Anda di halaman 1dari 25

Tugas Kuliah

Mata Kuliah Komunikasi Bisnis

Hasby Ash Shiddieqy


( 2018310182 )

Tugas Pengganti Minggu E-Learning - 1


1. Mencari artikel

I. KOMUNIKASI BISNIS LINTAS


BUDAYA
 Prolog

Komunikasi digunakan dalam setiap aspek kehidupan kita, dari segi bisnis, ilmu
komunikasi mempunyai peranan penting bagaimana melobi pelanggan yang berbeda budaya
dengan kita semua itu mempunyai trik tersendiri, dibawah ini akan dijelaskan mengenai apa
itu komunikasi bisnis lintas budaya.
Dalam dunia bisnis kita juga memperlukan komunikasi apalagi jika kita berbisnis dengan
orang yang mempunyai kebudayaan berbeda dengan kita lah berikut ini makna dari
komunikasi bisnis lintas budaya
 Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis
baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di
suatu daerah, wilayah atau negara.
Apabila para pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau ke negara
lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting artinya,
termasuk bagaimana memahami produk-produk musiman di suatu negara. Hal ini
dimaksudkan agar jangan sampai terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan
bisnis.

 Menurut Para Ahli

 Menurut Tian Guang dan Dan Trotter (2012), yang dimaksud dengan komunikasi


bisnis lintas budaya adalah komunikasi bisnis diantara konsumen atau antara
konsumen yang berbeda budaya dengan pemasar paling tidak pada salah satu aspek
dasar budaya seperti bahasa, agama, norma-norma sosial, nilai-nilai, pendidikan, dan
gaya hidup.
 Edward T. Hall, mendefinisikan budaya sebagai dasar dari proses komunikasi yang
menciptakan iklim bagi studi komunikasi antar budaya dalam ranah komunikasi
bukan ranah antropologi.
 P. Joint dan M. Warner (1996) mendefinisikan budaya sebagai sebuah pola yang
diterima dari berbagai asumsi tentang bagaimana sebuah kumpulan orang seharusnya
berpikir, bertindak, dan rasakan sebagaimana yang mereka lakukan dalam kehidupan
sehari-hari.
 Geert Hofstede (1997) menyatakan bahwa terdapat dua macam budaya, yaitu budaya
organisasi dan budaya bangsa yang memiliki perbedaan dalam tataran nilai serta
praktis. Nilai diperoleh dari pengalaman kehidupan seperti keluarga dan sekolah di
awal kehidupan seseorang. Ssedangkan praktis diperoleh dari pengalaman sosial
misalnya bekerja. Dalam tingkatan organisasi, perbedaan budaya tampil sebagian
besar dalam tataran praktis dibandingkan dengan nilai (He dan Liu, 2010 : 5
 Komponen Budaya

Menurut Lehman, Himstreet dan Baty, setiap elemen terbangun oleh beberapa
komponen utamanya, yaitu nilai-nilai, norma-norma, symbol-simbol, bahasa, dan
pengetahuan.
Menurut Mitchell, komponen budaya mencakup antara lain; bahasa,
kepercayaan/keyakinan, sopan santun, adat istiadat, seni, pendidikan, humor, dan
organisasi sosial.
Menurut Cateora, budaya memiliki beberapa elemen, yaitu:
 Budaya Material (material culture), dibedakan dalam dua bagian yaitu
teknologi dan ekonomi. Teknologi mencakup teknik atau cara yang digunakan
untuk mengubah atau membentuk material menjadi suatu produk yang dapat
berguna bagi masyarakat pada umumnya. Sedangkan ekonomi dimaksudkan
suatu cara orang menggunakan segala kemampuannya untuk menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.

 Organisasi sosial (social institution), dan pendidikan adalah suatu lembaga


yang berkaitan dengan cara bagaimana seseorang berhubungan dengan orang
lain, mengorganisasikan kegiatan mereka untuk dapat hidup secara harmonis
dengan yang lain, dan mengajar perilaku yang dapat diterima oleh generasi
berikutnya.

 Sistem kepercayaan atau keyakian (belief sistem) yang dianut oleh suatu
masyarakat akan berpengaruh terhadap sistem nilai yang ada di masyarakat
tersebut.

 Estetika (aesthetics), nilai nilai estetika yang ditunjukkan masyarakat dalam


berbagai peran tentunya perlu dipahami secara benar, agar pesan yang
disampaikan mencapai sasaran secara efektif.

 Bahasa (language), adalah suatu cara yang digunakn seseorang dalam


mengungkapkan sesuatu melalui symbol-simbol tertentu kepada orang lain.

 Tingkatan Budaya
Menurut Murphy dan Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat tiga tingkatan
budaya, yaitu:

A. Formal
Budaya pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang
dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi
berikutnya dan hal itu bersifat formal atau resmi. Dalam dunia pendidikan, tata bahasa
Indonesia adalah termasuk budaya tingkat formal yang mempunyai suatu aturan yang
bersifat formal dan terstruktur dari dulu hingga sekarang.
B. Informal
Pada tingkatan ini, budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari
generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai
(digunakan) dan dilakukan, tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan.

C. Teknis
Pada tingkatan ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang terpenting.
Terdapat suatu penjelasan yang logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan yang lain
tidak boleh dilakukan. Pada tingkatan formal pembelajaran dalam budaya mencakup
pembelajaran pola perilakunya, sedangkan pada tingkatan teknis, aturan-aturan
disampaikan secara logis dan tepat.

 Mengenal Perbedaan Budaya


a. Nilai-Nilai Sosial

Secara umum orang-orang Amerika berpandangan bahwa uang akan dapat


mengatasi berbagai masalah, kekayaan yang diperoleh dari usahanya sendiri
merupakan sinyal superioritas, dan orang yang bekerja keras lebih baik daripada yang
tidak bekerja keras. Mereka juga benci terhadap kemiskinan dan menghargai kerja
keras. Di Indonesia, khususnya orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan masih
memiliki nilai-nilai kebersamaan yang tinggi, sementara ada kecenderungan bahwa
nilai gotong royong mulai memudar di daerah perkotaan, seiring dengan semakin
tingginya sikap individualistis.

b. Peran dan Status

Budaya menuntun peran yang akan dimainkan seseorang, termasuk siapa


berkomunikasi dengan siapa, apa yang mereka komunikasikan, dan dengan cara
bagaimana mereka berkomunikasi. Sebagai contoh, di negara-negara yang sedang
berkembang peran wanita dalam dunia bisnis marih relatif rendah. Sementara, di
negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa, peran wanita di dunia bisnis
sudah cukup kuat.

