Anda di halaman 1dari 16

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU SAKU PADA KOMPETENSI DASAR

MENGIDENTIFIKASI DEFINISI DAN RUANG LINGKUP SARANA DAN PRASARANA KANTOR


PADA SISWA KELAS XI APK 1 SMKN 1 SURABAYA

MUHAMMAD HUSAIN
DURINDA PUSPASARI

Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Surabaya, Kampus Ketintang Surabaya 60231
Email: husainmuhammad067@gmail.com

ABSTRAK

Buku saku adalah suatu buku yang berukuran kecil berisi informasi yang dapat disimpan di saku
sehingga dapat memudahkan siswa dalam mempelajari materi dengan keadaan apapun, karena buku saku
tersebut dapat dibawa kemana-mana. Penelitian pengembangan bahan ajar buku saku ini dilakukan
menggunakan model pengembangan 4-D (Four-D Models). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan
pengembangan bahan ajar sesuai Kurikulum yang diterapkan sekolah yaitu Kurikulum 2013, mengetahui
kelayakan bahan ajar, serta mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar buku saku. Subjek dalam penelitian ini
adalah 20 siswa kelas XI APK 1 SMKN 1 Surabaya. Penilaian hasil pengembangan dilakukan oleh validator ahli
dengan 4 komponen penilaian yaitu kelayakan isi materi mendapatkan persentase 71%, kelayakan penyajian
mendapatkan persentase 76%, kelayakan bahasa mendapatkan persentase 90%, dan kelayakan kegrafikan
mendapatkan persentase 90%. Total penilaian 4 komponen buku saku keseluruhan mencapai skor sebesar 82%
dengan kriteria penilaian sangat layak. Uji coba pada siswa juga memberikan kesimpulan penilaian sangat baik
dengan persentase total sebesar 90% . Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar buku saku pada kompetensi
dasar mengidentifikasi definisi dan ruang lingkup sarana dan prasarana kantor sangat layak digunakan sebagai
bahan ajar dalam proses pembelajaran di kelas XI APK 1 SMKN 1 Surabaya.

Kata Kunci: Buku Saku, Mengidentifikasi definisi dan ruang lingkup sarana dan prasarana kantor,
pengembangan 4D

ABSTRACT

Pocket book is a small-sized book contains information that can be stored in a pocket so it can be easier
for students to learn the material in any circumstances , because the pocket book can be taken anywhere .
Research development of teaching materials pocket book is done using 4 - D model of development ( Four - D
Models ) . This research aims to develop appropriate teaching materials namely school curriculum implemented
Curriculum 2013 , determine the feasibility of teaching materials , and to know the response of students to
teaching materials pocketbook. Subjects in this study were 20 students of class XI APK 1 SMK 1 Surabaya .
Assessment of the development carried out by expert validator with 4 components show the feasibility
assessment material content gets a percentage 71 % , the feasibility of presenting a percentage 76 % , the
feasibility of the language gets a percentage of 90 % , and the feasibility of kegrafikan get a percentage of 90 % .
4 votes total module components totaled a score of 82% with a very decent assessment criteria . Tests on student
also provides an excellent assessment conclusions with a total percentage of 90% . It can be concluded that the
teaching material on the pocket book identifying basic competency definition and scope of office facilities are
very fit for use as teaching material in the learning process in class XI APK 1 SMK 1 Surabaya .

Keywords : Pocket Book , Identifying Basic Competence Definitions And Scope Of Facilities And Infrastructure
Office , 4D Development

PENDAHULUAN berkualitas manakala pendidikan itu memiliki


Pendidikan merupakan hal yang tidak tujuan yang jelas dan dipertanggungjawabkan.
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia Tujuan pendidikan di Indonesia adalah
karena melalui pendidikan dapat mencetak pendidikan nasional yang berfungsi
manusia yang berkualitas. Pendidikan mengembangkan kemampuan dan membentuk

1
watak serta peradaban bangsa yang Pendidikan menengah kejuruan
bermartabat dalam rangka mencerdaskan mengutamakan kesiapan siswa untuk
kehidupan bangsa, berkembangnya potensi memasuki lapangan kerja serta
peserta didik agar menjadikan manusia yang mengembangkan sikap profesional. Sesuai
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang dengan bentuknya, SMK menyelenggarakan
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, program-program pendidikan yang
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja
negara yang demokratis serta bertanggung (Peraturan pemerintah Nomor 29 Tahun 1990).
jawab (Undang-Undang Sistem Pendidikan SMKN 1 Surabaya adalah sekolah
Nasional Tahun 2003). menengah kejuruan negeri yang berakreditasi
Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan A beralamat Jl. Smea No 4 ,
berhasilnya proses pembelajaran yang Wonokromo, Surabaya Selatan. SMKN 1
dilakukan oleh seorang guru dimana seorang Surabaya merupakan sekolah favorit siswa
guru merupakan semua orang yang berwenang baik dari wilayah Surabaya maupun luar
dan bertanggung jawab untuk membimbing Surabaya. SMKN 1 Surabaya mempunyai
dan membina anak didik, baik secara beberapa program keahlian, salah satunya
individual maupun kelompok, di sekolah adalah Program Keahlian Administrasi
maupun di luar sekolah (Djamarah, 2005). Perkantoran. Program Keahlian Administrasi
Oleh karena itu guru merupakan sosok yang Perkantoran mempunyai mata pelajaran yang
penting dalam dunia pendidikan. Proses membahas semua materi tentang pengetahuan
pembelajaran yang dikatakan berhasil yakni dan keterampilan dalam menangani dan
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru menyelesaikan pekerjaan kantor,
dengan menggunakan bahan ajar yang dapat mengoperasikan peralatan kantor modern,
mempermudah pemahaman siswa, menarik menguasai teknologi komputer dan internet,
dan inovatif. mengetik 10 (sepuluh) jari manual dan
Bahan ajar merupakan bagian penting elektrik, kearsipan, korespondensi, dengan
dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. ditunjang oleh penguasaan bahasa Inggris dan
Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah kepribadian yang baik secara profesional di
dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa bidangnya, oleh karena itu lulusan Program
akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Keahlian Administrasi Perkantoran banyak
Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk dibutuhkan karena mereka memiliki potensi
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik untuk bisa menunjang kelancaran suatu
materi ajar yang akan disajikan (Depdiknas, aktivitas tata usaha yang ada dalam suatu
2008:4). Paradigma dan persepsi umum yang instansi baik pemerintah maupun swasta.
melekat dikalangan para pendidik adalah Kompetensi dasar merupakan fokus
membuat bahan ajar merupakan pekerjaan belajar siswa dalam mempelajari materi-materi
yang sulit dan membuat stress. Realitas yang diajarkan oleh seorang guru dalam
pendidikan dilapangan, sebagian besar mencapai tujuan pembelajran yang diinginkan.
pendidik yang masih menggunakan bahan ajar Ada 3 (tiga) kompetensi dasar pada mata
yang konvensional, yaitu bahan ajar yang pelajaran Sarana dan Prasarana di Program
tinggal pakai, instan, serta tanpa upaya Keahlian Administrasi Perkantoran salah
merencanakan, menyiapkan, dan satunya adalah Kompetensi Dasar
menyusunnya sendiri (Prastowo, 2011) Mengidentifikasi Definisi dan Ruang Lingkup
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sarana dan Prasarana Kantor dimana materi ini
adalah satuan pendidikan pada jenjang wajib dipelajari oleh siswa kelas XI Program
pendidikan menengah yang mengutamakan Keahlian Administrasi Perkantoran di SMKN
pengembangan kemampuan siswa untuk 1 Surabaya. Kompetensi dasar ini antara lain
melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. berisi tentang: definisi sarana dan prasarana

