1. Visi
Menjadi Pusat Pendidikan Tenaga Keperawatan yang Pancasilais, Profesional,
Unggul dalam Bidang Keperawatan Komunitas dan dapat Berkompetisi
Secara Nasional Maupun Internasional pada Tahun 2020.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan jenjang S1 dan profesi.
b. Melakukan berbagai kegiatan pengembangan dan penelitian guna
pengembangan ilmu dan teknologi dibidang keperawatan/kesehatan.
c. Melakukan berbagai pengembangan pelayanan keperawatan melalui
kegiatan pengabdian pada masyarakat, bekerjasama dengan berbagai
pihak dan menggunakan berbagai sumber, baik lokal, regional, nasional
maupun internasional.
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan
klinis keperawatan tentang sistem integument sesuai tingkat usia manusia mulai dari
pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi
berbagai aspek yang terkait dengan fungsi sistem integument dalam melindungi organ
tubuh. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir
kritis, komprehensif dan kritis dalam mengaplikasikan konsep sistem integumen
dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah dengan
memperlihatkan aspek legal etis.
B. KOMPETENSI MATA KULIAH
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada blok sistem integument,
mahasiswa akan mampu:
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan integument
pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal etis.
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem
integument pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal etis.
3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan
sistem integument dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi
masalah integumen.
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien
dengan gangguan sistem integument pada berbagai tingkat usia dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem
integument pada berbagai tingkat usia.
6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan
sistem integument pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang
berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan
yang efisien dan efektif.
C. STRATEGI PERKULIAHAN
Pendekatan perkuliahan ini adalah pendekatan Student Center Learning.
Dimana Mahasiswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. Metode yang
digunakan lebih banyak menggunakan metode ISS (Interactive skill station) dan
Problem base learning. Interactive skill station diharapkan mahasiswa belajar
mencari materi secara mandiri menggunakan berbagai sumber kepustakaan seperti
internet, expert dan lain lain, yang nantinya akan didiskusikan dalam kelompok
yang telah ditentukan. Sedangkan untuk beberapa pertemuan dosen akan
memberikan kuliah singkat diawal untuk memberikan kerangka pikir dalam diskusi.
Untuk materi-materi yang memerlukan keterampilan, metode yang yang akan
dilakukan adalah simulasi dan demonstrasi di laboratorium.
D. EVALUASI
1. Kehadiran : 10%
2. Penugasan : 15%
3. Quis : 15%
4. UTB : 15%
5. UAB : 25%
6. Ujian Skill Lab : 20%
Jumlah : 100%
E. BAHAN BACAAN
1. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2002. Buku ajar keperawatan medical bedah:
Brunner & Suddarth. Vol. 2. Edisi 8. Jakarta: EGC.
2. Price, S.A. & Wilson, L.M. 2006. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses
penyakit. Volume 1. Edisi 6. Jakarta: EGC.
3. Robbins, Cotran, & Kumar. 2007. Buku ajar patologi: Robbins. Volume 2.
Jakarta: EGC.
4. Dll.
KEGIATAN BELAJAR 1
1) Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep dasar keperawatan sistem
integumen
2) Materi Pembelajaran
Anatomi Fisiologi sistem integumen
URAIAN MATERI
Pelengkap kulit.
Kuku
Kuku merupakan lempeng yang membentuk pelindung pembungkus permukaan
dorsal falang terkhir jaringan dan jari kaki. Strukturnya berhubungan dengan dermis
dan epidermis.
1) Struktur kuku
Alat kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di
bawahnya menjadi dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit
oleh lipatan kulit yang merupakan dinding kuku. Lempeng kuku terdiri dari
sisik epidermis yang menyatu erat dan tidak mengelupas. Badan kuku berwarna
bening sehingga kelihatan kemerahan karena ada pembuluh kapiler darah di
dalam dasar kuku.
Sel-sel stratum korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng kuku
sebgai epikondrium atau kutikula.
Bagian dari kuku, terdiri dari:
- Ujung kuku atas ujung batas
- Badan kuku yang merupakan bagian yang besar.
- Akar kuku (radik).
2) Pertumbuhan kuku.
Dengan bertambahnya sel-sel baru dalam akar, kuku menghasilkan geseran
lambat lempeng kuku di atas dasr kuku. Laju pertumbuhan kuku rata-rata 0,5
mm perminggu.
Rambut
Rambut merupakan benang keratin elastic yang berkembang dari epidermis dan
tersebar disekujur tubuh kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal
falang distal, lingkung lubang dubur dan urogenital. Setiap rambut mempunyai
batang yang bebas dan akan yang tertanam dalam kulit.
