Anda di halaman 1dari 45

Asuhan Keperawatan Komunitas Jaga IV di Desa Lansa

Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara


Desa Lansa , 08-26 Mei 2017

OLEH :
KELOMPOK IV

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA UTARA


DINAS KESEHATAN KABUPATEN MINAHASA UTARA
TAHUN 2017
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS JAGA IV DESA LANSA
KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA

OLEH :
KELOMPOK IV

DENGAN INI DISAHKAN


SEBAGAI LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
ANGKATAN KE-XIII MAHASISWA AKPER RUMKIT TK III MANADO
TAHUN 2017

Manado, 26 Mei 2017

Kepala Lingkungan Pembimbing

Bpk.Sofyan Tondondame Ns Noifke Kaghoo S.kep M.Kes

Mengetahui
Direktur Akper Rumkit Tk III Manado

(dr.Bambang Setiawan)
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS JAGA IV DESA LANSA
KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA

OLEH :
KELOMPOK IV

DENGAN INI DISAHKAN


SEBAGAI LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
ANGKATAN XIII MAHASISWA AKPER RUMKIT TK.III MANADO TAHUN
2017

MANADO, 26 MEI 2017


Kepala Desa

Bpk. Molsius Saripantung

Mengetahui,
Direktur Akper Rumkit Tk.III Manado

( dr. Bambang setiawan )


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa berkat dan
Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan kengiatan PKL di Desa
Langsa Kec.Wori Kab.Minahasa Utara
Laporan ini disusun sebagai pertanggung jawaban atas kegiatan PKL
khususnya dan menyelesaikan penyusunan hasil laporan kegiatan
diwilayah Jaga IV Desa Langsa Kec.Wori Kab.Minahasa Utara yang
dilaksanakan dari tanggal 08 mei 2017 sampai 26 Mei 20147 dalam
pelaksanaan PKL, kami menemukan banyak hambatan dan rintangan baik
dalam kegiatan fisik maupun non fisik tapi berkat bimbingan dari Dosen
pembimbing Lapangan dan Bantuan Masyarakat kami khususnya
kelompok 4 dapat menyelesaikannya.
Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada dilaporan agar
kita bisa memberikan informasi dan gambaran yang akurat serta dengan
memperhatikan segi ilmiah sebagai unsur yang paling di utamakan dalam
penyusunan laporan ini.
Melalui kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada;
1. dr.Bambang Setiawan selaku Direktur Akper Rumkit Tk.III Manado
2. Max Fredy Wongkar S,kep S.Pd selaku ketua panitia praktek Kerja
Lapangan(PKL)
3. Ns.Noifke Kaghoo S,kep M.Kes selaku pembimbimg Praktek Kerja
Lapangan (PKL)
4. Bpk. Molsius. Saripantung (Hukum Tua Desa Langsa)
5. Bpk. Sofyan Tondodame selaku pala jaga IV
6. Masyarakat Desa Langsa Kec. Wori Kab.Minahasa Utara
7. Panitia pelakasanaan PKL angkatan XIII Akper Rumkit Tk.III
Manado.
8. Seluruh staf Akper Rumkit Tk.III Manado.
9. Kel.Sindua-Laheba terutama dalam pembuatan posko jaga IV.
10. Aparat pemerintah dan masyarakat Jaga IV Desa Langsa Kec.Wori
Kab.Minahasa Utara.
Kami menyadari laporan ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu
permohonan maaf kami hanturkan sebelumnya serta segala kritik dan
saran sangat kami harapkan adanya.
Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan didalamnya, khususnya seluruh aparat lingkungan,
kelurahan dan kecamatan yang terkait.

Manado, Mei 2014

Penyusun
Kelompok IV
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah
keluarga. Keluarga unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien
keperawatan atau penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan
dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga
yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia
– sia jika tidak menjadi tidak dilanjutkan oleh keluarga di rumah.
Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga
dan kualitas kehidupan keluarga sangat berhubungan atau sangat
signifikan.
Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat,
sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga,
perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama
adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan kedua adalah
memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian pelayanan
kesehatan, perawat harus memperhatikan nilai – nilai dan budaya
keluarga, sehingga keluarga dapat menerima pelayanan tersebut.
Pelayanan keperawatan di rumah merupakan pelayanan
keperawatan yang diberikan di tempat tinggal klien dan keluarga
sehingga klien tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal – hal
yang terkait dengan masalah kesehatannya. Perawat yang melakukan
keperawatan di rumah bertanggung jawab untuk meningkatkan
kemampuan keluarga untuk mencegah penyakit dan pemeliharaan
kesehatan.
Namun, di Indonesia belum ada lembaga ataupun organisasi
perawat yang mengatur pelayanan keperawatan di rumah secara
administratif. Perawatan yang diberikan di rumah – rumah khususnya
oleh perawat komunitas masih bersifat sukarela, belum ada
pengaturan terhadap imbalan atas jasa yang diberikan.
Pengalaman belajar klinik memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk memperoleh pengalaman nyata asuhan
keperawatan keluarga pada keluarga yang mengalami masalah
kesehatan dengan penerapan berbagai konsep dan teori keperawatan
keluarga serta proses keperawatan sebagai pendekatan.

