Anda di halaman 1dari 24

HUBUNGAN ANTARA MEROKOK DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI

Di Dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang Kuning Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang
Disusun oleh :
Eko Kristiyanto ( 200613783 )
AKADEMI KEPERAWATAN
KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG
Jl. A. Yani Gg. Barito II Km. 1 Tromol Pos 2 Magelang
Tahun 2009

HALAMAN PENGESAHAN
Penelitian hubungan kebiasaan merokok dengan hipertensi di dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang
Kuning Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang ini telah disetujui dan disyahkan oleh pembimbing Akadeni
pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing :
( Ns. Tri Ningsih, S. Kep )
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
Telah disyahkan oleh tim penguji sidang laporan akhir AkademiKeperawatan Karya Bhakti Nusantara
Magelang Tahun Akademik 2008 / 2009.
Hari:
Tanggal:

Penguji I
Penguji II
Mengetahui,Direktur
H. Syamsudin. Skep, Ns
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga
kami mampu menyelesaikan penelitian yang berjudul Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Dengan Penyakit
Hipertensi. Penulisan penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna menyelesaikan
studi keperawatan
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ns.Syamsudin S.Kep selaku direktur Akper Karya Bhakti Nusantara Magelang.
2. Ns. Triningsih S.Kep selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan laporan penelitian dengan baik.
3. Dosen dosen Akper Karya Bhakti Nusantara Magelang yang tak henti-hentinya menularkan ilmu pada
kami.
4. Teman-teman angkatan 13 AKPER Karya Bhakti Nusantara Magelang.
5. Warga Dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang Kuning Kec. Windusari Kab. Magelang.
Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu, terima kasih. Semoga penelitian ini
menjadi manfaat bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang keperawatan.
Magelang, 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI........................................................ iii


KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi
MOTTO........................................................................................................ viii
PERSEMBAHAN........................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 3
C. Tujuan Penlitian........................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 3
E. Keaslian Penelitian....................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Merokok.................................................................................... 6
B. Hipertensi.................................................................................... 9
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Sampling........................................................................ 12
B. Populasi dan Sampel................................................................. 12
C. Variabel Penelitian..................................................................... 13
D. Definisi Operasional................................................................... 13
E. Kerangka Konsep..................................................................... 14
F. Metode Pengumpulan Data........................................................ 14
G. Instrumen Pengumpulan Data..................................................... 15

H. Tehnik Pengolahan Data............................................................ 15


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.......................................................................... 17
B. Pembahasan.............................................................................. 22
C. Keterbatasan Penelitian............................................................. 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................... 30
B. Saran ....................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
MOTTO
1. Harapan yang paling teguh adalah harapan seorang hamba kepada tuhannya persangkaan yang paling benar
adalah berbaik sangka kepada Allah
2. Ilmu itu lebih baik dari harta, ilmu akan menjagamu sedangkan harta harus engkau jaga, harta itu akan
terkikis habis dan penumpukan harta lenyap bersamaan dengan habisnya kekayaan
3. Semakin banyak seorang hamba mengharap melalui doa maka ia akan semakin dicintainya (Allah ) dan
didekatkan kepadanya serta semakin banyak dikabulkan doanya
4. Kelebihan orang yang beragama dan berfikir adalah dia dapat memanfaatkan kelebihannya saat dia masih
miliki dan mampu memaksimalkan kesarabarannya saat dirasa sulit dan kekurangan
5. Dunia merupakan tempat kerendahan kehinaan, tapi itu bisa berubah menjadi ketinggian dan kemuliaan bila
yang berada di tempat itu menghiasinya dengan nilai illahi
6. Kepekaan kolbu adalah gabungan antara akal yang sehat , hati yang suci dan kerelaan mendengarkan
kebenaran , Tanpa itu semua, seorang akan disebut buta hati.
PERSEMBAHAN

Penelitian ini penyusun persembahkan kepeda :


1. Keluarga tercinta yang tiada hentinya memberikan semangat dan dukungan serta semuanya yang terbaik buat
kami
2. Orang yang selalu memberikan support dan kasih sayang buat kami buat kami
3. Kepompong Community yang selalu setia mendampingi kami baik susah maupun senang
( frend ship never end guys )
4. Untuk pembimbing kami Bu Tri yang selalu sabar memberi bimbingan( maaf atas segala kekurangan kami ).
5. Dosen dosen Akper KBN Magelang yang telah mengajarkan ilmu ilmu keperawatan kepada kami
sehingga kami bias jadi seperti sekarang ini.
( thanks for all )