Akar rambut dibungkus oleh folikel rambut yang berbentuk dari bagian yang
bersal dari epidermis (epitel) dan bagian yang berasal dari dermis (jaringan ikat).
1) Struktur rambut: Medula. Merupakn bagian tengah rambut yang longgar terdiri
dari 2-3 lapis sel kubis yang mengkerut satu sam lain, dan dipisahkn oleh ruang
berisi udara.
Korteks. Merupakan bagian utama rambut yang terbentuk dari beberapa lapis
sel gepeng, panjang, dan berbentuk gelombang yang membentuk keratin keras.
Kutikula. Terdapat pada permukaan, selapis sel tipis, jernih dan kutikula tidak
berinti, kecuali yang terdapat pada akar rambut.
2) Folikel rambut. Folikel rambut merupakan selubung yang terdiri dari sarung
jaringan ikat bagian luar (sarang akar dermis) yang berasal dari dermis dan
sarung akar epitel bagian dalam berasal dari epidermis. Folikel yang
mengembung membentuk bulbus rambut dan berhubungan dengan papilla di
tempat persatuan akar rambut dan selubungnya.
3) Sarung akar asal dermis. Lapisan paling luar berkas serat kolagen kasar yang
berjalan memanjang sesuai dengan lapisan reticular dermis. Lapisan tengah
lebih tebal sesuai dengan lapisan papilla dermis. Lapisan dalam berupa sabk
homogeny sempit yang disebut glassy, membrane basal di bawah epidermis.
Sarung akar rambut luar mempunyai selapis sel polygonal yang menyerupai
sel-sel stratum spinosum epidermis. Sedangkan sarung akar rambut dalam
merupakan sarung berat tanduk yang membungkus akar rambut yang sedang
tumbuh, menghasilkan keratin lunak, juga ditemukan pada epidermis.
4) Susunan rambut:
a) Batang rambut, merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Kalau
dilihat potongan sebuah rambut dari luar ke dalam sbb:
- Selaput rambut (kutikula), merupakan lapisan yang paling luar dan terdiri
dari sel-sel tandukyang tersusun disasak dengan baik.
- Kulit rambut. Korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal dan
terdiri dari lapisan tanduk berbentuk kumparan yang tersusun memanjang
dan mengandung butir-butir mielin.
- Sumsum rambut (medula), merupakan bagian yang paling dalam yang
dibentuk oleh sel tanduk dan bentuknya seperti anyaman dengan rongga
yang berisi udara.
- Akar rambut. Merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit
dan terselubung oleh kandung rambut (folikel rambut). Akar rambut ini
tertanan amat dalam hingga dapat mencapai lapisan hypodermis.
b) Akar rambut terdiri dari:
- Kandung rambut yaitu tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari
permukaan kulit samapai pada bagian umbi rambut.
- Papil rambut, merupakan bagian bawah folikel rambut yang berbentuk
lonjong seperti telur yang ujung bawahnya terbuka dan berisi jaringan ikat
tanpa serabut elastic.
- Umbi rambut (tunas rambut) merupakan bagian akar rambut yang melebar
dan merupakan sel bening yang terus menerus bertambah banyak dan
berkembang secara mitosis.
- Otot penegak rambut. Muskulus erector pili merupakan otot penegak
rambut yang terdiri dari otot polos yang terdapat pada kandung rambut
dengan perantaraan serabut elastic. Bila otot ini berkontraksi, rambut akan
tegak dan kelenjar akan mengalami kompresi sehingga isinya akan didorong
keluar untuk melumas rambut.
- Pertumbuhan rambut. Pertumbuhan rambut terjadi sebagai hasil mitosis sel-
sel matriks yang berasal dari epidermis dan belum berdiferensiasi yang
terletak di atas sekitar puncak papilla rambut. Sel-sel pada dasar folikel
menjadi sarung akar rambut luar sel-sel matriks rambut merupakan tratum
malpigi epidermis yang akhirnya menjadi sel-sel ber zat tanduk. Rambut
mempunyai masa pertumbuhan tertentu yaitu untuk rambut kepala 0-3
tahun dan bulu mata 3-4 bulan.
Kulit Sebagai Indera Peraba
Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf, di kulit berbeda-beda
menurut ujung saraf yang dirangsang, panas, dingin, dan sakit ditimbulkan karena
tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari suatu benda misalnya mengenai otot dan
tulang.
Panca indera peraba terdapat pada kulit disamping itu kulit juga sebagai pelepas
panas yang ada pada tubuh, kulit menutupi dan berhubungan dengan selaput lendir
yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang. Kulit mempunyai banyak ujung-
ujung saraf peraba yang menerima rangsangan dari luar diteruskan kepusat saraf di
otak.
