Anda di halaman 1dari 9

Biomekanika

1. Pengertian
Biomekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajari gerak dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh
gangguan mekanik yang disebut gaya. (Asriwati, 2017)
Menurut Frankel dan Nordin pada tahun1990 Biomekanika merupakan ilmu
mekanika teknik untuk analisa system kerangka otot manusia. Secara umum
Biomekanika merupakan gabungan dari konsep fisika dan teknik yang menjelaskan
gerak dan gaya pada tubuh manusia dalam beraktivitas. Biomekanika menjelasakan
mengani gerak, gaya, dan kesetimbangan pada tubuh manusia.
2. Gerak dan Gaya
1. Gerak
Berdasarkan analisis Biomekanika, tubuh manusia merupakan system yang
terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakili
segmen-segmen tubuh tertentu dan joint menggambarkan sendi yang ada.
(Asriwati, 2017)
2. Gaya
 Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan benda bergerak.
Dasar dari biomekanika, yaitu :
1. Hukum Newton 1
Benda akan selalu mempertahankan keadaanya, jika benda bergerak maka
akan terus bergerak .
Contoh : Seseorang berada di dalam bus yang berjalan dan tiba-tiba
mengerem, mungkin orang tersebut bisa terpelanting dan berkata” aku
terlempar kedepan!” padahal itu merupakan inersia yang menyebabkan
tubuh kedepan berlanjut walau bus telah berhenti.
2. Hukum Newton 2
Jika suatu benda terdapat suatu gaya yang bekerja maka benda akan
mengalami percepatan yang arahnya sama dengan gaya.
3. Hukum Newton 3
Jika suatu benda mengerjakan gaya atau aksi pada benda lain, maka benda
yang dikenai aksi akan melakukan gaya atau reaksi pada benda pertama
yang besarnya sama tetapi arahnya berrlawnan gaya aksi.
 Gaya-gaya pada tubuh manusia, yaitu :

Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Ada
gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya yang bekerja di dalam tubuh.
Gaya pada tubuh dapat kita ketahui. Contoh gaya berat tubuh.
Gaya dalam tubuh seringkali tidak disadari. Contoh Gaya otot jantung, gaya
otot paru-paru

Gaya pada tubuh ada 2 tipe :


1. Gaya pada tubuh dlm keadaan statis.
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.
3.Kesetimbangan
Kesetimbangan adalah kemampuan untuk mengontrol pusat massa tubuh atau pusat
gravitasi terhadap titik atau bidang tumpu, maupun kemampuan untuk berdiri tegak dengan
dua kaki penting dalam diri seseorang dan sebagai precursor untuk inisiasi kegiatan dan
beraktivitas. (endang, 2016)

4.Penerapan Biomekanika dalam keperawatan


Penerapan Biomekanika berkaitan dengan proses perencanaan kerja misalnya
pembuatan alat bantu gerak yang dapat digunakan untuk meringankan penderita cacat
maupun peralatan kerja lainnya. Contoh dalam penerapan biomedika yaitu dengan cara
menggunakan traksi. Tujuan traksi adalah untuk menangani fraktur, dikoslasim atau spasme
dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan mempercepat penyembuhan. (Asriwati,
2017)

References
Asriwati. (2017). FISIKA KESEHATAN dalam KEPERAWATAN. Yogyakarta : Budi Utama .

endang, a. (2016). perbedaan antara keseimbangan tubuh sebelum dan sesudah senam pilates
pada wanita usia muda. jurnal kedokteran diponegoro, 911-916.
BIOLISTRIK