2
kantor dari berbagai sumber dan ruang lingkup informasi tanpa membuang waktu untuk
sarana dan prasarana kantor menurut jenisnya mengetahui inti dan informasi tersebut.
yakni perlengkapan kantor, mesin kantor, Berdasarkan studi pendahuluan di
perabot kantor, tata ruang kantor. SMKN 1 Surabaya bahwa buku paket mata
Kompetensi dasar diatas mempunyai isi pelajaran administrasi sarana dan prasarana
mengenai pengetahuan umum bukan mengenai adalah buku wajib yang dimiliki oleh siswa
kepraktekan. Ilmu pengetahuan yang bersifat kelas XI APK di SMKN 1 Surabaya. Namun
murni atau umum sebaiknya dipelajari dengan hasil wawancara dengan Ibu Endang Dwi
menggunakan sebuah bahan ajar yang praktis, Purwanti S.Pd, MM selaku Ibu Guru
dengan menggunakan kalimat-kalimat inti dan Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Definisi
contoh yang singkat sehingga dapat dan Ruang Lingkup Sarana dan Prasarana
mempercepat pemahaman siswa (Eliana, Kantor Kelas XI APK 1 SMKN 1 Surabaya
2012) Oleh karena itu, kompetensi dasar bahwa siswa kelas XI APK 1 mengalami
tersebut dapat didukung dengan bahan ajar kesulitan dalam memahami kompetensi dasar
berupa buku saku. mengidentifikasi definisi dan ruang lingkup
Bahan ajar buku saku memiliki konsep sarana dan prasarana kantor, karena
materi yang ringkas, padat dan jelas yang kompetensi dasar tersebut terdapat pada buku
disertai dengan contoh-contoh gambar menarik paket yang dirasa kurang menarik bagi siswa
sehingga pembaca termotivasi untuk membaca dimana bahan ajar tersebut mempunyai
dimana pun dan kapanpun. Manfaat bahan ajar penampilan yang kurang menarik, kalimat
buku saku terbagi menjadi tiga, yaitu manfaat terlalu panjang, contoh gambar kurang jelas
bagi guru dimana bahan ajar buku saku dapat dan ukuran buku dirasa kurang praktis untuk
membantu dalam pelaksanaan kegiatan dibawa kemana saja sehingga siswa kurang
pembelajaran, bahan ajar dapat diajukan tertarik untuk membaca maupun mempelajari
sebagai karya yang dinilai untuk keperluan bahan ajar tersebut. Selain itu siswa tidak
kenaikan pangkat, menambah penghasilan mempunyai buku referensi lain diluar buku
bagi guru jika hasil karyanya diterbitkan. paket yang dapat membantu siswa untuk
Manfaat bagi siswa dimana dengan adanya belajar secara mandiri. Oleh karena itu peneliti
bahan ajar buku saku kegiatan pembelajaran akan mengembangkan bahan ajar buku saku
akan lebih menarik, siswa lebih banyak sebagai bahan ajar pendukung agar siswa kelas
mendapatkan kesempatan untuk belajar XI APK 1 di SMKN 1 Surabaya dapat cepat
mandiri, siswa mendapatkan kemudahan mempahami isi materi yang ada pada
dalam mempelajari setiap kompetensi yang kompetensi dasar tersebut. Berdasarkan latar
harus dikuasanya. Manfaat bahan ajar buku belakang di atas, peneliti tertarik melakukan
saku terhadap proses pembelajaran yakni penelitian pengembangan dengan judul:
menjadikan bahan ajar pendukung, agar siswa “Pengembangan Bahan Ajar Buku Saku pada
lebih cepat dalam memahami materi yang ada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Definisi
dalam bahan ajar buku saku. dan Ruang Lingkup Sarana dan Prasarana
Buku saku adalah buku dengan ukuran Kantor Pada Siswa Kelas XI APK 1 SMKN 1
yang kecil, ringan, bisa disimpan di saku dan Surabaya”
praktis untuk dibawa serta dibaca (Nuzula,
2013). Buku saku adalah suatu buku yang Dalam hal ini tujuan yang ingin
berukuran kecil berisi informasi yang dapat dicapai dalam penelitian ini adalah pertama,
disimpan di saku sehingga dapat memudahkan untuk Mendeskripsikan pengembangan bahan
siswa dalam mempelajari materi dengan ajar buku saku pada kompetensi dasar
keadaan apapun, karena buku saku tersebut mengidentifikasi definisi dan ruang lingkup
dapat dibawa kemana-mana (Setyono, 2013). sarana dan prasarana kantor pada siswa kelas
Melalui buku saku siswa dapat memperoleh XI APK 1 SMKN 1 Surabaya. Kedua, untuk

3
Menganalisis kelayakan bahan ajar buku saku Bahan Ajar
pada kompetensi dasar mengidentifikasi Bahan ajar merupakan komponen
definisi dan ruang lingkup sarana dan yang penting dalam proses pembelajaran,
prasarana kantor pada siswa kelas XI APK 1 karena bahan ajar merupakan komponen yang
SMKN 1 Surabaya yang telah dikembangkan. harus dikaji, dicermati, dipelajari, dan
Ketiga, untuk Menganalisis respon siswa kelas dijadikan bahan materi yang akan dikuasai
XI APK 1 SMKN 1 Surabaya terhadap bahan oleh siswa dan juga dapat dijadikan pedoman
ajar buku saku pada kompetensi dasar untuk mempelajarinya. Menurut Prastowo
mengidentifikasi definisi dan ruang lingkup (2014:16), “bahan ajar adalah yang sudah
sarana dan prasarana kantor yang telah secara aktual dirancang secara sadar dan
dikembangkan. sistematis untuk pencapaian kompetensi
peserta didik secara utuh dalam kegiatan
Belajar dan Pembelajaran pembelajaran”. Menurut Amri dan Ahmadi
Belajar merupakan suatu tahapan (2010:159), “bahan ajar adalah segala bentuk
perubahan tingkah laku individu yang relatif bahan yang digunakan untuk membantu guru
menetap sebagai hasil pengalaman dan atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan belajar mengajar di kelas, bahan tersebut bisa
kognitif (Sagala, 2006:61). Perubahan tingkah berupa bahan tertulis maupun bahan tidak
laku yang timbul akibat proses kematangan tertulis sehingga sangat penting bagi seorang
fisik tidak dapat dipandang sebagai proses guru memiliki atau menggunakan bahan ajar
belajar. yang sesuai dengan kurikulum, karakteristik
Pembelajaran merupakan proses sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah
belajar siswa menggunakan asas pendidikan belajar”.
dengan pengorganisasian sumber daya, Fungsi bahan ajar dibagi menjadi dua,
fasilitas, dan lingkungan untuk mengusahakan yaitu fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi
kegiatan belajar siswa (Purwanto, 2013:185). siswa. Bahan ajar berfungsi untuk
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa memudahkan dan menunjang dalam proses
pembelajaran merupakan proses belajar secara pembelajaran agar tujuan dalam pembelajaran
terorganisir dengan menggunakan fasilitas dapat tercapai. Adanya bahan ajar juga
(sarana dan prasarana) yang mendukung serta bertujuan agar dalam proses pembelajaraan itu
lingkungan yang mempengaruhinya. menjadi lebih menarik dan tidak
Istilah belajar dan pembelajaran pada membosankan. Manfaat bahan ajar bagi
hakikatnya adalah suatu istilah yang saling pendidik adalah dapat dijadikan karya sebagai
melengkapi, sehingga istilah belajar tambahan penghasilan, bagi siswa dapat
pembelajaran tidak dapat digunakan tanpa ada dijadikan sumber belajar secara mandiri.
kata penghubung dan, karena Belajar
merupakan suatu aktivitas atau proses Buku Saku
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan Buku saku adalah buku berukuran
perubahan tingkah laku dan pola pikir akibat kecil yang mudah dibawa dan dapat
interaksi individu dengan lingkungan sekitar. dimasukkan ke dalam saku (Kamus Besar
sedangkan pembelajaran merupakan mengatur, Bahasa Indonesia. 2012). Selain itu buku saku
mengorganisir serta mengoptimalkan segala diartikan sebagai suatu buku yang berukuran
sumber daya belajar yang dimiliki sehingga kecil yang mana berisi informasi yang dapat
tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai disimpan di saku sehingga mudah dibawa
secara maksimal. kemana-mana (Setyono, 2013:156)
Buku saku merupakan merupakan
buku yang berukuran kecil, ringan, dan praktis
berisi suatu informasi yang dapat dibawa