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semakin majunya jaman disaat ini dalam berbagai bidang dapat mendorong orang untuk lebih
mudah bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain. Saat ini orang dapat dengan mudah terpengaruh
oleh perilaku orang lain dan turut mendorong munculnya perilaku yang cenderung menjadi kebiasaan
orang lain. Salah satu kebiasaannya adalah merokok.
Diseluruh dunia rokok sudah tidak menjadi barang asing lagi. Hampir laki-laki didunia merokok.
Departemen kesehatan melalui pusat promosi kesehatan menyatakan Indonesia merupakan salah satu
negara berkembang yang memiliki tingkat konsumsi rokok dan produksi rokok tertinggi. Di Jakarta
memperlihatkan 75% pria dewasa dan kurang dari 5% wanita dewasa mempunyai kebiasaan merokok.
Mereka menghabisksn rokok lebih dari 20 batang per hari (Lasiyo,2004).
Berbagai himbauan telah disampaikan dimana-mana bagi perokok bahkan sampai tertera
dikemasan rokok itu sendiri. MUI juga telah mengharamkan merokok ditempat umum. Tetapi para

perokok tidak menghiraukan akibat dan larangan dari merokok tersebut. Di bungkus rokok juga sudah
ada himbauan tentang bahaya merokok. Justru, himbauan-himbauan tersebut membuat perokok merasa
terbiasa dan tidak menghiraukan efek efek bahaya merokok.
Pada awalnya orang merokok hanya ingin coba-coba, ikut-ikutan orang tua / dewasa yang
merokok, pergaulan dengan orang yang mayoritas perokok, mengurangi stress dll.
Sebagai konsekuensi bagi perokok aktif adalah terkena berbagai macam penyakit, salah satunya
adalah penyakit Hipertensi. Didalam rokok terdapat kandungan zat berbahaya yaitu nekotinn,tar, dan
karbon monok sida. Nikotin adalah zat akditif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Sehingga
dapat meningkatkan tekanan darah 10-20 mmHg. Tar adalah bahan yang dapat meningkatkan kekentalan
darah. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, sehingga membuat darah
mengalami penurunan dalam mengikat oksigen.
Hipertensi adalah suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah yang memberi gejala
berlanjut pada suatu target organ tubuh, sehingga dapat menyebabkan kerusakan lebih berat pasa tubuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinyahipertensi seperti merokok, mengkonusmsi kopi, usia, jenis
kelamin, mengkonsumsi daging berlemak, keturunan, obesitas, mengkonsumsi alkhohol, mengkonsumsi
garam berlebih.
Jlupo Pinggiran adalah salah satu dusun di Desa Kembangkuning Kecamatan Windusari
Kabupaten Magelang yang terletak di daerah pegunungan. Di Jlupo Pinggiran banyak ditemukan orang
tua / laki-laki usia > 40 tahun yang menderita hipertensi dan mempunyai kebiasaan merokok. Karena
alasan tersebut peneliti memilih Dusun Jlupo Pinggiran untuk melaksanakan penelitian.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka muncul pertanyaan Apakah ada hubungan antara
merokok dengan hipertensi?
C. MANFAAT PENELITIAN
1. Masyarakat
Agar masyarakat bisa lebih mengerti tentang hubungan merokok dengan hipertensi
2. Peneliti
Memberi suatu fakta yang dapat digunakan sebagai wacana dan wawasan tentang hubungan
merokok dengan hipertensi.

D. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara merokok dengan hipertensi di Dusun Jlupo
Gunung Desa Kembang Kuning Kecmatan Windusari Kabupaten Magelang.
2. Tujuan khusus
Untuk mengetahui :
a. Perilaku merokok
b. Penyakit hipertensi
c. Hubungan antara merookok dengan hipertensi

