Perawat sebagai salah satu tenaga medis yang berperan dalam pelayanan
kesehatan perlu memiliki standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh PPNI.
Standar diartikan sebagai patokan yang disepakati bersama, sedangkan kompetensi
merupakan kemampuan sesorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap dalam melaksanakan pekerjaan maupun tugas berdasarkan standar yang telah
ditetapkan. Standar kompetensi mereflesksikan kompetensi yang harus dimiliki
oleh perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang profesional.
Di era globalisasi seperti saat ini, uji kompetensi sangat diperlukan bagi
perawat untuk meningkatkan kualifikasi keperawatan di Indonesia. Selain itu untuk
melahirkan perawat-perawat yang profesional dan mampu bersaing dengan perawat
negara lain.Banyak alasan yang mendukung bahwa Indonesia perlu melaksanakan
uji kompetensi bagi perawat.
Pada tahun 2020 Indonesia sendiri akan terlibat dalam Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) dimana masyarakat Asia Tenggara bebas menanam saham maupun
bekerja tanpa adanya visa. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki potensi
yang cukup menggiurkan orang asing untuk bekerja di Indonesia. Pertama, karena
penduduk Indonesia yang besar yaitu 200 juta penduduk sehingga memiliki peluang
pasar yang besar. Kedua, kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini cukup
menjanjikan.7 Dengan potensi pasar yang besar tidak mengherankan jika kelak
banyak tenaga kesehatan asing yang ingin bekerja di Indonesia.
Pada suatu media massa dimuat berita bahwa ada sebanyak 2500 perawat
Filipina berniat mendaftarkan diri untuk dapat bekerja di rumah sakit-rumah sakit
yang ada di Indonesia. Selain itu, tenaga medis tersebut umumnya berpendikan
setingkat sarjana, dengan status Registered Nurse (RNS) dan mampu berbicara
bahasa Indonesia.7 Dapat dilihat bahwa masalah ketenagakerjaan Indonesia
sekarang ini memiliki tantangan yang luar biasa. Apabila dilihat dari sisi
pendidikan dan produktivitas Indonesia masih tertinggal dengan negara lain. Maka
dari itu pemerintah berupaya menerapkan uji kompetensi ini sebagai penyetaraan
standar kompetensi perawat di Indoensia agar nantinya tidak kalah saing dengan
perawat dari negara lain.8
Bagi tenaga kesehatan uji kompetensi ini akan memberikan kepastian dan
perlindungan hukum salah satunya yaitu perawat. Melalui uji kompetensi ini
peserta yang lolos akan memperoleh Surat Keterangan Registrasi (STR) dimana
itu merupakan tanda diakuinya sesorang calon tenaga kesehatan oleh pemerintah
(Kemkes) dan Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI).4Perawat yang sudah
diakui keberadaannya oleh pemerintah dan MKTI maka dalam melakukan aktivitas
pelayanan kesehatan akan dilindungi secara hukum oleh pemerintah yang diatur
dalam Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.11Jika suatu
saat perawat dituntut oleh klien mengenai pelayanan kesehatan yang Ia laksanakan
dan dalam melaksanakannya sudah sesuai dengan Standar Operasional Pekerjaan
(SOP) maka perawat tersebut akan dilindungi haknya oleh pemerintah.
Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa uji kompetensi perawat sangat
perlu dilaksanakan agar kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia semakin baik
dengan sumber daya manusia yang profesional dan mampu bersaing dengan
perawat negara lain. Sehingga perawat Indonesia mampu menjadi registered nurse,
yang diakui di negara lain seperti Fhiliphina.
DAFTAR PUSTAKA
OLEH
DIANA KRISNAWATI (22020118140108)
DEPRTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018