Begitu pula dalam hal konsep status, yang cara pandangnya berbeda antara
negara yang satu dengan negara yang lain. Kebanyakan status para eksekutif di
Amerika Serikat dilihat dari simbol-simbol yang bernuansa materialistik. Status
sebagai seorang eksekutif ditandai dengan ruang sudut kantor yang luas, karpet
mahal, meja kerja eksekutif, dan sejumlah aksesoris yang menarik. Di Indonesia,
status seorang eksekutif dapat dilihat dari penataan ruang kerja yang terkesan luks dan
seberapa mewah jenis kendaraan yang digunakan.
 

c. Pengambilan Keputusan

Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, para eksekutif


selalu berupaya secepat dan seefisien mungkin dalam mengambil suatu keputusan
penting. Umumnya, para manajer puncak berkaitan dengan suatu keputusan pokok
atau utama, sedangkan hal-hal yang lebih rinci diserahkan kepada manajer yang lebih
bawa. Lain halnya di Amerika Latin dan Jepang, proses pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajer puncak umumnya berjalan lambat dan bertele-tele.

d. Konsep Waktu

Sebagian besar penduduk negara maju sudah menyadari bahwa waktu


sangatlah berharga. Untuk menghemat waktu, para eksekutif Amerika Serikat dan
Jerman membuat rencana bisnis secara efisien dengan memusatkan perhatian pada
tugas tertentu pada periode tertentu. Oleh karena waktu sangatlah terbatas, dalam
berkomunikasi mereka cenderung langsung menuju pada pokok persoalan (to the
point) dan cepat. Hal ini berbeda dengan para eksekutif dari Amerika Latin dan Asia,
yang umumnya memandang waktu relatif luwes/fleksibel. Menurut mereka,
menciptakan dasar-dasar hubungan bisnis lebih penting daripada sekedar dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan.

e. Konsep Jarak Komunikasi

Sebagaimana masalah waktu, menjaga jarak komunikasi juga berbeda untuk


budaya yang berbeda. Ketika melakukan pembicaraan bisnis, para eksekutif Amerika
Serikat dan Kanada menjaga jarak sekitar 5 feet dari lawan bicara. Namun, bagi para
eksekutif Jerman atau Jepang, jarak komunikasi tersebut dirasakan kurang dekat.
Sementara itu, para eksekutif dari negara Timur Tengah mempunyai kecenderungan
untuk melakukan pembicaraan bisnis dengan jarak komunikasi yang relatif dekat

f. Konteks Budaya

Salah satu dari berbagai macam cara orang menyampaikan pesannya kepada
orang lain sangat ditentukan konteks budaya. Di dalam konteks budaya tinggi seperti
Korea Utara atau Taiwan, orang kurang tergantung pada komunikasi verbal, tetapi
lebih banyak tergantung pada komunikasi nonverbal. Dalam melakukan percakapan
mereka cenderung menyampaikan pesan-pesan secara tidak langsung (indirect) yang
disertai dengan ekspresi ataupun geraka-gerakan tubuh; dalam konteks budaya
rendah, seperti Amerika Serikat dan Jerman, orang sangat tergantung pada
komunikasi verbal dan bukan komunikasi nonverbal. Jadi, dalam melakukan
pembicaraan mereka cenderung langsung pada persoalan atau disampaikan secara
eksplisit tanpa basa basi.

g. Bahasa Tubuh

Perbedaan bahasa tubuh sering kali menjadi sumber kesalahpahaman


berkomunikasi lintas budaya. Sering kali orang perlu mewaspadai antara kata yang
diucapkan dengan gerakan-gerakan tubuhnya agar dapat diketahui apa maksud yang
sebenarnya. Contohnya, sinyal ”Tidak” orang Amerika Serikat dan Kanada dengan
mengerakkan kepala ke kiri dan ke kanan namun orang Bulgaria dengan
menganggukkan kepala ke atas dan ke bawah atau membungkukkan badan yang
dilakukan di Jepang dapat dipandang oleh orang Amerika Serikat sebagai sikap
menjilat.

Bantuk bahasa tubuh lainnya adalah kontak mata. Mata adalah salah satu
bagian tubuh yang sangat ekspresif. Orang-orang Mediterania menggunakan mata
untuk berbagai tujuan antara lain: membelalakkan mata (menyatakan kemarahan),
mata berkedip (menyatakan persengkongkolan), bulu mata bergetar (untuk
memperkuat rayuan).

h. Perilaku Sosial

Apa yang dianggap sopan di suatu negara bisa jadi dianggap kurang sopan di
negara lain. Contohnya, di negara-negara Arab memberikan suatu hadiah kepada istri
orang lain dianggap tidak sopan, namun tidak demikian jika diberikan kepada anak-
anaknya.

i. Perilaku Etis

Perilaku yang etis dan tidak etis antarnegara pun bisa berbeda. Di beberapa
negara, perusahaan diharapkan membayar sejumlah uang secara resmi untuk
persetujuan kontrak pemerintah. Pembayaran tersebut dianggap sebagai hal yang
rutin, namun di negara Amerika Serikat dan Swedia hal tersebut dikategorikan
sebagai bentuk suap sehingga tidak etis dan ilegal.

j. Perbedaan Budaya Perusahaan


Budaya organisasi adalah cara perusahaan dalam melaksanakan sesuatu.
Dengan kata lain, budaya organisasi mempengaruhi cara orang bereaksi dengan orang
lain. Ia juga dapat melihat bagaimana pekerja melakukan tugasnya, bagaimana
mereka menafsirkan dan bereaksi satu sama lainnya, dan bagaimana mereka
memandang perubahan. Saat ini, banyak perusahaan di Amerika Serikat mencoba
membuat aliansi strategis dengan perusahaan asing dan sebagian mengalami
kegagalan. Salah satu alasan kegagalannya adalah pertentangan budaya antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya.

 Komunikasi dengan orang yang berbudaya Asing


1. Belajar Tentang Budaya
Ketika tinggal di negara lain alangkah baiknya seseorang sedikit banyak
mengenal budaya maupun adat istiadat yang berlaku dinegara tersebut. Mengenal
beberapa kata bahasa asing untuk seatu pergaulan di lingkuang bisnis merupakan
langkah baik yang senantiasa perlu dikembangkan. Jadi belajar tentang budaya negara
lain juga bisa dijadikan sebagai langkah awal untuk berkomunikasi dengan orang
yang berbudaya asing.

2. Mengembangkan Ketrampilan Komunikasi Lintas Budaya


Mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh seorang tentang budaya tertentu
sebenarnya merupakan cara yang baik untuk menemukan bagaiman mengirim dan
menerima pesan-pesan lintas budaya secara efektif.
Mempelajari ketrampilan komunikasi lintas budaya pada umumnya akan membantu
seseorang beradaptasidalam setiap budaya, khususnya jika seseorang berhubungan
dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.

