keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Proses pengumpulan data relevan yg kontinyu ttg respon manusia, status kesehatan, kekuatan dan masalah klien. Tujuan Pengkajian
1) Memperoleh informasi ttg keadaan kes.
Klien 2) Menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien 3) Menilai keadaan kesehatan klien 4) Untuk membuat keputusan yg tepat dlm menentukan langkah-lankah berikutnya 4 Tahap dlm pengkajian kep: 1)Pengumpulan data 2)Analisis data 3)Sistematika data 4)Penentuan masalah 1) Pengumpulan data Data dasar ttg masalah2 yg dihadapi klien Menentukan dx. Kep Merencanakan askep Tindakan kep untuk mengatasi masalah2 klien dimulai sejak pasien masuk RS (initial assesment), selama klien dirawat (on going assesment) serta pengkajian ulang untuk menambah /melengkapi data (re assesment). Tipe data: 1) Data subjektif: didapatkan dari pasien mengenai masalah kesehatannnya, melalui proses interaksi/komunikasi dgn pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnnya Mis: rasa nyeri, mual, ketakutan, depresi 2) Data objektif: hasil observasi atau p’ukuran perawat. diperoleh dgn menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba) selama pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran. Karakteristik data: 1) lengkap: data yang t’kumpul hrs lengkap (detail dan menyeluruh) m’atasi maslh klien) mis: klien tdk mau mkn. Tgs prwt m’kaji secara m’dlm alasan pasien tdk mau mkn (krn sengaja at memang tdk ada nafsu mkn, mkn tdk cocok, ko ndisi fisik/keadaan patologis dll). 2) Akurat dan nyata: prwt hrs b’pikir untuk m’buktikan benar tdknya apa yg didengar, dilihat, diamati dan diukur melalui pemeriksaan ada tdknya validasi t’hdp semua data yg mungkin meragukan. Perawat tdk boleh langsung m’buat kesimpulan ttg kondisi pasien mis; klien tdk mau mkn karena depresi berat 3) Relevan: data singkat dan jelas sesuai dgn masalah klien. Data nyambung dgn diangnosa keperawatan Sumber Data: 1) Sumber data primer: klien adalah sumber utama data (primer) dan perawat dpt m’peroleh informasi yg sebenarnya mengenai mslh klien 2) Sumber data sekunder: Orang terdekat, informasi dapat diperoleh melalui orang tua, suami atau istri, anak, teman klien, jika klien mengalami gangguan keterbatasan dalam berkomunikasi atau kesadaran yang menurun, misalnya klien bayi atau anak-anak, atau klien dalam kondisi tidak sadar. 3) Sumber data lainnya: a. Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya. Catatan kesehatan terdahulu dapat digunakan sebagai sumber informasi yang dapat mendukung rencana tindakan perawatan. b. Riwayat penyakit Pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan merupakan riwayat penyakit yang diperoleh dari terapis. Informasi yang diperoleh adalah hal-hal yang difokuskan pada identifikasi patologis dan untuk menentukan rencana tindakan medis c. Konsultasi konsultasi dengan anggota tim kesehatan spesialis, khususnya dalam menentukan diagnosa medis atau dalam merencanakan dan melakukan tindakan medis. Informasi tersebut dapat diambil guna membantu menegakkan diagnosa d. Hasil pemeriksaan diagnostik dta objektif dlm m,enentukan masalah klien , m’bantu menegakkan dx medis, m’evaluasi keberhasilan dr tondakan keperawatan e. Perawat lain meminta informasi kepd perwt yg telah telah merawat m’jaga kesinambungan tindakan keperawatan yg telah diberikan. f. Kepustakaan m’baca literatur yg b’hubungan dgn masalah klien dalam m’berikan askep Metode Pengumpulan Data: 1. Wawancara 2. Observasi 3. Pemeriksaan fisik (psycal assessement) 4. Studi dokumentasi Wawancara 1) Wawancara biasa jg disebut anamnesa menanyakan atau tanya jawab yg b’hubungan dgn masalh yg di hadapi klien dan mrpk suatu komunikasi yg direncanakan. M’cakup keterampilan secara verbal maupun non verbal, empati dan kepedulian tinggi Teknik verbal meliputi pertanyaan terbuka maupun tertutup, menggali jawaban dan memvalidasi respon klien Teknik non verbal meliputi mendengarkan secara