Anda di halaman 1dari 10

MODUL 06

KOMUNIKASI EFEKTIF
KOMUNIKASI EFEKTIF
 PENGERTIAN KOMUNIKASI EFEKTIF : komunikasi berhasil capai
sasaran dgn feed back sesuai tujuan individu berkomunikasi
Tujuan memberi kemudahan memahami pesan yg disampaikan
shg bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik
seimbang dan melatih penggunaan bahasa nonverbal scr baik.

Hal yg diperhatikan membangun komunikasi efektif : benar-benar


mengerti orang lain (emphatetic communication) komitmen / janji,
menjelaskan harapan, meminta maaf dgn tulus ketika membuat
kesalahan, memperlihatkan integritas pribadi.

KUMAR (2000), komunikasi efektif antar pribadi, 5 ciri yaitu


keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan kesetaraan.
Lima pondasi membangun komunikasi efektif :
• Berusaha benar-benar mengerti orang lain
• Memenuhi komitmen atau janji;
• Menjelaskan harapan;
• Meminta maaf secara tulus ketika anda membuat kesalahan;
• Memperlihatkan integritas pribadi.
 KOMPONEN KOMUNIKATOR
Komunikasi berjalan efektif : adanya kepercayaan dlm diri komunikator (self
credibility), mencerminkan pesan yg diterima komunikan dianggap benar
serta sesuai kenyataan dan daya tarik komunikator (source attractiviness).
Penyampai pesan harus memiliki hal-hal sbb :

 KEPANDAIAN, Komunikator menguasai teknik bicara dan menulis, memilih


simbol / lambang yg tepat, membangkitkan minat pendengar, pembaca dan
memberikan keterangan sistematis serta mudah ditangkap / dimengerti.

 SIKAP, Sikap sombong, angkuh sebab tidak disukai dan menolak perkataan
dari komunikator. Sikap ragu menyebabkan kurang percaya thd uraian
komunikator, sikap tegas menimbulkan kepercayaan dan bersumber hub
kemanusiaan. Semakin baik hub semakin lancar komunikasi dibangun.

 PENGETAHUAN, Komunikator kaya pengetahuan dan menguasai materi


akan lebih mudah menjelaskan dgn memberikan contoh, shg
komunikasinya makin lancar.

 SISTEM SOSIAL
Ada dua macam sistem sosial, yaitu :
• Sistem sosial yang bersifat formal (organisasi);
• Sistem sosial nonformal (susunan masyarakat biasa).
 KEADAAN LAHIRIAH, Dlm komunikasi lisan, suara yg mantap, ucapan yg
jelas, lagak yg baik, serta gerakan tangan yg sehat mendukung
pembicaraan

 MEMILIKI KEDEKATAN DGN KHALAYAK. Jarak melakukan komunikasi


dapat mepengaruhi perhatiannya pada situasi tertentu. Semakin dekat
maka semakin besar pula peluang untuk komunikator menyampaikan
pesan dgn baik. Hal ini dapat terjadi karena memiliki jarak yg secara fisik
maupun jarak sosial lebih dekat.

 KESAMAAN (SIMILARITY), Kesamaan ini a.l meliputi gender, pendidikan,


umur, agama, latar belakang sosial, ras, hobi, dan kemampuan bahasa.
Kesamaan juga masalah sikap dan orientasi thd berbagai aspek seperti
buku, musik, pakaian, pekerjaan, keluarga, dsb. Preferensi khalayak
kesamaan budaya, agama, ras, pekerjaan, dan pendidikan berpengaruh thd
proses seleksi, interpretasi, dan pengingatan pesan sepanjang hidupnya.

 DIKENAL KREDIBILITASNYA DAN OTORITASNYA, Khalayak cenderung


memperhatikan dan mengingat pesan dari sumber yg mereka percaya sbg
orang yg memiliki pengalaman dan atau pengetahuan yg luas.
Mnrt FERGUSON, ada dua faktor kredibilitas yg sangat penting seorang
sumber: dapat dipercaya (trustworthiness) dan keahlian (expertise). Faktor
lain adalah tenang/sabar (compusere), dinamis, bisa bergaul (sociability),
terbuka (extroversion) dan memiliki kesamaan dgn audiens.
 MENUNJUKKAN MOTIVASI DAN NIAT, Cara komunikator menyampaikan
pesan berpengaruh thd audiens dlm memberi tanggapan thd pesan tsb.
Respon khalayak akan berbeda menanggapi pesan yg ditunjukkan untuk
kepentingan informasi (informative) dari pesan yg diniatkan untuk
meyakinkan (persuasive) mereka

 PANDAI DALAM CARA PENYAMPAIAN PESAN. Gaya komunikator


menyampaikan (delivery) pesan juga menjadi faktor penting dalam proses
penerimaan informasi.
 CARA MEMBANGUN KOMUNIKASI
Menyampaikan pesan pada orang lain tidak mudah. beberapa kali atasan
marah karena bawahan tidak menjalankan yg diinginkan atasan, atau
mungkin tidak mengerti karena kurang jelas dlm memberikan instruksi.
Sering menemukan permasalahan karena ketidak tepatan kita atau orang lain
dlm menyampaikan / menerima pesan / informasi

 5 ASPEK DLM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF :

• KEJELASAN (Clarity): bahasa maupun informasi yg disampaikan harus


jelas.

• KETEPATAN (accuracy): bahasa dan informasi yg disampaikan harus


akurat atau tepat, bahasa yg digunakan sesuai dan informasi yg
disampaikan harus benar. Benar artinya sesuai dgn apa yg
sesungguhnya ingin disampaikan. Bisa saja informasi yg ingin kita
sampaikan belum tentu kebenarannya, tetapi yg kita sampaikan benar-
benar apa yg memang kita ketahui, Inilah yg dimaksud akurasi di sini.

