Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ETIKA PROFESI
X AKUNTANSI 1

GURU PEMBIMBING
Karunia Indayarti

DISUSUN OLEH :
ANANDA SEPITRI (01)
CHOYIMA ANGGI (08)
DINDA JULIA SARI (11)
RIZA AMELIA (29)
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Etika dan moral akhir-akhir ini menjadi perbincangan krusial


apalagi dibidang sosial dan politik. Etika dan moral seringkali
menjadi bahan pertimbangan bahwasanya kedua kata tersebut
sebagai ukuran tentang asas-asas dan nilai-nilai yang dianggap
baik dan buruk. Sistem nilai itu berfungsi dalam hidup manusia
perorangan maupun pada taraf sosial. Etika dalam sebuah
pendidikan itu ada 3 macam, yaitu etika umum, etika khusus, dan
etika profesi.
Etika profesi merupakan cabang dari etika sosial. Etika profesi
diartikan sebagai sikap dan perilaku yang berlaku dalam pekerjaan
yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
pengetahuan khusus. Dalam hal ini etika profesi berkaitan erat
dengan tanggung jawab profesinya, asosiasi profesional,
lingkungan pekerjaan dan pedoman sikap yaitu kode etik .

Rumusan masalah
1. Apa Kendala – kendala dalam komunikasi bisnis ?
2. Apakah penyebab terjadinya kendala komunikasi bisnis ?
3. Bagaimana cara mengantisipasi kendala dalam
komunikasi bisnis ?
4. Bagaimana solusi bila terjadi kendala komunikasi bisnis ?

Tujuan
1. Untuk mengetahui kendala komunikasi bisnis
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kendala
komunikasi bisnis
3. Untuk mengetahui solusi bila terjadi kendala komunikasi
bisnis
Manfaat
1. Mengetahui pengertian dari Managemen Perkantoran
2. Meningkatkan kesadaram kita akan ancaman eksternal
sehingga kita akan terbiasa mempersiapkan rencana lain
3. Mengetahui dengan lebih baik mengenai strategi pesaing
sehingga kita akan lebih mudah menghadapinya.
4. Menciptakan kerangka kerja komunikasi internal kita
kedalam kelompok atau golongan.
BAB II
ISI

KENDALA DALAM KOMUNIKASI BISNIS

Hambatan komunikasi adalah segala sesuatu yang menghalangi


atau mengganggu tercapainya komunikasi yang efektif. Hambatan
komunikasi dapat mempersulit dalam mengirim pesan yang jelas,
mempersulit pemahaman terhadap pesan yang dikirimkan, serta
mempersulit dalam memberikan umpan balik yang sesuai.

Secara garis besar, terdapat 4 (empat) jenis hambatan komunikasi yaitu


hambatan personal, hambatan fisik, hambatan kultural atau budaya,
serta hambatan lingkungan

 Hambatan personal

Hambatan personal merupakan hambatan yang terjadi pada peserta


komunikasi, baik komunikator maupun komunikan/komunikate.
Hambatan personal dalam komunikasi meliputi sikap, emosi,
stereotyping, prasangka, bias, dan lain-lain.

 Hambatan kultural atau budaya

Komunikasi yang kita lakukan dengan orang yang memiliki kebudayaan


dan latar belakang yang berbeda mengandung arti bahwa kita harus
memahami perbedaan dalam hal nilai-nilai, kepercayaan, dan sikap
yang dipegang oleh orang lain.

Hambatan kultural atau budaya mencakup bahasa, kepercayan dan


keyakinan. Hambatan bahasa terjadi ketika orang yang berkomunikasi
tidak menggunakan bahasa yang sama, atau tidak memiliki tingkat
kemampuan berbahasa yang sama.