3. Negosiasi Lintas Budaya


Membedakan budaya dalam dua kelompok yaitu budaya permukaan (surface
culture) seperti makanan, liburan, gaya hidup, dan buday tinggi (deep culture), yang
terdiri atas sikap nilai-nilai yang menjadi dasar budaya tersebut.
Orang yang berasal dari budaya yang berbeda seringkali mempunyai
pendekatan negosiasi yang berbeda. Tingkat toleransi untuk suatu ketidaksetujuan pun
bervariasi. Seseorang harus dapat menumbuhkan hubungan personal sebagai dasar
membangun kepercayaan dalam proses negosiasi.
Negosiator dari budaya yang berbeda mungkin menggunakan teknik
pemecahan masalah dan metode pengambilan keputusan yang berbeda. Jika
mempelajari budaya partner sebelum bernegosiasi, akan lebih mudah untuk dapat
memahami pandangan mereka. Menunjukkan sikap yang luwes, hormat, sabar dan
sikap bersahabat akan membawa pengaruh yang baik bagi proses negosiasi yang
sedang berjalan, yang pada akhirnya dapat ditemukan solusi yang menguntungkan
kedua belah pihak.

 Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya

Sudah saatnya para pengambil keputusan, khususnya manajemen puncak,


mengantisipasi era perdagangan bebas dan globalisasi sejak dini. Era yang ditandai
dengan semakin meluasnya berbagai produk dan jasa termasuk teknologi komunikasi ini,
menyebabkan pertukaran informasi dari suatu negara ke negara lain semakin leluasa,
sehingga seolah dunia tidak terikat dengan sekat-sekat yang membatasi wilayah suatu
negara.

Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan globalisasi, perusahaan-perusahaan


besar mencoba melakukan bisnis secara global. Pada umumnya, perusahaan-perusahaan
besar yang beroperasi di tanah air baik di bidang manufaktur, eksplorasi, maupun jasa,
menggunakan beberapa konsultan asing untuk membantu mengembangkan perusahaan
mereka, begitupun sebaliknya.

Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas
budaya menjadi sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara
mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih
dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan maupun tulisan. Dengan
semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu negara
dan didorong dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi
semakin penting artinya.

 Manfaat Mempelajarinya

Dengan mempelajari komunikasi bisnis lintas budaya, kita dapat mengetahui


serta memahami berbagai pengertian tentang budaya serta perbedaan budaya,
komunikasi bisnis lintas budaya, hambatan-hambatan dalam komunikasi bisnis lintas
budaya dan cara mengatasinya.

Demikianlah uraian singkat tentang komunikasi bisnis lintas budaya. Semoga


menambah pengetahuan serta wawasan kita mengenai seluk beluk komunikasi bisnis
lintas budaya dan dapat menerapkannya dalam dunia kerja atau bisnis.

 Contoh Kasus

Program “Indofair” di Suriname

Pertalian Indonesia dengan Suriname sudah terjalin sejak tahun 1890-an ketika
terjadi imigrasi pertama orang Jawa ke Suriname. Penelitian pada tahun 2009
menyebutkan bahwa keturunan etnis Jawa di Suriname mencapai 15 hingga 20 persen
dari total populasi yang berjumlah sekitar 500.000 jiwa. Pertalian budaya antara
Indonesia dan Suriname merupakan aset untuk memperkuat relasi kedua negara.
Kedekatan etnis inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai
ajang promosi untuk memajukan sektor pariwisata Indonesia. Karena, dengan
kedekatan hubungan kultural-etnik, orang-orang keturunan Jawa di Suriname akan
penasaran dengan akar kebudayaan mereka di Indonesia (Jawa). Dan secara otomatis
potensi pendapatan sektor pariwisata akan meningkat.

Sejauh ini, Indonesia sudah mempromosikan budaya ke Suriname melalui


sejumlah program, antara lain "Indofair". Acara itu merupakan semacam pasar malam
di Indonesia. Tercatat pada tahun 2009, Program "Indofair" melibatkan 10-15 pebisnis
Indonesia termasuk eksportir dan importir yang diadakan tiap tahun pada September
dengan menggelar pertunjukan seni.
Sebelumnya, wawasan masyarakat etnis Jawa di Suriname atas budaya Indonesia rata-
rata hanya sebatas kesenian kuda lumping, lengkap dengan atraksi makan beling. Padahal,
citra budaya Indonesia bukan hanya itu. Oleh karenanya, pogram indofair tersebut
diadakan oleh indonesia dengan tujuan untuk lebih meningkatkan hubungan kebudayaan
kedua negara.

Kerja sama kedua negara juga sudah mencakup beberapa bidang, termasuk
ekonomi dan perdagangan. Indonesia mengekspor berbagai produk, termasuk tekstil,
furnitur, dan batik. Forum kerja sama budaya juga dilanjutkan dengan joint
commission keempat pada tahun 2009 di Solo.

II. Teknologi Komunikasi Dan Informasi Dalam New


Economy
A. Sejarah Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) sebenarnya telah dikenal oleh
manusia sejak beraabad-abad lalu . Sejak manusia pertama ada dimuka bumi ,
manusia selalu berusaha untuk mengkomunikasikan segala sesuatu yang ada
disekitarnya dengan berbagai cara.
Zaman prasejarah adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Pada
masa itu manusia berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan bahasa lisan yang masih
sangat sederhana. Manusia saat itu juga mempunyai tradisi membuat lukisan-lukisan
didinding gua. Pada tahun 3000 SM, Bangsa Sumeria telah mengenal tulisan dalam
bentuk symbol-simbol yang dinamakan “pictograf”. Hal ini membuat mereka menjadi
bangsa pertama didunia yang mengenal tulisan. Semenjak bangsa-bangsa didunia
mengenal tulisan, cara berkomunikasi manusia semakin mengalami kemajuan. Pada
zaman modern perkembangan TIK mengalami kemajuan yang sangat pesat. Diawali
dengan penemuan “Telegram” oleh Samuel Thomas Von Sommering pada tahun
1809 . Lalu muncul penemuan baru yaitu “Telepon” oleh Alexander Grahambell pada
tahun 1879. Setelah itu TIK semakin berkembang dengan munculnya computer digital
pertama yang diberi nama “ENJAC” pada tahun 1946.
Pada tahun 1957 satelit buatan manusia pertama milik Uni Sovyet bernama
“Sputnik” diluncurkan ke orbit. Dan Pada tahun 1969 ARPANET yang merupakan
cikal bakal internet digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk
menghubungkan sejumlah computer sehingga membentuk suatu jaringan. Pada tahun
1991 World Wide Web (WWW) mulai dirintis oleh Europen Laboratory for Particel
Phisyc atau dikenal dengan CERN .
B. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi informasi dan komunikasi adalah payung besar terminologi yang


mencakup seluruh peralatan teknisuntuk memproses dan menyampaikan informasi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek yaitu , Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi mencakup segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu , manipulasi , dan
pengelolaan informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi mencakup segala hal yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya. Maka Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah
suatu kesatuan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang
segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan , manipulasi , pengelolaan dan
transfer atau pemindahan informasi .