4
kemanapun dan dapat dibaca kapanpun oleh siswa serta dapat mengmbangkan potensi
pemiliknya. Terdapat buku saku yang beredar siswa menjadi pembelajar mandiri (Jannah,
di pasaran, ada buku yang disajikan menarik 2013).
dengan berbagai warna dan gambar, namun Buku saku dalam penelitian ini
ada pula buku saku yang hanya tulisan formal mempunyai ukuran 9 cm x 14,5 cm yang
saja. (Agustien, 2014) memudahkan siswa untuk dibaca kemanapun
Berdasarkan penjabaran diatas dapat dan kapanpun. Isis terdapat di buku saku juga
disimpulkan bahwa buku saku merupakan lebih ringkas serta desain buku saku dibuat
buku yang berukuran kecil, ringan dan praktis dengan lebih menarik. Materi yang terdapat
yang berisi suatu informasi (materi) yang pada buku saku adalah materi kompetensi
berupa bacaan-bacaan pendek dan gambar dan dasar mengidentifikasi definisi dan ruang
bisa dibawa kemanapun dan dapat dibaca lingkup sarana dan prasarana kantor.
kapanpun oleh pemiliknya. Karakteristik buku saku (Nuzula,
Kelebihan buku saku adalah sebagai 2013:147) adalah sebagai berikut:
berikut: (1) Ukuran bukunya kecil sehingga “(1)Berbentuk kecil sehingga dapat
dapat dibawa kemanapun, (2) Isi buku lebih disimpan di saku baju atau saku celana,
ringkas, (3) Isi mudah dipahami karena sehingga dapat dibawa kemana-mana
bacaannya relatif sedikit, (4) Biaya yang dan dapat dibaca setiap saat. (2) Isi dari
dikeluarkan untuk pembuatan lebih murah, (5) buku saku dijelaskan secara ringkas
Dapat dijadikan media hafalan. Sedangkan sehingga pembaca dapat mengerti inti
kelemahan buku saku adalah sebagai berikut: dari informasai yang terdapat dalam
(1) Tulisan yang ada didalam buku saku buku saku”.
berukuran kecil, (2) Isi buku relatif terbatas, Kepraktisan buku saku yang dapat
(3) Mudah hilang karena berukuran kecil. dibawa kemana saja oleh pembacanya dapat
meningkatkan motivasi membaca, jika buku
Buku Saku Sebagai Bahan Ajar saku yang digunakan oleh siswa maka dapat
Buku teks merupakan buku yang meningkatkan minat baca sisiwa (Ami,
struktur isi materinya sesuai dengan judul 2012:66).
buku, dimana buku tersebut lebih memberikan
pengetahuan secara luas dan fokus isi Model Pengembangan Bahan Ajar
disesuaikan dengan judul buku. Ringkasan Model pengembangan perangkat
terstruktur buku teks merupakan Bahan ajar adalah Model 4-D. Model ini terdiri dari 4
dimana ringkasan dari beberapa buku teks tahap pengembangan yaitu Define
yang disusun dengan struktur yang sesuai (Pendefinisian), Design (Perencanaan),
dengan kapasitas bahan ajar. Dan buku saku Develop (Pengembangan), dan Desseminate
disusun dengan isi yang lebih ringkas, konsep (Penyebaran) (Trianto, 2007:66)
materi yang mudah dipahami dan gambar
menarik yang diambil dari bahan ajar tersebut. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi
Buku saku sebagai bahan ajar Definisi dan Ruang Lingkup Sarana dan
didefinisikan sebagai buku yang berisi suatu Prasarana Kantor
ilmu opngetahuan hasil analisis kurikulum Sesuai dengan silabus bahwa mata
dalam bentuk tertulis (Diknas, 2008). Buku diklat Administrasi Sarana dan Prasarana
saku dalam penelitian ini dapat dijadikan merupakan salah satu mata diklat produktif di
sebagai bahan ajar karena isi buku saku ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam
merupakan suatu ilmu pengetahuan hasil mata diklat Administrasi Sarana dan Prasarana
analisis terhadap kurikulum dalam bentuk ini terdapat 3 Kompetensi Dasar. Penelitian ini
tertulis. Buku saku dapat dijadikan bahan ajar lebih difokuskan pada kompetensi dasar
pendukung untuk menarik perhatian dan minat mengidentifikasi definisi dan ruang lingkup

5
sarana dan prasarana kantor untuk siswa kelas Tahapan Penelitian
XI APK di SMKN 1 Surabaya, karena mata
diklat Administrasi Sarana dan Prasarana
diberikan pada kelas XI.
Tabel 1 Analisis Kompetensi Dasar
No Kurikulum Buku Paket Buku Saku

1 Kompetensi a. Buku a. Buku saku


Dasar menggunak menggunakan
Mengidentif an kurikulum
ikasi kurikulum 2013
Definisi dan KTSP b. Memuat materi
Ruang b. Memuat yang sesuai
Lingkup materi yang dengan
berlebihan kompetensi
Sarana dan
c. Memiliki dasar
Prasarana
kalimat c. Memiliki
Kantor
yang terlalu kalimat
panjang singkat, padat
d. Contoh dan jelas
gambar d. Contoh
tidak gambar
berwarna berwarna dan
e. Ukuran sering di lihat
yang kurang oleh siswa.
praktis e. Ukuran yang Berikut tahapan penelitian yang dipaparkan
untuk praktis dan sebagai berikut:
dibawa dan mudah 1. Tahap Pendefinisian (Define)
dibaca. disimpan di Tujuan tahap ini adalah menetapkan
saku. dan mendefinisikan syarat-syarat
pembelajaran dengan cara melakukan
METODE PENELITIAN
analisis tujuan batasan materi yang akan
Penelitian yang dilakukan merupakan
dikembangkan yaitu materi yang ada
jenis penelitian pengembangan. Penelitian ini
pada Kompetensi Dasar
menggunakan metode penelitian
Mengidentifikasi Definisi dan Ruang
pengembangan Research and Development
Lingkup Sarana dan Prasarana Kantor.
(R&D), dimana penelitian pengembangan atau
Kegiatan dalam tahap ini adalah analisis
Research and Development (R&D) adalah
kurikulum, analisis Kemampuan Awal
suatu proses atau langkah-langkah untuk
Siswa siswa, analisis tugas, analisis
mengembangkan suatu produk baru atau
konsep dan perumusan tujuan
menyempurnakan produk yang telah ada, yang
pembelajaran.
dapat dipertanggung jawabkan sehingga
a. Analisis Kurikulum
menghasilkan produk baru dan selanjutnya
Adanya penerapan kurikulum
menguji keefektifan produk tersebut
baru, yaitu kurikulum 2013
(Sukmadinita, 2007:28).
pengganti dari kurikulum KTSP
dimana disekolah tersebut
menggunakan kurikulum 2013.
Pengembangan buku saku akan
menggunakan kurikulum 2013

