OLEH :
KELOMPOK IV
OLEH :
KELOMPOK IV
Mengetahui
Direktur Akper Rumkit Tk III Manado
(dr.Bambang Setiawan)
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS JAGA IV DESA LANSA
KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA
OLEH :
KELOMPOK IV
Mengetahui,
Direktur Akper Rumkit Tk.III Manado
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa berkat dan
Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan kengiatan PKL di Desa
Langsa Kec.Wori Kab.Minahasa Utara
Laporan ini disusun sebagai pertanggung jawaban atas kegiatan PKL
khususnya dan menyelesaikan penyusunan hasil laporan kegiatan
diwilayah Jaga IV Desa Langsa Kec.Wori Kab.Minahasa Utara yang
dilaksanakan dari tanggal 08 mei 2017 sampai 26 Mei 20147 dalam
pelaksanaan PKL, kami menemukan banyak hambatan dan rintangan baik
dalam kegiatan fisik maupun non fisik tapi berkat bimbingan dari Dosen
pembimbing Lapangan dan Bantuan Masyarakat kami khususnya
kelompok 4 dapat menyelesaikannya.
Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada dilaporan agar
kita bisa memberikan informasi dan gambaran yang akurat serta dengan
memperhatikan segi ilmiah sebagai unsur yang paling di utamakan dalam
penyusunan laporan ini.
Melalui kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada;
1. dr.Bambang Setiawan selaku Direktur Akper Rumkit Tk.III Manado
2. Max Fredy Wongkar S,kep S.Pd selaku ketua panitia praktek Kerja
Lapangan(PKL)
3. Ns.Noifke Kaghoo S,kep M.Kes selaku pembimbimg Praktek Kerja
Lapangan (PKL)
4. Bpk. Molsius. Saripantung (Hukum Tua Desa Langsa)
5. Bpk. Sofyan Tondodame selaku pala jaga IV
6. Masyarakat Desa Langsa Kec. Wori Kab.Minahasa Utara
7. Panitia pelakasanaan PKL angkatan XIII Akper Rumkit Tk.III
Manado.
8. Seluruh staf Akper Rumkit Tk.III Manado.
9. Kel.Sindua-Laheba terutama dalam pembuatan posko jaga IV.
10. Aparat pemerintah dan masyarakat Jaga IV Desa Langsa Kec.Wori
Kab.Minahasa Utara.
Kami menyadari laporan ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu
permohonan maaf kami hanturkan sebelumnya serta segala kritik dan
saran sangat kami harapkan adanya.
Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan didalamnya, khususnya seluruh aparat lingkungan,
kelurahan dan kecamatan yang terkait.
Penyusun
Kelompok IV
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah
keluarga. Keluarga unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien
keperawatan atau penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan
dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga
yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia
– sia jika tidak menjadi tidak dilanjutkan oleh keluarga di rumah.
Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga
dan kualitas kehidupan keluarga sangat berhubungan atau sangat
signifikan.
Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat,
sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga,
perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama
adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan kedua adalah
memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian pelayanan
kesehatan, perawat harus memperhatikan nilai – nilai dan budaya
keluarga, sehingga keluarga dapat menerima pelayanan tersebut.
Pelayanan keperawatan di rumah merupakan pelayanan
keperawatan yang diberikan di tempat tinggal klien dan keluarga
sehingga klien tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal – hal
yang terkait dengan masalah kesehatannya. Perawat yang melakukan
keperawatan di rumah bertanggung jawab untuk meningkatkan
kemampuan keluarga untuk mencegah penyakit dan pemeliharaan
kesehatan.
Namun, di Indonesia belum ada lembaga ataupun organisasi
perawat yang mengatur pelayanan keperawatan di rumah secara
administratif. Perawatan yang diberikan di rumah – rumah khususnya
oleh perawat komunitas masih bersifat sukarela, belum ada
pengaturan terhadap imbalan atas jasa yang diberikan.
