Anda di halaman 1dari 9

Hambatan Dalam Komunikasi Kelompok,

Organisasi Dan Publik

Dosen Pengampu : Dzul Akmal., M,kes


Disusun oleh: Wahani Sanelik Ogan
NPM : 412118042

Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medik (3A)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI CIMAHI

2020-2021
Hambatan Komunikasi

1. Pengertian Hambatan komunikasi


Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan lambang yang
mengandung arti, baik berupa informasi, pemikiran, pengetahuan dan lainnya, dari
komunikator ke komunikan. Komunikasi merupakan faktor yang penting dalam
hubungan interpersonal (Walgito, 2009)
Lunandi (1992) menyatakan bahwa komunikasi adalah kegiatan menyatakan
suatu gagasan dan menerima umpan balik dengan cara menafsirkan pernyataan
tentang gagasan dan pernyataan orang lain. Komunikasi tidak hanya sekedar
menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan, tetapi ada umpan balik dari
pesan yang disampaikan.
Effendy (2003) menyatakan bahwa beberapa ahli komunikasi menyatakan
bahwa tidaklah mungkin seseorang melakukan komunikasi yang sebenar- benarnya
efektif. Ada banyak hambatan yang dapat merusak komunikasi. Segala sesuatu
yang menghalangi kelancaran komunikasi disebut sebagai gangguan (noise).
DeVito (2009) menyatakan bahwa hambatan komunikasi memiliki pengertian
bahwa segala sesuatu yang dapat mendistorsi pesan, hal apapun yang menghalangi
penerima menerima pesan.
Dari pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa hambatan komunikasi
adalah segala bentuk gangguan yang terjadi di dalam proses penyampaian dan
penerimaan suatu pesan dari individu kepada individu yang lain yang disebabkan
oleh faktor lingkungan maupun faktor fisik dan psikis dari individu itu sendiri.

A. Hambatan Dalam Komunikasi Kelompok.


Komunikasi kelompok dalam Goldberg, Alvin A (2011:6) adalah suatu
bidang studi, penelitian dan terapan yang tidak menitikberatkan perhatiannya
pada proses kelompok secara umum, tetapi pada tingkah laku individu dalam
diskusi kelompok tatap muka yang kecil. Kita dapat mengajukan bermacam-
macam pertanyaan yang berhubungan dengan komunikasi kelompok dan
jawabannya akan membantu kita memahami lebih baik batas-batas dan atribut
komunikasi kelompok.
Komunikasi Kelompok juga bisa diartikan sebagai sekumpulan orang
yang mempunyai tujuan yang sama, yang berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai suatu tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang
mereka menjadi salah satu bagian dari kelompok tersebut. Mahaeni Fajar
(2009:66) Karakteristik dari komunikasi kelompok, antara lain:
1. Komunikasi dalam komunikasi kelompok bersifat homogen.
2. Dalam komunikasi kelompok terjadi kesempatan dalam melakukan tindakan
pada saat itu juga.
3. Arus balik didalam komunikasi kelompok terjadi secara langsung, karena
komunikator dapat mengetahui reaksi komunikan pada komunikasi sedang
berlangsung
4. Pesan yang diterima komunikan dapat bersifat rasional (terjadi pada
komunikasi kelompok kecil) dan bersifat emosional (terjadi pada komunikasi
kelompok besar).
5. Komunikator masih dapat mengetahui dan mengenal komunikan meskipun
hubungan yang terjadi tidak erat seperti pada komunikasi interpersonal.
6. Komunikasi kelompok akan menimbulkan konsekuensi bersama untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.