B. Tujuan.
1. Tujuan umum :
Setelah menyelesaikan pengalaman belajar klinik mampu
menerapkan asuhan keperawatan pada keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan sesuai tugas dan perkembangan keluarga.
2. Tujuan khusus :
Setelah menyelesaikan belajar klinik mampu :
a. Mengidentifikasi data yang sesuai dengan masalah kesehatan
keluarga masyarakat jaga IV
b. Merumuskan diagnosa keperawatan komunitas dalam suatu
masyarakat sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat
c. Merencanakan tindakan sesuai dengan diagnosa keperawatan
komunitas
d. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah ditentukan
e. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan komunitas
C.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang terdiri dari:
BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan,
dan sistematika penulisan.
BAB II: Pengkajian Komunitas yang terdiri dari : data sekunder batas
wilayah, fasilitas sekolah. Kesehatan, kerohanian, jumlah
pendidikan, dll)
BAB III: Diagnosa keperawatan meliputi : analisa data,diagnosa
keperawatan komunitas dan perioritas masalah
BAB IV: Rencana keperawatan komunitas pada masyarakat jaga IV.
BAB V : Implementasi Keperawatan Komunitas
BAB VI: `Evaluasi
BAB VII : Kesimpulan dan Saran

LAMPIRAN
BAB II
PENGKAJIAN KOMUNITAS

A. Data sekunder

1. Batas wilayah:
a. Utara berbatasan dengan wilayah jaga V (Lima)
b. Selatan berbatasan dengan wilayah jaga III (Tiga)
c. Timur berbatasan dengan wilayah kepolisian Palaes & Warisa
d. Barat berbatasan dengan wilayah laut sulawesi
1. Fasilitas yang ada dilingkungan Jaga IV :
a. Sekolah : Tidak ada
b. Rohanian : Gereja : 1
c. Faktor penunjang :
1) Adanya aparat pemerintah masyarakat Jaga IV Desa Langsa
Kec.Wori Kab.Minahasa Utara turut memotivasi dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dalam hal ini
Bapak Kepala Jaga IV serta perangkat desanya.
2) Adanya peran serta masyarakat dalam membantu proses PKL
di jaga IV Desa Langsa dan mereka siap terlibat untuk
membantu apapun yang dibutuhkan.
2. Faktor penghambat :
Singkatnya waktu yang diberikan dan padatnya jadwal, serta program
kerja dari posko menjadikan hasil pencarian masalah dalam satu Jaga
kurang optimal, kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang
kurang, kurangnya komunikasi antara masyarakat dan pemerintah
setempat.
A. Data primer

Hasil pengumpulan data


Adapun data-data hasil survey yang ada dilapangan dalam bentuk
tabel untuk mempermudah analisa data dan penguraian statistik data-
data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

A. KOMPOSISI PENDUDUK
1. Jumlah penduduk berdasarkan tahap perkembangan
No Umur F Ket
1 ≤ 1 Tahun 1 0.4926%
2 1-4 Tahun 14 6.8966%
3 5-9 Tahun 17 8.3744%
4 10-14 Tahun 13 6.4039%
5 15-19 Tahun 16 7.8818%
6 20-44 Tahun 76 37.438%
7 45-54 Tahun 26 12.808%
8 55-59 Tahun 8 3.9409%
9 60-69 Tahun 24 11.823%
10 ≥ 70 Tahun 8 3.9409%
Jumlah 203 100%

Berdasarkan tabel di atas jumlah penduduk yang ada di Desa Lansa


Kec .Wori Kab .Minut sebanyak 203 jiwa.