Pengalaman belajar klinik memberikan kemampuan kepada
mahasiswa untuk memperoleh pengalaman nyata asuhan
keperawatan keluarga pada keluarga yang mengalami masalah
kesehatan dengan penerapan berbagai konsep dan teori keperawatan
keluarga serta proses keperawatan sebagai pendekatan.
B. Tujuan.
1. Tujuan umum :
Setelah menyelesaikan pengalaman belajar klinik mampu
menerapkan asuhan keperawatan pada keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan sesuai tugas dan perkembangan keluarga.
2. Tujuan khusus :
Setelah menyelesaikan belajar klinik mampu :
a. Mengidentifikasi data yang sesuai dengan masalah kesehatan
keluarga masyarakat jaga IV
b. Merumuskan diagnosa keperawatan komunitas dalam suatu
masyarakat sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat
c. Merencanakan tindakan sesuai dengan diagnosa keperawatan
komunitas
d. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah ditentukan
e. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan komunitas
C.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang terdiri dari:
BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan,
dan sistematika penulisan.
BAB II: Pengkajian Komunitas yang terdiri dari : data sekunder batas
wilayah, fasilitas sekolah. Kesehatan, kerohanian, jumlah
pendidikan, dll)
BAB III: Diagnosa keperawatan meliputi : analisa data,diagnosa
keperawatan komunitas dan perioritas masalah
BAB IV: Rencana keperawatan komunitas pada masyarakat jaga IV.
BAB V : Implementasi Keperawatan Komunitas
BAB VI: `Evaluasi
BAB VII : Kesimpulan dan Saran
LAMPIRAN
BAB II
PENGKAJIAN KOMUNITAS
A. Data sekunder
1. Batas wilayah:
a. Utara berbatasan dengan wilayah jaga V (Lima)
b. Selatan berbatasan dengan wilayah jaga III (Tiga)
c. Timur berbatasan dengan wilayah kepolisian Palaes & Warisa
d. Barat berbatasan dengan wilayah laut sulawesi
1. Fasilitas yang ada dilingkungan Jaga IV :
a. Sekolah : Tidak ada
b. Rohanian : Gereja : 1
c. Faktor penunjang :
1) Adanya aparat pemerintah masyarakat Jaga IV Desa Langsa
Kec.Wori Kab.Minahasa Utara turut memotivasi dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dalam hal ini
Bapak Kepala Jaga IV serta perangkat desanya.
2) Adanya peran serta masyarakat dalam membantu proses PKL
di jaga IV Desa Langsa dan mereka siap terlibat untuk
membantu apapun yang dibutuhkan.
2. Faktor penghambat :
Singkatnya waktu yang diberikan dan padatnya jadwal, serta program
kerja dari posko menjadikan hasil pencarian masalah dalam satu Jaga
kurang optimal, kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang
kurang, kurangnya komunikasi antara masyarakat dan pemerintah
setempat.
A. Data primer
A. KOMPOSISI PENDUDUK
1. Jumlah penduduk berdasarkan tahap perkembangan
No Umur F Ket
1 ≤ 1 Tahun 1 0.4926%
2 1-4 Tahun 14 6.8966%
3 5-9 Tahun 17 8.3744%
4 10-14 Tahun 13 6.4039%
5 15-19 Tahun 16 7.8818%
6 20-44 Tahun 76 37.438%
7 45-54 Tahun 26 12.808%
8 55-59 Tahun 8 3.9409%