Hambatan juga dapat terjadi ketika kita menggunakan tingkat


berbahasa yang tidak sesuai atau ketika kita menggunakan jargon atau
bahasa “slang” atau “prokem” atau “alay” yang tidak dipahami oleh satu
atau lebih orang yang diajak berkomunikasi.
Hal lain yang turut memberikan kontribusi terjadinya hambatan bahasa
adalah situasi dimana percakapan terjadi dan bidang pengalaman
ataupun kerangka referensi yang dimiliki oleh peserta komunikasi
mengenai hal yang menjadi topik pembicaraan.

 Hambatan fisik

Beberapa gangguan fisik dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi.


Hambatan fisik komunikasi mencakup panggilan telepon, jarak antar
individu, dan radio. Hambatan fisik ini pada umumnya dapat diatasi.

 Hambatan lingkungan

Tidak semua hambatan komunikasi disebabkan oleh manusia sebagai


peserta komunikasi. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang turut
mempengaruhi proses komunikasi yang efektif. Pesan yang disampaikan
oleh komunikator dapat mengalami rintangan yang dipicu oleh faktor
lingkungan yaitu latar belakang fisik atau situasi dimana komunikasi
terjadi. Hambatan lingkungan ini mencakup tingkat aktifitas, tingkat
kenyamanan, gangguan, serta waktu

PENYEBAB TERJADINYA KENDALA KOMUNIKASI BISNIS

Faktor penyebab gangguan komunikasi yang perlu kita waspadai?


Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

1. Kendala bahasa

Bahasa merupakan satu kesatuan sistem pesan yang kita gunakan


untuk berkomunikasi pada umumnya. Oleh karena itulah, apabila kita
tidak mengetahui sistem bahasa dari lawan bicara, atau sebaliknya,
lawan bicara tidak memahami bahasa yang kita gunakan untuk
berkomunikasi, maka hal tersebut akan menghambat kita dalam
melakukan komunikasi dengan baik. Bahasa adalah salah satu faktor
yang mempengaruhi komunikasi cukup banyak, khususnya apabila
komunikasi dilakukan secara lisan.
2. Persepsi

Persepsi terhadap pembicara ataupun pendengar bisa mempengaruhi


hasil dari komunikasi yang dilakukan. Bisa jadi hasil komunikasi sangat
berbeda jauh dengan apa yang diharapkan oleh pembicara, karena
persepsi pendengar terhadap pembicara. Misalnya, pemerintah yang
menyampaikan kenaikan pajak, dianggap sebagai mata duitan oleh
rakyat karena persepsi bahwa pemerintah lebih sering memperhatikan
diri sendiri dan mengabaikan kepentingan rakyat.

3. Pesan tidak jelas

Pesan yang tidak jelas tentu saja akan mengganggu komunikasi yang
dilakukan. Misalnya apabila kita menulis surat, akan tetapi tulisan kita
tidak bisa terbaca dengan baik, maka orang yang kita kirimi surat akan
kesulitan membacanya. Selain itu, struktur pesan yang kita tuliskan
juga bisa mempengaruhi tingkat kesuksesan pendengar terhadap pesan
yang kita buat. Oleh karena itu pesan yang tidak jelas sering kali
menjadi gangguan komunikasi.

4. Media rusak atau terganggu

Dalam menyampaikan pesan, kadang kala kita juga menggunakan suatu


media tertentu seperti telepon genggam ataupun media komunikasi yang
lain. Salah satu faktor yang menyebabkan komunikasi menjadi
terganggu adalah apabila media yang digunakan untuk berkomunikasi
mengalami kerusakan, baik ringan ataupun parah. Media yang rusak
juga masih menjadi salah satu hambatan komunikasi tulis yang sulit
diatasi apabila digunakan media konvensional seperti misalnya kertas
dan lain sebagainya.