2. Berdasarkan Tingkat Pendidikan Seluruh Anggota Keluarga


Tingkat
No F Ket
Pendidikan
7.8818
1
Belum Sekolah 16 %
0.9852
2
Paud 2 %
1.4778
3
TK 3 %
37.438
4
SD/MI 76 %
20.197
5
SMP/Mts 41 %
26.601
6
SLTA 54 %
5.4187
7
PT 11 %
8 Tidak Sekolah - -
Jumlah 203 100%
Berdasarkan tabel di atas ditemukan masih minimnya kualitas SDM
dari masyarakat dibuktikan dari rendahnya faktor pendidikan yang di
tempuh masyarakat.Terbesar adalah SD yaitu 76 jiwa dari total 203
jiwa
3. Berdasarkan Pekerjaan Kepala Keluarga

No Pekerjaan F Ket
3.0769
1
PNS 2 %
2 TNI/POLRI - -
58.462
3
Petani 38 %
1.5385
4
Wiraswasta 1 %
13.846
5
Buruh 9 %
1.5385
6
Pensiunan 1 %
1.5385
7
Nelayan 1 %
 8 DLL 13 20%
Jumlah 65 100%

Berdasarkan tabel di atas ditemukan kebanyakkan pekerjaan kepala


keluarga yaitu sebagai Petani.
4. Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga
Tingkat
No F Ket
Pendidikan
46.154
1
Tamat SD 30 %
2 Tidak Tamat SD - -
27.692
3
Tamat SMP 18 %
4 Tidak Tamat SMP - -
5 Tamat SLTA 13 20%
6 Tidak Tamat SLTA - -
6.1538
7
Tamat PT 4 %
8 Pernah Di PT - -
9 Sedang PT - -
  10 Tidak sekolah - -
Jumlah 65 100
Berdasarkan tabel di atas ditemukan kebanyakan tingkat
pendidikan kepala keluarga yaitu tamatan SD dengan 30 jiwa.

5. Berdasarkan Agama Seluruh Anggota Keluarga

No Agama F Ket
1 Islam - -
2 Katolik - -
90.148
3
Kristen Protestan 183 %
4 Hindu  - - 
5 Adven  20  9.8522
  Jumlah 203  100%

Berdasarkan tabel di atas ditemukan kebanyakan ,ayoritas


agama yaitu Kristen Protestan dengan 183 jiwa.

6. Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Dari Usia 15 Tahun

No Jumlah F Ket
4.5161
1
≤ 18,5 7 %
45.806
2
18,5-22.9 71 %
25.161
3
23-24,9 39 %
4 25-29,9 31 20%
6.4516
5
≥ 30 10 %
  Jumlah 158 100% 
B. STATUS KESEHATAN
1. Anggota keluarga yang sakit satu bulan terakhir

No Jenis Penyakit F Ket


1 Rematik 4  5.0633% 
2 Hipertensi 20 25.316%
3 Gastritis 19 24.051%
4 Jantung 2 2.5316%
 5 Dan Lain-lain 34 43.038%
Jumlah 79 100%

2. Jenis pengobatan
No Tindakan yang F KET
dilakukan
1. Tidak berobat 4 5.0633
2. Kader 0 0
3. Dukun 0 0
4. Dokter/mantri 59 83.009
5. PKM/RS 8 11.268
6. Jumlah 71 100

3. Masalah Kesehatan Lansia

No Masalah F Ket
14.286
1
Lansia sehat 4 %
10.714
2
Rematik 3 %
42.857
3
Hipertensi 12 %
32.143
4
Dan Lain-Lain 9 %
  Jumlah 28 100%
4. Anggota keluarga yang mempunyai BPJS
No Frekuensi F KET
1. Ya 103 68.212
2. Tidak 48 31.788
3. Jumlah 151 100

5. Masalah Usia Pus saat ini

No Usia PUS F Ket

1 < 20 tahun 30 46.154%


2 21-45 tahun 31 47.692%
3 >46 tahun 4 53.846%
Jumlah 65 100%

6. Berdasarkan penggunaan alat kontrasepsi

Penggunaan
No F Ket
Kontrasepsi
46.154
1 Ya 30 %
53.846
2 Tidak 35 %
Jumlah 46 100%

7. Berdasarkan Jenis Kontrasepsi

No Jenis Kontrasepsi F Ket

3.3333
1 IUD 1 %
33.333
2 Pil 10 %
33.333
3 Suntik 10 %
4 Implant 9 30%
5 Lain-lain - -
Jumlah 30 100%

8. Tempat pelayanan KB

No Tindakan F Ket

1 Posyandu 2 6.67%
2 Puskesmas 8 26.67%
3.3333
3 Rumah bersalin/RS 1 %
4 Bidan praktek 15 50
13.333
5 Polindes 4 %
Jumlah 30 100%

9. Frekuensi mandi keluarga dalam sehari

No Frekuensi mandi F KET


1. 1 kali 13 6.4039
2. 2 kali 183 90.148
3. 3 kali 7 3.4483
4. ≥3 kali 0 0
5. Jumlah 203 100

