Komunikasi digunakan dalam setiap aspek kehidupan kita, dari segi bisnis, ilmu
komunikasi mempunyai peranan penting bagaimana melobi pelanggan yang berbeda budaya
dengan kita semua itu mempunyai trik tersendiri, dibawah ini akan dijelaskan mengenai apa
itu komunikasi bisnis lintas budaya.
Dalam dunia bisnis kita juga memperlukan komunikasi apalagi jika kita berbisnis dengan
orang yang mempunyai kebudayaan berbeda dengan kita lah berikut ini makna dari
komunikasi bisnis lintas budaya
Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis
baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di
suatu daerah, wilayah atau negara.
Apabila para pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau ke negara
lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting artinya,
termasuk bagaimana memahami produk-produk musiman di suatu negara. Hal ini
dimaksudkan agar jangan sampai terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan
bisnis.
Menurut Lehman, Himstreet dan Baty, setiap elemen terbangun oleh beberapa
komponen utamanya, yaitu nilai-nilai, norma-norma, symbol-simbol, bahasa, dan
pengetahuan.
Menurut Mitchell, komponen budaya mencakup antara lain; bahasa,
kepercayaan/keyakinan, sopan santun, adat istiadat, seni, pendidikan, humor, dan
organisasi sosial.
Menurut Cateora, budaya memiliki beberapa elemen, yaitu:
Budaya Material (material culture), dibedakan dalam dua bagian yaitu
teknologi dan ekonomi. Teknologi mencakup teknik atau cara yang digunakan
untuk mengubah atau membentuk material menjadi suatu produk yang dapat
berguna bagi masyarakat pada umumnya. Sedangkan ekonomi dimaksudkan
suatu cara orang menggunakan segala kemampuannya untuk menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
Sistem kepercayaan atau keyakian (belief sistem) yang dianut oleh suatu
masyarakat akan berpengaruh terhadap sistem nilai yang ada di masyarakat
tersebut.
Tingkatan Budaya
Menurut Murphy dan Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat tiga tingkatan
budaya, yaitu:
A. Formal
Budaya pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang
dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi
berikutnya dan hal itu bersifat formal atau resmi. Dalam dunia pendidikan, tata bahasa
Indonesia adalah termasuk budaya tingkat formal yang mempunyai suatu aturan yang
bersifat formal dan terstruktur dari dulu hingga sekarang.
B. Informal
Pada tingkatan ini, budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari
generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai
(digunakan) dan dilakukan, tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan.
C. Teknis
Pada tingkatan ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang terpenting.
Terdapat suatu penjelasan yang logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan yang lain
tidak boleh dilakukan. Pada tingkatan formal pembelajaran dalam budaya mencakup
pembelajaran pola perilakunya, sedangkan pada tingkatan teknis, aturan-aturan
disampaikan secara logis dan tepat.
Begitu pula dalam hal konsep status, yang cara pandangnya berbeda antara
negara yang satu dengan negara yang lain. Kebanyakan status para eksekutif di
Amerika Serikat dilihat dari simbol-simbol yang bernuansa materialistik. Status
sebagai seorang eksekutif ditandai dengan ruang sudut kantor yang luas, karpet
mahal, meja kerja eksekutif, dan sejumlah aksesoris yang menarik. Di Indonesia,
status seorang eksekutif dapat dilihat dari penataan ruang kerja yang terkesan luks dan
seberapa mewah jenis kendaraan yang digunakan.
c. Pengambilan Keputusan
d. Konsep Waktu
f. Konteks Budaya
Salah satu dari berbagai macam cara orang menyampaikan pesannya kepada
orang lain sangat ditentukan konteks budaya. Di dalam konteks budaya tinggi seperti
Korea Utara atau Taiwan, orang kurang tergantung pada komunikasi verbal, tetapi
lebih banyak tergantung pada komunikasi nonverbal. Dalam melakukan percakapan
mereka cenderung menyampaikan pesan-pesan secara tidak langsung (indirect) yang
disertai dengan ekspresi ataupun geraka-gerakan tubuh; dalam konteks budaya
rendah, seperti Amerika Serikat dan Jerman, orang sangat tergantung pada
komunikasi verbal dan bukan komunikasi nonverbal. Jadi, dalam melakukan
pembicaraan mereka cenderung langsung pada persoalan atau disampaikan secara
eksplisit tanpa basa basi.