Penghambat Komunikasi kelompok Antara lain :

a) Hambatan Fisik
Hambatan fisik dalam buku Marhaeni Fajar (2009:63) dapat
mengganggu komunkasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan
lain-lain. Misalnya:
1. Gangguan kesehatan karena banyak masyarakat menjadi korban baik luka berat
maupun ringan akibat tertimpa reruntuhan serta kondisi mereka yang masih
berada di tenda-tenda darurat sehingga keadaan fisik mereka tidak terjamin.
2. Sehubungan dengan terputusnya jaringan listrik dan telekomunikasi pasca
gempa dibeberapa wilayah yang menyebabkan komunikasi terganggu.
3. Beberapa gangguan fisik dapat mempengaruhi efektifitas komunikasi.
Hambatan fisik komunikasi mencakup panggilan telepon, jarak antar individu,
dan radio. Hambatan fisik ini umumnya dapat diatasi.

b) Hambatan Semantik
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai
arti mendua dan berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan
penerima, dengan kata lain bahasa yang dipergunakan berbeda dalam buku
marhaeni Fajar (2009:63).

c) Hambatan Psikologis

Disebut sebagai hambatan psikologis karena hambatan-hambatan tersebut


merupakan unsur-unsur dari kegiatan psikis manusia. Hambatan psikologis di
buku Effendi (2004:43) dibagi menjadi 4 :
1. Perbedaan kepentingan atau interest, akan membuat seseorang selektif dalam
menanggapi atau menghayati pesan. Orang hanya akan memperhatikan
perangsang yang ada hubungannya.
2. Prasangka, berkaitan dengan persepsi orang tentang seseorang atau kelompok
lain, dan sikap serta perilakunya terhadap mereka.
3. Stereotip, adalah gambaran atau tanggapan mengenai sifat atau watak bersifat
negative. Seandainya dalam proses komunikasi massa ada komunikan yang
memiliki stereotip tertentu pada komunikatornya, maka dapat dipastikan pesn
apapun tidak dapat diterima oleh komunikan.
4. Motivasi, merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak,
alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan
manusia berbuat sesuatu.
B. Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi.
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri
dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di
dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan
dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan
surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang
disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada
anggotanya secara individual.
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan
fungsi organisasi, hubungan antara individual, individual dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus
pesan dalam suatu jaringan yang sifat dan hubungannya saling bergantung
meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.
Didalam setiap kegiatan komunikasi, sudah dapat dipastikan akan
menghadapai berbagai hambatan. Hambatan dalam kegiatan komunikasi yang
manapun tentu akan mempengaruhi efektivitas proses komunikasi tersebut.
Karena pada komunikasi massa jenis hambatannya relatif lebih kompleks sejalan
dengan kompleksitas komponen komunikasi massa. Dan perlu diketahui juga,
bahwa komunikasi harus bersifat heterogen. Oleh karena itu, komunikator perlu
memahami setiap hambatan komunikasi, agar ia dapat mengantisipasi hambatan
tersebut. Adapun hambatan-hambatan komunikasi dalam organisasi antara lain :

1. Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi,
semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan
dan efesien sebagai media komunikasi. Menurut dalam bukunya, 1976,
Cruden dan Sherman Personel management jenis hambatan teknis dari
komunikasi :
 Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
 Kurangnya informasi atau penjelasan
 Kurangnya ketrampilan membaca
 Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat

2. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian
pengertian atau secara efektif. Definisi semantik sebagai studi idea atas
pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses
pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikator dan komunikan),
tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara
Simbol (kata) dan apa yang disimbolkan (arti atau penafsiran), dapat
mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang
dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini,
seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan
karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap
kata-kata yang dipakainya.

3. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,
kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat
pancaindera seseorang, dll. Menurut Cruden dan Sherman:
 Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia.
Perbedaan persepsi, perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi,
keterampilan mendengarkan, perbedaan status, pencairan informasi,
penyaringan informasi.
 Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi.
Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan
efektifitas komunikasi organisasi.