10. Frekuensi tempat mandi


No Tempat mandi F KET
1. Kamar mandi sendiri 51 78.462
2. Kamar mandi umum 10 15.385
3. Pancuran 2 3.0769
4. Kolam 0 0
5. Sungai 2 3.0769
6. Dan lain-lain 0 0
7. Jumlah 65 100
11. Penggunaan sabun
No Frekuensi F Ket
1. Ya 203 100
2. Tidak O 0
3. Jumlah 203 100

12. kebiasaan gosok gigi


No Frekuensi F Ket
1. Ya 197 100
2. Tidak 0 0
3. Jumlah 197 100

13. Penggunaan pasta gigi


No Frekuensi F Ket
1. Ya 197 100
2. Tidak 0 0
3. Jumlah 197 100

14. Frekuensi gosok gigi


No Frekuensi F Ket
1. Tidak pernah 0 0
2. 1 kali 10 5.0761
3. 2 kali 170 86.297
4. 3 kali 17 8.6294
5. 4 kali 0 0
6. ≥ 4 kali 0 0
7. Jumlah 197 100

15. Kondisi gigi anak


No Frekuensi F Ket
1. Berlubang 27 90
2. Gigi hitam 0 0
3. Gusi bengkak dan 0 0
berdarah
4. Bersih dan sehat 3 10
5. Dan lain-lain 0 0
6. Jumlah 30 100

16. Kebiasaan buang air besar (BAB)


No Tempat BAB F Ket
1. Closet 59 90.769
2. WC jemplung 1 1.5385
3. Kolam/sungai/laut 4 6.1538
4. Bersih dan sehat 0 0
5. Dan lain-lain 1 1.5385
6. Jumlah 65 100

17.Frekuensi Makanan

No Frekwensi Makan F Ket

1 1 kali sehari - -
2 2 kali sehari - -
3 3 kali sehari 203 100%
Jumlah 203 100%

18. Tempat pengambilan air minum


No Frekuensi F Ket
1. Mata air 50 76.923
2. Sungai 0 0
3. Sumur keluarga 7 10.769
4. Sumur umum 3 4.6154
5. PAM 3 4.6154
6. Air isi ulang 2 3.0769
7. Jumlah 65 100

19. Jarak sumber air


No Frekuensi F Ket
1. ≤ 10 meter 26 40
2. ≥ 10 meter 39 60
3. Jumlah 65 100
20. Keadaan air
No Keadaan air F Ket
1. Berasa 0 0
2. Berbau 0 0
3. Berwarna 0 0
4. Ada endapan 1 1.5385
5. Tidak berasa, berbau , 64 98.462
berwarna
6. Dan lain-lain 0 0
7. Jumlah 65 100

21. Frekuensi mengganti pakaian kerja/sekolah


No. Frekuensi F Ket
1. Tiap hari 62 34.444
2. Tiap 2 kali sehari 116 64.444
3. Tiap 3 kali sehari 2 1.1111
4. ≥3 kali sehari 0 0

5. Jumlah 180 100

22. Frekuensi mengganti pakain harian


No Frekuensi F Ket
1. 1 kali 2 1.0204
2. 2 kali 174 88.776
3. >2 kali 20 10.204
4. Jumlah 194 100

23. Frekuensi membersihkan rumah


No Frekuensi F Ket
1. Tiap hari 12 18.462
2. Tidak tentu 35 53.846
3. seminggu sekali 16 24.615
4. sebulan sekali 2 3.0769
5. Jumlah 65 100

24. Frekuensi membersihkan tempat penampungan air


No Frekuensi F Ket
1. Tiap hari 12 18.462
2. Tidak tentu 35 53.846
3. Seminggu sekali 16 24.615
4. Sebulan sekali 2 3.0769
5. Jumlah 65 100

25. Jenis makanan pokok keluarga


No Frekuensi F Ket
1. Nasi 65 100
2. Ubi /singkong 0 0
3. Sagu 0 0
4. Dan lain-lain 0 0
5. Jumlah 65 100

26. Jenis lauk


No Frekuensi F Ket
1. Protein hewani 0 0
2. Protein nabati 0 0
3. Campuran 65 100
4. Jumlah 65 100

27. Menu sayur


No Frekuensi F Ket
1. Selalu ada 4 6.1538
2. Kadang-kadang 60 92.308.
3. Tidak ada 1 1.5385
4. Jumlah 65 100