5. Sumber komunikasi lain ikut bersuara

Selain beberapa penyebab di atas, gangguan komunikasi berikutnya


adalah adanya sumber komunikasi lain mengeluarkan suara atau pesan
yang sama sehingga mengganggu penerimaan pesan yang dilakukan
oleh komunikan. Misalnya di sebuah pesta, kita berbicara dengan teman
kita di saat musik yang keras sedang diputar, maka komunikasi yang
kita lakukan bisa jadi harus dilakukan dengan lebih keras.
6. Sumber pesan terlalu lemah

Salah satu penyebab gangguan komunikasi berikutnya adalah adanya


sumber pesan yang terlalu lemah. Hal ini bisa terjadi pada komunikasi
yang dilakukan secara langsung atau menggunakan suara sebagai
media untuk menyampaikan pesan. Suara yang terlalu lemah akan
menyulitkan audiens untuk mendengarkan pesan yang disampaikan
oleh komunikator, sehingga terjadilah gangguan komunikasi ketika hal
ini terjadi. Supaya lebih jelas, kamu bisa membayangkan proses
komunikasi antar pibadi ketika salah satu pihak yang terlibat dalam
komunikasi merasa gangguan pada pita suaranya. Pastinya hal tersebut
akan mengganggu komunikasi yang sedang terjadi bukan?

7. Keterbatasan fisik pada pembicara atau pendengar

Faktor penyebab gangguan komunikasi berikutnya selain beberapa


penyebab di atas adalah adanya keterbatasan fisik yang dimiliki oleh
pembicara ataupun pendengar. Misalnya pada komunikasi suara,
apabila pendengar tuli, maka tentu saja komunikator tidak bisa
berkomunikasi dengan baik apabila komunikasi yang dilakukan
menggunakan pesan suara. Sebaliknya, komunikator yang bisu juga
tidak akan bisa berkomunikasi dengan baik apabila harus
mengandalkan suara.

8. Pemahaman terhadap diksi

Pemahaman terhadap diksi yang tidak sempurna juga bisa


menyebabkan gangguan terhadap proses komunikasi yang dilakukan
oleh komunikator dengan komunikan. Misalnya, apabila kita berbicara
dengan orang tertentu menggunakan diksi A yang tidak mereka pahami,
maka pesan yang kita sampaikan tersebut juga akan sulit dipahami
dengan sempurna oleh mereka yang tidak memahami maksud dari
diksi-diksi tersebut.

9. Gaya bicara atau gaya bahasa

Gaya bicara atau gaya bahasa, juga bisa menjadi penyebab sulitnya
pesan terpahami, atau pesan terpahami dengan keliru, sehingga
merupakan salah satu penyebab gangguan komunikasi yang cenderung
sering terjadi. Misalnya apabila orang yang sering berkomunikasi dengan
gaya bicara tidak to the point, maka hal tersebut akan menyulitkan
komunikan yang sering kali berbicara menggunakan gaya bicara to the
point alias langsung pada pokok permasalahan utama
10. Kultur

Fenomena kultur juga bisa menghambat proses komunikasi seseorang.


Mereka yang lahir dan tinggal di kultur Surabaya, mungkin akan
mengalami kesulitan komunikasi dengan mereka yang tinggal dan hidup
di kultur daerah Solo atau mungkin yang lain. Faktor kultur ini erat
kaitannya dengan fenomena gaya bicara atau gaya bahasa yang juga
bisa menjadi salah satu penyebab gangguan komunikasi. Oleh karena
itulah, ada baiknya dipelajari apa saja budaya yang ada di sekitar pihak
yang terlibat komunikasi karena bisa jadi hal itu akan mempengaruhi
persepsi terhadap diksi yang digunakan dalam komunikasi. Salah satu
contohnya misalnya adalah pada komunikasi antar budaya.