9 60-69 Tahun 24 11.823%
10 ≥ 70 Tahun 8 3.9409%
Jumlah 203 100%
No Pekerjaan F Ket
3.0769
1
PNS 2 %
2 TNI/POLRI - -
58.462
3
Petani 38 %
1.5385
4
Wiraswasta 1 %
13.846
5
Buruh 9 %
1.5385
6
Pensiunan 1 %
1.5385
7
Nelayan 1 %
8 DLL 13 20%
Jumlah 65 100%
No Agama F Ket
1 Islam - -
2 Katolik - -
90.148
3
Kristen Protestan 183 %
4 Hindu - -
5 Adven 20 9.8522
Jumlah 203 100%
No Jumlah F Ket
4.5161
1
≤ 18,5 7 %
45.806
2
18,5-22.9 71 %
25.161
3
23-24,9 39 %
4 25-29,9 31 20%
6.4516
5
≥ 30 10 %
Jumlah 158 100%
B. STATUS KESEHATAN
1. Anggota keluarga yang sakit satu bulan terakhir
2. Jenis pengobatan
No Tindakan yang F KET
dilakukan
1. Tidak berobat 4 5.0633
2. Kader 0 0
3. Dukun 0 0
4. Dokter/mantri 59 83.009
5. PKM/RS 8 11.268
6. Jumlah 71 100
No Masalah F Ket
14.286
1
Lansia sehat 4 %
10.714
2
Rematik 3 %
42.857
3
Hipertensi 12 %
32.143
4
Dan Lain-Lain 9 %
Jumlah 28 100%
4. Anggota keluarga yang mempunyai BPJS
No Frekuensi F KET
1. Ya 103 68.212
2. Tidak 48 31.788
3. Jumlah 151 100
Penggunaan
No F Ket
Kontrasepsi
46.154
1 Ya 30 %
53.846
2 Tidak 35 %
Jumlah 46 100%
3.3333
1 IUD 1 %
33.333
2 Pil 10 %
33.333
3 Suntik 10 %
4 Implant 9 30%
5 Lain-lain - -
Jumlah 30 100%
8. Tempat pelayanan KB
No Tindakan F Ket
1 Posyandu 2 6.67%
2 Puskesmas 8 26.67%
3.3333
3 Rumah bersalin/RS 1 %
4 Bidan praktek 15 50
13.333
5 Polindes 4 %
Jumlah 30 100%
17.Frekuensi Makanan
1 1 kali sehari - -
2 2 kali sehari - -
3 3 kali sehari 203 100%
Jumlah 203 100%
No Usia F Ket
10.526
1 ≤1 tahun 2 %
36.842
2 1-3 tahun 7 %
52.632
3 4-5 tahun 10 %
Jumlah 19 100%
BAB III
DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
Ket:
A. Resiko keparah H. Tempat
B. Minat masyarakat Pembobotan :
C. Kemungkinan diatasi 1. Sangat rendah
D. Waktu 2. rendah
E. Dana 3. Cukup
F. Fasilitas 4. Tinggi
G. Sumber daya 5. Sangat tinggi
BAB IV
Rencana keperawatan komunitas
Hari / tgl Evaluasi
kriteria Standa
NO Diagnosa Tujuan Sasaran Rencana Tempat
Keperawatan keperawatan
1. Tingginya angka Tujuan jangka Warga -Lakukan Rabu,17 Rumah Verbal -Pengertian
hipertensi di wilayah panjang : masyarakat penyuluhan Mei Kel.Tond -Penyebab
Desa Lansa jaga IV Meningkatkan wilayah jaga tentang 2017 odame- -Komplikasi
terlebih khusus pada kemandirian IV Desa hipertensi Pusung -Tanda
keluarga yang masyarakat di Langsa -Diskusi gejala
berhubungan dengan : wilayah jaga IV dengan -Tindakan
-Kurangnya kesadaran dalam menghindari masyarakat dapat dilak
masyarakat dalam hipertensi tentang tanda bila ada an
menolong dirinya berkelanjutan dan gejala keluarga
sendiri agar terhindar Tujuan jangka hipertensi sakit hiperten
dari bahayanya pendek : -Ajarkan
hipertensi. -Terjadi peningkatan kepada
pengetahuan masyarakat
tentang tentang
penangganan pencegahan
hipertensi. penularan dan
-Kesadaran
pemanfaattan penangganan
sarana kesehatan hipertensi
untuk serta
penanggulangan penemuan
terjadinya kasus
hipertensi. hipertensi.
-Penemuan kasus
secara mandiri pada
masayarakat.