28. Usia Balita

No Usia F Ket

10.526
1 ≤1 tahun 2 %
36.842
2 1-3 tahun 7 %
52.632
3 4-5 tahun 10 %
Jumlah 19 100%
BAB III
DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Analisa Data

No Masalah Kesehatan Data Penunjang Etiologi Masalah


1 Resiko terjadinya a. Jumlah dewasa 76 Kurangya
peningkatan masalah orang, usia 20-44 pengetahuan
kesehatan pada tahun. Lansia 66 masyarakat
masyarakat orang , usia 46 - ≥ 70 tentang penyakit
tahun. khususnya
b. Jumlah dewasa yang Hipertensi
sakit 45 orang
- Lain-lain 34 orang
- Hipertensi 20 orang
- Gastritis 19 orang
- Rematik 4 orang
- Jantung 2 orang\
c. Jumlah lansia yang
sakit 24 orang
- Hipertensi 20 orang
- Lain-lain 9 orang
- Rematik 3 orang
d. Belum pernah ada
penyuluhan kesehatan
tentang Hipertensi di
jaga IV Desa Lansa
B. Diagnosa Keperawatan :

1. Resiko terjadinya peningkatan masalah kesehatan pada masyarakat


berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
penyakit khususnya hipertensi.
a. Tujuan Jangka Panjang:
Meningkatnya kemandirian masyarakat di wilayah lingkungan IV Desa
Poniki dalam menghindari hipertensi berkelanjutan.
b. Tujuan jangka pendek:
Intervensi:
1) Berikan penyuluhan kesehatan pada masyarakat termasuk keluarga
binaan tentang kesehatan diri ( penyuluhan tentang Hipertensi) Lakukan
kerja bakti massal ( jumat bersih) bersama masyarakat.
2) Mengadakan program tensi gratis, pemeriksaan gula darah GDS, Asam
urat dan kolesterol di posko jaga IV
C.Prioritas Masalah
No Masalah A B C D E F G H

1. Resiko terjadinya peningkatan masalah 4 5 3 3 3 2 3 3


kesehatan pada masyarakat
berhubungan dengan kurangya
pengetahuan masyarakat tentang
penyakit khususnya Hipertensi

Ket:
A. Resiko keparah H. Tempat
B. Minat masyarakat Pembobotan :
C. Kemungkinan diatasi 1. Sangat rendah
D. Waktu 2. rendah
E. Dana 3. Cukup
F. Fasilitas 4. Tinggi
G. Sumber daya 5. Sangat tinggi
BAB IV
Rencana keperawatan komunitas
Hari / tgl Evaluasi
kriteria Standa
NO Diagnosa Tujuan Sasaran Rencana Tempat
Keperawatan keperawatan
1. Tingginya angka Tujuan jangka Warga -Lakukan Rabu,17 Rumah Verbal -Pengertian
hipertensi di wilayah panjang : masyarakat penyuluhan Mei Kel.Tond -Penyebab
Desa Lansa jaga IV Meningkatkan wilayah jaga tentang 2017 odame- -Komplikasi
terlebih khusus pada kemandirian IV Desa hipertensi Pusung -Tanda
keluarga yang masyarakat di Langsa -Diskusi gejala
berhubungan dengan : wilayah jaga IV dengan -Tindakan
-Kurangnya kesadaran dalam menghindari masyarakat dapat dilak
masyarakat dalam hipertensi tentang tanda bila ada an
menolong dirinya berkelanjutan dan gejala keluarga
sendiri agar terhindar Tujuan jangka hipertensi sakit hiperten
dari bahayanya pendek : -Ajarkan
hipertensi. -Terjadi peningkatan kepada
pengetahuan masyarakat
tentang tentang
penangganan pencegahan
hipertensi. penularan dan
-Kesadaran
pemanfaattan penangganan
sarana kesehatan hipertensi
untuk serta
penanggulangan penemuan
terjadinya kasus
hipertensi. hipertensi.
-Penemuan kasus
secara mandiri pada
masayarakat.
BAB V
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO Diagnosaa Hari /tgl Implementasi Evaluasi
Tingginya angka hipertensi wilayah Desa Rabu,17 Mei -Penyuluhan tentang hipertensi Evaluasi Struktur
1. Lansa jaga IV yang berhubungan dengan 2017 -Diskusi dengan Masyarakat a.Rencana Penyuluhan telah
: tentang pencegahan terjadinya dilakukan 3 hari sebelum
dilaksanakan
-kurangnya kesadaran masyarakat dalam hipertensi yang berkelanjutan
b.Undangan penyuluhan
menolong dirinya sendiri agar terhindar serta penemuan kasus baru
disebarkan 1 hari sebelum
dari bahaya hipertensi yang berkelanjutan dalam kasus baru hipertensi.
dilaksanakan
Evaluasi proses:
a.peserta yang hadir 45 orang
b.30% peserta aktif bertanya
c.penyuluhan dilaksanakan di
rumah warga kel wungkana
Evaluasi hasil :
Warga dapat memahami tentang
hipertensi
BAB VI
EVALUASI