Adapun pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menurut para ahli :

a. Menurut Susanto Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah  sebuah media


atau alat bantu yang digunakan  untuk transfer data baik itu untuk memperoleh
suatu data atau informasi maupun memberikan informasi kepada orang lain serta
dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah.
b. Menurut Eric Deeson , Harper Vollins Publishers , Dictonary of Information
Technology “ Information Technology (IT) the handling of information by
electric and electronic (and microelectronic) means.” Here handling includes
transfer , processing , storage and access, IT special concern being the use of
hardware and software for these tasks for the benefit of individual people and
society as a whole.” Dari penjelasan diatas : kebutuhan manusia didalam
mengambil dan memindahkan , mengolah dan memproses informasi dalam
konteks social yang mengungtungkan diri sendiri dan masyarakat secara
kesulurahan. Bagaimana implikasinya agar dapat menguntungkan secara
individual dan masyarakat secara kesuluruhan tidak didefinisikan secara lebih
khusus.
C. Pengertian New Economy
Istilah new economy barangkali bukanlah sesuatu yang baru akhir-akhir ini.
Menurut Time Magazine, new economy diartikan sebagai transisi dari dari heavy
industry menuju technology-based industry. Artinya semua kegiatan industri yang
terjadi pada saat ini merupakan new economy karena hampir setiap aspek industri
sudah menggunakan sentuhan teknologi dalam pengoperasiannya. Perkembangan new
economy dirasakan sangat pesat setelah ditemukannya komputer pertama, ENIAC
(Electronic Numerical Integrator and Komputer), pada tahun 1946 yang diiringi dengan
penemuan-penemuan lain seperti PC (Personal Komputer) dan PDA (Personal Data
Assistant). Setelah itu, perkembangan komputer benar-benar tidak bisa dibendung
hingga akhirnya mampu menjangkau semua segmen masyarakat seperti sekarang ini.
Dengan menggunakan komputer sebagai salah satu aspek penunjang kegiatan-kegiatan
perekonomian, ada banyak hal baru yang berkembang dan tidak pernah ada dalam
masa-masa sebelum itu. Kegiatan produksi, administrasi, dan pengambilan keputusan
dapat dilakukan secara lebih cepat dan akurat karena menggunakan media pengolahan
data yang lebih canggih, tidak hanya menggunakan tenaga manusia saja. 
D. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Seperti yang telah disinggung pada bagian diatas, perkembangan new economy
tidaklah lepas dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagai salah satu
aspek fundamental di dalamnya. Setelah perkembangan komputer pertama,
perkembangan teknologi informasi tidak pernah surut. Setiap beberapa waktu selalu
bermunculan perangkat keras yang baru dengan teknologi yang baru pula. Dari sisi
dimensi ukuran pun perangkat komputer semakin lebih kecil dan kompak, hingga
berukuran segenggam tangan saat ini.
Perkembangan perangkat keras ini juga diiringi dengan perkembangan perangkat
lunak yang mendukung pengoperasian perangkat keras yang diciptakan. Perangkat lunak
ini bisa dikategorikan dalam beberapa bidang mulai dari sistem operasi, software
aplikasi, dan sebagainya.
Perkembangan perangkat lunak khususnya sistem operasi melahirkan banyak
turunan produk, mulai dari UNIX, Microsoft Windows, Apple Mac OS, Sun Solaris,
hingga Linux. Perkembangan teknologi komunikasi tidak kalah cepatnya dibandingkan
dengan teknologi komputer. Perkembangan teknologi ini telah dimulai dari penggunaan
kabel konvensional sebagai media transmisi data, kemudian ditemukannya model-model
transmisi serial dan parallel, penggunaan kabel serat optik, hingga penggunaan satelit
sebagai media transmisi data. Karena dari sisi hardware saja sudah semakin maju,
kecepatan transmisi data yang difasilitasi dan volume data yang dibawa dalam sekali
transfer pun semakin tinggi dan besar. Hal ini memungkinkan penyebaran informasi
yang semakin cepat dan luas.
Perkembangan Internet. Internet merupakan salah satu factor yang paling esensial
dalam perkembangan teknologi di akhir abad ke-20. Keberadaan internet yang semula
hanya dimiliki oleh bidang pertahanan berkembang sangat pesat ketika telah dilepas ke
kalangan luas. Internet mampu memfasilitasi kebutuhan informasi yang aktual dan cepat
bagi para penggunanya. Selain itu keberadaan internet juga telah menciptakan paradigma
kehidupan yang baru di masyarakat. Munculnya aktivitas social networking yang
berjalan diatas internet entah disadari atau tidak telah mengubah pola pikir dan gaya
hidup masyarakat.

Dari sisi gaya hidup misalnya, orang-orang mulai mengarahkan minatnya kepada
gadget-gadget yang bisa terkoneksi langsung ke layanan-layanan internet. Dari sisi
komunikasi sosial, masyarakat sudah merasa cukup untuk bersilaturahmi dengan sanak
keluarganya melalui fasilitas social networking saja. Keberadaan internet juga
memunculkan model bisnis baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Ketika dulu
penjualan harus dilakukan secara langsung, direct sales oleh sales person, maka hari ini
model penjualan tersebut bisa diterapkan langsung lewat website e-commerce tanpa
melibatkan pihak sales person, seperti yang dilakukan oleh perusahaan Dell ataupun
Bhinneka.com.

Sistem penjualan dan pemasaran semacam ini semakin memperoleh antusiasme yang
tinggi dari para konsumen. Hal ini tidak lain karena semakin murahnya akses internet
yang ditawarkan oleh provider penyedia layanan telekomunikasi serta semakin cepatnya
kecepatan transfer data lewat internet. Dengan dukungan dua hal tersebut, bisa dipastikan
akan muncul semakin banyak sistem penjualan berbasis e-commerce di masa mendatang.

E. Peran TIK dalam organisasi


Penggunaan TI (Teknologi Informasi) dalam sebuah organisasi sangatlah penting, dan
untuk menerapkan TI tersebut haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut
sebelumnya. Peran teknologi informasi bagi sebuah perusahaan dapat dilihat dengan
menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry.
Terdapat lima peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan atau
organisasi, yaitu:
1. Fungsi Operasional. Membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah
diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang
menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi
informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi
informasi dianggap sebagai firm infrastructure.
2. Fungsi Monitoring and Control. Mengandung arti bahwa keberadaan teknologi
informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level
manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer. Sehingga struktur organisasi
unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship
yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan
terkait.
3. Fungsi Planning and Decision. Mengangkat teknologi informasi ke tataran peranan
yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis
perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan
perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan
penting sehari-harinya.
4. Fungsi Communication. Secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam
era organisasi modern, dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai
sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi,
berkooperasi, dan berinteraksi.
5. Fungsi Interorganisational. Merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena
dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan
kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Tipe dan fungsi
peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap
rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan, dan struktur organisasi
departemen, divisi, atau unit terkait dengan sistem informasi, teknologi informasi, dan
manajemen informasi.
F. Dampak Positif dan Negatif Penggunaan TIK
Dampak Positif Penggunaan TIK
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat meningkatkan kehidupan
manusia, yang berarti keberadaan teknologi informasi dan komunikasi dapat member
manfaat atau keuntungan bagi kehidupan manusia.
 Ketika menggunakan telepon , menonton televisi, mengerjakan tugas dengan
computer dan menggunakan fasilitas internet, sehingga apapun masalah kita sangat
mudah kita atasi.
 memudahkan manusia untuk dapat saling berhubungan dengan cepat, mudah dan
terjangkau. Informasi dari belahan dunia lain dengan mudah dapat diterima dengan
cepat
 aktivitas komunikasi antar dua tempat yang berjauhan menjadi lebih muda dan cepat
menggunakan alat-alat teknologi informasi dan komunikasi.
 Dalam bidang pendidikan , perkembangan TIK berpotensi untuk membangun
masyarakat yang demokratis, hal ini ditandai adanya hubungan guru dengan siswa ,
guru dan guru , dan antar guru siswa, orang tua dan masyarakat dalam kaitannya
dengan proses pendidikan dalam dan diluar sekolah.

