2. Dwiyan Nur Fauzi (F0216028) 3. Hayyu Marulitua H (F0216038) 4. Syalsabila Dindasari W (F0216097) Tujuan Pembelajaran
Memahami pengertian komunikasi bisnis lintas budaya
Menjelaskan betapa pentingnya komunikasi bisnis lintas budaya Menjelaskan perbedaan budaya Mengidentifikasi persiapan melakukan bisnis luar negeri Mengidentifikasi kendala bahasa Menjelaskan bagaimana mengembangkan keterampilan komunikasi lintas budaya Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis baik verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor – faktor budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara. Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Dengan melihat perkembangan atau tren akibat
globalisasi serta semakin banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai kawasan dunia saat ini, menjadikan komunikasi bisnis lintas budaya sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis diantara mereka. Diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya melalui tulisan (termasuk komunikasi lewat tulisan internet) maupun lisan (tatap muka langsung). Memahami Budaya dan Perbedaannya Definisi budaya
Menurut Lehman, Himstreet, dan Baty, budaya diartikan sebagai
sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota – anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya. Menurut Murphy dan Hildebrandt, budaya diartikan sebagai tipikal karakteristik perilaku dalam suatu kelompok Menurut Mitchel, budaya merupakan seperangkat nilai – nilai inti, kepercayaan, standar, pengetahuan, moral, hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu – individu dan masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain. Kompenen Budaya
Budaya material. Budaya material ini dibagi menjadi 2 yaitu; teknologi
dan ekonomi. Teknologi mencakup teknik atau cara yang digunakan untuk membentuk material menjadi suatu produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Sedangkan ekonomi yang dimaksud adalah suatu cara orang menggunakan segala kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Organisasi sosial dan pendidikan adalah suatu lembaga yang berkaitan dengan cara bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain, mengorganisasikan kegiatan mereka untuk dapat hidup secara harmonis dengan yang lain, dan mengajar perilaku yang dapat diterima oleh generasi selanjutnya. Sistem kepercayaan / keyakinan yang dianut oleh suatu masyarakat akan berpengaruh terhadap sistem nilai, kebiasaan, cara memandang kehidupan, jenis produk yang di konsumsi, cara/jenis pakaian yang ada di masyarakat. Estetika berkaitan dengan seni, dongeng, hikayat, musik, drama, dan tari – tarian. Nilai estetika yang ditunjukkan masyarakat dalam berbagai peran perlu dipahami secara benar. Bahasa merupakan suatu cara yang digunakan sesorang untuk mengungkapkan sesuatu melalui simbol – simbol tertentu kepada orang lain. Tingkatan Budaya
Tingkatan Formal merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang
dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun – temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya dan hal itulah yang bersifat formal / resmi. Tingkatan Informal. Pada tingkatan ini, budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai, dan dilakukan tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan. Tingkatan teknis. Pada tingkatan ini, bukti – bukti dan aturan – aturan merupakan hal yang terpenting. Terdapat suatu penjelasan yang logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Mengenal Perbedaan Budaya
Nilai – nilai sosial. Di indonesia, khususnya orang – orang yang tinggal di