Berhasil tidaknya pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL)


ditemukan oleh ssejauh mana mahasiswa mampu membangun rasa
kepercayaan diri masyarakat serta sejauh mana mahasiswa mampu
melakukan perubahan terhadap pola ataupun cara hidup masyarakat,
adapun sebagai pendorong masyarakat dan mampu berpikiran
positif,serta berbaur dengan masyarakat guna tercapainya kegiatan PKL.
Dari evaluasi yang dilakukan oleh kelompok, beberapa rencana
tindakan yang merupakan program kerja telah terlaksana dengan baik.
Adapun program kerja kelompok, yaitu :
I. Musyawarah masyarakat desa (MMD)
 Tanggal 17 Mei 2017
3. Pendidikan Kesehatan
 17 Mei 2017 dilaksanakan penyuluhan kesehatan tentang
penyakit Hipertensi setelah MMD di rumah Kel.Tondondame-
Pusung.
 12 Mei 2017 dilaksanakan kerja bakti jaga IV
 Mei 2017 dilaksanakan Penyuluhan & Pemberian makanan
tambahan di
4. Kerja Bakti
 Tanggal 12Mei 2017
5. Penyuluhan &Pemberian Makanan Tambahan(PMT) di
 Tanggal
6. Tensi Gratis
 Setiap hari/selama kegiatan.
Berdasarkan masalah yang kami temukan melalui pengumpulan data
sampai rencana tindakan dari setiap program, kami menemukan banyak
perubahan setelah dilakukan implementasi terhadap masyarakat. Dimana
hasil evaluasi sebagai berikut :
 Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan oleh penderita
hipertensi di Jaga 4 Desa Langsa .
 Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam menjaga
kebersihan dilingkungan IV.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas, maka dapat di ambil kesimpulan
sebagai berikut:
Asuhan keperawatan komunitas sebagai salah satu penerapan dari
praktik keperawatan dan praktik kesehatan komunitas bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat. Sifat asuhan yang
diberikan adalah umum dan menyeluruh, kerjasama dan peran serta
masyarakat, sedangkan focus keperawatan individu, kelompok, keluarga
menekankan pada pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan
dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative.
Praktik profesi keperawatan komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa
Akper Rumkit Tk.III Manado di jaga IV Desa Langsa Kec.Wori
Kab.Minahasa Utara menggunakan peran serta Masyarakat melalul
strategi pembinaan wilayah dan keluarga yang beresiko tinggi dan rawan
dalam kesehatan. Pemilihan dilakukan mahasiswa pada saat pengkajian
dimana asuhan keperawatan yang diberikan meliputi : pengkajian,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Asuhan menerapkan asuhan keperawatan komunitas dalam hal ini
mahasiswa bekerja sama dengan masyarakat melakukan pengkajian,
menetapkan masalah, menentukan prioritas, menentukan perencanaan,
melaksanakan kegiatan dan evaluasi. Adapun masalah kesehatan yang
ditemukan di Jaga 4 Desa Langsa Kec.Wori Kab.Minahasa Utara adalah
gaya hidup yang kurang sehat yang menyebabkan penyakit Hipertensi.
Kegiatan –kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat untuk
mengatasi masalah tersebut antara lain melakukan penyuluhan, kerja
bakti, yang dilaksanakan di tiap lingkungan sebanyak dua kali.
Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan tersebut diatas didapatkan
hasil antara lain, mengingkatnya pengetahuan masyarakat tentang
masalah-masalah kesehatan terlaksananya kegiatan penyuluhan ( pada
masyarakat umum, ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak, dan
lansia),terlaksananya kegiatan kerja bakti.
Keberhasilan yang dicapai merupakan tanda adanya peningkatan
peran serta masyarakat melalui kelompok kerja kesehatan, tokoh agama,
tokoh masyarakat, dan pemerintah setempat. Dan secara umum adalah
karena adanya dukungan penuh dari masyarakat di desa lansa jaga IV
kec wori kab minahasa utara.
2. Saran
Setelah seluruh kegiatan Asuhan Keperawatan Komunitas telah
dilaksanakan, maka dengan ini kami mengajukan beberapa saran sebagai
berikut :
(1) Kerjasama yang baik dari pihak pendidikan dengan aparat
pemerintahan dan dinas kesehatan dilahan praktek perlu
dipertahankan.
(2) Kerjasama antara masyarakat dan instansi terkait agar tetap
dipertahankan dan dikembangkan sehingga program yang telah
ditetapkan dapat dilakasanakan dengan baik.
(3) Puskesmas dan pemerintah setempat sebaiknya memberikan
pembinaan yang berkesinambungan kepada masyarakat agar
termotivasi untuk melaksanakan program-program kesehatan
termasuk dalam melakukan pembinaan pada keluarga yang
beresiko.
Kerjasama antara pihak pendidikan, puskesmas, dan
pemerintah setempat untuk menindak lanjuti hasil dari berbagai
kegiatan praktek mahasiswa.
PRE PLANNING KEGIATAN MMD
JAGA 4 DESA LANGSA KEC.WORI KAB.MINAHASA UTARA