Dampak Negatif Penggunaan TIK

Perkembangan TIK sering dianggap sebagai kebaikan atau kemudahan bagi para
penggunanya. Namun ,ketika nalar , kemampuan dan iman kita belum memadai atau
tidak siap untuk mengikuti perkembangan tersebut. Perkembangan TIK tidak hanya
menimbulkan efek positif , tetapi juga menimbulkan efek negative . Efek negative
tersebut disebabkan oleh perkembangan ilmu IPTEK. Penguasaan IPTEK bahkan
digunakan untuk menggali prosedur yang jujur sehingga chyber crime. Selain itu
Penguasaan IPTEK malah digunakan untuk memuaskan hasrat duniawi sehingga lahirlah
cyber porn. Adapun efek negatif lainnya dari penggunaan TIK adalah semakin maraknya
aktivitas pembajakan program computer dan VCD, CD, DVD aktivitas tersebut
merupakan tindak kriminalitas yang diatur undang-undang karena termasuk kegiatan
illegal yang merugikan pihak lain.

G. Penguasaan Teknologi Komunikasi Dan Informasi Dalam New Economy


Sumber Daya Manusia
 Dalam dunia bisnis yang terkoneksi internet, nilai SDM - yang termasuk
intangible asset – sangat tinggi. Aset fisiknya hampir tidak ada [ditiadakan]
nilainya dibandingkan dengan aset-aset tak berwujud [intangible asset].
Contoh Yahoo, nilai asetnya sangat tinggi, namun gedung pun mereka hampir
tak memiliki. Kunci utama sukses tidaknya dalam implementasi Teknologi
Informasi adalah manusia yang menjadi pendorong utama New Economy
 Menurut F. Antonius Alijoyo, managing director AAJ Intergrasi, secanggih
apapun software di suatu perusahaan, kalau manusianya tidak mau
bekerjasama tidak akan jalan. Dengan kata lain, pada era old economy sdm
tidak diperhitungkan sebagai aset penentu bagi kebanyakan perusahaan. pada
era new economy aset ini memegang peranan penting.

Bahkan menjadi aset utama dalam menentukan arah jalannya perusahaan.

 ERA DIGITAL ! INTANGIBLE ASSETS [ASET TDK TERWUJUD] memeiliki


nilai > dari TANGIBLE ASSETS [ASET TERWUJUD/ Komputer dan Hardware]
 Polanya TIDAK MENEKANKAN pada masalah JUMLAH PRODUK, tetapi pada
peningkatan NILAI TAMBAH [value added] yang didapatkan dari semua aset
perusahaan.
 Pengelolaan SDM menyesuaikan diri, dengan lebih SISTEMATIS dan
TRANSPARAN, dengan bantuan software khusus yang dapat memanfaatkan
TEKNOLOGI INTERNET.Sistem pengelolaan SDM yang berbasiskan web itu
dikenal dengan istilah berbeda-beda
 EMPLOYEE RELATIONSHIP MANAGEMENT [ERM]
 HUMAN RESOURCES SOLUTION
 EMPLOYEE PORTAL SERVICE, DLL

Apapun istilahnya, sistem pengelolaan SDM berbasis web pada dasarnya sama, yaitu
meningkatkan efesiensi, dan meminimalisasi pekerjaan-pekerjaan di perusahaan yang
dianggapkurang perlu, bahkan jika mungkin ditiadakan. Sistem baru yang terkoneksi
dengan internet meliputi beberap hal yang semuanya terkait dengan. masalah-masalah
SDM ! Perekrutan Pegawai Perusahaan, Pemberian Pelatihan dan Pemecatan Pegawai !
online Rekrutmen pegawai perusahaan TIDAK lagi menggunakan sistem offline [iklan di
koran atau media cetak lainnya] ! kelemahannya memerlukan waktu cukup lama dalam
pemrosesan data masuk.

Sistem Online rekrutmen pegawai adalah :

 Perusahaan menyediakan web site yang dapat diakses dari manasaja


 Lamaran via e-mail [namun sering tdk efektif, krn antara pelamar satu dengan yang
lain tidak seragam], isi formulir virtual [dalam aplikasinya disediakan format yang
jelas tentang segala hal yang harus diisi oleh pelamar, sehingga format para pelamar
seragam dan memudahkan HRD dalam efesiensi waktu dan kecepatan], sign-up,
member, dll
 Kecepatan akses terjamin berikut terkirimnya lamaran
 Lebih baik dan akurat
 Kelemahan tetap ada, misalnya perihal audiensi yang bisa dicapainya.

Manfaat rekrutmen via internet


 Pengurangan biaya [per transaksi perekrutan/ cost per transaction], biaya perekrutan
[hiring cost] maupun biaya pengembangan SDM per tenaga kerja [HR cost per
employee]
 Nilai tambah, berupa kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan dan kepuasan berkat
munculnya ide-ide baru. Menurut Rhenald Kasali, di samping dampak positipnya
pengelolaan SDM berbasis web, terdapat sisi negatipnya, yaitu
 SDM berusia tua dan tidak mau belajar akan terancam. Dalam jangka pendek akan
terjadi
perampingan tenaga kerja. Atau mengikuti program pensiun dini. Kasus di bank-bank
pemerintah dan BUMN.
 Hilangnya loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Karena makin terbukanya
kesempatan bekerja di perusahaan lain.
 Kendala terbesar faktor budaya. Tidak mudah mengubah kebiasaan dan pemikiran
orang
Indonesia dari yang tadinya terbiasa dengan cara-cara offline menjadi serba online.
Di General Electric [GE] ada enam aplikasi sistem pengelolaan SDM yang berbasis
web yaitu
1. Employee Portal Service
2. Career Opportunity Systems
3. eEMS (employee management sytems)
4. Online CV
5. Digitized Learning (online learning)
Contoh kasus :

Pada tahun 1982 telah terjadi penggelapan uang di bank melalui komputer
sebagaimana diberitakan “Suara Pembaharuan” edisi 10 Januari 1991 tentang dua
orang
mahasiswa yang membobol uang dari sebuah bank swasta di Jakarta sebanyak Rp.
372.100.000,00 dengan menggunakan sarana komputer. Perkembangan lebih lanjut dari
teknologi komputer adalah berupa computer network yang kemudian melahirkan suatu ruang
komunikasi dan informasi global yang dikenal dengan internet. Pada kasus tersebut, kasus ini
modusnya adalah murni criminal, kejahatan jenis ini biasanya menggunakan internet hanya
sebagai sarana kejahatan.
Penyelesaiannya, karena kejahatan ini termasuk penggelapan uang pada bank dengan
menggunakan komputer sebagai alat melakukan kejahatan. Sesuai dengan undang-undang
yang ada di Indonesia maka, orang tersebut diancam dengan pasal 362 KUHP atau Pasal 378
KUHP, tergantung dari modus perbuatan yang dilakukannya.