1. Pengertian
Biolistrik adalah energy yang dimilki setiap manusia yang bersumber dari
ATP dimana ATP ini dihasilkan oleh salah satu energy yang bernama mitochondria
melalui proses respirasi sel. (Hirdayani, 2015)
2. Atom, Ion, Muatan Listrik, potensi, arus dan hambatan listrik
a. Atom
Atom tersusun atas berbagai partikel yaitu elektron, proton, dan neutron.
Namun hidrogen-1 tidak mempunyai neutron. Demikian pula halnya pada ion
hidrogen positif H+.Dari kesemua partikel sub-atom ini, elektron adalah yang palin
ringan dengan masa elektron sebesar 9,11 × 10-31 kg dan mempunyai muatan
negatif . Proton memiliki muatan positif dan massa 1.836 kali lebih berat daripada
elektron (1,6726 × 10-27 kg). Neutron tidak mengandung muatan listrik dan
bermassa bebas 1.839 kali masa elektron atau (1,6929 × 10-27 kg).(Margiana, 2017)
b. Ion
Sekumpulan atom yang bermuatan listrik disebut dengan Ion.
 Kation
Ion bermuatan positif yang menerima satu atau lebih electron karena
tertarik ke kanoda
 Anion
Ion bermuatan negative yangmelepaskan satu atau lebih electron karena
tertarikke anoda
Ionisasi merupakan proses ionisasi yang melibatkan kation dan anion
c. Muatan Listrik
Muatan Listrik (Q) adalah muatan dasar yang terdapat dalam suatu benda.
Satuan Q adalah coulomb yang merupakan 6.24 × 1018 muatan dasar. Q berupa
proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Besarnya muatan suatu
atom/materi bergantung pada jumlah proton dan atau elektron. Dalam atom yang
netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya
(netral)

Muatan listrik dalam tubuh dibagi menjadi 2:


 Muatan listrik negatif ditemukan pada permukaan dalam membran.
 Muatan listrik negatif ditemukan pada permukaan luar membran.
d. Potensi Listrik
Potensial listrik dapat didefinisikan sebagai usaha yang diperlukan untuk
memindahkan muatan positif sebesar 1 satuan dari tempat tak terhingga ke suatu
titik tertentu.
e. Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik dari satu titik ke
titik lain dalam suatu rangkaian dalam setiap waktu . Arus listrik juga terjadi akibat
adanya beda potensial atau tegangan pada media penghantar antara dua
titik.Semakin besar nilai tegangan antara kedua titik tersebut, maka akan semakin
besar pula nilai arus yang mengalir pada kedua titik tersebut. (Margiana, 2017)
Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yakni :
 Arus Searah (Direct Current/DC), dimana arus ini mengalir dari
titik berpotensial tinggi menuju titik berpotensial rendah.
 Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), dimana arus ini
mengalir secara berubah-ubah mengikuti garis waktu

f. Hambatan Listrik
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dan suatu komponen
elektronik dengan arus yang melewatinya.

R ꞊ V/I

Dimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).

3. Hukum dalam Biolistrik


a. Hukum Ohm menyatakan bahwa :

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan


arus yang melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor”.

Rumusnya yaitu : R ꞊ V/I

Dimana, R : hambatan (Ω), I : kuat arus (ampere), V : tegangan (Volt).

b. Hukum joule menyatakan bahwa :


“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam
waktu tertentu akan menimbulkan panas”.

Rumusnya yaitu : Q =V I t

Dimana, Q : energi panas yang ditimbulkan (joule), V : tegangan (Volt), I :


arus (A), t : waktu lamanya arus mengalir (second). (Hendri, 2017 )

4. Kelistrikan dan Kemagnetan yang timbul dalam tubuh


a. Sistem Saraf

1. Saraf Pusat

Saraf pusat terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer.
Saraf perifer adalah serat saraf yang menyalurkan informasi sensorik ke
otak atau ke medulla spinalis disebut saraf efferent. Saraf efferent
merupakan saraf yang menyalurkan informasi dari otak atau medulla
spinalis ke ootot dank elenjar.

2. Saraf Otonom
Saraf otonom merupakan saraf yang mengatur maupun
mengendalikan berbagai organ internal seperti, jantung, usus, dan
kelenjar. Tetapi dalam pengentrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
(Hendri, 2017 )
b. Neuron
Neuron atau sel saraf merupakan unit terkencil yang berfungsi untuk menerima,
menginterpletasikan dan menghantarkan aliran listrik/informasi.(Kuntarti, 2016)

a. Badan sel
Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya
ke akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah bagian penerima input neuron dan meneruskan input ke badan sel
c. Akson
Merupakan perpanjangan dari sitoplasma badan sel yang tersusun dari neurofibril

4.Potensi Listrik pada Tubuh

Potensial listrik dalam tubuh dikenal sebagai potensial saraf. Dipermukaan


atau membran setiap neuron, terdapat beda potensial listrik akibat muatan negative
neto di permukaan dalam membran dan muatan positi neto di permukaan luar. Muatan
neto adalah hasil dari interaksi rumit antara ion-ion negatif dan positif. Neuron di
katakana mengalami polarisasi apabila bagian dalam sel biasanya lebih negative 60
sampai 90 mVdaripada bagian luar.(Margiana, 2017).