BAB V
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO Diagnosaa Hari /tgl Implementasi Evaluasi
Tingginya angka hipertensi wilayah Desa Rabu,17 Mei -Penyuluhan tentang hipertensi Evaluasi Struktur
1. Lansa jaga IV yang berhubungan dengan 2017 -Diskusi dengan Masyarakat a.Rencana Penyuluhan telah
: tentang pencegahan terjadinya dilakukan 3 hari sebelum
dilaksanakan
-kurangnya kesadaran masyarakat dalam hipertensi yang berkelanjutan
b.Undangan penyuluhan
menolong dirinya sendiri agar terhindar serta penemuan kasus baru
disebarkan 1 hari sebelum
dari bahaya hipertensi yang berkelanjutan dalam kasus baru hipertensi.
dilaksanakan
Evaluasi proses:
a.peserta yang hadir 45 orang
b.30% peserta aktif bertanya
c.penyuluhan dilaksanakan di
rumah warga kel wungkana
Evaluasi hasil :
Warga dapat memahami tentang
hipertensi
BAB VI
EVALUASI
1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas, maka dapat di ambil kesimpulan
sebagai berikut:
Asuhan keperawatan komunitas sebagai salah satu penerapan dari
praktik keperawatan dan praktik kesehatan komunitas bertujuan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat. Sifat asuhan yang
diberikan adalah umum dan menyeluruh, kerjasama dan peran serta
masyarakat, sedangkan focus keperawatan individu, kelompok, keluarga
menekankan pada pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan
dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative.
Praktik profesi keperawatan komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa
Akper Rumkit Tk.III Manado di jaga IV Desa Langsa Kec.Wori
Kab.Minahasa Utara menggunakan peran serta Masyarakat melalul
strategi pembinaan wilayah dan keluarga yang beresiko tinggi dan rawan
dalam kesehatan. Pemilihan dilakukan mahasiswa pada saat pengkajian
dimana asuhan keperawatan yang diberikan meliputi : pengkajian,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Asuhan menerapkan asuhan keperawatan komunitas dalam hal ini
mahasiswa bekerja sama dengan masyarakat melakukan pengkajian,
menetapkan masalah, menentukan prioritas, menentukan perencanaan,
melaksanakan kegiatan dan evaluasi. Adapun masalah kesehatan yang
ditemukan di Jaga 4 Desa Langsa Kec.Wori Kab.Minahasa Utara adalah
gaya hidup yang kurang sehat yang menyebabkan penyakit Hipertensi.
Kegiatan –kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat untuk
mengatasi masalah tersebut antara lain melakukan penyuluhan, kerja
bakti, yang dilaksanakan di tiap lingkungan sebanyak dua kali.
Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan tersebut diatas didapatkan
hasil antara lain, mengingkatnya pengetahuan masyarakat tentang
masalah-masalah kesehatan terlaksananya kegiatan penyuluhan ( pada
masyarakat umum, ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak, dan
lansia),terlaksananya kegiatan kerja bakti.
Keberhasilan yang dicapai merupakan tanda adanya peningkatan
peran serta masyarakat melalui kelompok kerja kesehatan, tokoh agama,
tokoh masyarakat, dan pemerintah setempat. Dan secara umum adalah
karena adanya dukungan penuh dari masyarakat di desa lansa jaga IV
kec wori kab minahasa utara.
2. Saran
Setelah seluruh kegiatan Asuhan Keperawatan Komunitas telah
dilaksanakan, maka dengan ini kami mengajukan beberapa saran sebagai
berikut :
(1) Kerjasama yang baik dari pihak pendidikan dengan aparat
pemerintahan dan dinas kesehatan dilahan praktek perlu
dipertahankan.
(2) Kerjasama antara masyarakat dan instansi terkait agar tetap
dipertahankan dan dikembangkan sehingga program yang telah
ditetapkan dapat dilakasanakan dengan baik.
(3) Puskesmas dan pemerintah setempat sebaiknya memberikan
pembinaan yang berkesinambungan kepada masyarakat agar
termotivasi untuk melaksanakan program-program kesehatan
termasuk dalam melakukan pembinaan pada keluarga yang
beresiko.