I. Latar Belakang
Masalah kesehatan komunitas merupakan masalah kesehatan
bersama yang memerlukan pemecahan masalah secara bersama-sama
yang melibatkan elemen yang ada di masyarakat itu sendiri.dalam upaya
untuk mengenal dan menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang
terjadi di dalam lingkungan di dangan di mana masyarakat tersebut
berada,di perlukan peran serta masyarakan dan di perlukan kader
kesehatan
Penyelesaian masalah kesehatan yang ada di wilayah jaga 4 Desa
Langsa membutuhkan peran serta aktif dari seluruh masyarakat.dalam
proses pemecahan masalah tersebut di butuhkan suatu kelompok kerja
yang dapat mengkoordinaskan kegiatan pemecahan masalah yang timbul
dari hasil pengkajian.
Kelompok kerja kesehatan dapat terdiri dari kader kesehatan hal ini di
harapkan dapat memotifasi setiap lapisan masyarakat untuk mengenal
masalah,merencanakan dan melaksanakan pemecahan masalah di jaga
IV Desa Langsa.
Kelompok kerja keselaman yang telah terbentuk di harapkan dapat
berfungsi secara mandiri di laporkan kepada puskesmas untk di tindak
lanjuti
II. Deskripsi kegiatan
MMD tingkat juga merupakan suatu musyawah utuk mengidentifikasi
dan mengkomunikasikan masalah kesehatan yang terjadi di jaga 4 Desa
Langsa serta mendikusikan bersama-sama masalah pencegahan dengan
melibatkan peran serta aktif seluruh masyarakat..
III. Tujuan
(1) Tujuan Umum
Tokoh utama masyarakat para kader dapat mengidentifikasi dan
merumuskan kesehatan yang ada di jaga IV Desa Langsa Kec.Wori
Kab.Minahasa Utara
(2) Tujuan khusus
 Kader,tokoh agama dan masyarakat mampu memimpin dan
menjelaskan kembali data kesehatan dan masalah
kesehatan yang ada di jaga IV Desa Langsa Kec.Wori
Kab.Minahasa Utara
 Masyarakat mampu mengenal masalah kesehatan yang ada
 Secara bersama-sama mampu mengambil keputusan untuk
sama-sama memecakan masalah kesehatan
II. waktu dan tempat pelaksanaan
Hari/tanggal : Rabu,17 Mei 2017
Waktu : 15:00-Selesai
Tempat : Kel.Tondodame-Pusung
7. Sasaran dan target
Sasaran : Seluruh Masyarakat Jaga IV Desa Langsa
Target :
Metode : Leaflet
Penyampaian data kesehatan hasil pengkajian melalui diskusi dan
musyawarah
8. stategi
 Untuk persiapan MMD
 Perbaikan data yang telah dibuat
 Penyebaran undangan
 Musyawarah Masyarakat Desa & Penyuluhan kesehatan penyakit
Hipertensi
9. kepanitiaan
 Ketua MMD
: Meikel Modeong
 Sekertaris
: Rani P Kindangen
 Bendahara
: Ervina mahmudin
 Seksi acara
:- Desylia Salikara
- Nur Ariska Arifin
 Seksi perlengakapan
:- Ilsha Lapian
- Ayu Adeng
 Seksi Konsumsi
:- Noviati Alaminti
- Dwi Cahya Alaina
 Seksi Dokumentasi
:- Indra Hardiks

SUSUNAN ACARA :
 Pembawa acara
: Desylia Salikara
 Pembukaan dan Ucapan selamat datang
: Desylia Salikara
 Doa pembukaan
: Meikel Modeong
 Pemaparan hasil pengkajian 83 KK
: Rani P Kindangen
 Musyawarah masyarakat desa
: Rani P Kindangen