MENGANTISIPASI KENDALA DALAM KOMUNIKASI BISNIS

            Ada hambatan dalam berkomunikasi tentunya juga ada usaha untuk

mengatasi hambatan-hambatan komunikasi tersebut. Citrobroto (1982)

mengemukakan beberapa cara untuk mengatasi hambatan dalam

berkomunikasi, diantaranya :
                       a. Belajar dan Berlatih, yaitu belajar mengenai teorinya kemudian

mempraktekkannya. Belajar dan berlatih untuk menjadi pembicara sekaligus

pendengar yang baik.

                       b. Memperdalam hubungan kemanusiaan, yaitu mempelajari tentang

etiket. Dalam memperdalam hubungan kemanusiaan ini yang diiperlukan

adalah sikap simpatik, muka manis, tidak sombong, rendah hati, dan cukup

tegas dalam melakukan sesuatu.

                      c. Memahami sistem sosial, baik komunikator maupun komunikan harus

dapat memahami kondisi sosial lawan bicaranya. Hal ini perlu karena bila

pembicara kurang memahami sistem sosial, maka pembicaraannya tidak

dapat tepat, demikian pula si pendengar, bila kurang memahami si pembicara

tidak akan menangkap dengan tepat.

                       d. Positive thinking, yaitu mencoba untuk selalu berpikir secara positif. Hal

ini dimaksudkan untuk menghilangkan prasangka yang sering menjadi

penghambat dalam berkomunikasi.

                       e. Menggunakan media komunikasi yang tepat, pemanfaatan media yang

tepat akan memperlancar jalannya komunikasi, karena komunikasi kurang

bermakna jika hanya dengan kata-kata belaka. Pemilihan media tentunya juga

disesuaikan dengan tema atau topic pembicaraan.

                       f. Menggunakan bahasa yang dipahami oleh komunikator dan komunikan,

pemilihan bahasa yang tepat ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan

semantik yang menjadi penghambat komunikasi.


                       g. Jarak fisik, semakin dekat dengan lawan bicara maka akan semakin

baik. Komunikasi akan efektif jika dilakukan secara bertatap muka antara

komunikator dengan komunikan.

Sedangkan menurut Gitisudarmo dan Sudito (1997:216), untuk

mengatasi hambatan-hambatan dalam komunikasi dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut :

                       a. Meningkatkan umpan balik, untuk mengetahui apakah pesan atau

informasinya sudah diterima, dipahami, dan dilaksanakan atau tidak.

                       b. Empati, penyampaian pesan disesuaikan dengan keadaan penerima.

                      c. Pengulangan, untuk menjamin bahwa pesan dapat dimengerti.

                       d. Menggunakan bahasa yang sederhana, agar setiap orang dapat

memahami isi pesan yang disampaikan.

                       e. Penentuan waktu yang efektif, pesan disampaikan pada saat penerima

siap mendengarnya.

                       f. Mendengarkan secara efektif, sehingga komunikasi antara bawahan dan

atasan dapat berlangsung secara baik.

                       g. Mengatur arus informasi, komunikasi harus diatur mutunya,

jumlahnya, dan cara penyampaiannya.


SOLUSI HAMBATAN KOMUNIKASI

Dalam berkomunikasi, pasti ada yang namanya hambatan di


dalamnya. Baik itu yang datang dari pelaku yang berkomunikasi
ataupun faktor alam yang terjadi. Meskipun sebuah komunikasi telah
dirancang sebaik mungkin, apabila alam tidak menghendaki maka
hambatan itu akan tetap ada. Maka dari itu, kita harus mengetahui
solusi dari kemungkinan hambatan yang akan terjadi. Hal tersebut
ditujukan agar kita dapat paham apabila suatu hambatan saat kita
berkomunikasi dapat kita atasi, atau setidaknya mengurangi hambatan
tersebut mengganggu kita.
Kali ini saya akan menyampaikan solusi untuk mengatasi
hambatan komunikasi. Solusi tersebut saya jabarkan dalam masing-
masing hambatan yang terjadi. Adapun solusi yang saya maksud adalah
sebagai berikut :