5.Potensi Listrik pada berbagai keadaan

a. Transduksi sinyal
Transduksi sinyal merupakan pesan. pesan dari luar sel kemudian bertemu
reseptornya di membran sel sehingga menghasilkan espon dari dalam sel. Menurut sifat
stimulator/ligand, transduksi signal dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Reseptor Intraseluler
Ligand merupakan senyawa yang dapat larut dalam lipid. Oleh karena
itu ligand mampu langsung menembus membran sel kemudian masuk ke dalam
sel menuju reseptornya yang ada di dalam sel.
2. Reseptor di membran sel
Ligandn tidak bisa larut dalam lipid,sehingga tidak dapat menembus
membran sel tetapi karena adanya reseptor di membran sel, maka ligand akan
menempel direseptor tersebut.

b. Tahapan potensial aksi :


1. Tahap Istirahat

Membran dapat dikatakan terpolarisasi apabila potensial membrannya


bersifat negatif dengan nilai sekitar -90 milivolt.

2. Tahap Depolarisasi

Membran menjadi sangat permeabel terhadap ion natrium sehingga


sejumlah besar ion natrium yang bermuatan positif berdifusi masuk ke dalam
akson. Hal tersebut mengakibatkan membran menjadi semakin positif.
3. Tahap Repolarisasi

Pada tahap Repolarisasi membran menjadi lebih permeabel terhadap ion


kalium dikarenakan tertutupnya kanal ion natrium dan diikuti oleh pembukaan
kanal ion kalium.
4. Tahap Hiperpolarisasi
Keadaan ini merupakan kondisi potensial membran yang lebih negatif
dari kondisi istirahat. Hiperpolarisasi menyebabkan penghambatan penerusan
potensial aksi, menghasilkan efek depresi sistem saraf pusat.(Muhith, 2010)
6.Isyarat Listrik Tubuh
a. Electromiogaf (EMG)
EMG merupakan Penulisan potensial otot. Otot dilayani dengan banyak unit
motor yang setiap unitterdiri dari cabang neuron dari otak atau medulla
spinallis. Terdapat 25-2000 serat otot yang dihubungkan dengan saraf via motor
end plate, sehingga potensi istirahat yang melewati serat otot sama dengan saraf.
b.Electroneunograf (ENG)
Tujuan pembuatan yaitu untuk mengetahui keadaan lengkungan reflex,
kecepatan konduksi sarafmotoris dan sensoris, dan menentukan penderita
miastenia gravis.
c.Electroreitronogaf (ERG)
Pencataatan biolistrik yang ada pada retina melalui rangsangan cahaya.
d.Elektrookulogam (EOG)
Pencatatan pada kornea mata karena perubahan posisi mata
e.Electrogastrofer (EGG)
merpakan EGM yang berkaitan gerakan peristaltiktrakus gastrointestinalis
f.Electroensefalogas (EEG)
merupakan Pencatatan isyarat otak yang merupakan sumasi dari sel saraf
didalam otak.
g.Electrokardiograf (EKG)
Merupakan pencatatan isyarat jantung yang dilakukan melalui permukaan kulit.

Bibliography

Hendri, K. (2017 ). Biolistrik., (p. 5).

Hirdayani. (2015). BMakalh Fisika Kesehatan Biolistrik . p. 3.

Kuntarti. (2016). Overview Sistem Saraf. Ecom Engineer.


Margiana, A. (2017). Biolistrik. Jakarta.
Muhith, A. (2010). Aplikasi Biolistrik Kesehatan. (R. Utami, Ed.). Surabaya: Andi.

Anda mungkin juga menyukai