Kerjasama antara pihak pendidikan, puskesmas, dan
pemerintah setempat untuk menindak lanjuti hasil dari berbagai
kegiatan praktek mahasiswa.
PRE PLANNING KEGIATAN MMD
JAGA 4 DESA LANGSA KEC.WORI KAB.MINAHASA UTARA
I. Latar Belakang
Masalah kesehatan komunitas merupakan masalah kesehatan
bersama yang memerlukan pemecahan masalah secara bersama-sama
yang melibatkan elemen yang ada di masyarakat itu sendiri.dalam upaya
untuk mengenal dan menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang
terjadi di dalam lingkungan di dangan di mana masyarakat tersebut
berada,di perlukan peran serta masyarakan dan di perlukan kader
kesehatan
Penyelesaian masalah kesehatan yang ada di wilayah jaga 4 Desa
Langsa membutuhkan peran serta aktif dari seluruh masyarakat.dalam
proses pemecahan masalah tersebut di butuhkan suatu kelompok kerja
yang dapat mengkoordinaskan kegiatan pemecahan masalah yang timbul
dari hasil pengkajian.
Kelompok kerja kesehatan dapat terdiri dari kader kesehatan hal ini di
harapkan dapat memotifasi setiap lapisan masyarakat untuk mengenal
masalah,merencanakan dan melaksanakan pemecahan masalah di jaga
IV Desa Langsa.
Kelompok kerja keselaman yang telah terbentuk di harapkan dapat
berfungsi secara mandiri di laporkan kepada puskesmas untk di tindak
lanjuti
II. Deskripsi kegiatan
MMD tingkat juga merupakan suatu musyawah utuk mengidentifikasi
dan mengkomunikasikan masalah kesehatan yang terjadi di jaga 4 Desa
Langsa serta mendikusikan bersama-sama masalah pencegahan dengan
melibatkan peran serta aktif seluruh masyarakat..
III. Tujuan
(1) Tujuan Umum
Tokoh utama masyarakat para kader dapat mengidentifikasi dan
merumuskan kesehatan yang ada di jaga IV Desa Langsa Kec.Wori
Kab.Minahasa Utara
(2) Tujuan khusus
Kader,tokoh agama dan masyarakat mampu memimpin dan
menjelaskan kembali data kesehatan dan masalah
kesehatan yang ada di jaga IV Desa Langsa Kec.Wori
Kab.Minahasa Utara
Masyarakat mampu mengenal masalah kesehatan yang ada
Secara bersama-sama mampu mengambil keputusan untuk
sama-sama memecakan masalah kesehatan
II. waktu dan tempat pelaksanaan
Hari/tanggal : Rabu,17 Mei 2017
Waktu : 15:00-Selesai
Tempat : Kel.Tondodame-Pusung
7. Sasaran dan target
Sasaran : Seluruh Masyarakat Jaga IV Desa Langsa
Target :
Metode : Leaflet
Penyampaian data kesehatan hasil pengkajian melalui diskusi dan
musyawarah
8. stategi
Untuk persiapan MMD
Perbaikan data yang telah dibuat
Penyebaran undangan
Musyawarah Masyarakat Desa & Penyuluhan kesehatan penyakit
Hipertensi
9. kepanitiaan
Ketua MMD
: Meikel Modeong
Sekertaris
: Rani P Kindangen
Bendahara
: Ervina mahmudin
Seksi acara
:- Desylia Salikara
- Nur Ariska Arifin
Seksi perlengakapan
:- Ilsha Lapian
- Ayu Adeng
Seksi Konsumsi
:- Noviati Alaminti
- Dwi Cahya Alaina
Seksi Dokumentasi
:- Indra Hardiks
SUSUNAN ACARA :
Pembawa acara
: Desylia Salikara
Pembukaan dan Ucapan selamat datang
: Desylia Salikara
Doa pembukaan
: Meikel Modeong
Pemaparan hasil pengkajian 83 KK
: Rani P Kindangen
Musyawarah masyarakat desa
: Rani P Kindangen