1.       Solusi Dari Hambatan Yang Bersifat Teknis


Sebelumnya hambatan teknis merupakan hambatan yang datang dari
faktor yang bersifat teknis, seperti media untuk komunikasi, saluran
atau jaringan komunikasi, dan penguasaan menggunakan media yang
tersedia Untuk mengatasi hambatan ini solusinya adalah sebagai
berikut :

Seluruh media yang dibutuhkan harus tersedia secara lengkap


Media yang tersedia harus uptodate (terbaru) sehingga tidak tertinggal
dengan teknologi yang dipakai oleh instansi yang sering menjalin kerja
sama. Solusi sejenis ini dapat juga dilakukan dengan menyediakan media
yang standar digunakan kantor-kantor pada umumnya.
ü Pastikan media yang digunakan terhubung dengan saluran yang baik
dan terawat. Serta berjangka waktu lama untuk mengganti dengan yang
baru.
ü Lakukan komunikasi pada waktu yang tepat. Hal ini ditujukan karena
pada waktu tertentu jaringan komunikasi dapat terganggu, seperti saat
hujan.
ü Sediakan jenset atau penyimpan daya listrik lainnya. Ini berguna saat
terjadi padam listrik di tengah komunikasi terjadi, karena sebagian
besar media bertenaga listrik.
ü Komunikator harus dapat menggunakan berbagai media yang
digunakannya.
ü Metode yang digunakan harus sesuai dengan media yang tersedia.
Misalnya metode yang digunakan adalah melalui sebuah presentasi,
maka media yang harus tersedia adalah sebuah projector.
ü Dan yang terkhir tentu saja tempat yang digunakan harus sesuai dengan
media, metode, waktu, dan kempuan komunikator dalam
berkomunikasi.

2.       Solusi Dari Hambatan Perilaku

Hambatan ini terjadi akibat faktor dalam diri komunikator maupun


komunikan. Biasanya salah seorang diantaranya atau keduanya ada
masalah diluar hubungan komunikasi tersebut. Sehingga bisa dibilang
ada sebuah perang dingin di dalamnya. Untuk mengatasi hambatan
semacam ini adalah sebagai berikut :
ü Komunikator dan komunikan harus bersifat profesional, apabila ada
masalah diluar jangan sampai terbawa dalam sebuah komunikasi yang
melibatkan banyak orang.
ü Mimik wajah yang ditimbulkan harus simpati, perhatian, dan
mendengarkan.
ü Mendengarkan dan menghargai tiap pesan dari komunikator.
ü Tidak merasa paling pintar dan anggap tiap pesan yang diterima itu
penting.
ü Tidak memihak dan tidak memaksakan kehendaknya untuk diterima.
ü Berfikir positif. Jangan beranggapan kritik dari komunikator/komunikan
sebuah cara untuk menjatuhkan.

3.       Solusi Dari Hambatan Bahasa

Hambatan ini terjadi karena penggunaan bahasa, artikulasi, dan


intonasi saat berkomunikasi tidak sesuai dengan pihak yang diajak
berkomunikasi ataupun bahasa yang digunakan memiliki dua arti dan
banyak pandangan yang berbeda mengenai maknanya. Untuk
mengatasinya, solusinya adalah sebagai berikut :
ü Gunakan bahasa yang umum tetapi tetap resmi, jika komunikasi yang
terjadi bersifat resmi.
ü Kata-kata yang diucapkan tidak bersifat ambigu (memiliki dua arti),
sehingga tidak terjadi pemahaman makna ganda.
ü Bicara secara to the point atau langsung keinti pembicaraan tanpa
bertele-tele dengan kalimat yang tidak penting.
ü Artikulasi perkata harus jelas
ü Intonasi harus sesuai dengan konteks kalimat. Apabila kalimat yang
ingin disampaikan adalah sebuah pertanyaan, maka intonasinya pun
harus intosi pertanyaan bukan perintah.
ü Menyadari kemampuan komunikan dalam memahami kata-kata yang
disampaikan
ü Penggunaan kode ataupun bahasa isyarat haru jelas atau bersifat
umum, sehingga dapat dimengerti oleh orang yang dimaksud