g. Bahasa Tubuh
Bantuk bahasa tubuh lainnya adalah kontak mata. Mata adalah salah satu
bagian tubuh yang sangat ekspresif. Orang-orang Mediterania menggunakan mata
untuk berbagai tujuan antara lain: membelalakkan mata (menyatakan kemarahan),
mata berkedip (menyatakan persengkongkolan), bulu mata bergetar (untuk
memperkuat rayuan).
h. Perilaku Sosial
Apa yang dianggap sopan di suatu negara bisa jadi dianggap kurang sopan di
negara lain. Contohnya, di negara-negara Arab memberikan suatu hadiah kepada istri
orang lain dianggap tidak sopan, namun tidak demikian jika diberikan kepada anak-
anaknya.
i. Perilaku Etis
Perilaku yang etis dan tidak etis antarnegara pun bisa berbeda. Di beberapa
negara, perusahaan diharapkan membayar sejumlah uang secara resmi untuk
persetujuan kontrak pemerintah. Pembayaran tersebut dianggap sebagai hal yang
rutin, namun di negara Amerika Serikat dan Swedia hal tersebut dikategorikan
sebagai bentuk suap sehingga tidak etis dan ilegal.
Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas
budaya menjadi sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara
mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih
dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan maupun tulisan. Dengan
semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu negara
dan didorong dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi
semakin penting artinya.
Manfaat Mempelajarinya
Contoh Kasus
Pertalian Indonesia dengan Suriname sudah terjalin sejak tahun 1890-an ketika
terjadi imigrasi pertama orang Jawa ke Suriname. Penelitian pada tahun 2009
menyebutkan bahwa keturunan etnis Jawa di Suriname mencapai 15 hingga 20 persen
dari total populasi yang berjumlah sekitar 500.000 jiwa. Pertalian budaya antara
Indonesia dan Suriname merupakan aset untuk memperkuat relasi kedua negara.
Kedekatan etnis inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai
ajang promosi untuk memajukan sektor pariwisata Indonesia. Karena, dengan
kedekatan hubungan kultural-etnik, orang-orang keturunan Jawa di Suriname akan
penasaran dengan akar kebudayaan mereka di Indonesia (Jawa). Dan secara otomatis
potensi pendapatan sektor pariwisata akan meningkat.
Kerja sama kedua negara juga sudah mencakup beberapa bidang, termasuk
ekonomi dan perdagangan. Indonesia mengekspor berbagai produk, termasuk tekstil,
furnitur, dan batik. Forum kerja sama budaya juga dilanjutkan dengan joint
commission keempat pada tahun 2009 di Solo.
Adapun pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menurut para ahli :
Dari sisi gaya hidup misalnya, orang-orang mulai mengarahkan minatnya kepada
gadget-gadget yang bisa terkoneksi langsung ke layanan-layanan internet. Dari sisi
komunikasi sosial, masyarakat sudah merasa cukup untuk bersilaturahmi dengan sanak
keluarganya melalui fasilitas social networking saja. Keberadaan internet juga
memunculkan model bisnis baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Ketika dulu
penjualan harus dilakukan secara langsung, direct sales oleh sales person, maka hari ini
model penjualan tersebut bisa diterapkan langsung lewat website e-commerce tanpa
melibatkan pihak sales person, seperti yang dilakukan oleh perusahaan Dell ataupun
Bhinneka.com.
Sistem penjualan dan pemasaran semacam ini semakin memperoleh antusiasme yang
tinggi dari para konsumen. Hal ini tidak lain karena semakin murahnya akses internet
yang ditawarkan oleh provider penyedia layanan telekomunikasi serta semakin cepatnya
kecepatan transfer data lewat internet. Dengan dukungan dua hal tersebut, bisa dipastikan
akan muncul semakin banyak sistem penjualan berbasis e-commerce di masa mendatang.