E. KEASLIAN
Ada dua penelitian yang dilakukan sebelumnya. Penelitian yang pertama dilakukan oleh
Sulistriani, dengan judul penelitian Analisa Faktor Resiko Yang Berkaitan Dengnan Kejadian Hipertensi
Pada Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Kroya Cilacap Tahun 2005. Tempat penelitian Puskesmas Kroya
Kabupaten Cilacap dengan metodelogi penelitian merupakan penelitian case control studi dana hasil
penelitian itu adalah faktor-faktor resiko hipertensi meliputi merokok, konsumsi kopi, konsumsi daging
berlemak, umur, jenis kelamin, ada tidaknya hubungan antara stres dan hipertensi.
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Nurdyanti dengan judul penelitian Analisis Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pria Diatas 45 Tahun. Penelitian dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Tayu Kecamatan Tayu Kabupaten Pati pada tahun 2006. dengan desain penelitian case
control studi. Dan hasil dari penelitian itu adalah faktor-faktor resiko meliputi keturunan, obesitas,
olahraga, merokok, konsumsi garam berlebi, konsumsi alkhohol dan stres.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah tempat penelitian. Penelitian ini
menggunakan tempat di Dusun Jlupo Gunung Desa Kembang Kuning Kecamatan Windusari Kabupaten
Magelang. Perbedaan yang lain adalah variabel penelitian. Dengan variabel bebas yaitu kebiasaan
merokok, konsumsi ikan asin, konsumsi kopi, konsumsi daging berlemak, status gizi, umur, jenis
kelamin, dan pemakaian alat kontrasepsi. Sedangkan dalam penelitian ini hanya diteliti satu variabel
bebas yaitu kebiasaan merokok.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ROKOK
1. Pengertian
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70mm 120mm dengan diameter
10mm (tergantung negara yang memproduksi) dan berisi daun daun tembakau yanag telah
dicacah. Cara menggunakan rokok, salah satu ujung rokok dibakar dan salah satu ujung yang
lainnya dihisap (www.ngebulblogspot.com).
2. Jenis jenis Rokok
a. Berdasarkan bahan pembungkus
1) Klobot : Rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung
2) Kawung : Rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
3) Sigaret : Rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
4) Cerutu : Rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.

b. Berdasarkan bahan baku atau isi


1) Rokok Putih : Rokok yang bahan baku / isinya hanya daun tembakau yang disaos untuk
mendapat efek rasa dan aroma tertentu.
2) Kretek : Rokok yang bahan baku / isinyaberupa daun tembakau dan cengkeh yang berisi
saos untuk mendapat efek rasa dan aroma tertentu.
3) Klembak : Rokok yang bahan baku / isinya berupa daun tembakau, cengkeh dan menyan
yang berisi saos untuk mendapat rasa dan aroma tertentu.
c. Berdasarkan pembuatan

1) Sigaret kretek tangan : Rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau
dilinting dengan tangan.
2) Sigaret kretek mesin : Rokok yang cara pembuatanya digiling dengan mesin.
d. Berdasarkan penggunaan filter
1) Rokok filter : Rokok yang pada pangkalnya terdapat gabus
2) Rokok non filter : Rokok yang tidak ada gabusnya.
B. MEROKOK
Merokok adalah suatu kebiasaan orang menghisap batangrokok. Banyak orang menganggap
merokok dilakukan atas berbagai alasan. Dari yang ingin coba coba, ikut ikutan orang tua / dewasa
yang merokok, pergaualn dengan orang yang mayoritas perokok, mengurangi stress dan lain lain.
Perokok aktif adalah sebutan bagi orang yang merokok langsung. Perokok pasif adalah sebutan
bagi orang yang tidak merokok, tapi mereka menghisap langsung asap asap rokok, perokok pasif yang
hanya menghisap asap asap rokok memiliki resiko terkena hipertensi.
Didalam rokok terdapat ribuan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Diantaranya yang
membahayakan adalah bahan radioaktif, aceton, ammonia, naphatalon, racun serangga, arsenic, hidrogen
syamic. Yang paling berbahaya adalah tar, nikotin, karbon monoksida.
1. Tar adalah bahan yang dapat meningkatkan kekentalan darah ( terdapat pula substansi hidrokarbon
yang bersifat lengket menempel keparu paru ). Sehingga memaksa jantung memmompa darah
lebih kuat lagi.
2. Nikotin adalah zat yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah yang bersifat karsingen, mampu
memicu kanker paru paru yang mematikan. Nikotin juga dapat memacu pengeluaran zat
cathecolamin tubuh seperti hormon adrenalin. Hormon adrernalin memacu kerja jantung untuk
berdetak 10 20 kali/menit dan meningkatkan tekanan darah 10 20 skala. Hal ini berakibat
volume darah meningkat dan jantung menjadi lebih cepat lelah. Zat ini juga menimbulkan rasa
ketagihan untuk terus merokok.
3. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah mengalami
penurunan dalam mengikat O2. zat ini juga dapat meningkatkan keasaman sel darah sehingga
darah menjadi lebih kental dan menempel didinding pembuluh darah. Penyempitan pembuluh
darah memaksa jantung memompa darah lebih cepat lagi sehingga telkanan darah meningkat.