Sensasi Indera Peraba Dari Kulit
Sensasi kulit terdiri dari rasa, raba, tekanan, panas, dingin, dan rasa sakit.
Reseptor-reseptor tersebar luas pada lapisan epitel dan jaringan ikat tubuh manusia.
Reseptor masing-masing berbeda-beda, yang terbanyak adalah reseptor rasa sakit,
kemudian sensasi raba, dingin, dan panas.
Reseptor yang terletak di lapisan epitel, ditemukan pada mukos mulut dan
traktus respiratorius untuk rasa raba dan rasa sakit, dan jaringan pitel gepeng berlapis-
lapis pada bagian akar rambut. Reseptor yang terletak pada jaringan ikat sangat
banyak terletak pada kulit dibawah lapisan mukosa disekitar sendi, pleura,
endokardium, peritoneum, dan lain-lain.
Rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf di dalam
kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang panas, dingin, sakit, semua
perasaan ini berlainan. Di dalam kulit terdapat tempat-tempat tertentu yaitu tempat
perabaan sensitive terhadap dingin dan sakit. Perasaan yang disebabkan tekanan yang
sangat dalam dan rasa yang memungkinkan seseorang menentukan dan menilai berat
suatu benda timbul pada struktur lebih dalam misalnya pada otot dan sendi.
Fungsi kulit
Kulit pada manusia mempunyai fungsi yang sangat penting selain menjalin
kelangsungan hidup secara umum yaitu:
Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis,
misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan
iritasi (lisol, karbol dan asam kuat). Gangguan panas misalnya radiasi, sinar
ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya
bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang
berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turutberperan dalam
melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan
dengan asam asetil).
Proteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang
impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air. Di samping itu terdapat lapisan
keasaman kulit yang melindungi kontak zat kimia dengan kulit. Lapisan keasaman
kulit terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan sebum yang menyebabkan keasaman
kulit antara PH 5-6,5. Ini merupakan perlindungan terhadap infeksi jamur dan sel-sel
kulit yang telah mati melepaskan diri secara teratur.
Fungsi absorbs.
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi
cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam
lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut
mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi tebal
tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan, dan metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung
melalui celah diantara sel, menembus sel-sel epidermis, atau melalui saluran kelenjar
dan yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis.
Fungsi kulit sebagai pengatur panas.
Suhu tubuh tetap stabil messkipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal ini
karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas,
medulla oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu visceral 36-37,5 derajat
untuk suhu kulit lebih rendah. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial
kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi panas dan
kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan
pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit menjadi
pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak
dikeluarkan).
Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat, kontraksi otot,
dan pembuluuh darah kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga
memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup baik. Tonus vaskular dipengaruhi
oleh saraf simpatis (asetilkolin).
Fungsi ekskresi
Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau zat
sisa metabolism dalam tubuh berupa NaCl, urea, asamurat, dan amonia. Sebum yang
diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan
berminyak yang melindungikulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit
tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman
pada kulit.
Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Respons
terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin
diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh papilla dermis dan markel renvier,
sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis. Serabut saraf sensorik lebih banyak
jumlahnya didaerah yang erotik.
Reaksi putih.
Bila ujung suatu objek ditekan perlahan-lahan pada kulit, garis tekanan
menjadi pucat (reaksi putih). Rangsangan mekanik menimbulkan konstriksi sfingter
kapiler dan darah mengalir keluar dari kapiler, respons ini tampak kira-kira 15 detik.
Tripel Respons.
Bila kulit ditekan lebih keras lagi dengan alat yang runcing, sebagian reaksi
putih terdapat kemerahan. Pada tempat tersebut diikuti pembengkakan, bintik
kemerahan sekitar luka yang disebabkan dilatasi kapiler merupakan suatu respons
langsung dari kapiler terhadap tekanan. Pembengkakan local disebabkan peningkatan
permeabilitas kapiler dan venolus. Kemerahan karena dilatasi arteriola dan denarvasi
karena hambatan saraf menimbulkan rasa nyeri.
Hiperemia Aktif.
Hiperemia aktif yaitu kelainan jumlah darah dalam suatudaerah yang
dihidupkan kembali setelah periode penyumbatan atau tekanan. Respons pembuluh
darah yang terjadi pada organ dalam kulit darah mengalir dalam pembuluh darah
yang melebar membuat kulit menjadi sangat merah karena efek lokal hipoksia dan
dipengaruhi oleh zat kimia.
KEGIATAN BELAJAR 2
1) Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien luka bakar
2) Materi
Penatalaksanaan klien luka bakar
URAIAN MATERI
URAIAN MATERI
URAIAN MATERI