C. Hambatan Dalam Komunikasi Publik / massa.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan Publik
sebagai orang banyak (umum). Sedangkan dalam bahasa Inggris, Publik diserap
dari kata Public artinya milik bangsa, negara atau komunitas dalam jumlah yang
besar atau dipertahankan atau digunakan oleh masyarakat/komunitas secara
keseluruhan. Publik juga berasal dari bahasa latin Publicus yang artinya
kedewasaan, dalam pengertian tentang pelajaran ini adalah membawa ide kepada
masyarakat.
Unsur-Unsur Dalam Komunikasi Publik :
1. Sumber/Komunikator
Adalah pembuat atau pengirim pesan informasi. Sumber ini bisa terdiri dari
1 orang ataupun bisa juga dalam kelompok misalnya dari Partai,Organisasi.
2. Pesan
Adalah sesuatu yang disampaikan oleh sumber/komunikator kepada
penerima/komunikan. Penyampaian pesan dalam komunikasi publik ini
berupa ide atau gagasan, informasi, ajakan, dan sebagainya kepada orang
banyak sebagai bentuk dari pencerahan,atau tindakan sosialisasi.
3. Media
Adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari kominikator
kepada komunikan. Sarana komunikasi publik yaitu segala saluran yang
bisa menyampaikan pesan kepada publik.
4. Penerima/Komunikan
Adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh komunikator.
5. Efek/Pengaruh
Adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,dirasakan,dan dilakukan oleh
komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan dari komunikator.
6. Umpan balik/Feedback
Adalah suatu bentuk tanggapan balik dari komunikan/penerima setelah
memperoleh pesan dari komunikator.
Hambatan-Hambatan Dalam Komunikasi Publik
Gangguan atau hambatan itu secara umum dapat dikelompokkan menjadi
hambatan internal dan hambatan eksternal ,yaitu:
1. Hambatan Internal, adalah hambatan yang berasal dari dalam diri
individu yang terkait kondisi fisik dan psikologis. Contohnya, jika
seorang mengalami gangguan pendengaran maka ia akan mengalami
hambatan komunikasi. Demikian pula seseorang yang sedang tertekan
(depresi) tidak akan dapat melakukan komunikasi dengan baik.
2. Hambatan Eksternal, adalah hambatan yang berasal dari luar individu yang
terkait dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya.
Contohnya, suara gaduh dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan
komunikasi tidak berjalan lancar. Contoh lainnya, perbedaan latar
belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian.

2. Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi

1. Pengirim pesan/komunikator/sender

Komunikasi adalah suatu proses yang berlangsung dua arah dan diawali
oleh pengirim pesan. Pengirim pesan hendaknya merumuskan informasi
sedemikian rupa agar tujuan komunikasi tercapai. Pengirim pesan harus
proaktif dalam membuat penerima/komunikan/komunikator/receiver mengerti
dan memahami pesan yang disampaikan. Seringkali, apa yang dikatakan tidak
selalu sesuai dengan apa yang didengar. Untuk menghindarinya, hal-hal yang
harus dilakukan adalah :

- Menyatakan satu ide atau gagasan dalam satu waktu.


- Menyatakan ide atau gagasan dengan singkat.
- Memberikan penjelasan ketika diperlukan.
- Melakukan pengulangan jika diperlukan.
- Menerima dan memberikan umpan balik.
- Melakukan pilihan kata, nada suara dan bahasa tubuh yang tepat.
- Mengembangkan sikap empati terhadap
penerima/komunikan/komunikate/receiver dalam mengatasi hambatan
kultural atau budaya dalam komunikasi.
2. Pesan

Pesan merupakan informasi sederhana yang ingin disampaikan oleh


pengirim pesan kepada penerima. Pesan dapat berupa pesan verbal maupun
pesan non verbal. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah,
pengirim harus :

 Menggunakan terminologi yang tepat.


 Berbicara dengan jelas.
 Waktu pengiriman pesan disesuaikan dengan kesiapan penerima pesan
untuk mendengarkan atau menerima pesan.
 Menggunakan volume suara yang sesuai.
 Pesan yang disampaikan hendaknya bersifat inklusif dan informatif.
Inklusif artinya bahwa pesan berisi segala sesuatu yang diperlukan oleh
penerima pesan untuk memahami maksud pengirim. Informasi artinya
pesan merupakan sesuatu yang ingin diketahui oleh penerima pesan.

