilaku dan niat untuk melakukan sesuatu dengan cara
tertentu.
1. Efek kognitif
Efek kognitif adalah akibat timbul pada diri komunikan yang sifatnya
informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang
bagaimana media masa dapat membantu halayak dalam mempelajari ilmu
yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media
massa, kita memperole informasi tentang benda, orang atau tentang tempat
yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.
2. Efek efektif
Efek ini kadarnya lebih tinngi dari pada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi
massa bukan hanya sekedar memberi tahu kepada khalayak agar tahu tentang
sesuatu,tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya
khalayak diharapkan untuk dapat merasakannya. Sebagai contoh , setelah kita
mendengar atau membaca tentang informasi artis kawakan Roy Martin
dipenjara karena kasus penyalah gunaan narkoba, maka dalam diri kita itu kan
timbul perasaan jengkel, iba,kasian, atau bisa jadi senang. Perasaan
sebal,jengkel atau marah dapat diartikan sebagai perasaan sebal terhadap
perbuatan Roy Martin. Sedankan perasaan senang adalah perasaan lega dari
para pembenci artis dan kehidupan hura-hura dan senang atas tertangkapnya
para public figure yang cenderung hidup hura-hura. Adapun rasa iba atau
kasian dapat juga diartikan sebagai keheranan khalayak mengapa dia
melakukan hal tersebut.
3. Efek Behavioral
Efek imi akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku,
tindakan dan kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi menyebabkan
seseorang menjadi bringas. Program memasak bersama Rudi Khaeruddin,
misalnya, akan menyebabkan para ibu rumah tangga mengikuti resep-resep
baru. Bahkan, kita kite pernah mendengar bahwa anak sekolah dasar yang
mencontoh adegan gulat dari acara smackdown yang mengakibatkan satu
orang tewas akibat adegan gulat tersebut. Namun, dari semua informasi dari
berbagai media tersebut tidak mempunyai efek yang sama. Radio atau televisi
telah digunakan sebagai media pendidikan.
C. Faktor-Faktor Penghambat komunikasi
1. Hambatan sosio-antro-psikologis
Hambatan ini adalah bahwa komunikator harus memperhatikan situasi ketika
komunikasi dilangsungkan,sebab situasi amat berpengaruh terhadap kelancaran
komunikasi terutama situasi yang berhubungan dengan faktor-faktor sosiologis-
antropologis-psikologis
a. Hambatan sosiologis , seorang sosiologi jerman yang bernama ferdinand
tonnis mengklasifikasikan kehidupan manusia dan masyarakat menjadi dua
jenis pergaulan yang dinamakan Gemeinscaft dan gesellscaft. Gemenscaft
aalah pergaulan idup yang bersifat pribadi,statis,dan tak rasional seperti dalam
kehidupan rumah tangga. Gesellchaft adalah pergaulan hidup yang tak bersifat
pribadi dinamis dan rasional seperti kehidupan dikantor atau dalam
organisasai.
b. Hambatan antropologis,dalam melancarkan komunikasinya seorang
komunikator tidak akan berhasil apabila ia tidak mengenal siapa komunikan
yang dijadikan sasarannya yang dimaksud dengan “siapa” disini bukan nama
yang disandang,melainkan Ras apa,Bangsa apa atau Suku apa. Dengan
mengenal dirinya, akan mengenal pula kebudayaannya , gaya hidup dan norma
kehidupannya.
c. Hambatan psikologis faktor psikologis sering kali menjadi hambatan dalam
komunikasi, hal ini umumnya disebabkan si komunikator sebelum
melancarkan komunikasinya tidak mengkaji diri komunikan. Komunikasi sulit
untuk berhasil apabila komunikan sedang sedih,bingung,marah merasa
kecewa, merasa iri hati, dan kondisi psikologis lainnya.
D. Cara mengatasi hambatan komunikasi dan memperbaiki komunikasi agar lebih efektif
1. Memelihara iklim komunikasi terbuka,merupaka campuran dari nilai , tradisi dan
kebiasaan.komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran
serta mempermudah umpan baik.
2. Bertekat memegang teguh etika komunikasi
3. Memahami kesulitan komunikasi antar budaya, majunya perkembangan teknologi
dan informasi telah menyebabkan interaksi antar budaya baik dalam lingkup
regional,nasiona, mauoun internasional.
4. Menggunakan pendekatan komunikasi yang berpusat pada penerima berarti tetap
mengingat penerima sedang berkomunikasi
5. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efesien, hal itu dapat
dilakukan dengan cara
a. Memahami penerima pesan
b. Menyesuaikan pesan dengan penerima
c. Mengurangi jumlah pesan
d. Memilih saluran atau media yang tepat

2
Onong uchjanna efendi, dinamika komunikasi,( bandung :2004). Hal.11-16

Anda mungkin juga menyukai