4.     Solusi Dari Hambatan Struktur

Hambatan ini diakibatkan karena adanya perbedaan tingkat jabatan


antara atasan dengan bawahan. Yang biasanya terjadi hambatan adalah
ketika bawahan yang ingin menyampaikan sebuah pesan atau menerima
sebuah perintah langsung dari atasan. Dalam hal itu biasanya bawahan
sudah gugup dahulu, karena menganggap atasan orang yang paling
tidak bersahabat dengan bawahan. Untuk mengatasinya, solusinya
adalah sebagai berikut :
ü Baik atasan atau bawahan harus membina hubungan yang bersahabat
dan terbuka.
ü Atasan harus mau berkomunikasi dengan bawahan secara formal
maupun non formal.
ü Atasan harus mempercayakan bahwa bawahan dapat memberi saran
dan info yang dia butuhkan.
ü Atasan tidak boleh menganggap dirinya paling pintar, sehingga menjadi
sombong dengan bawahan.
ü Bawahan harus percaya diri saat berbicara kepada atasan
ü Tidak menganggap perbedaan jabatan menjadi hambatan, akan tetapi
tetap harus bersifat sopan dan santun dalam berkomunikasi.

5.       Solusi Dari Hambatan Latar Belakang

Hambatan ini terjadi karena adanya perbedaan status sosial dan


status pendidikan. Hambatan ini hampir sama dengan hambatan
struktur, akan tetapi ini tidak dilihat dari sisi tingkatan jabatan. Untuk
mengatasinya, solusinya adalah sebagai berikut :
ü Menggunakan kata-kata yang dipahami oleh komunikan (yang status
sosial/pendidikan yang lebih rendah)
ü Tetap berpandangan simpati, perhatian, dan mengahargai tiap
perkataan dari komunikan
ü Jangan merasa paling pintar dan menguasai kegiatan komunikasi,
hanya karena status sosial dan pendidikan yang lebih tinggi dari
komunikan
ü Komunikan harus menambah wawasannya meskipun status sosial dan
pendidikannya mungkin lebih rendah dari komunikator
ü Komunikator juga harus mau menerima saran dari komunikannya
ü Jangan sampai perbedaan status tersebut membuat salah satu pihak
terpancing emosi, maka dari itu harus saling rendah hati dan
menghargai

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi


untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur
dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan
hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah
Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Di era globalisasi ini, tantangan seorang manajer di masa depan relatif
akan semakin sulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan
persaingan yang cenderung semakin turbulen. Para manajer perlu
membekali diri dengan keterampilan lintas budaya, berupa kemampuan
berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen / bisnis
bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu
aliansi strategis dengan mitra bisnis. Disini peran komunikasi bisnis
menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca,
menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan.

B. SARAN

Dalam realisasinya pelaksanaan komunikasi bisnis harus lebih


mementingkan efektifitas daripada hanya mengandalkan informasi dari
pihak lain. Selain itu komunikasi dalam bisnis hendaknya lebih kredibel
dan transparan dalam penyampaian informasi kepada komunikan
DAFTAR PUSTAKA
https://pakarkomunikasi.com/hambatan-hambatan-komunikasi
https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=PENYEBAB+TERJADINYA+KENDALA+KOMUNIKASI+BISNIS
http://tiniavilia.blogspot.com/2014/06/solusi-hambatan-komunikasi-
manajemen.html
http://komunikasio.blogspot.com/2011/09/usaha-usaha-untuk-mengatasi-
hambatan.html
http://andhy-brenjenk.blogspot.com/2011/10/kendala-dan-masalah-
komunikasi-bisnis.html

Anda mungkin juga menyukai