6
sesuai dengan SMKN 1 Surabaya analisis ini berupa peta konsep
yang menggunakannya. untuk mengelola bahan ajar berupa
b. Analisis Kemampuan Awal Siswa buku saku yang akan
Tahap analisis karakteristik dikembangkan.
siswa ini digunakan untuk Adapun konsep-konsep
mengetahui pengetahuan awal tentang materi yang ada pada
siswa dan pengalaman yang telah Kompetensi Dasar
dimiliki oleh siswa kelas XI APK 1 Mengidentifikasi Definisi dan
dengan melakukan wawancara Ruang Lingkup Sarana dan
kepada guru yang mengajar Prasarana Kantor, yaitu:
Kompetensi Dasar 1) Definisi sarana dan prasarana
Mengidentifikasi Definisi dan 2) Ruang lingkup sarana dan
Ruang Lingkup Sarana dan prasarana kantor menurut
Prasarana Kantor di SMKN 1 jenisnya
Surabaya. Tahap ini bisa dijadikan e. Perumusan Tujuan Pembelajaran
pedoman untuk menyiapkan materi Sesuai dengan tujuan
pembelajaran, karena setiap siswa pembelajaran yang tercantum
memiliki kemampuan akademik dalam silabus dan kompetensi dasar
yag berbeda, baik segi kognitif, yang tercantum, siswa diharapkan
afektif, maupun psikomotor. mampu mengetahui definisi sarana
c. Analisis Tugas dan prasarana kantor dari berbagai
Analisis tugas ini disusun sumber dan ruang lingkup sarana
berdasarkan pada kompetensi dasar dan prasarana kantor menurut
dan indikator pencapaian hasil jenisnya yakni perlengkapan
belajar untuk materi yang ada pada kantor, mesin kantor, perabot
Kompetensi Dasar kantor, tata ruang.
Mengidentifikasi Definisi dan 2. Tahap Perancangan (Design)
Ruang Lingkup Sarana dan Tahap ini bertujuan menghasilkan
Prasarana Kantor. Siswa diminta buku saku Mata Pelajaran Sarana dan
membaca buku saku dalam keadaan Prasarana khususnya pada Kompetensi
apapun dan mengerjakan tugas Dasar Mengidentifikasi Definisi dan
yang sudah disediakan di dalam Ruang Lingkup Sarana dan Prasarana
buku saku tersebut. Peneliti telah Kantor. Hasil dari tahap perancangan
menyediakan soal evaluasi dan (design) ini disebut Draft-1. Instrumen
lembar kegiatan siswa untuk penelitian yang akan dihasilkan adalah
mengetahui tingkat pemahaman lembar telaah ahli dan angket.
siswa. Terdapat dua bagian dalam tahapan
d. Analisis Konsep ini, yaitu:
Analisis konsep materi a. Perancangan Materi dalam Bahan
bertujuan untuk memberikan Ajar Buku Saku
pemahaman materi-materi yang ada Materi dalam bahan ajar buku
pada Kompetensi Dasar saku yaitu materi yang ada pada
Mengidentifikasi Definisi dan Kompetensi Dasar
Ruang Lingkup Sarana dan Mengidentifikasi Definisi dan
Prasarana Kantor dimana Ruang Lingkup Sarana dan
mempelajari mengenai definisi dan Prasarana Kantor yakni mencakup
ruang lingkup sarana dan prasarana mengenai definisi sarana dan
kantor menurut jenisnya. Hasil prasarana kantor dari berbagai

7
sumber dan ruang lingkup sarana 3) Bagian Akhir
dan prasarana kantor menurut Bagian akhir
jenisnya yakni perlengkapan penyusunan buku saku terdiri
kantor, mesin kantor, perabot dari: Glosarium yang berisi
kantor, tata ruang kantor. penjelasan atau definisi dari
b. Desain Awal Bahan Ajar kata atau istilah asing yang
Desain awal Bahan Ajar terdiri terdapat dalam materi, Uji
dari: Kompetisi yang berisi soal-
1) Bagian Awal soal evaluasi yang digunakan
Bagian awal untuk mengetahui pemahaman
penyusunan buku saku terdiri siswa, Daftar Pustaka untuk
dari: Cover yang berisi judul memuat literatur yang
buku saku, Kata Pengantar digunakan dalam
yang berisi isi buku saku dan pengembangan buku saku,
harapan penulis, Daftar Isi Cover Belakang Buku Saku.
yang berisi tatanan halaman
dalam isi buku saku, Peta 3. Tahap Pengembangan (Develop)
Konsep buku saku agar siswa Tahap pengembangan ini bertujuan
dapat lebih mudah melihat untuk memberikan validasi pada bahan
materi yang dipelajari, ajar buku saku untuk siswa kelas XI
Kompetensi Inti dan APK 1 SMKN 1 Surabaya
Kompetensi Dasar yang akan Kompetensi Dasar Mengidentifikasi
dicapai oleh siswa, Materi Definisi dan Ruang Lingkup Sarana
pokok, tujuan Pembelajaran dan Prasarana Kantor. Melalui tahap
yang memberikan siswa dapat ini bahan ajar akan mendapat revisi
mengerti tujuan dalam proses dari tahap pengembangan (Develop)
pembelajarannya, petunjuk meliputi: ahli materi dan ahli bahasa.
penggunaan buku saku yang a. Validasi Ahli Materi
memberikan guru dan siswa Buku saku draft 1 ditelaah
dalam menggunakan buku oleh 2 ahli materi yakni 1 dosen
saku dengan baik. Program Studi Pendidikan
2) Bagian Isi Administrasi Perkantoran yaitu
Bagian isi Meylia Elizabeth Ranu, S.Pd
penyusunan buku saku akan M.SM dan 1 guru materi
terdapat uraian materi berbasis Kompetensi Dasar
kurikulum 2013 yang sesuai Mengidentifikasi Definisi dan
dengan kompetensi dasar yang Ruang Lingkup Sarana dan
terdapat pada silabus, selain Prasarana Kantor yaitu Endang
itu juga terdapat beberapa Dwi Purwanti S.Pd, MM. Pada
contoh soal dan jawaban yang tahap ini validator diminta
akan memudahkan siswa memberi penilaian, komentar dan
dalam memahami materi saran atas bahan ajar buku saku
Kompetensi Dasar (draft 1) yang telah
Mengidentifikasi Definsi dan dikembangkan dari segi materi
Ruang Lingkup Sarana dan yang bertujuan sebagai masukan
Prasarana Kantor. untuk penyempurnaan buku saku
pada draft (draft 2).