( Aditama, 1992 )
C. HIPERTENSI
1. Pengertian
Hipertensi adalah suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah yang memberi gejala
berlanjut pada organ tubuh sehingga menyebabkan kerusakan lebih berat. Standar hipertensi
adalah tekanan sistolik 140 mmHg dan diastolic 90 mmHg. Hipertensi sering ditemukan pada usia
lanjut dan biasanya hanya tekanan sisolenya yang meningkat. Kadang ladang seseorang tidak
mengetahui dirinya menderita hipertensi sehingga gaya hidup dan pola makan sembarangan,
mereka baru mengetahui setelah tekanan darahnay tinggi yang didertanay menyebabkan berbagai
komplikasi. Pada beberapa penderita, tekanan darah meningakat dengan cepat sehingga tekanan
sistolenya menjadi lebih besar dari 140 mmHg. Gejala yang sering muncul adalah sakit kepala
serasa ingin pingsan dan penglihatan kabur.
2. Jenis jenis hipertensi
Hipertensi dibagi menjadi dua yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi
primer artinya belum diketahui penyebabnya dengan jelas. Hipertensi skunder penyebabnya adalah
usia, jenis kelamin, pola atau gaya hidup, dll. Ada juga yang membagi hipertensi menjadi tiga
yaitu hipertensi ringan, hipertensi sedang dan hipertensi berat.
( Gunawan, 2001 )
Kriteria hipertensi

Kategori

Sistolik ( mmHg )

Diastolik (mmHg)

Optimal

<>

> 80

Normal

<>

> 85

Normal tinggi / pra hipertensi

130 139

85 89

Hipertensi derajat I

140 159

90 99

Hipertensi derajat II

160 179

100 109

Hipertensi derajat III

180

110

( Sumber Unda Brookes, 2004 Cit Aris )

3. Faktor penyebab hipertensi


a. Keturunan
Jika seseorang mempunyai orang tua yang salah satunya menderita hipertensi maka orang
tersebut mempunyai resiko lebih besar terkena hipertensi.
b. Jenis Kelamin
Pria lebih sering terkena hipertensi karena pri mempunya faktor yang mendorong terjadinya
hipertensi seperti stress, kelelahan dan makan tidak terkontrol.
c. Umur
Hipertensi pada pria biasanya terjadi pada usia 31 tahun sedangkan pada wanita setelah
umur 45 tahun.
d. Kurang Olah Raga
Orang yang kurang aktif melakukan olah raga cenderung mengalami kegemukandan
kegemukan akan menaikkan BB.
e. Merokok
Kadar nikotin yang terdapat dalam rokok sangat membahayakan kesehatan, neotin
menyebabakan pengapuran pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan
hipertensi.
f. Alkhohol
Alkhohol akan meningkatkan asistesis kalekholamin. Adanya kalekholamin daalm jumlah
besar akan memicu kenaikan tekanan darah.
( Gunawan, 2001 )
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi dimana desain penelitian yang digunakan
adalah case control.
B. POPULASI SAMPEL
1. Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah warga Dusun Jlupo Pinggiran yang
mempunyai penyakit hipertensi dan mempunyai riwayat merokok dimasa lalu berjumlah 45 orang.
2. Sampel
Jumlah sampel penelitian yaitu 30 responden
a. Kriteria Iklusi : Warga yang teramasuk dalam sampel
1) TD : 140 / 90 mmHg
2) Mempunyai riwayat merokok
3) Laki laki > 40 tahun
4) Bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eklusi : Warga ysng tidak masuk menjadi sampel
1) TD : 140 / 90 mmHg
2) Tidak mempunyai riwayat merokok
3) Laki laki <>
4) Tidak bersedia menjadi responden
Teknik Sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
C. VARIABEL PENELITIAN
a. Variabel Independen / bebas : Perokok
b. Variabel Dependen : Hipertensi

D. DEFINISI OPERASIONAL
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi tentang merokok

No
1

Variabel
Merokok adalah suatu

Kategori
Data

Jenis
Ringan <>

Ordinal

kebiasaan orang menghisap Sedang 10 20 batang / hari


batang rokok.

Berat > 20 batang / hari

Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi tentang hipertensi

No
1

Variabel

Kategori
Data

Jenis

Hipertensi adalah tekanan v Ringan 140 159 / 90 99 Ordinal


darah yang mempunyai
ukuran sistolik >140
mmHg dan diastolik > 90
mmHg

mmHg
v Sedang 160 179 / 100
109 mmHg
v Berat 180 / 110 mmHg

E. KERANGKA KONSEP PENELITIAN


Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

Merokok
Ringsn
Sedang
Berat
Hipertensi
Ringan
Sedang
Berat

Keterangan :
: variabel yang diteliti : variabel yang tidak di
teliti
F. METODE PENGUMPULAN DATA
Langkah langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Study pendahuluan di Puskesmas Windusari untuk mengetahui populasi dan sampel penelitian yang
terkena hipertensi.
2. Mengukur tekanan darah.

