Anda di halaman 1dari 3

Akhir-akhir ini, seiring dengan adanya program KKN (Kuliah Kerja Nyata), yang biasa dilaksanakan bagi

mahasiswa semester akhir oleh setiap kampus dibarengi dengan boomingnya berita KKN Desa Penari
yang mengemparkan jagat maya.

KKN Desa Penari yang ditengarai terjadi di Kabupaten Banyuwangi itu sempat mengegerkan semua
kalangan. Cerita horor yang dialami oleh mahasiswa yang sedang menjalankan program tersebut
menyita perhatian banyak khalayak.

Cerita horor memang sangat digemari berbagai kalangan. Entah itu horor fiksi ataupun memang
kenyataan. Biasanya masyarakat yang suka mengonsumsi horor sebagian besar adalah mahasiswa.
Karena saya juga mahasiswa, film horor biasanya dijadikan hiburan akhir pekan dari ingar bingar
perkuliahan.

Di dalam cerita KKN Desa Penari tersebut ada 6 tokoh yaitu Nur, Widya, Ayu, Bima, Anton dan Wahyu.
Nur mengaku kerap merasakan hal aneh baik saat survei lokasi hingga pada saat melaksanakan program
di sana.

Dari sebelum mereka berangkat ibunya Widya merasa resah. Karena ibunya merasa tempat tersebut
tidak bagus untuk ditinggali. Namun akhirnya Widya meyakinkan ibunya, dan akhirnya memberikan izin
kepada Widya untuk berangkat KKN Desa Penari.

Mereka dari awal sudah mendapat pertanda buruk dalam perjalanan. Perjalanan yang semestinya 30
menit namun perjalanan hingga 1 jam-an. Selain itu, di dalam perjalanan Widya disambut dengan suara
gamelan dan melihat penari di batu. Hal tersebut, bisa dianggap buruk ataupun dianggap sambutan baik.

Singkat cerita, anak-anak KKN di ajak keliling di Desa Penari tersebut. Di Desa tersebut tampak mistis,
seperti nisan yang ditutup kain hitam, anak-anak merasa ganjil disana. Selanjutnya Pak Prabu mengajak
anak-anak ke sinden (tempat mata air) yang nantinya akan bisa dijadikan proker KKN. Di sana terlihat
banyak sesajen yang ada di tampah. Nur mulai tidak enak badan dan akhirnya dibawa pulang oleh Bima.

Baca Juga: Jualan Cilok Dekat Lokasi KKN di Desa Penari: Cerita Versi Kang Cilok
Sampai pada lokasi terakhir di Tipak Talas (batas anak-anak yang tidak boleh melintasi serampangan jalan
karena batas hutan belantara). Namun, di sana batu-batu ditutup dengan kain merah dan ada janur
kuning seperti di acara kenduren. Suasana semakin mistis dan kerap dirasakan oleh anak-anak yang
sedang KKN di sana.

Semakin hari semakin banyak kejadian yang dialami mahasiswa. Seperti Widya menari tengah malam di
lapangan, Bima dan Ayu yang menggunakan pelet dan lain sebagainya hingga hal-hal yang tidak sopan
dilakukan oleh mahasiswa tersebut.

Tapi, yang akan kita bahas di sini bukan hanya masalah horor di atas yang sedang booming saja ya.
Namun tentang kenapa sih cerita horor kerap digemari berbagai kalangan? Bukannya yang namanya
horor itu menakutkan? Jadi bertanya-tanya kan. Oke simak penjelasan berikut ini.

Menonton horor harusnya membuat kapok penonton karena sering tidak berani tidur sendirian setelah
menonton ataupun mendengar cerita horor. Namun, mengapa ya tiket film horor lebih cepat habis.

Ternyata begini, dalam berita yang dimuat di hipwee.com, sosiolog Margee Keer pernah menyatakan
dalam penelitiannya, kalau menonton film horor yang penuh dengan adegan mengejutkan, akan
membuat adrenalin kita seakan meningkat. Hal ini bisa merangsang otak memproduksi hormon dopamin
atau hormon yang memunculkan kebahagiaan. Katanya hormon ini sama juga seperti saat kita jatuh
cinta ataupun bercinta loh, guys!

Studi yang sama juga menghasilkan bahwasannya setelah menonton film horor, penonton cenderung
merasa lebih tenang dan rileks. Karena tokoh yang ada di dalam film tersebut baik antagonis maupun
protagonis dapat mengalahkan hantunya ataupun hantunya yang mengalahkan manusia. Sehingga
ending dari film yang banyak menguji adrenalin tersebut membuat jantung bekerja lebih cepat dari
biasanya. Nah, hal tersebut merupakan hal yang baik seperti saat kita berolahraga.

Baca Juga: Kenapa sih Harus Nikah Muda?

Selain dilihat dari sisi kesehatan, menonton film horor juga ada alasannya, guys! Yang pertama,
menonton film horor memunculkan ketegangan, yang memicu seseorang menjadi tertarik. Tapi bukan
ketengangan seperti sengatan listrik. Ketegangan disini akan membuat daya tarik tersendiri, seperti
bunuh-bunuhan atau momen berdarah. Tapi bukan Sexy Killer yhaaa~
Kedua, manusia pada dasarnya makhluk yang penasaran terhadap sesuatu. Biasanya kalau dalam film
horor dilihat judulnya terlebih dahulu. Misalkan Danur, penonton cenderung menerka-nerka cerita apa
sih yang diangkat? Kok judulnya Danur? Dan sifat manusia itu selalu mencari sesuatu hal untuk
memuaskan pengetahuannya. Jadi tidak heran ya kalau tiket di bioskop-bioskop mudah habis.

Ketiga, sebagian orang mengerti kalau film horor tidak nyata dan di luar pikiran. Hal ini juga menarik bagi
masyarakat. Jadi, bagi mereka yang sukanya halu, film horor adalah hal yang tepat untuk dikonsumsi.
Mereka dapat memberikan jawaban atas halusinasi mereka tentang dunia perhantuan.

Jadi sudah tahu kan kenapa horor menjadi hal yang menakutkan sekaligus membuat kecanduan? Tidak
heran kalau film horor Danur yang nonton bisa sampai tembus 2,5 juta penonton. The Conjuring bisa
tembus 3 juta penonton. (*)

Anda mungkin juga menyukai