8
b. Validasi Ahli Bahasa Surabaya sebagai bahan ajar
Buku saku draft 1 ditelaah pendukung.
oleh 1 guru bahasa indonesia Subjek dalam penelitian ini adalah
yaitu Suyanto S.Pd dan 1 guru siswa kelas XI APK 1 di SMKN 1 Surabaya
Multimedia yaitu Drs. Asslamet. yang berjumlah 20 siswa. Objek penelitian ini
ST, MM di SMKN 1 Surabaya. adalah pengembangan bahan ajar buku saku
Pada tahap ini validator diminta pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi
memberi penilaian serta komentar Definisi dan Ruang Lingkup Sarana dan
dan saran atas buku saku (draft 1) Prasarana Kantor. Penelitian ini dilakukan di
yang telah dikembangkan dari SMKN 1 Surabaya yang beralamat Jl.SMEA
segi bahasa dan grafik yang No 4 , Wonokromo, Surabaya Selatan.
bertujuan sebagai masukan untuk Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada
penyempurnaan buku saku pada bulan Mei sampai selesai.
draft berikutnya (draft 2).
Jenis data yang diperoleh dalam
c. Revisi
penelitian pegembangan ini adalah data
Hasil dari telaah ahli materi
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah
dan ahli bahasa akan direvisi
data yang berhubungan dengan kategorisasi
sesuai dengan komentar dan saran
karakteristik pertanyaan atau berupa katakata
atas buku saku (draft 1) yang
(Riduwan, 2011:5). Data kualitatif dalam
telah dikembangkan dari segi
penelitian ini diperoleh dari komentar dan
materi dan bahasa yang bertujuan
saran ahli materi dan ahli bahasa, hasil tersebut
sebagai masukan untuk
dijadikan acuan dalam revisi pada
penyempurnaan buku saku (draft
pengembangan buku saku. Data kuantitatif
2).
dalam penelitian ini diperoleh dari hasil
d. Hasil Validasi Ahli
validasi oleh ahli materi, ahli bahasa, dan
Hasil telaah (Validator)
respon siswa yang kemudian dianalisis dengan
dilakukan berdasarkan saran dan
teknik presentase.
masukan dari penelaah. Masukan
Instrumen penelitian adalah alat bantu
dan saran tersebut dituliskan pada
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
lembar telaah oleh ahli materi dan
kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan
ahli media yang menghasilkan
tersebut menjadi sistematis (Arikunto,
Draft 2.
2011:67). Instrumen pengumpulan data dalam
e. Uji Coba Terbatas
penelitian ini ada dua yaitu: (1) lembar
Uji coba terbatas pada 20
validasi yang terdiri dari lembar validasi ahli
siswa kelas XI APK 1 SMKN 1
materi dan lembar validasi ahli bahasa (2)
Surabaya dengan menggunakan
Lembar angket yang terdiri dari lembar angket
angket respon siswa.
respon siswa.
f. Penyebaran Bahan Ajar
Dalam hal ini lembar validasi ahli
Tahap penyebaran ini
materi dan ahli bahasa akan dianalisis dengan
merupakan tahap akhir
menggunakan deskriptif kuantitatif. Presentase
pengembangan. Tahap
tersebut dapat diperoleh berdasarkan skor
penyebaran dilakukan untuk
menurut Skala Likert dengan rentang penilaian
mempromosikan produk
1 sampai 5 dengan keterangan: 1) skor 1
pengembangan agar bisa diterima
mewakili pernyataan buruk sekali, 2) skor 2
pengguna. Dalam hal ini produk
mewakili pernyataan buruk, 3) skor 3
bahan ajar buku saku diberikan
mewakili pernyataan sedang, 4) skor 4
kepada beberapa guru SMKN 1
mewakili pernyataan baik, dan 5) skor 5

9
mewakili pernyataan sangat baik. Sedangkan 1. Analisis Kurikulum
lembar angket respon siswa juga akan Kegiatan pembelajaran 5 M meliputi
dianalisis dengan menggunakan deskriptif a) Mengamati, buku saku tahap
kuantitatif. Persentase tersebut dapat diperoleh mengamati berisi tentang mengamati
berdasarkan skor menurut Skala Guttman beberapa gambar dan percakapan
dengan rentang penilaian 1 sampai 2, untuk beberapa orang, b) Menanya, buku saku
skor 1 mewakili pernyataan “Ya” dan skor 2 tahap menanya berisi tentang pertanyaan
mewakili pernyataan “Tidak”. Adapun kriteria dari gambar dan percakapan yang telah
interpretasi adalah sebagai berikut: diamati, c) mengumpulkan informasi,
Tabel 2 Interpretasi Kelayakan Buku Saku buku saku tahap mengumpulkan
Penilaian Kriterian informasi berisi tentang siswa untuk
insteprestasi mencari informasi atau materi yang
0%-20% Sangat Tidak bersangkutan baik dari buku, internet dll.
Layak
d) Mengolah informasi, buku saku tahap
21%-40% Tidak Layak
41%-60% Cukup Layak mengolah informasi berisi tentang siswa
61%-80% Layak disuruh untuk menganalisis dari yang
81%-100% Sangat Layak diamati dan informasi yang sudah
(Riduwan, 2011) dikumpulan, e) Mengkomunikasikan,
Berdasarkan kriteria tersebut bahan buku saku tahap mengkomunikasikan
ajar buku saku pada kompetensi dasar berisi tentang siswa disuruh untuk
mengidentifikasi definisi dan ruang lingkup mempresentasikan kepada teman
sarana dan prasarana kantor dikatakan layak sekelasnya tentang materi yang sudah
digunakan dalam proses pembelajaran apabila dipelajari.
memperoleh presentase ≥ 61%. Pembelajaran administrasi sarana dan
prasarana tidak cukup dengan hanya
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN siswa mendengarkan penjelasan guru
Hasil Penelitian disekolah, namun siswa juga diharapkan
Pengembangan bahan ajar buku saku dapat belajar secara mandiri dan
menggunakan model pengembangan mempunyai buku pendukung selain yang
berdasarkan teori Thiagarajan Semmel dan digunakan di sekolah. Observasi yang
Semmel yaitu model pengembangan 4-D yang dilakukan peneliti diketahui bahwa siswa
terdiri dari define (pendefinisian), design hanya mempunyai buku paket.
(tahap perencanaan), develop (tahap Bahan ajar yang dimiliki oleh siswa
pengembangan), dan disseminate (tahap kelas XI APK di SMKN 1 Surabaya
penyebaran). Namun dalam penelitian ini berupa buku paket dimana buku paket
hanya sampai pada tahap develop (tahap memiliki kalimat-kalimat yang panjang,
pengembangan) saja, dikarenakan keterbatasan materi yang terkandung terlalu luas yang
waktu dan biaya. Hasil pengembangan bahan tidak sesuai dengan indikator kompetensi
ajar buku saku pada kompetensi dasar dasar mengidentifikasi definisi dan ruang
mengidentifikasi definisi dan ruang lingkup lingkup sarana dan prasarana kantor.
sarana dan prasarana kantor adalah sebagai Selain itu siswa tidak mempunyai buku
berikut: referensi lain diluar buku paket yang
Define (Tahap Pendefinisian) dapat membantu siswa untuk belajar
Pada tahap ini ditentukan dan secara mandiri.
ditetapkan syarat-syarat pembelajaran yang 2. Analisis Kemampuan Awal Siswa
diawali dengan analisis dari batasan materi Analisis kemampuan awal dilakukan
yang dikembangkan. Tahap ini meliputi lima pada awal perencanaan dengan tujuan
langkah pokok yaitu: untuk mengetahui karateristik siswa agar