Perkembangan TIK sering dianggap sebagai kebaikan atau kemudahan bagi para
penggunanya. Namun ,ketika nalar , kemampuan dan iman kita belum memadai atau
tidak siap untuk mengikuti perkembangan tersebut. Perkembangan TIK tidak hanya
menimbulkan efek positif , tetapi juga menimbulkan efek negative . Efek negative
tersebut disebabkan oleh perkembangan ilmu IPTEK. Penguasaan IPTEK bahkan
digunakan untuk menggali prosedur yang jujur sehingga chyber crime. Selain itu
Penguasaan IPTEK malah digunakan untuk memuaskan hasrat duniawi sehingga lahirlah
cyber porn. Adapun efek negatif lainnya dari penggunaan TIK adalah semakin maraknya
aktivitas pembajakan program computer dan VCD, CD, DVD aktivitas tersebut
merupakan tindak kriminalitas yang diatur undang-undang karena termasuk kegiatan
illegal yang merugikan pihak lain.
Apapun istilahnya, sistem pengelolaan SDM berbasis web pada dasarnya sama, yaitu
meningkatkan efesiensi, dan meminimalisasi pekerjaan-pekerjaan di perusahaan yang
dianggapkurang perlu, bahkan jika mungkin ditiadakan. Sistem baru yang terkoneksi
dengan internet meliputi beberap hal yang semuanya terkait dengan. masalah-masalah
SDM ! Perekrutan Pegawai Perusahaan, Pemberian Pelatihan dan Pemecatan Pegawai !
online Rekrutmen pegawai perusahaan TIDAK lagi menggunakan sistem offline [iklan di
koran atau media cetak lainnya] ! kelemahannya memerlukan waktu cukup lama dalam
pemrosesan data masuk.
Pada tahun 1982 telah terjadi penggelapan uang di bank melalui komputer
sebagaimana diberitakan “Suara Pembaharuan” edisi 10 Januari 1991 tentang dua
orang
mahasiswa yang membobol uang dari sebuah bank swasta di Jakarta sebanyak Rp.
372.100.000,00 dengan menggunakan sarana komputer. Perkembangan lebih lanjut dari
teknologi komputer adalah berupa computer network yang kemudian melahirkan suatu ruang
komunikasi dan informasi global yang dikenal dengan internet. Pada kasus tersebut, kasus ini
modusnya adalah murni criminal, kejahatan jenis ini biasanya menggunakan internet hanya
sebagai sarana kejahatan.
Penyelesaiannya, karena kejahatan ini termasuk penggelapan uang pada bank dengan
menggunakan komputer sebagai alat melakukan kejahatan. Sesuai dengan undang-undang
yang ada di Indonesia maka, orang tersebut diancam dengan pasal 362 KUHP atau Pasal 378
KUHP, tergantung dari modus perbuatan yang dilakukannya.
Social values
contohnya orang Amerika dikenal dengan etos kerja keras, sukses dapat diukur dari
sisi materi, berorientasi pada tujuan dan efesiensi. Sementara untuk Indonesia dengan
tingkat pengangguran usia kerja yang tinggi, menciptakan lapangan pekerjaan jauh
lebih penting daripada bekerja secara efisien.