aktif, diam, sentuhan dan kontak mata. Mendengarkan secara aktif merupakan suatu hal yang perlu dilatih Tahapan Wawancara a. Persiapan - perwt membaca status klien. - Perawat diharapkan tdk berprasangka buruk terhadap klien, karena akan mengganggu dalam membina hubungan saling percaya dengan klien - Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tidak boleh memaksa, atau memberi kesempatan kapan klien sanggup - pengaturan posisi duduk dan teknik yg akan digunakan dlm wawancara hrs disusun untuk m’perlancar wawancara b. Pembukaan at perkenalan - m’perkenalkan diri: nama, status, tujuan wawancara, waktu yang diperlukan dan faktor2 yg m’jadi pokok p’bicaraan c. Isi/Tahap Kerja - perawat m’fokuskan arah p’bicaraan pd maslah khusus yg ingin diketahui Hal-hal yg perlu diperhatikan pd tahap isi/tahap kerja: 1. Fokus wawancara adalah klien (memanggil nama, kontak mata dan m’hindari perdebatan) 2. M’dengarkan dgn penuh p’hatian 3. Gunakan kata-kata yg mudah dimengerti 4. Gunakan pertanyaan t’buka (open ended question) untuk pertanyaan yg spesifik) dan t’tutup untuk informasi yg memerlukan penjelasan at uraian dr klien 5. Diam, m’berikan kesempatan pd klien untuk m’ungkapkan perasaannya. 6. Sentuhan teraupeutik, bila situasi nmemungkinkan dorongan spiritual, merasa diperhatikan (hrs hati2 m’perhatikan norma budaya dan agama). d. Terminasi - Pada akhir wawancara perawat dan klien mampu menilai keberhasilan dan dapat mengambil kesimpulan bersama. - Jika diperlukan, perawat perlu membuat perjanjian lagi untuk pertemuan berikutnya. 2. Pengamatan/Observasi pengamatan ialah proses m’perhatikan data atau petunjuk secara objektif dgn m’ggunakan penginderaan (p’lihatan, sentuhan,, penghidu dan pengecapan). Observasi adalah m’amati perilaku dan keadaan klien untuk m’peroleh data ttg masalh kesehatan dan keperawatan klien tujuan observasi ialah untuk mengumpulkan data ttg masalah yg dihadapi klien melalui kepekaan pancaindra Hal-hal yang perlu diperhatikan dlm melakukan observasi, yaitu: 1. Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan dijelaskan secara rinci kepada klien (meskipun komunikasi terapeutik tetap harus dilakukan), karena terkadang hal ini dapat meningkatkan kecemasan klien atau mengaburkan data (data yang diperoleh menjadi tidak murni). Misalnya: “Pak, saya akan menghitung nafas Bapak dalam satu menit“ kemungkinan besar data yang diperoleh menjadi tidak valid, karena kemungkinan klien akan berusaha untuk mengatur nafasnya. 2. Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan spiritual klien 3. Hasilnya dicatat dalam catatan keperawatan, sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh perawat yang lain. Contoh kegiatan observasi misalnya: terlihat adanya kelainan fisik, adanya perdarahan, ada bagian tubuh yang terbakar, bau alkohol, urin, feses, tekanan darah, heart rate, batuk, menangis, ekspresi nyeri, dan lain-lain 3. Pemeriksaan fisik Tujuan: a. Untuk menentukan status kesehatan klien b. Mengidentifikasi masalah kesehatan klien c. M’ambil data dasar untuk menentukan rencana tindakan keperawatan Teknik pemeriksaan Fisik ada 4 yaitu: a. Inspeksi b. Palpasi c. Perkusi d. Auskultasi a. Ispeksi: Inspeksi adalah suatu proses observasi yg dilaksanakan secara sistematik dgn m’ggunakan indra penglihatan, pendengaran dan penciuman. Memerlukan cahaya yg adekuat untuk m’bedakan warna, bentuk dan kebersihan tubuh Fokus inspeksi: ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi dan simetris. Perlu m’bandingkan hasil normal bagian tubuh yg satu dgn bag. Tubuh yg lainnya ( sclera mata b’warna kuning (ikterik), kulit kebiruan ( cyanosis), wajah pucat dsb. b. Palpasi pemeriksaan fisik yg dilakukan dgn cara perabaan t’hdp bagian2 tubuh yg m’alami kelainan mis; perabaan pd bagian tubuh yg m’alami radang, temperatur, turgor, kelembaban, oedema, krepitasi dll. c. Perkusi Pemeriksaan fisik yg dilakukan dgn cara m’ggunakan ujung jari2 tangan at m’ggunakan