 Sesi Tanya jawab


: Rani P kindangen
 Notulen
: Nur Ariska Arifin
 Kesimpulan hasil
: Rani P Kindangen
 Ucapan terima kasih
: Meikel Modeong
 Doa penutup
: Desylia Salikara
10. Evaluasi
1. Evaluasi hasil
 Masyarakat mengenal masalah kesehatan yang ada di jaga 4
Desa Langsa Kec.Wori Kab.Minahasa Utara
 Masyarakat mampu menyelesaikan masalah kesehatan yang ada
di jaga 4 Desa Langsa Kec.Wori Kab.Minahasa Utara
Evalusi proses
 Masyarakat dapat hadir sesuai dengan undagan
 Masyarakat dapat mengambil keputusan untuk memecakan
masalah kesehatan yang ada.
LAPORAN MMD

Hari/tanggal : Rabu 17 Maret 2017


Waktu : Jam 15.00-Selesai
Tempat : Kel.Tondodame-Pusung

2. Warga : mengidentifikasi warga yang akan diundang yaitu Hukum tua ,


Kepala jaga IV,& Masyarakat Lingkungan IV.
Mahasiswa:
1. Membuat pre planning penyajian data
2. Mengidentifikasi warga yang akan terlibat
3. Mengundang tokoh masyarakat
4. Melakukan simulasi kegiatan
11. Pelaksanaan
Acara dimulai jam :16.00
Acara dipimpin oleh moderator ( Desylia Salikara ) menyampaikan
susunan acara dan tujuan pertemuan.
Susunan acara sebagai berikut :
3. Pembukaan
12. Doa pembukaan
13. Pemaparan Hasil Tabulasi dari 83 KK
14. Penyuluhan
15. Tanya Jawab
16. Musyawarah Masyarakat Desa
17. Kesimpulan Hasil MMD
18. Ucapan Terima Kasih
19. Penutup
Penyajian data dipandu oleh mahasiswa ( Rani P Kindangen). Setelah itu
acara diarahkan oleh moderator untuk menentukan Masalah bersama-
sama dengan masyarakat.
Data-Data yang disajikan:
4. Jumlah penduduk berdasarkan Tahap perkembangan
20. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan
21. Jumlah keluarga menurut pekerjaan kepala keluarga
22. Jumlah penduduk menurut pendidikan kepala keluarga
23. Jumlah keluarga menurut agama

Pembuatan POA untuk tiap-tiap masalah:


5. Kesehatan Lingkungan
Kegiatan :
2. Meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan kesehatan
Tempat : Kel.Tondodame-Pusung
Penanggung Jawab : kepala Jaga IV kerja bakti masal.
Waktu : Rabu, 17 Mei 2017
LAPORAN HASIL KEGIATAN
KERJA BAKTI (JUMAT BERSIH)

1. Laporan Persiapan Kegiatan


6. Dalam kegiatan musyawarah masyarakat jaga 4 Desa Langsa
Kec.Wori Kab.Minahasa Utara telah disepakati bahwa kegiatan kerja
bakti akan dilaksanakan yaitu pada tanggal 12 mei 2017.
24. Pada tanggal 12mei 2017 menginggatkan kembali pada masyarakat
mengenai waktu pelaksanaan kegiatan kerja bakti melalui kepala
lingkungan dan langsung rumah- rumah warga.
7. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
8. Kegiatan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Jumat, 12 Mei 2017
Waktu : pukul 08.00-selesai
Tempat : Jln Raya jaga 4 Desa Langsa
25. Jalannya Kegiatan
Pelaksanaan kerja bakti dimulai di jalan raya jaga IV dengan
membersihkan tempat sampah, selokan air, & memotong rumput
26. Kendala yang dihadapi
 Pelaksanaan kerja bakti diikuti oleh sebagian ibu-ibu jaga IV
 Sebagian warga tidak dapat hadir karena adan yang kerja.
 Jalan yang begitu ramai dengan kendaraan yang sering lewat
9. Laporan hasil kegiatan
10. kerja bakti berjalan sesuai dengan rencana.
27. Masyarakat mulai mengerti manfaat kerja bakti
28. Masyarakat mengungkapkan pentingnya pemeliharaan lingkungan
yang bersih dan sehat.
11. Strategi kegiatan
12. Evaluasi hasil
Masyarakat kelurahan paal 4 lingkungan I dapat melakukan kerja
bakti dengan antusias.
29. Evaluasi proses
Masyarakat mengungkapkan pentingnya kerja bakti.`

Anda mungkin juga menyukai