daerah pedesaan masih memiliki nilai – nilai kebersamaan yang tinggi, sementara ada kecenderungan bahwa nilai – nilai gotong royong mulai memudar di perkotaan, seiring dengan semakin tingginya sikap individualistis. Peran dan status. Budaya menuntun peran yang akan dimainkan seseorang, seperti siapa berkomunikasi dengan siapa, apa yang mereka komunikasikan, dan dengan bagaimana mereka berkomunikasi. Begitu pula dalam hal konsep status, yang cara pandangnya berbeda antara satu negara dengan negara lain. Pengambilan keputusan. Dinegara – negara maju seperti Amerika Serikat, para eksekutif selalu berupaya secepat dan seefisien mungkin dalam mengambil suatu keputusan penting. Lain halnya di Amerika Latin yang proses pengambilan keputusannya berjalan lambat dan bertele – tele. Konsep waktu. Sebagian besar penduduk negara maju sudah menyadari bahwa waktu sangatlah berharga. Berbeda dengan negara berkembang yang masih menganggap waktu relatif luwes/fleksibel. Konsep jarak komunikasi. Ketika melakukan pembicaraan bisnis, para eksekutif Amerika Serikat menjaga jarak sekitar 5 feet dari lawan bicara. Namun, bagi eksekutif Jepang jarak tersebut dirasa kurang dekat. Konteks budaya. Dalam konteks budaya tinggi seperti Korea, orang baya tergantung pada komunikasi nonverbal dibanding komunikasi verbal. Dalam melakukan percapakan mereka cenderung menyampaikan pesan secara tidak langsung yang disertai dengan ekspresi. Dalam konteks budaya rendah seperti Amerika Serikat , orang sangat tergantung pada komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Sehingga mereka cenderung laangsung pada persoalan / tanpa basa basi. Bahasa tubuh. Perbedaan bahasa tubuh sering kali menjadi sumber kesalahpahaman berkomunikasi lintas budaya. Contoh “tidak”. Orang Amerika serikat dan Indonesia menyatakan tidak dengan menggelengkan kepala ke kanan dan kiri; orang Bulgaria dengan menganggukan kepala ke atas dan bawah; sedangan orang Sisilia dengan mengangkat bahu ke atas. Perilaku sosial. Apa yang dianggap sopan di suatu negara bisa jadi dianggap kurang sopan di negara lain. Contoh, di Jerman memberi bunga mawar merah kepada wanita dianggap sebagai undangan yang romantis, tetapi tidak baik jika dikaitkan dengan hubungan bisnis. Perilaku etis. Perilaku etis dan tidak etis antarnegara pun bisa berbeda. Di beberapa perusahaan diharapkan membayar sejumlah uang secara resmi untuk persetujuan kontrak pemerintah. Pembayaran tersebut dianggap hal yang rutin. Sementara, bagi negara – negara lain seperti Amerika Serikat, hal tersebut dianggap sebagai bentuk suap sehingga tidak etis dan ilegal. Perbedaan budaya perusahaan. Budaya organisasi adala cara perusahaan dalam melaksanakan sesuatu. Dengan kata lain, budaya organisasi mempengaruhi cara orang bereaksi dengan orang lain. Komunikasi dengan Orang Berbudaya Asing
Jika berencana melakukan suatu interaksi dengan orang yang
berbeda budaya, lebih efektif apabila telah mempelajari budayanya. Seperti saat berencana untuk melakukan bisnis atau tinggal di negara lain. Belajar bahasa asing tidak bisa dipelajari secara singkat. Mulailah mengenal kata bahasa asing untuk suatu pergaulan informal atau lingkungan bisnis. Sering- seringlah membaca buku atau artikel tentang suatu budaya asing tersebut dan menanyakannya langsung kepada yang mempunyai kebudayaan tersebut. Fokuslah pada permasalahan mengenai sejarah budaya, agama, politik, nilai- nilai an adat istiadatnya Mengembangkan keterampilan komunikasi Lintas budaya
Cara yang baik dalam menemukan bagaimana mengirim dan
menerima pesan- pesan lintas budaya secara efektif adalah dengan mempelajari kebudayaan tertentu. Dua hal penting: 1. Tidak semua orang dapat memahami budaya orang lain secara sempurna 2. Jangan mudah terbawa pola generalisasi terhadap perilaku seseorang berbeda budaya Negosiasi Lintas Budaya
Menurut Moran, Stahl & Boyer International, budaya di bedakan
menjadi 2, yaitu 1. Budaya permukaan 2. Budaya tinggi Setiap budaya memiliki pendekatan negosiasi yang berbeda dengan tingkat toleransi ketidaksetujuan yang berbeda pula. Jika mempelajari budaya partner anda sebelum negosiasi, akan lebih mudah dalam melihat pandangan mereka. Proses negosiasi yang baik juga ditunjang dengan sikap yang luwes, hormat, sabar dan sikap bersahabat, sehingga dapat menemukan mufakat. Terimakasih