10
sesuai dengan bahan ajar yang Definisi sarana dan prasarana kantor
dikembangkan. Pada penelitian ini menurut berbagai sumbernya, (2) Ruang
peneliti menggunakan siswa kelas XI lingkup sarana dan prasarana kantor
APK 1 di SMKN 1 Surabaya dengan usia menurut jenisnya yang terdiri dari:
rata-rata 16-18 tahun dimana menurut 1) Perlengkapan kantor
Piaget bahwa siswa pada usia tersebut 2) Mesin kantor
sudah dapat berifiki logis tentang gagasan 3) Perabot kantor
abstrak dan dapat menganalisis masalah 4) Tata ruang kantor
secara ilmiah dan kemudian 5. Perumusan Tujuan Pembelajaran
menyelesaikan masalah (Slameto, 2010). Pada tahap ini dirumuskan dulu pokok
Berikut dijelaskan beberaoa karakteristik materi dengan kompetensi dasar pada
siswa kelas XI APK 1 SMKN 1 Surabaya Kurikulum 2013. Selanjutnya pokok
adalah sebagai berikut: materi tersebut dirumuskan menjadi
tujuan pembelajaran sebagai berikut:
a. Siswa lebih menyukai bahan ajar yang (1) Siswa dapat menjelaskan definisi
menampilkan contoh gambar yang sarana dan prasarana kantor, (2) Siswa
biasa dilihat oleh siswa, agar siswa dapat mengidentifikasi definsi sarana dan
mudah dalam memahami materi. prasarana kantor dari berbagai sumber.
b. Siswa lebih mudah memahami kata- (3) Siswa dapat menyebutkan ruang
kata dalam bahan ajar yang sederhana, lingkup sarana dan prasarana kantor, (4)
singkat, padat dan jelas sesuai dengan Siswa dapat mengidentifikasi ruang
EYD dan tata bahasa indonesia yang lingkup sarana dan prasarana kantor, (5)
baik benar. Siswa dapat membedakan ruang lingkup
c. Siswa lebih menyukai bahan ajar yang sarana dan prasarana menurut jenisnya
praktis, mudah dibawa kemanapun dan
dibaca kapanpun. Design (Tahap Perancangan)
3. Analisis Tugas 1. Perancangan Materi dalam Bahan Ajar
Analisis tugas yang terdapat dalam Buku Saku
buku saku memiliki fitur latihan soal. Materi dalam bahan ajar buku saku
Terdapat dua macam soal yaitu soal yaitu materi yang ada pada Kompetensi
pilihan ganda dan soal esay. Soal pilihan Dasar Mengidentifikasi Definisi dan
ganda terdiri dari 10 soal, sedangkan soal Ruang Lingkup Sarana dan Prasarana
esay terdiri dari 15 soal. Kantor yakni mencakup mengenai
4. Analisis Konsep definisi sarana dan prasarana kantor dari
Pada tahap ini dilakukan dengan berbagai sumber dan ruang lingkup
mengidentifikasi konsep yang akan sarana dan prasarana kantor menurut
digunakan dalam pengembangan bahan jenisnya yakni perlengkapan kantor,
ajar buku saku pada kompetensi dasar mesin kantor, perabot kantor, tata ruang
mengidentifikasi definisi dan ruang kantor.
lingkup sarana dan prasarana kantor. Dalam hal ini materi yang dirancang
Penyusunan disesuaikan dengan silabus sesuai dengan silabus kurikulum 2013,
yaitu sesuai dengan KI, KD, materi dimana materinya meliputi kegiatan belajar
pokok, dan tujuan pembelajaran. Materi 5 M (Mengamati, Menanya,
yang dijelaskan dalam buku saku adalah Mengumpulkan Informasi, Menganalisis
materi mengenai kompetensi dasar Informasi, dan Mengkomunikasikan)
mengidentifikasi definisi dan ruang 2. Desain Awal Bahan Ajar Buku Saku
lingkup sarana dan prasarana kantor Setelah menyusun materi, tahap
dimana memiliki 2 indikator, yakni: (1) selanjutnya adalah mendesain buku saku.

11
Pembuatan sedain buku saku menggunakan untuk menentukan tingkat kelayakan
Microsoft Word dan Corel Draw X4. Pada bahan ajar buku sakunya.
penelitian ini ukuran buku saku adalah 9
cm x 14,5 cm. Setelah menentukan ukuran Tabel 3 Validasi Ahli Materi dan Bahasa
buku saku kemudian mendesain layout, No Komponen Presentase Kriteria
gambar, tulisan yang akan dimasukkan ke Kelayakan Kelayakan
Bahan Ajar
dalam buku saku serta finishing. Setelah Buku Saku
proses mendesain buku saku ke dalam 1 Kelayakan Isi 71% Layak
program Microsoft Word dan Corel Draw 2 Kelayakan 76% Layak
X4, dilakukan proses percatakan dan Penyajian
3 Kelayakan 90% Sangat
penjilidan. Kebahasaan Layak
4 Kelayakan 89% Sangat
Develop (Tahap Pengembangan) Kegrafikan Layak
Tujuan pada tahap ini adalah untuk Jumlah Persentase 326% -
Rata-Rata 81,5% Sangat
menghasilkan bahan ajar berupa buku saku
Kelayakan Materi Layak
pada kompetensi dasar mengidentifikasi
definisi dan ruang lingkup sarana dan Tabel 4 Uji Coba Terbatas
prasarana kantor. Tahap pengembangan dapat No Komponen Presentase Kriteria
diuraikan sebagai berikut : Respon Siswa
1 Isi Materi Buku 91% Sangat
1. Validasi Bahan Ajar Buku Saku
Saku Baik
Hasil kelayakan bahan ajar buku saku 2 Penyajian Buku 97% Sangat
dari validator dilakukan untuk Saku Baik
mengetahui dan mengevaluasi buku saku 3 Kebahasaan 94% Sangat
yang akan diujicobakan pada siswa. Buku Saku Baik
4 Kegrafikan 92% Sangat
Lembar validasi mengacu pada lembar Buku Saku Baik
pedoman menurut BSNP, tetapi lebih Jumlah Persentase 280% -
disederhanakan sesuai dengan kebutuhan Rata-Rata Respon 93% Sangat
peneliti. Lembar validasi tersebut Siswa terhadap Baik
Buku Saku
mencakup komponen kelayakan isi,
komponen kelayakan penyajian, PEMBAHASAN
komponen kelayakan bahasa, dan Pengembangan Bahan Ajar Buku Saku
komponen kelayakan kegrafikan. Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi
Buku saku yang digunakan sebagai Definisi dan Ruang Lingkup Sarana dan
sumber belajar untuk siswa ditentukan Prasarana Kantor.
oleh hasil validasi ahli materi dan Penelitian ini menggunakan jenis
penyajian dari Meylia Elizabeth Ranu, penelitian R&D (Research and Development),
S.Pd , M.SM selaku dosen Administrasi dimana metode R&D merupakan suatu proses
Perkantoran dan Endang Dwi Purwanti, atau langkah-langkah untuk mengembangkan
S.Pd MM selaku guru kompetensi dasar suatu produk baru atau menyempurnakan
mengidentifikasi definisi dan ruang produk yang telah ada, yang dapat
lingkup sarana dan prasarana kantor . dipertanggung jawabkan sehingga
Selain dari validator dari ahli materi dan menghasilkan produk baru dan selanjutnya
penyajian, buku saku juga menggunakan menguji keefektifan produk tersebut
validator ahli bahasa, Suyanto, S.Pd (Sukmadinita, 2007:28). Penelitian
selaku guru Bahasa Indonesia SMKN 1 pengembangan ini menentukan kelayakan
Surabaya dan Drs. Asslamet, ST MM bahan ajar yang terdiri dari kelayakan isi,
selaku guru mata pelajaran multimedia kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan

12
dan kelayakan kegrafikan (BSNP, 2014). mempelajari materi kompetensi dasar
Kelayakan yang sama dilakukan oleh Agustien mengidentifikasi definisi dan ruang lingkup
(2014) dalam penelitiannya dengan judul sarana dan prasarana kantor.
Pengembangan Buku Saku Sebagai Bahan Bahan ajar buku saku yang
Ajar Akuntansi Pada Pokok Bahasan Jurnal dikembangkan disesuaikan dengan tujuan
Penyesuaian Perusahaan Jasa Kelas XI IPS pembelajaran, dimana tujuan
SMA Negeri 18 Surabaya yang menyatakan pembelajarannnya disesuaikan dengan silabus
bahwa penilaian kelayakan bahan ajar buku mata pelajaran Administrasi Sarana dan
saku yaitu terdiri dari kelayakan isi, penyajian, Prasarana kelas XI APK. Menurut Thiagarajan
kebahasaan dan kegrafikan. Semmel dan Semmel dalam (Trianto, 2007:66)
Bahan ajar buku saku yang perumusuan tujuan pembelajaran adalah akhir
dikembangkan disesuaikan dengan Kurikulum dari tahap pendefinisian (Define).
2013 yang meliputi kegiatan pembelajaran, Setelah pada tahap pendefinisian
tujuan pembelajaran dan penilaian. Dalam barulah pada tahap perancangan (Design),
kegiatan pembelajaran meliputi 5M dimana menurut Thiagarajan Semmel dan
(Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Semmel dalam (Trianto, 2007:66) adalah
Informasi, Menganalisis dan Mengkomunikan) perancangan isi materi dalam bahan ajar buku
dalam hal ini sesuai dengan yang dikemukakan saku disesuaikan dengan materi yang
oleh Fadhilah (2014) bahwa melalui kegiatan ditampilkan kedalam bahan ajar buku saku
pembelajaran 5M, siswa mampu menghadapi sesuai dengan yang dilakukan oleh Putri
dan memecahkan masalah yang dihadapi (2014) dalam penelitiannya dengan judul
dengan baik. Pengembangan Buku Saku Sebagai Media
Bahan ajar buku saku yang Pembelajaran Pada Materi Jurnal Khusus
dikembangkan disesuaikan dengan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Di Smk
Kemampuan Awal Siswa siswa dimana siswa Ketintang Surabaya bahwa perancangan tujuan
yang dianalisis adalah siswa kelas XI APK pembelajaran harus disesuaikan dengan
SMKN 1 Surabaya yang rata-rata berumur 17- konsep materi yang sudah dirancang oleh
18 tahun dimana menurut Piaget bahwa siswa peneliti. Bahan ajar buku saku akan dilakukan
pada usia tersebut sudah dapat berifiki logis design awal dalam tahap perancangan atau
tentang gagasan abstrak dan dapat disebut dengan Draft 1.
menganalisis masalah secara ilmiah dan Pada tahap pengembangan (Develop),
kemudian menyelesaikan masalah (Slameto, design awal bahan ajar atau disebut Draft 1
2010). Oleh karena itu Kemampuan Awal akan divalidasi oleh ahli materi dan ahli
Siswa siswa perlu dianalisis. bahasa sesuai dengan yang dilakukan oleh
Bahan ajar buku saku yang Agustien (2014) dalam penelitiannya dengan
dikembangkan disesuaikan dengan analisis judul Pengembangan Buku Saku Sebagai
tugas dimana tugas yang ada pada bahan ajar Bahan Ajar Akuntansi Pada Pokok Bahasan
buku saku yaitu butir-butir soal diantaranya 10 Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa Kelas XI
soal pilihan ganda dan 15 soal esay. Dalam hal IPS SMA Negeri 18 Surabaya menjelaskan
ini sesuai dengan pendapat (Daryanto, bahwa Draft 1 akan divalidasi oleh ahli materi
2013:09) bahwa “ bahan ajar yang baik harus dan bahasa yang terdiri dari komponen isi,
sesuai dengan kriteria salah satunya terdapat penyajian, kebahasaan, dan kegrafikan.
soal-soal latihan yang memungkinkan untuk Setalah itu revisi atas saran dan komentar dari
mengukur penguasaaan siswa”. Bahan ajar ahli materi dan ahli bahasa sehingga bahan
buku saku yang dikembangkan juga ajar buku saku dapat diujicobakan terbatas.
disesuaikan dengan analisis konsep, dimana Peneliti tidak sampai dalam tahap penyebaran
materi yang ada pada bahan ajar buku saku (Dessiminate) dimana karena keterbatasan
dijadikan konsep sehingga mudah dalam biaya, waktu dan tenaga

13
pengembangan bahan ajar buku saku pada
Kelayakan Bahan Ajar Buku Saku Pada kompetensi dasar mengidentifikasi definisi dan
Kompetensi Dasar Mengidentifikasi ruang lingkup sarana dan prasarana kantor
Definisi dan Ruang Lingkup Sarana dan dinyatakan sangat layak digunakan oleh siswa
Prasarana Kantor. kelas XI APK SMKN 1 Surabaya. Dalam hal
Kriteria kelayakan pengembangan ini sudah sesuai dengan pendapat ahli bahwa
bahan ajar buku saku pada kompetensi dasar kelengkapan isi dari suatu bahan ajar haruslah
mengidentifikasi definisi dan ruang lingkup secara lengkapn terbahas lewat sajian-sajian,
sarana dan prasaran kantor pada siswa kelas sehingga dengan begitu siswa merasa cukup
XI APK SMKN 1 Surabaya diukur dan memahami bidang kajian tertentu sehingga
dianalisis berdasarkan lembar pengamatan dapat meningkatkan motivasi dan gairah siwa
lembar validasi bahan ajar buku saku oleh ahli dalam mengembangkan kemampuan dan
materi dan ahli bahasa-kegrafikan terhadap interaksi secara langsung dengan lingkungan
bahan ajar buku saku yang dikembangkan. (Daryanto, 2014:189)
Validator materi terdiri dari dua orang,
beliau adalah Meylia Elizabeth Ranu S.Pd, Respon Siswa Terhadap Buku Saku Pada
M.SM dan Endang Dwi Purwanti S.Pd, MM Kompetensi Dasar Mengidentifikasi
dan Validator bahasa dan kegrafikan terdiri Definisi dan Ruang Lingkup Sarana dan
dari dua orang, beliau adalah Suyanto S.Pd Prasarana Kantor.
dan Drs. Asslamet S.ST, MM. Analisis Setelah bahan ajar buku saku
kelayakan bahan ajar berpedoman pada dinyatakan sangat layak oleh para ahli maka
beberapa komponen yang terdiri dari selanjutnya bahan ajar buku saku pada
komponen isi materi, penyajian, kebahasaan kompetensi dasar mengidentifikasi definisi dan
dan kegrafikan (Purwanto, 2007) sejalan ruang lingkup sarana dan prasarana kantor
dengan penelitian pengembangan yang akan diuji cobakan secara terbatas kepada 20
dilakukan oleh Rahmawati dkk (2013) yang siswa.
berjudul pengembangan buku saku IPA Uji coba terbatas dilakukan kepada 20
terpadu bilingual dengan tema bahan kimia siswa kelas XI APK 1 SMKN 1 Surabaya.
dalam kehidupan sebagai bahan ajar di Mts sesuai pendapat Putri (2014) menjelaskan
mengemukakan bahwa terdapat beberapa bahwa evaluasi kelompok kecil media perlu
komponen kelayakan bahan ajar buku saku diujicobakan kepada 10-20 siswa yang dapat
yang terdiri dari kualitas isi, penyajian, mewakili target. Sebab kalau kurang dari 10,
kualitas kebahasaan dan kegrafikan. data yang diperoleh kurang dalam
Berdasarkan hasil validasi ahli materi menggambarkan populasi target. Sebaliknya
dan ahli bahasa-kegrafikan pada tabel 3 dapat bila lebih dari 20, data yang diperoleh
diketahui bahwa persentase kelayakan isi melebihi yang diperlukan maka
sebesar 71% dengan kriteria layak, kelayakan menggambarkan populasi target. Hal ini sama
penyajian sebesar 76% dengan kriteria layak, dengan penelitian yang dilakukan oleh
kelayakan kebahasaan sebesar 90% dengan Agustien (2014) dalam penelitiannya dengan
kriteria sangat layak dan kelayakan kegrafikan judul Pengembangan Buku Saku Sebagai
sebbesar 89% dengan kriteria sangat layak. Bahan Ajar Akuntansi Pada Pokok Bahasan
Dari hasil keseluruhan dari persentase Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa Kelas XI
materi dan bahasa-kegrafikan yang IPS SMA Negeri 18 Surabaya menjelaskan
berdasarkan komponen isi, penyajian, bahwa subjek penelitian menggunakan 20
kebahasaan dan kegrafikan kemudian dihitung siswa yang aspek penilaiannya terdiri dari
rata-rata persentase keseluruannya sehingga komponen isi, penyajian, kebahasaan dan
memperoleh sebesar 81,5% dengan kriteria kegrafikan.
sangat layak. Dapat disimpulkan bahwa

