Anda di halaman 1dari 2

Sistem Muskular atau Perototan adalah sistem jaringan – yang disebut otot – pada tubuh yang

memungkinkan kita bergerak. Sebagian besar otot pada tubuh berada di bawah kendali sadar
dan digerakkan oleh perintah otak melalui sistem saraf. Namun, beberapa otot (seperti otot
jantung) yang tak sadar – bergerak secara teratur tanpa kendali kesadaran. Kecuali untuk otot
tak sadar, serat-serat otot terhubung ke sistem kerangka oleh tendon dan jaringan lainnya;
otot bertindak dengan mengubah energi kimia menjadi tensi dan kontraksi.

Otot terbentuk dari jutaan filamen protein kecil yang bekerja bersama untuk menghasilkan
gerak pada tubuh. Mereka bergerak dan membuat kita mampu melakukan berbagai tindakan
hanya dengan meregangkan dan mengerutkan. Otot mampu menarik, tetapi tidak bisa
mendorong.

Setiap orang memiliki lebih dari enam ratus otot, yang dilayani oleh saraf yang
menghubungkan setiap otot dengan otak dan tulang belakang. Tubuh kita menuntut agar otot-
otot itu menjalankan tugas-tugas yang berbeda, sehingga kita dilengkapi dengan tiga jenis
otot, juga ligamen dan tendon.

Ligamen

Ligamen adalah jaringan ikat fibrosa yang sedikit lentuk, yang mengikat satu tulang dengan
tulang lainnya dan membentuk sendi. Ligamen mengendalikan jangkauan gerak sendi,
mencegah dan menstabilkan sendi sehingga tulang bergerak dalam keselarasan. Karena
memiliki kemampuan peregangan terbatas, ligamen membatasi panjang gerak sendi untuk
melindunginya dari cedera.

Tendon

Tendon adalah jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan otot dengan tulang. Setiap otot
punya tendon di ujung-ujungnya. Tendon memiliki kemampuan meregang yang sangat kecil.
Tugas tendon adalah untuk mengirimkan daya di antara tulang dan otot. Pada dasarnya
tendonlah yang memungkinkan kita bergerak karena tendon adalah perantara ketika otot
menggerakkan tulang.

Otot

Otot adalah jaringan kontraktil, salah satu dari empat macam jaringan dasar – jaringan ikat,
otot, saraf, dan jaringan epitelial.

Terdapat tiga jenis otot:

Otot lurik atau skeletal, yaitu otot yang menempel di kerangka. Otot lurik dikendalikan
secara sadar atau dengan rangsangan saraf untuk menggerakkan tubuh bagian luar. Otot
rangka bekerja di sepanjang rentang sendi dan meregang di antara tulang-tulang, dan akan
terasa nyeri setelah latihan berat. Otot lurik adalah jaringan tubuh yang paling banyak, sekitar
23% dari berat tubuh wanita dan sekitar 40% dari berat tubuh laki-laki.

Otot polos, yaitu otot yang menempel pada dinding organ-organ internal selain jantung,
seperti lambung, usus, dan ginjal. Otot polos bertindak tanpa rasangan saraf, seperti yang
mengendalikan pernapasan, pencernaan dan fungsi lainnya.
Otot kardiak atau otot jantung yang bertindak tanpa rangsangan saraf, yang mengendalikan
fungsi jantung.

Karena harus menahan banyak tekanan pada kegiatan sehari-hari dan dengan suplai darah
yang relatif rendah, penyembuhan cedera pada jaringan ikat seperti ligamen dan tendon akan
memakan waktu yang sangat lama, bahkan kadang-kadang memerlukan operasi. Walau
dengan operasi dan terapi fisik, ligamen yang pernah cedera cenderung menjadi kurang
fleksibel, dan lebih rentan untuk cedera lagi. Maka, berhati-hatilah ketika terlibat dalam
aktivitas berat yang beresiko memberi tekanan berlebih pada ligamen.

Otot, tendon dan ligamen bisa cedera sebagai akibat dari tekanan langsung, kerja berlebihan,
ataupun teregang terlalu jauh. Cedera bisa berupa sobekan parsial ataupun penuh. Cedera
seperti ini umum terjadi pada aktivitas olahraga intensitas tinggi dan memerlukan perawatan
untuk menghindari masalah kronis. Tendon, ligamen dan otot dapat diregangkan dan
diperkuat untuk menghindari cedera.

Anda mungkin juga menyukai