3. Memberikan surat pernyataan kesediaan menjadi responden dan kuisioner kepada responden.
Selanjutnya menjelaskan cara pengisian kuisioner, selanjutnya peneliti mengumpulkan dan
memeriksa kembali kelengkapannya dan kuisioner diisi lengkap oleh rersponden.
G. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Alat yang digunaan dalam penelitian ini adalah lembar kuisioner. Kuisioner dengan 5 pertanyaan
tentang kebiasaan merokok yaitu jumlah rokok yang dihisap perhari, pengetahuan tentang bahaya
merokok, usia merokok dan 1 pertanyaan mengenai hipertensi.
H. TEHNIK PENGOLAHAN DATA
1. PENGOLAHAN DATA
Penelitian ini menggunakan instrumen yaitu kuisioner untuk mengumpulkan data dasar.
Adapun tahap pengolahan data dalam penelitian ini adalah
a. Editing
Melaksanakan pemeriksaan yang yang diperoleh yaitu meliputi kebenaran pengisian,
kelengkapan jawaban, konsistensi dan relevaasi jawaban terhadap daftar yang diberikan.
b. Koding
Memberikan kode dan klasifikasian data untuk mepermudah pengolahan data.
c. Tabulasi Data
Mengelompokkan data kedalam suatu data tertentu menurut sifat yang dimiliki sesuai
tujuan penelitian.
d. Entry Data
Memasukkan data yang telah tabulasi.
2. ANALISA DATA
Analisa dilakukan dengan menggunakan uji chi square (X2) dengan a = 0,05 dan 95%
Confidence Interval (CI)
BAB IV

HASIL PENELITIAN
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Usia
Table 4.1 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di Dusun Jlupo Pinggiran Desa
Kembang Kuning Kec. Windusari kab. Magelang pada bulan Mei 2009.

Umur

Frekuensi

Prosentase

40 50 tahun

18 orang

60 %

51 56 tahun

8 orang

26,67 %

61 70 tahun

4 orang

13,33 %

Total

30 orang

100 %

Dari pengumpulan data yang telah ditetapkan didapatka data yaitu menunjukkan bahwa
jumlah responden yang berusia 40 50 tahun sejumlah 18 orang (60 %) yang terbanyak, sedangkan
yang berusia 61 70 tahun sejumlah 4 orang (13,33 %) yang terendah.
2. Pendidikan
Table 4.2 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pendidikan di Dusun Jlupo
PinggiranDesa Kembang Kuning Kec. Windusari kab. Magelang pada bulan Mei 2009.

Pendidikan

Frekuensi

Prosentase

SD

18 orang

60 %

SMP

1 orang

3,33 %

11 orang

36,67 %

30 orang

100 %

Tidak Sekolah

Total

Dari pengumpulan data yang telah dilaksanakan didapat jumlah tingkat pendidikan
responden yang terbanyak yaitu SD sejumlah 18 orang ( 60 % ) dan terendah yaitu SMP sejumlah 1
orang ( 3,33 % ).
3. Pekerjaan
Table 4.3 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pekerjaan di Dusun Jlupo
Pinggiran Desa Kembang Kuning Kec. Windusari kab. Magelang pada bulan Mei 2009.

Pekerjaan

Frekuensi

Prosentase

Buruh

14 orang

46,67 %

Tani

10 orang

33,33 %

PNS

1 orang

3,33 %

Tidak bekerja

5 orang

16.67 %

Total

30 orang

100 %

Dari pengumpulan data yang telah dilaksanakan didapat jumlah responden terbanyak pada
tingkat pekerjaan buruh yaitu sejumlah 14 orang ( 46,67 % ) dan jumlah terendah yaitu responden
dengan pekerjaan sebagai PNS yaitu 1 orang ( 3,33 % ).
B. ANALISIS UNIVARAT
Table 4.4 : Distribusi frekuensi menurut kebiasaan merokok pada warga laki laki di Dusun Jlupo
Pinggiran Desa Kembang Kuning Kec. Windusari Kab. Magelang pada bulan Mei 2009.

Kategori merokok

Frekuensi

Prosentase

<>

10 20 batang / hari

13 orang

43,33 %

> 20 batang / hari

17 orang

56,37 %

Total

30 orang

100 %

Dari hasil pengumpulan data tenteng kebiasaan merokok laki laki usia > 40 tahun di Dusun Jlupo
Pinggiran didapatkan data bahwa dari 30 responsen yang dikatergorikan mempunyai kebiasaan merokok
terbanyak yaitu > 20 batang / hari sejumlah 18 orang (56,37 %) sedangkan yang mempunyai kebiasaan
terendah yaitu 10 20 batang / hari ada 13 orang (43,33 %).
Table 4.5 : Distribusi frekuensi menurut penyakit hipertensi yang diderita laki laki usia > 40
tahun di dusun Jlupo Pinggiran.