refleks hammer pd pemeriksaan refleks Perkusi b’tujuan untuk m’identifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi cairan. suara yg dihasilkan saat perkusi, yaitu: 1) Sonor : suara perkusi jaringan yg normal 2) Redup: suara perkusi jaringan yg > padat at konsolidasi paru2 3) Pekak: suara perkusi jaringan yg padat seperti adanya cairan pd rongga pleura, perkusi daerah jantung, perkusi daerah hepar 4) Hipersonor at timpani: suara perkusi jaringan d. Auskultasi Pemeriksaan fisik yg dilakukan melalui p’dengaran dgn m’ggunakan stetoskop. Mis bunyi jantung, suara napas dan bising usus 4 ciri suara yg perlu dikaji dengan auskultasi, yaitu: 1. pitch: dr suara tinggi ke rendah 2. Keras: dr suara halus ke keras 3. Kualitas: meningkat sampai melemah 4. Lama: pendek-menengah-panjang Aspek Pendekatan Pemeriksaan Fisik 1. Head to toe (dr kepala sampai dgn kaki) 2. ROS (Review of Sistem) 3. Pola Fungsi Kesehatan (Gordon) 1. Head to toe (dr kepala sampai dgn kaki) dimulai dr kepala secara berurutan sampai kaki seperti KU, TTV, kepala, wajah, mata, telinga, hidung, mulut dan tenggorokan, leher, dada, paru, jantung, abdomen, ginjal, genitalia, rectum, ekstremitas dan punggung 2. ROS (Review of System) perawat melakukan pengkajian sistem tubuh secara keseluruhan Lingkup pemeriksaan meliputi: KU, TTV, sistem p’napasan, sistem kardivaskuler, sistem persyarafan, sistem perkemihan, sistem pencernaan, sistem muskuluskletal, sistem integumen dan sistem reproduksi 3. 11 Pola Fungsi Kesehatan (Gordon) Mengumpulkan data secara sistematis dgn m’evaluasi pola fungsi kesehatan dan m’fokuskan p’kajian fisik pd masalah khusus fungsi kesehatan meliputi: a. Pola persepsi kesehatan-pentalaksanaan/pemeliharaan kesehatan b. Pola nutrisi-metabolisme c. Pola eliminasi d. Pola tidur-istirahat e. Persepsi kognitif-persepsi f. Pola persepsi diri-konsep diri g. Pola hubungan peran h. Pola aktivitas latihan i. Pola seksual dan reproduksi j. Pola koping dan toleransi stres k. Pola nilai-keyakinan Pengelompokan data dapat dilakukan dgn: 1. b’dasarkan sistem tubuh 2. B’dasarkan kebutuhan dasar (Maslow) 3. B’dasarkan teori keperawatan 4. B’dasarkan pola kesehatan fungsional Analisa Data Analisis data mrpkn kemampuan kognitif dlmpengembangan daya b’pikir dan penalaran yg dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, p’alaman, dan pengertian keperawatan Diperlukan kemampuan untuk mengaitkan data dan m’hubungkan data tsb dngn konsep, teori dan prinsip yg relevan untuk m’buat kesimpulan dan menentukan masalah kesehatan dan kep. klien Dasar analisis data: 1. Anatomi-fisiologi 2. Patofisiologi penyakit 3. Mikrobiologi dan parasitologi 4. Farmakologi 5. Ilmu perilaku 6. Konsep ( manusia, sehat-sakit, keperawatan, lingkungan) 7. Tindakan dan prosedur keperawatan 8. Teori-teori keperawatan Fungsi Analisis Data
1. Dapat m’interpretasi data kep & kes sehingga
data yg diperoleh memiliki makna dan arti dlm menentukan masalah dan kebutuhan klien 2. Sebagai proses p’ambilan keputusan dlm menetukan alternatif pemecahan masalah yg dituangkan dlm rencana askep, sebelum melakukan tindakan kep. Cara analisis data: 1. Validasi data, teliti kembali data yg telah t’kumpul 2. Mengelompokkan data b’dasarkan kebutuhan bio-psiko, sosial dan spritual 3. M’bandingkan dgn standar 4. M’buat kesimpulan ttg kesenjangan (masalah kep) yg ditemukan Prioritas Masalah Masalah yg telah diidentifiksai susun daftar masalah yg diemukan prioritaskan masalah Prioritas masalah b’dasarkan kebutuhan Maslow yaitu; kebutuhan fisiologi,aman nyaman, pengetahuan, cinta-memiliki, harga diri dan aktualisasi diri Referensi 1. Dermawan, D. 2012. Proses Keperawatan, Penerapan Konsep Dan Kerangka Kerja. Gosyen Publishing, Yogyakarta. 2. Evania, N. 2013. Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik. D-Medika, Yogyakarta 3. Priharjo, R. 2013. Pengkajian Fisik Keperawatan, Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta sekian