14
Uji coba terbatas dilakukan untuk oleh ahli materi, ahli bahasa dan kegrafikan
mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar yaitu untuk mengetahui kelayakan materi,
buku saku yang dikembangkan. Buku saku ini bahasa dan kegrafikan dalam bahan ajar buku
diujicobakan secara terbatas pada 20 siswa saku. Setelah buku saku dinyatakan layak oleh
SMKN 1 Surabaya kelas XI APK 1 dengan para ahli, buku saku diuji cobakan secara
mengisi angket respon siswa yag didalamnya terbatas kepada 20 siswa kelas XI APK 1
terdapat pilihan jawaban “ya” dan “tidak”. SMKN 1 Surabaya untuk mengetahui
Berdasarkan hasil uji coba terbatas bagaimana respon siswa terhadap bahan ajar
pada tabel 4 dapat diketahui bahwa persentase buku saku yang dikembangkan, Buku saku
Isi Materi Buku Saku sebesar 91% dengan pada kompetensi dasar mengidentifikasi
kriteria sangat baik, penyajian buku saku definisi dan ruang lingkup sarana dan
sebesar 97% dengan kriteria sangat baik, prasarana kantor dinyatakan sangat layak
kebahasaan buku saku sebesar 94% dengan digunakan sebagai bahan ajar dalam mata
kriteria sangat baik dan kegrafikan buku saku pelajaran Administrasi Sarana dan Prasarana
sebesar 92% dengan kriteria sangat baik. pada kelas XI APK dari para ahli materi dan
Dari hasil keseluruhan dari persentase ahli bahasa dan kegrafikan, Hasil respon siswa
uji coba terbatas yang berdasarkan isi materi, terhadap bahan ajar buku saku pada
kebahasaan dan kegrafikan buku saku kompetensi dasar mengidentifikasi definisi dan
kemudian dihitung rata-rata persentase ruang lingkup sarana dan prasarana kantor
keseluruannya sehingga memperoleh sebesar dinyatakan sangat baik.
93% dengan kriteria sangat baik. Dapat
disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar Saran
buku saku pada kompetensi dasar Berdasarkan pembahasan dari hasil
mengidentifikasi definisi dan ruang lingkup penelitian yang telah dijabarkan pada bab-bab
sarana dan prasarana kantor dinyatakan sangat sebelumnya dan kesimpulan akhir di atas,
baik digunakan oleh siswa kelas XI APK maka berikut beberapa saran: Bahan ajar buku
SMKN 1 Surabaya. dalam hal ini sesuai saku pada kompetensi dasar mengidentifikasi
dengan hasil penelitian Agustien (2014) dalam definisi dan ruang lingkup sarana dan
penelitiannya dengan judul Pengembangan prasarana kantor ini hanya sampai pada
Buku Saku Sebagai Bahan Ajar Akuntansi develop (tahap pengembangan), diharapkan
Pada Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian peneliti selanjutnya untuk meneruskan hingga
Perusahaan Jasa Kelas XI IPS SMA Negeri 18 Desseminate (tahap penyebaran) agar produk
Surabaya menjelaskan bahwa siswa kelas XI yang dihasilkan lebih valid, Bahan ajar buku
IPS SMA Negeri 18 Surabaya merespon saku pada kompetensi dasar mengidentifikasi
positif buku saku sebagai bahan ajar yang definisi dan ruang lingkup sarana dan
digunakan selama proses pembelajaran. prasarana kantor hanya menggunakan materi
definisi dan ruang lingkup sarana dan
Simpulan prasarana, diharapkan untuk pengembangan
Setelah dilakukan penelitian tentang selanjutnya dapat menggunakan materi lainnya
pengembangan bahan ajar buku saku pada untuk menambah variasi pada bahan ajar
kompetensi dasar mengidentifikasi definisi dan administrasi perkantoran, Kepada para guru
ruang lingkup sarana dan prasarana kantor diharapkan lebih kreatif dan inovatif untuk
pada siswa kelas XI APK 1 SMKN 1 Surabaya mengembangkan bahan ajar yang sesuai
maka dapat disimpulkan sebagai berikut: dengan kebutuhan siswa agar tercipta
Pengembangan bahan ajar buku saku pada pembelajaran yang menarik dan
kompetensi dasar mengidentifikasi definisi dan menyenangkan.
ruang lingkup sarana dan prasarana kantor
sebelum melalui tahapan revisi dan validasi

15
DAFTAR PUSTAKA Purwanto, dkk. 2007. Pengembangan Modul.
Jakarta: Departemen Pendidikan
Amri, Sofan dan Ahmadi, Lif Khoiru. 2010. Nasional Pusat Teknologi Informasi dan
Konstruksi Pengembangan Komunikasi Pendidikan.
pembelajaran. Jakarta. PT Prestasi
Pustakaraya Rahmawati, Nurul Laili. 2013. Pengembangan
Buku Saku Ipa Terpadu Bilingual
Agustien, Aliv Via. 2014. Pengembangan Dengan Tema Bahan Kimia Dalam
Buku Saku Sebagai Bahan Ajar Kehidupan Sebagai Bahan Ajar di MTs,
Akuntansi Pada Pokok Bahasan Jurnal Unnes Science Education Journal
Penyesuaian Perusahaan Jasa Kelas XI (Online) Vol. 2 (1): hal 157-164.
IPS SMA Negeri 18 Surabaya. Skripsi
Riduwan. 2011. Skala Pengukuran Variabel-
tidak diterbitkan. Surabaya: JPA FE
Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
UNESA Surabaya.
Setyono, Yulian Adi. 2013. Pengembangan
Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur
Media Pembelajaran Fisika Berupa
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Buletin dalam Bentuk Buku Saku untuk
Jakarta: Rineka Cipta
Pembelajaran Fisika Kelas VIII Materi
BSNP. 2014. Naskah Akademik Instrumen Gaya Ditinjau dari Minat Baca Siswa,
Penilaian Buku Teks Kelompok Jurnal Pendidikan Fisika (Online) Vol.
Peminatan Ekonomi. Jakarta: BSNP 1 (1): pp 118-126
(http://jurnal.fkip.uns.ac.id diakses 5
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Februari 2015)
Panduan Bahan Ajar. Jakarta.:
Depdiknas Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Eliana, Desy Solikhah. 2012. Pengaruh Buku Rineka Cipta
Saku Gizi Terhadap Tingkat
Sulistani, Nurul Hidayati Dyah. 2013.
Pengetahuan Gizi Pada Anak Kelas 5
Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara
Muhammadiyah Dadapan Desa
Menggunakan Media Pocket Book dan
Wonokerto Kecamatan Turi Kabupaten
Tanpa Pocket Book Pada Materi
Sleman Yogyakarta (Online) Vol. 6 (2):
Kinematika Gerak Melingkar Kelas X
162-232
(Online) Vol.2 (2) pp 118-124
Nuzula, Elvira Firdausi. 2013. Pengembangan
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Buku Saku Volume Kubus, Balok, dan
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Limas sebagai Media Pembelajaran
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
untuk Siswa SMP, (Online), vol 6(3).
ALFABETA
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan
Sukmadinita, Nana Syaodih. 2007. Metode
Pembelajaran Mengembangkan
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Standart Kompetensi Guru. Bandung:
Remaja Posdakarya
Remaja Rosdakarya
Sungkono. 2009. Pengembangan dan
Prastowo, Andi. 2014. Panduan Kreatif
pemanfaatan bahan ajar modul dalam
membuat bahan ajar inovatif. Jakarta:
proses pembelajaran. Jakarta: Majalah
Diva Press
ilmiah pembelajaran
Putri, Vela Chintika. 2014. Pengembangan
Buku Saku Sebagai Media Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran Pada Materi Jurnal dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Khusus Siklus Akuntansi Perusahaan Prestasi Pustaka Publisher.
Dagang di SMK Ketintang Surabaya.
Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JPA
FE UNESA Surabaya

16

Anda mungkin juga menyukai