Kategori

Frekuensi

Prosentase

140/90 mmHg 159/99 mmHg

10 orang

33,33 %

160/100 mmHg 179/109 mmHg

12 orang

40 %

180/110 mmHg

8 orang

26,67 %

Total

30 orang

100 %

Dari hasil pengumpulan data tenteng penyakit hipertensi yang diderita laki laki usia > 40 tahun
di Dusun Jlupo Pinggiran didapatkan data bahwa dari 30 responden yang paling banyak menderita
hipertensi dengan kategori 160/100 mmHg 179/109 mmHg adalah 12 orang (40 %), sedangkan
responden yang paling sedikit menderita hipertensi adalah pada kategori 180/110 mmHg yaitu 8 orang
(26,67 %).
C. ANALISA BIVARAT
Table 4.6 : Hubungan antara Kebiasaan merokok Dengan penyakit hipertensi

Kebiasaan merokok

Penyakit hipertensi
140/90
159/99
(Ringan)

Total

160/100 > 180/110


179/109
(Berat)
(Sedang)

10 20 batang/hari (Sedang)

10

13

> 20 batang/hari (Berat)

17

Total

10

12

30

Table 4.6 : Chi Square Tests

Pearson Chi-Square

Value

df

Asymp. Sig.
(2-sided)

20.837a

.000

a. 3 cells (50,8%) have axpected count less than 5. the minimum expected count is 3.47.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan merokok
dengan penyakit hipertensi.
D. PEMBAHASAN
Dari pengumpulan data yang telah dilaksanakan pada responden berdasarkan tingkat usia
didapatkan data yang menunjukkan bahwa responden yang berusia 4050 tahun berjumlah 18 orang
(60%), sedangkan responden usia 51-60 tahun berjumlah 8 orang (26,67%) dan responsen yang berusia
61-70 tahun berjumlah 4 orang (13,33%) di dusun Jlupo Pinggiran mempunyaui kebiasaan merokok dan
mempunyai penyakit hipertensi.
Pada usia 40-50 tahun, kemungkinan mangalami stress pada laki-laki sangat tinggi, baik itu
karena pekerjaan maupun kehidupan seks. Semakin bertambahnya usia manusia mengalami penurunan
kondisi fisik yang akan berpengaruh pada aktivitas sehari hari, sehingga dapat menurunkan
produktivitas kerja (www.bloggspot.com/php/org).
Semakin tua usia, semua fungsi organ tubuh menurun. Begitu pula dalam kehidupan seks. Pada
laki-laki kemampuan ereksi menurun sehingga aktivitas seksual yang dilakukan berakhir dengan
kekecewaan (www.compas.com).
Stress adalah salah satu alasan orang untuk menghisap rokok. Sehingga pada usia inilah paling
banyak ditemukan orang yang mengalami penykit hipertensi. Alasan lain orang pada usia ini adalah
karena kebanyakan waktu luang. Merokok mereka lakukan karena untuk mengisi waktu luang.
Berdasarkan tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah SD sejumlah 18 orang
(60%), hal ini disebabkan karena keterbatasan biaya dan anggapan bahwa sekolah tidak begitu
penting. Sedangkan responden terbanyak kedua adalah 11 orang (36,67%), dan sisanya 1 orang yang
tidak sekolah (3,33%).

Pendidikan adalah sarana untuk memperoleh ketrampilan, pengetauan-pengetahuan yang akan