3. Penerima/komunikan/komunikate/receiver
Penerima pesan membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Untuk itu, penerima pesan harus memegang kendali atas seluruh proses
komunikasi yang berlangsung. Agar penerima pesan memegang kendali, adalah
penting bagi penerima pesan untuk yakin bahwa pengirim pesan memahami apa
yang diinginkan oleh penerima pesan dan mengapa mereka menginginkannya.
Aktif mendengarkan adalah suatu proses yang digunakan oleh penerima
pesan untuk memfasilitasi komunikasi dan meningkatkan penampilan. Dalam
artian, penerima pesan aktif dalam proses komunikasi. Agar penerima pesan
dapat mendengarkan dengan aktif, hal-hal yang perlu dilakukan oleh penerima
pesan adalah :
 Fokus perhatian pada pesan yang disampaikan dengan memberikan momen
prioritas. Jika memungkinkan melihat atau melakukan kontak mata kepada
pengirim pesan.
 Mendengar dan melihat isi pesan tidak langsung atau non verbal sama baiknya
ketika mendengarkan kata-kata. Perhatikan petunjuk non verbal yang
menyajikan informasi berdasar pada apa yang ingin disampaikan oleh
pengirim pesan. Persepsi yang diberikan oleh penerima pesan terhadap pesan
dan pengirim pesan dapat berbeda. Pilihan kata, nada suara, posisi tubuh,
geture dan gerakan mata merefleksikan perasaan dibalik kata-kata yang
diucapkan.
 Menjaga pikiran tetap terbuka dan hindari penilaian.
 Melakukan verfikasi terhadap apa yang didengar atau disampaikan. Jangan
berasumsi bahwa persepsi yang diberikan terhadap pesan merupakan bentuk
persetujuan dengan tujuan pengirim pesan. Berikan umpan balik yang tepat
kepada pengirim pesan.
4. Umpan Balik Pesan
Penerima yang efektif memverifikasi pemahaman mereka terhadap pesan
yang dikirim oleh pengirim pesan. Mereka menyadari kata-kata, nada suara, dan
bahasa tubuh ketika mereka memberikan umpan balik. Berbagai bentuk umpan
balik yang diberikan dapat berupa pengakuan, pengulangan, dan parafrase.
Kemudian, yang dimaksud dengan pengakuan adalah bahwa penerima
pesan telah menerima dan memahami pesan yang disampaikan. Untuk pesan yang
bersifat informatif yang rumit, pengakuan saja tidaklah cukup untuk memastikan
dan memahami pesan yang disampaikan. Sedangkan, yang dimaksud dengan
pengulangan adalah mengulang kembali kata-kata yang disampaikan oleh pengirim
pesan.
Terakhir, yang dimaksud dengan parafrase adalah mengulang kata-kata
yang disampaikan oleh penerima pesan sendiri kepada pengirim pesan. Parafrase
memungkinkan penerima pesan untuk melakukan verifikasi terhadap pemahaman
pesan dan menunjukkan kepada pengirim pesan bahwa penerima pesan
mendengarkan pesan dengan baik.
Daftar Pustaka

 Alvin A. Goldberg, 2006 komunikasi Kelompok, Proses-proses Diskusi dan Penerapannya,


UI Pers.
 Cruden & Sherman., Personnel Management, South-Western Publishing Co, Cincinati,
Ohio, 1976.
 DeVito, Joseph A. 2009. Interpersonal Communication. New York: Harper Collins
College Publisher
 Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung : Citra
Aditya Bakti
 Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu.
 Lunandi AG. Komunikasi Mengena 1992, Yogyakarta : kanisius
 Walgito, Bimo. 2007. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), Yogyakarta: Andi
 http://roadsafetyknowledge.blogspot.com/2016/04/pertemuan-4-komunikasi-publik-dan-
massa.html
 https://pakarkomunikasi.com/hambatan-hambatan-komunikasi

Anda mungkin juga menyukai