Roles and Status
contohnya, dibanyak negara wanita masih belum [tidak] memainkan peranan yang
menonjol dalam bisnis, pemerintahan bahkan dalam praktek kesehariannya masih ada
batasan-batasan. Hal ini dikarenakan adanya sistem nilai, kepercayaan, dan pengaruh
kuat agama. Konsep status juga berbeda. Seorang eksekutif Amerika menunjukkan
tanda-tanda statusnya dengan menunjuk kepada nilai materialistik. Big boss biasanya
mempunyai ruang kantor besar, karpet yang bagus, sofa yang mahal, asesori-asesori
yang mahal, dll. Mempunyai kantor pribadi lebih terhormat di Amerika, daripada
sebuah meja kerja pribadi di ruang terbuka. Ini disebutnya
Spatial Arrangements
Dalam budaya lain, dikomunikasikan dalam cara yang berbeda, misalnya seorang
eksekutif Perancis akan lebih terhormat apabila duduk di tengah dalam area yang
terbuka
Concept of Time
Perbedaan persepsi terhadap waktu adalah faktor lainnya yang bisa menyebabkan
misunderstandings . Para ekekutif Amerika dan Jerman melihat waktu sebagai sesuatu
yang harus diencanakan dan dipergunakan secara efisien, berfokus hanya pada tugas
pekerjaan tiap periode yang sudah terjadwal. Waktu adalah terbatas, jadi mereka
mencoba langsung mendapatkan sesuatu [informasi, pendapat, masukan, pengarahan,
dll] secepat mungkin ketika berkomunikasi. Disisi lain, para eksekutif Amerika Latin
dan Asia melihat waktu sebagai sesuatu yang fleksibel. Karena dalam budaya mereka,
membangun sebuah dasar/fondasi hubungan bisnis adalah jauh lebih penting daripada
batas waktu pertemuan untuk tugas tertentu.
Concept of Personal Space
Seperti halnya waktu, ruang/ jarak dalam berkomunikasi seringkali menyebabkan
pengertian yang berbeda dalam budaya yang berbeda. Dalam Budaya Barat dalam
berkomunikasi biasanya mereka berdiri 5 feet selama percakapan bisnis. Jarak ini bagi
orang Jerman dan Jepang, adalah dekat namun tidak nyaman . Tetapi bagi orang Arab
dan Amerika Latin, jarak ini jauh dan tidak nyaman. Budaya Barat cenderung bereaksi
negatif [tanpa pemberitahuan kenapa], ketika seorang Arab bergerak mendekat selama
percakapan. Dan orang Arab mungkin bereaksi negatif [tanpa pemberitahuan kenapa]
ketika seorang Amerika/ Kanada bersikap mundur agak menjauh selama percakapan.
Sebagai contoh, di sebuah surat kabar ada berita mengenai presiden SBY yang
marah kepada menterinya yang besekongkol dengan DPR atau pejabat eksekutif
lainnya untuk menyimpangkan anggaran (Pikiran Rakyat 20 Juli 2012). Di artikel
yang sama, ada tanggapan dari sejumlah menteri yang memberikan komentar
mengenai kasus tersebut. Menteri Kemenpora mengatakan bahwa teguran itu
ditujukan kepada semua menteri. Menteri Kemenakertrans mengatakan bahwa
teguran itu bukan ditujukan pada dirinya. Jadi, yang menjadi pertanyaan adalah
kepada siapa presiden SBY marah?
Ada 2 tipe komunikasi dalam hal kemudahan diinterpretasi, yaitu High Context dan
Low Context. High Context membutuhkan informasi-informasi tambahan untuk
memahami arti dari isi atau pesan komunikasinya. Pada High Context sifatnya terkadang
tidak to the point alias tersirat. Sementara yang Low Context relatif mudah
diinterpretasikan atau dicerna kata-katanya, karena disitu menampilkan makna tersurat,
tidak bermakna ganda sehingga tidak perlu banyak usaha untuk mengartikannya
.
Kembali ke kasus diatas, ketika marah itu tidak ditujukan dengan jelas untuk siapa
dan apa yang diharapkan darinya, bisa dikatakan Presiden SBY sedang melakukan High
Context Communication. Apabila mengharapkan perubahan pada kebinet atau pada
menterinya, harusnya yang digunakan adalah Low Context Communication, dimana tipe
tersebut merupakan tipe yang to the point pada permasalahan dan spesifik dari sisi target
khalayak maupun perilaku yang diharapkan.
Konteks budaya rendah ditandai dengan pesan verbal dan eksplisit, gaya bicara
langsung, lugas dan terus terang. Pada budaya konteks rendah mereka mengatakan maksud
dan memaksudkan apa yang mereka katakan. Teori ini mengkategorikan masyarakat melalui
banyaknya simbol-simbol ataupun makna yang tersembunyi dalam setiap interaksi. Semakin
banyak simbol atau makna yang tersembunyi semakin ia bersifat High Context Culture.