III. Tantangan Komunikasi di Tengah Keberagaman


Budaya Dunia

 Bagaimana Perbedaan Kultur, Etnosentrisme dan Bahasa Mempengaruhi Komunikasi

Komunikasi Antarbudaya [Intercultural Communication] adalah proses


komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya [baik dalam arti ras, etnik, atau
perbedaan-perbedaan sosio ekonomi.
Penggolongan kelompok budaya tidak bersifat mutlak; kita boleh memilih satu
atau lebih untuk menandai sebuah kelompok yang memiliki budaya yang sama. Misalnya
di USA. Orang Amerika berbicara tentang orang-orang asli California, Nebraska, dan
New Hampshire sebagai berasal dari budaya-budaya regional yang berbeda [West Coast,
Midwest, dan New England], Kita boleh menyebut masing-masing sebagai anggota
sebuah budaya kota atau budaya desa, atau sebagai anggota budaya Irlandia atau budaya
Yahudi. Kita boleh menganggap mereka sebagai anggota-anggota budaya Barat yang
lebih luas lagi.
o Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat-istiadat, bahasa,
perkakas,pakaian, bangunan, dan karya seni.Atau dalam versi lainnya. Cara anda
berpakaian, hubungan anda dengan orangtua dan teman-teman anda, apa yang anda
harapkan dari perkawinan dan pekerjaan, makanan yang anda makan, bahasa yang anda
gunakan, semuanya itu dipengaruhi oleh budaya anda. Ini tidak berarti bahwa, anda
berpikir, percaya, dan bertindak sama persis seperti setiap orang lainnya dalam budaya
anda. Sebuah budaya akan berubah dan berevolusi dari waktu ke waktu. Namun
seperangkat karakteristik dimiliki bersama oleh sebuah kelompok secara keseluruhan
dapat dilacak, meskipun telah berubah banyak, dari generasi ke generasi.
o Etnosentrisme

Menurut Matsumoto (1996) etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat


dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri. Berdasarkan definisi ini
etnosentrisme tidak selalu negatif sebagimana umumnya dipahami. Etnosentrisme dalam
hal tertentu juga merupakan sesuatu yang positif. Tidak seperti anggapan umum yang
mengatakan bahwa etnosentrisme merupakan sesuatu yang semata-mata buruk,
etnosentrisme juga merupakan sesuatu yang fungsional karena mendorong kelompok
dalam perjuangan mencari kekuasaan dan kekayaan. Pada saat konflik, etnosentrisme
benar-benar bermanfaat. Dengan adanya etnosentrisme, kelompok yang terlibat konflik
dengan kelompok lain akan saling dukung satu sama lain. Salah satu contoh dari
fenomena ini adalah ketika terjadi pengusiran terhadap etnis Madura di Kalimantan,
banyak etnis Madura di lain tempat mengecam pengusiran itu dan membantu para
pengungsi.
Dalam berkomunikasi, kita cenderung untuk menghakimi nilai, adat istiadat atau
aspek-aspek budaya lain menggunakan kelompok kita sendiri dan adat istiadat kita
sendiri sebagai standar bagi semua penilaian. Disadariatau tidak, kita sering
mengganggap kelompok kita sendiri, negeri kita sendiri,budaya kita sendiri, sebagai
yang terbaik, yang paling bermoral, dsb. Etnosentrisme sulit dihilangkan, karena ia
bersumber pada psikologi manusia [memperoleh dan memelihara penghargaan diri]. Dan
ini merupakan keinginan yang sangat manusiawi dari tiap orang yang berlatar budaya
yang berbeda.
Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada
yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk
mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang
mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah
disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan
sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan
bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang
dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu
sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang.
Adapun kunci keberhasilan dalam hubungan komunikasi bisnis juga dapat
dipengaruhi oleh hal-hal seperti :

 Social values
contohnya orang Amerika dikenal dengan etos kerja keras, sukses dapat diukur dari
sisi materi, berorientasi pada tujuan dan efesiensi. Sementara untuk Indonesia dengan
tingkat pengangguran usia kerja yang tinggi, menciptakan lapangan pekerjaan jauh
lebih penting daripada bekerja secara efisien.
 Roles and Status
contohnya, dibanyak negara wanita masih belum [tidak] memainkan peranan yang
menonjol dalam bisnis, pemerintahan bahkan dalam praktek kesehariannya masih ada
batasan-batasan. Hal ini dikarenakan adanya sistem nilai, kepercayaan, dan pengaruh
kuat agama. Konsep status juga berbeda. Seorang eksekutif Amerika menunjukkan
tanda-tanda statusnya dengan menunjuk kepada nilai materialistik. Big boss biasanya
mempunyai ruang kantor besar, karpet yang bagus, sofa yang mahal, asesori-asesori
yang mahal, dll. Mempunyai kantor pribadi lebih terhormat di Amerika, daripada
sebuah meja kerja pribadi di ruang terbuka. Ini disebutnya
 Spatial Arrangements
Dalam budaya lain, dikomunikasikan dalam cara yang berbeda, misalnya seorang
eksekutif Perancis akan lebih terhormat apabila duduk di tengah dalam area yang
terbuka
 Concept of Time
Perbedaan persepsi terhadap waktu adalah faktor lainnya yang bisa menyebabkan
misunderstandings . Para ekekutif Amerika dan Jerman melihat waktu sebagai sesuatu
yang harus diencanakan dan dipergunakan secara efisien, berfokus hanya pada tugas
pekerjaan tiap periode yang sudah terjadwal. Waktu adalah terbatas, jadi mereka
mencoba langsung mendapatkan sesuatu [informasi, pendapat, masukan, pengarahan,
dll] secepat mungkin ketika berkomunikasi. Disisi lain, para eksekutif Amerika Latin
dan Asia melihat waktu sebagai sesuatu yang fleksibel. Karena dalam budaya mereka,
membangun sebuah dasar/fondasi hubungan bisnis adalah jauh lebih penting daripada
batas waktu pertemuan untuk tugas tertentu.
 Concept of Personal Space
Seperti halnya waktu, ruang/ jarak dalam berkomunikasi seringkali menyebabkan
pengertian yang berbeda dalam budaya yang berbeda. Dalam Budaya Barat dalam
berkomunikasi biasanya mereka berdiri 5 feet selama percakapan bisnis. Jarak ini bagi
orang Jerman dan Jepang, adalah dekat namun tidak nyaman . Tetapi bagi orang Arab
dan Amerika Latin, jarak ini jauh dan tidak nyaman. Budaya Barat cenderung bereaksi
negatif [tanpa pemberitahuan kenapa], ketika seorang Arab bergerak mendekat selama
percakapan. Dan orang Arab mungkin bereaksi negatif [tanpa pemberitahuan kenapa]
ketika seorang Amerika/ Kanada bersikap mundur agak menjauh selama percakapan.