menjadi bekal dan acuan manusia untuk menjalani kehidupan di dunia. Definisi tingkat pendidikan yaitu
suatu cara untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap sikap yang diharapkan dapat
membuat seseorang menjadi warga negara yang baik. Tujuannya untuk mengembangkan / mengubah
kognisi, afeksi dan konasi seseorang. (www.scribd.com, 2008)
Menurut Susenas (2004), pendidikan terdiri dari tidak / belum pernah sekolah, tidak / belum
tamat SD, tamat SD, SLTP, SLTA, DIPLOMA I/II, Akademi / DIII dan Perguruan Tinggi.
(www.datastatistik-indonesia.com, 2007). Tingkat pendidikan di wilayah pedesaan lebih rendah
dibandingkan dengan daerah perkotaan. Hal ini dipengaruhi oleh factor sosial ekonomi dan kultur dari
masing masing daerah.
Pengelompokan data dari jenis pekerjaan di dusun Jlupo Pinggiran didapatkan sebagian besar
bekerja sebagai buruh yaitu berjumlah 14 orang (46,67%) dari 30 orang responden. Kemudian yang
kedua bekerja sebagai tani yaitu 10 orang (33,33%), dan yang laen PNS 1 oarng (3,33%), dan yang tidak
bekerja ada 5 orang (16,67%). Rendahnya tingkat pendidikan di dusun Jlupo Pinggiran menyebabkan
jenis pekerjaaan yang mereka dapatkan juga rendah yaitu sebagai buruh.
Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dimiliki seseorang untuk menghasilkan uang (Aditama,
2007). Suatu profesi yang dimiliki seseorang baik anak, dewasa, ataupun orang tua yang mampu
menghasilkan uang, Kepuasan, wawasan dan keterampilan yang biasanya untuk hidup sehari-hari berupa
sandang, pangan dan papan (Siswanto, 1999), sedangkan menurut kami pekerjaan adalah suatu kegiatan
yang dimiliki seseorang untuk menghasilkan uang sebagai modal dasar untuk tetap bertahan hidup
didunia ini.
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan pada 30 responden didapat data bahwa
hampir smua responden mempunyai kebiasaan merokok yang dikategorikan perokok berat> 20 batang /
hari yaitu berjumlah 17 orang (56,37%), sedangkan yang dikategorikan perokok sedang yaitu 10 20
batang / hari adalah 13 orang (43,33%).
Menurut Lasiyo 2004, merokok adalah kebiasaan orang menghisap batang rokok yang dilakukan
beberapa alasan yaitu ingin coba coba, ikut ikutan orang tua / dewasa yang merokok dan pergaulan.
Sehingga banyak orang yang ingin merokok dan tidak mengetahui efek samping dari merokok tersebut.
Menurut Aditama 2002, didalam rokok mengandung beberapa zat berbahaya bagi tubuh yaitu
bahan radioaktif, acetone, ammonia, racun serangga, arsenic, hydrogen siyamic, dan yang paling
berbahaya adalah Tar, nikotin dan karbon monoksida.

Menurut Gunawan 2001, kadar nikotin yang terdapat dalam rokok sangat membahayakn tubuh,
nikotin menyebabkan pengapuran pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan tekanan darah
tinggi. Perokok aktif adalah sebutan bagi orang yang merokok.
Menurut kami, kebiasaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara teratur yang tidak bisa
ditinggalkan . kebiasaan meerokok adalah suatu kebiasaan merokok yang dilakukan secara teratur dan
tidak bisa ditingalkan. Nilai yang dapat disimpulkan Dari hasil pengumpulan data adalah 30 responden
didusun Jlupo Pinggiran mempunyai kebiasaan merokok dan sudah menjadi perokok aktif.
Sebagian besar warga menjadi perokok berat dikarenakan tingkat pekerjaan yang rendah serta
penurunan produktivitas membuat warga menjadi stress dan melampiaskan dengan merokok.
Dari hasil pengumpulan data yang kami lakukan sebagian besar respomden mempunyai penyakit
hipertensi. Untuk urutan terbesar adalah responden dengan penyakit hipertensi sedang yaitu dengan
kisaran antara 160/100 mmHg-179/109 mmHg sejumlah 12 orang (40%), sedangkan responden yang
mempunyai penyakit hipertensi kategori berat yaitu 180/110 mmHg adalah 8 orang (26,67%) dan
sisanya di kategorikan responden dengan penyakit hipertensi ringan 140/90 mmHg-159/99 mmHg yang
berjumlah 10 0rang (33,33%).
Hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah seseorang sistolik lebih dari 140mmHg
dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg dan sebagai pemicu timbulnya penyakit-penyakit lain
yang lebih berat. Sedangkan menurut Gunawan (2001), hipertensi adalah keadaan dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah yang memeberi gejala berlanjut pada organ tubuh manusia
sehingga menyebabkan kerusakan lebih berat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi adalah keturunan, jenis kelamin, umur,
kegemukan, kurang olahraga, alkohol dan merokok. Di dalam rokok terdapat zat yang berbahaya bagi
tubuh yaitu nikotin. Nikotin dapat meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh darah dan
menyebabkan pengapuran pada dinding pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan tekanan darah..
Jika hipertensi tidak di atasi maka akan timbul beberapa komplikasi antar lain jantung koroner,
gagal jantung, kerusakan pembuluh darah otak dan stroke.
Menurut Admil Basha (2004 : 1) hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal yang menyebabkan angka kesakitan dan kematian.