Namun dalam kenyataannya, sebuah budaya tidak secara utuh dikategorikan High Context
Culture karena sebagiannya memiliki kecenderungan termasuk dalam Low Context Culture.
Demikian pula sebaliknya dalam sebuah budaya yang didominasi Low Context Culture,
didalamnya terdapat bagian High Context Culture.
Hal ini menjadikan komunikasi bisnis lintas budaya dan lintas Negara semakin
menjadi hal yang sangat penting.
ASEAN (AFTA/ASEAN Free Trade Area),
kawasan Asia Pasifik (APEC),
kawasan Amerika Utara (NAFTA/ North American Free Trade Area),
kawasan eropa tengah (CEFTA/Central European Free Trade Agreement), kawasan
Eropa (EFTA/European Free trade area),
kawasan Amerika Latin (LAFTA/Latin American Free Trade area)
adalah beberapa contoh kongkrit terjadinya komunikasi dan kerja sama antar Negara. Hal
tersebut mengakibatkan hilangnya batas-batas Negara dalam komunitas tersebut yang
akibatnya terjadi pada pergeseran nilai-nilai budaya, adat istiadat, dan bahasa
(Globalisasi). Kondisi ini juga didukung pesatnya perkembangan ICT (Teknologi
Komunikasi dan Informasi) seperti internet, tv Kabel dan lain sebagainya dan membuat
kita lebih mudah untuk mempelajari dan mengakses kebudayaan lain ataupun Negara
lain yang walaupun letaknya secara geografis tidak memungkinkan kita berada secara
langsung.
Hal-hal penting yang menjadi elemen agar suatu komunikasi lisan dan tulisan berhasil
dilakukan, antara lain :
Nilai-nilai Sosial
nilai kemasyarakatan yang hidup dan berkembang pada suatu wilayah
Peran dan status
Sektor publik dan status sosial yang berbeda ukurannya antara negara satu dengan
yang lain
Pengambilan Keputusan
Di setiap kebudayaan system pengambilan keputusan akan berbeda dengan
kebudayaan lain. Contoh : Di Negara-negara maju seperti A.S. para eksekutif selalu
berupaya cepat dan seefisien mungkin mengambil suatu keputusan penting.
Sedangkan di kawasan Asia, keputusan cenderung berlangsung secara lambat dan
bertele (hubungannya dengan low context dan high context)
konsep waktu
Sebagian besar penduduk di Negara maju sudah menyadari bahwa waktu sangatlah
berharga. Untuk menghemat waktu, mereka membuat rencana bisnissecara efisien
dengan memusatkan perhatian pada tugas tertentupada periode tertentu juga
Sedangkan di Asia, umumnya memandang waktu secara fleksibel.Menurut mereka,
menciptakan dasar-dasar hubungan bisnis lebih penting daripada sekedar dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan.
Konsep Jarak Komunikasi
Adanya pemisahan kepentingan pribadi dengan kepentingan bisnis, tergantung kapan
dia melakukan komunikasi.
Konteks Budaya
Penggunaan konteks rendah dan konteks tinggi tergantung di kebudayaan mana
komunikasi itu berada dan berlangsung
Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh merupakan salah satu elemen penting dalam komunikasi,
khususnya High Context culture.
3 . Analisis 2 vidio
Analisis :
Case
Bahan kimia juga dilepaskan ketika kita bahagia atau marah. Ketika kita
memikirkan segala konsekuensi negatif, hipotalamus, salah satu bagian otak
kita diaktifkan dan memicu kelenjar hipofisis untuk mengeluarkan sejenis
hormon, ACTH. Hormon ini mengaktifkan kelenjar lain (Adrenal), di ginjal
kita dan melepaskan adrenalin ke dalam darah kita, yang mengganggu
keseimbangan tubuh normal kita dan mengakibatkan rasa takut.
3. Perhatikan audience
Jangan lupakan audience atau lawan bicara mu, karena
bagaimana kamu bisa tau pesan yang kamu sampaikan itu berhasil atau
sampai. Dalam proses komunikasi pun menjlaskan hal tersebut
berguna agar reciever(audience) menerima pesan yang kamu
sampaikan.