• KONTEKS (contex): bahasa dan informasi yg disampaikan sesuai dgn


keadaan lingkungan. Bisa saja bahasa dan informasi yg jelas dan tepat
tetapi karena konteksnya tidak tepat, reaksi yg kita peroleh tidak sesuai
dgn yg diharapkan.
• ALUR (flow): keruntutan alur bahasa dan informasi akan sangat berarti
dlm menjalin komunikasi yg efektif. Sewaktu meminjam uang misalnya,
cenderung mengemukakan kesulitan kita terlebih dahulu sebelum
menyampaikan maksud untuk meminjam uang.

• BUDAYA (Culture): aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi,
tetapi juga tatakrama atau etika, Bersalaman dgn satu tangan bagi orang
Sunda mungkin terkesan kurang sopan, tetapi bagi etnis lain mungkin
suatu hal yg biasa.

 SEDANG UNTUK MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF PERLU


ADANYA STRATEGI YAITU :

• MENGETAHUI MITRA BICARA (Audience), Mengetahui sifat dan karakter


lawan bicara, harus tepat memilih kata-kata dlm menyampaikan informasi
atau buah fikiran, Artinya bahasa sesuai yg mudah dipahami oleh lawan
bicara. Berbicara dgn orang dewasa berbeda dgn anak-anak. Berbicara
dgn atasan berbeda dgn bawahan/teman sederajat.
Latar belakang pengetahuan/pendidikan harus diperhatikan. Informasi
disampaikan mungkin bukan hal yang baru , tetapi kalau penyampaiannya
menggunakan jargon-jargon/istilah-istilah yg tidak dipahami, formasi atau
gagasan tidak dapat dipahami, dgn memperhatikan lawan bicara kita
dapat menyesuaikan diri dalam berkomunikasi dengannya.
• KETAHUI TUJUAN, Tujuan berkomunikasi sangat menentukan cara
menyampaikan informasi. Bila bermaksud membeli atau menjual barang,
komunikasi bersifat negosiasi. Lain Berkomunikasi tujuan menghibur,
membujuk, atau sekedar basa-basi.

• PERHATIKAN KONTEKS, Konteks bisa keadaan atau lingkungan,


berperan memperjelas informasi disampaikan, misal Kata “hemat” dlm
kalimat : “Kita harus menghemat uang, waktu dan tenaga kita”, berbeda
dgn “hemat” kalimat “Menurut hemat saya, harus lebih jujur dan terbuka
dlm berkomunikasi dgn rekan sekerja."
Cara dan kepada siapa diucapkan makna berbeda pula. "Ah..dasar gila."
Kalimat cacian bisa kekaguman, diucapkan nada tinggi berarti cacian,
diucapkan nada datar dibarengi gelengan kepala, bisa kekaguman.
Ungkapan "Gila“ kpd teman dekat, biasa tidak bermakna negatif, kpd
orang belum / baru kenal dipahami memiliki makna negatif.

 PELAJARI KULTUR, Kultur/budaya, kebiasaan orang diperhatikan dlm


komunikasi. Orang Jawa/Sunda dikenal kelembutan, bukan berarti non
Jawa/Sunda mutlak bertutur orang Jawa/Sunda, kalau memang bisa itu
lebih baik. Yang penting adalah pelaku komunikasi harus memahami
kultur mitra bicaranya shg timbul saling pengertian dan penyesuaian
gaya dapat terjadi. Ingat peribahasa: "Di mana bumi dipijak, di situ langit
dijunjung" atau "When in Rome, do as the Romans do." Setelah
mengetahui aspek yg dibutuhkan serta strategi membangun komunikasi
yg efektif, maka kesalah pahaman akan dapat dihindari.
 TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF :
Teknik berbicara di depan umum agar berhasil meyakinkan pendengar,
tercapai maksud dan tujuan. menguasai beberapa hal :

 PERSIAPAN MENTAL;
Berdoa menurut keyakinan masing-masing dan mempersiapkan materi yg
akan disampaikan.

 TEKNIK PADA SAAT BERBICARA DI DEPAN UMUM, a.l :


• Menggunakan bahasa yg dipahami/dimengerti pendengar.
menggunakan istilah asing disertai dgn penjelasan artinya.
• Memahami tujuan pembicaraan, dimaksudkan agar memberikan arah
dlm ungkapan-ungkapan pembicaraan.
• Pembicaraan memuat/berisi informasi baru, aktual, menarik.
• Pembicaraan harus menarik , dlm berbicara ada variasi dapat menarik
perhatian shg meningkatkan minat para pendengar;
• Mengesankan pada setiap ungkapan, agar dapat efektif tidak perlu
harus objektif dalam pembicaraan.
• Menghimbau orang lain berbuat sesuatu.
• Himbauan thd pendengar untuk melakukan suatu perbuatan, maka
pembicaraan dapat diukur berhasil tidaknya.
• Contoh: Himbauan untuk tertib dalam lalu lintas dan himbauan tersebut
dipatuhi, maka pembicaraan dapat dikatakan efektif;
• Contoh: Himbauan untuk tertib dalam lalu lintas dan himbauan tersebut
dipatuhi, maka pembicaraan dapat dikatakan efektif;
• Memanfaatkan semaksimal mungkin kelebihan pada diri kita, seperti :
kerlingan mata, senyum, kerapihan, dll;
• Mengemukakan expresi wajah sesuai situasi yg digambarkan;
• Berbicara jangan terlalu sarat dgn gagasan/ide, akan memberikan beban
yg cukup berat kepada pendengarnya;
• Mengatur alunan suara secara teratur dan berirama.

Anda mungkin juga menyukai