 Perbedaan Komunikasi Antara Kultur Low Context dan High Context


High Context adalah perkataan atau pernyataan yang sekedar basa basi atau
kata yang sekedar candaan yang tidak memberi arti yang serius, maksudnya adalah
type high contect ini merupakan type yang suka berputar-putar dalam memberikan
pernyataan sebelum menjelaskan maksud atau arti yang sebenarnya. Sedangkan Low
Context adalah perkataan atau sebuah pernyataan yang tidak mengandung candaan
dan langsung menjelaskan maksud atau arti sebenarnya. Low context memang
kebalikan dari High Context.

Sebagai contoh, di sebuah surat kabar ada berita mengenai presiden SBY yang
marah kepada menterinya yang besekongkol dengan DPR atau pejabat eksekutif
lainnya untuk menyimpangkan anggaran (Pikiran Rakyat 20 Juli 2012). Di artikel
yang sama, ada tanggapan dari sejumlah menteri yang memberikan komentar
mengenai kasus tersebut. Menteri Kemenpora mengatakan bahwa teguran itu
ditujukan kepada semua menteri. Menteri Kemenakertrans mengatakan bahwa
teguran itu bukan ditujukan pada dirinya. Jadi, yang menjadi pertanyaan adalah
kepada siapa presiden SBY marah?

Ada 2 tipe komunikasi dalam hal kemudahan diinterpretasi, yaitu High Context dan
Low Context. High Context membutuhkan informasi-informasi tambahan untuk
memahami arti dari isi atau pesan komunikasinya. Pada High Context sifatnya terkadang
tidak to the point alias tersirat. Sementara yang Low Context relatif mudah
diinterpretasikan atau dicerna kata-katanya, karena disitu menampilkan makna tersurat,
tidak bermakna ganda sehingga tidak perlu banyak usaha untuk mengartikannya
.
Kembali ke kasus diatas, ketika marah itu tidak ditujukan dengan jelas untuk siapa
dan apa yang diharapkan darinya, bisa dikatakan Presiden SBY sedang melakukan High
Context Communication. Apabila mengharapkan perubahan pada kebinet atau pada
menterinya, harusnya yang digunakan adalah Low Context Communication, dimana tipe
tersebut merupakan tipe yang to the point pada permasalahan dan spesifik dari sisi target
khalayak maupun perilaku yang diharapkan.

Teori High Context Culture dan Low Context Culture


            Teori yang dikemukakan oleh Edward T. Hall ini didasari oleh teori individual dan
collectivism. Low context culture terdapat pada masyarakat yang menganut budaya
individual. Sedangkan High context culture tidak. Edwar T. Hall (1973) menjelaskan
perbedaan konteks budaya tinggi dan konteks budaya rendah. Budaya kenteks tinggi ditandai
dengan komunikasi konteks tinggi, yaitu kebanyakan pesan bersifat implisit tidak langsung
dan tidak terus terang. Pesan yang sebenarnya tersembunyi dalam perilaku nonverbal
pembicara: intonasi suara, gerakan tangan, postur badan, ekspresi wajah, tatapan mata atau
bahkan konteks fisik. Pernyataan verbalnya bisa berbeda atau bertentangan dengan pesan
nonverbal.

Konteks budaya rendah ditandai dengan pesan verbal dan eksplisit, gaya bicara
langsung, lugas dan terus terang. Pada budaya konteks rendah mereka mengatakan maksud
dan memaksudkan apa yang mereka katakan. Teori ini mengkategorikan masyarakat melalui
banyaknya simbol-simbol ataupun makna yang tersembunyi dalam setiap interaksi. Semakin
banyak simbol atau makna yang tersembunyi semakin ia bersifat High Context Culture.
Namun dalam kenyataannya, sebuah budaya tidak secara utuh dikategorikan High Context
Culture karena sebagiannya memiliki kecenderungan termasuk dalam Low Context Culture.
Demikian pula sebaliknya dalam sebuah budaya yang didominasi Low Context Culture,
didalamnya terdapat bagian High Context Culture.

 Elemen-elemen Komunikasi Lintas Negara 


Setelah kita ketahui pengertian-pengertian komunikasi sebelumnya, kita pasti akan
bertanya
bagaimana jika komunikasi verbal atau non verbal/tulisan dilakukan dengan orang yang
berbeda Negara dengan kita? Maka secara otomatis, kita berpikir bahwa budaya, bahasa,
dan
adat istiadat Negara lain perlu dipelajari sebelum melakukan komunikasi tersebut .
Secara garis besar komunikasi terbagi dalam dua jenis, yaitu verbal(lisan) dan non
verbal(dlm hal ini tulisan) , untuk mencapai suatu komunikasi yang dapat saling
dipahami.
Maka ada beberapa elemen pendukung keberhasilan komunikasi verbal dan non verbal
yang
sebelumnya harus dipahami dan diperhatikan. Saat ini semakin banyak pola kerja sama
maupun kesepakatan ekonomi di berbagai kawasan dunia.