Menurut WHO batas normal tekanan darah sistolik adalah 120-140mmHg dan takanan diastolik
adalah 80-90 mmHg. Seseorang dikatakan mengalami hipertensi bila tekanan darahnyadiatas 140/90
mmHg.
Dari hasil penelitian yang kami lakukan pada tanggal bulan mei 2009 di dusun Jlupo Pinggiran
Desa Kembang Kuning Kec. Windusari Kab. Magelang di dapatkan bahwa terdapat hubungan antara
kebiasaan merokok yang dilakukan warg a dengan penyakit hipertensi yang mereka derita. Ditunjukkan
dengan hasil chi square test 20,837a.
Berdasarkan laporan dari Puskesmas Windusari, dusun Jlupo Pinggiran merupakan dusun yang
mempunyai tingkat penyakit hipertensi yang tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan merokok yang
dilakukan sebagian besar warga. Dengan latar belakang pendidikan yang rendah mereka cenderung tidak
mengetahui bahwa rokok berbahya bagi tubuh dan dapat mengakibatkan kenaikan tekanan darah.
Dalam rokok terdapat zat-zat yang berbahaya untuk tubuh manusia seperti Nekotin yang dapat
menyebabkan terjadinya pengapuran pada pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi sempit dan
laju darah akan menjadi lebih cepat.
Sedangkan menurut Aditama (1992), zat-zat yang berbahaya bagi tubuh manusia yang
terkandung dalam rokok antara lain : Tar yaitu dapat meningkatkan kekentalan darah (terdapat pula
substansi hidrokarbon yang bersifat lengket menempel keparu paru). Sehingga memaksa jantung
memmompa darah lebih kuat lagi. Nikotin dapat mempengaruhi syaraf dan peredaran darah yang bersifat
karsingen dan yang mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Nikotin juga dapat memacu
pengeluaran zat cathecolamin tubuh seperti hormon adrenalin. Hormon adrernalin memacu kerja jantung
untuk berdetak 10 20 kali/menit dan meningkatkan tekanan darah 10 20 skala. Hal ini berakibat
volume darah meningkat dan jantung menjadi lebih cepat lelah. Zat ini juga menimbulkan rasa ketagihan
untuk terus merokok. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat
darah mengalami penurunan dalm mengikat O2. zat ini juga dapat meningkatkan keasaman sel darah
sehingga darah menjadi lebih kental dan menempel diidnding pembuluh darah. Penyempitanpembuluh
darah memaksa jantung memompa darah lebih cepat lagi sehingga telkanan darah meningkat.
Peran Perawat disini pada tindakan primer yaitu preventif dan promotif untuk mencegah
hipertensi dengan melakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit hipertensi dan hubungan dengan
kebiasaan merokok pada warga laki-laki usia > 40 tahun.
E. Keterbatasan Peneliti
1.

Kurangnya peneliti dalam penguasaan materi sehingga hasil penelitian masih jauh dari sempurna.

2.

Keterbatasan dan pembagian waktu yang kurang efektif sehubungan dengan jadwal bersamaan dengan
PKL dan UAP.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Perilaku Merokok
Sebagian besar laki-laki di Dusun Jlupo Pinggiran adalah perokok. Terutama laki-laki usia > 40
tahun.
2. Penyakit Hipertensi
Sebagian besar laki-laki usia > 40 tahun di Dusun Jlupo Pinggiran mempunyai penyakit hipertensi.
3. Dari penelitian yang sudah dilakukan pada warga laki-laki di Dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang
Kuning Kec. Windusari kab. Magelang dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara
kebiasaan merokok dengan penyakit hipertensi.
B. SARAN
1. Penderita Hipertensi
a. Pentingnya pemeriksaan tekanan darah dan pengobatan rutin serta menjalani pola hidup sehat.
b. Menghentikan kebiasaan merokok untuk mencegah komplikasi lebih lanjut
2. Masyarakat
Perlunya pencegahan terjadinya penyakit hipertensi sedini mungkin terutama pada warga
laki-laki yang memiliki kebiasaan merokok.
3. Tenaga Kesehatan
Perlunya peran serta program promosi kesehatan tentang bahaya merokok dan penyakit
hipertensi untuk peningkatan pengetahuan warga Dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang Kuning
Kec. Windusari Kab. Magelang.

DAFTAR PUSTAKA
Aditama. 2000. Hipertensi. EGC:Jakarta
Armstrong. 1995. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan. Jakarta:Arcan
Basha, Adnil. 2004. Pengertian Hipertensi. Balai Pustaka :Jakarta
Danu Santoso, Halim. 1993. Rokok dan Perokok. Jakarta:Arcan
Gunawan. 2001. Hipertensi dan Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta :
Arcan
Lasiyo. 2004. Rokok dan Akibatnya. Balai Pustaka:Jakarta
www.bloggspot.com/php/org.
www.compass.com.
www.ngebulbloggspot.com

Anda mungkin juga menyukai