Hal ini menjadikan komunikasi bisnis lintas budaya dan lintas Negara semakin
menjadi hal yang sangat penting.
 ASEAN (AFTA/ASEAN Free Trade Area),
 kawasan Asia Pasifik (APEC),
 kawasan Amerika Utara (NAFTA/ North American Free Trade Area),
 kawasan eropa tengah (CEFTA/Central European Free Trade Agreement), kawasan
Eropa (EFTA/European Free trade area),
 kawasan Amerika Latin (LAFTA/Latin American Free Trade area)
adalah beberapa contoh kongkrit terjadinya komunikasi dan kerja sama antar Negara. Hal
tersebut mengakibatkan hilangnya batas-batas Negara dalam komunitas tersebut yang
akibatnya terjadi pada pergeseran nilai-nilai budaya, adat istiadat, dan bahasa
(Globalisasi). Kondisi ini juga didukung pesatnya perkembangan ICT (Teknologi
Komunikasi dan Informasi) seperti internet, tv Kabel dan lain sebagainya dan membuat
kita lebih mudah untuk mempelajari dan mengakses kebudayaan lain ataupun Negara
lain yang walaupun letaknya secara geografis tidak memungkinkan kita berada secara
langsung.
Hal-hal penting yang menjadi elemen agar suatu komunikasi lisan dan tulisan berhasil
dilakukan, antara lain :
 Nilai-nilai Sosial
nilai kemasyarakatan yang hidup dan berkembang pada suatu wilayah
 Peran dan status
Sektor publik dan status sosial yang berbeda ukurannya antara negara satu dengan
yang lain
 Pengambilan Keputusan
Di setiap kebudayaan system pengambilan keputusan akan berbeda dengan
kebudayaan lain. Contoh : Di Negara-negara maju seperti A.S. para eksekutif selalu
berupaya cepat dan seefisien mungkin mengambil suatu keputusan penting.
Sedangkan di kawasan Asia, keputusan cenderung berlangsung secara lambat dan
bertele (hubungannya dengan low context dan high context)
 konsep waktu
Sebagian besar penduduk di Negara maju sudah menyadari bahwa waktu sangatlah
berharga. Untuk menghemat waktu, mereka membuat rencana bisnissecara efisien
dengan memusatkan perhatian pada tugas tertentupada periode tertentu juga
Sedangkan di Asia, umumnya memandang waktu secara fleksibel.Menurut mereka,
menciptakan dasar-dasar hubungan bisnis lebih penting daripada sekedar dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan.
 Konsep Jarak Komunikasi
Adanya pemisahan kepentingan pribadi dengan kepentingan bisnis, tergantung kapan
dia melakukan komunikasi.
 Konteks Budaya
Penggunaan konteks rendah dan konteks tinggi tergantung di kebudayaan mana
komunikasi itu berada dan berlangsung
 Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh merupakan salah satu elemen penting dalam komunikasi,
khususnya High Context culture.

3 . Analisis 2 vidio

Vidio 1 : Be a More Confident Public Speaker

Analisis :

Case

Berbicara didepan umum, berada di depan podium, berada di atas


panggung, atau berbicara dengan ratusan audience. Semua itu menjadi hal
yang sudah umum dirasakan banyak orang.

Mostly peaple, Public speaking such as a nightmare. Hal ini menjadi


sebuah rintangan tersendiri dalam menjalani hidup. Sejatinya manusia adalah
makhluk sosial yang dimana bahasa dan berbicara merupakan alat berinteraksi
atau berkomunikasi. Di dalam vidio itu menunjukan data dimana faktanya
70% populasi manusia mengalami ketakutan terhadap Public speaking.
Dalam istilah teknis, ketakutan berbicara di depan umum dikenal
sebagai "glossophobia". Ini mempengaruhi sebagian besar populasi. Ini
berhubungan langsung dengan trauma atau kecenderungan internal.

Menurut sains, Ketika Anda berada dalam ketakutan sebelum berbicara,


respons datang dari sistem saraf simpatik Anda. Responsnya menghasilkan
peningkatan detak jantung dan keringat. Saat ini di depan audiensi, rasakan
aliran darah ke arah kepala, telinga, dan wajah. Itu membuat Anda merah dan
membuat kata-kata berkibar.

Bahan kimia juga dilepaskan ketika kita bahagia atau marah. Ketika kita
memikirkan segala konsekuensi negatif, hipotalamus, salah satu bagian otak
kita diaktifkan dan memicu kelenjar hipofisis untuk mengeluarkan sejenis
hormon, ACTH. Hormon ini mengaktifkan kelenjar lain (Adrenal), di ginjal
kita dan melepaskan adrenalin ke dalam darah kita, yang mengganggu
keseimbangan tubuh normal kita dan mengakibatkan rasa takut.

So, what’s the solution ?


Di dalam vidio tersebut terdapat sebuah metode yang di sebut
“Triple-P Method” :
1. Prepare (persiapan)
Di dalam vidio tersebut bahkan disebutkan tiga kali dimana
menjelaskan bahwa persiapan itu sangat penting. Bentuk persiapan
yang dimaksud seperti memahami materi yang ingin disampaikan,
latihan dan persiapan lain sebelum public speaking.
Seorang filsuf mengatakan bahwa “ Jika aku disuruh menebang pohon
selama 4 tahun, 3 tahunnya akan ku pakai mengasah gergaji ku “. Yang
berarti persiapan sangat penting.

2. Postur dan Fisik


Hal ini juga sangat penting karena segala ketakutan kita terhadap
public speaking berasal dari sistem alami tubuh baik itu
mental,psikologis, ataupun tubuh kita. “ Flight, Freeze, or Fight”.

Makanan, minuman dan segala aspek yang berpengaruh terhadap


tubuh kita harus diperatikan seperti makan secukupnya dan baiknya
minum air mineral dari pada susu

Postur, hal ini sangat berpengaruh dimana postur yg baik akan


mempengaruhi suara,mental dan penampilan kita saat berbicara.
Bahkan ukuran bahasa tubuh juga berpengaruh. Bergitupun dengan
pernafasan. Cara bernafas kita sangat berpengaruh, baiknya
menggunakan pernafasan perut atau diagfragma.

3. Perhatikan audience
Jangan lupakan audience atau lawan bicara mu, karena
bagaimana kamu bisa tau pesan yang kamu sampaikan itu berhasil atau
sampai. Dalam proses komunikasi pun menjlaskan hal tersebut
berguna agar reciever(audience) menerima pesan yang kamu
sampaikan.

Apa Kaitan dengan Komunikasi Bisnis ?

Manusia itu makhluk sosial dan ekonomi menjadi bagian dari


sosial, bergitupun bahasa, komunikasi dllnya. Dalam suatu organisasi
atau bisnis tentunya peran komunikasi sangat penting dimana Public
speaking bisa menjadi layaknya “ Dua bilah mata pisau”. Yang berarti
dalam sebuah bisnis , komunikasi yang baik akan menguntungkan mu
dan begitupun sebakliknya.

Analisis Vidio 2 : Good Presentation VS Bad Presentation

Di dalam vidio tersebut adegan pertama menunjukan seorang


pria yang bernama Ranjith yang diperintahkan oleh dosennya untuk
maju mempresentasikan sebuah materi.

Saat maju Ranjith terlihat membaca text secara terus menerus


tanpa give attention to the Audience . Selain itu gerak tubuhnya
menunjukkan feel lack of confident bahkan ditambah saat handphone
nya berdering.

Jika kita kembali melihat vidio dan analisis diatas, tentunnya


speaker (Ranjith) berlawanan dengan Triple-P Methode. Diamana dia
terlihat kurang persiapan sehingga kurang pemahaman yang membuat
dia selalu membaca text yang dia bawa. Yang kedua postur nya tidak
baik dimana dia tidak tegak dan mengatur pernafasannya dengan baik
sehingga terkesan gugup. Dan yang ketiga dia tidak memperhatikan
audience didepannya yang membuat para audience tidak
memperhatikannya. Hal itu merugikan karena pesan yang
disampaikannya tidak maksimal seperti , presentasinya kuranng
menarik dan itu menggambarkan Bad Presentation.

Pada kesempatan yang kedua diminggu setelahnya Ranjith kembali


memberikan Presentation dengan topic yang berbeda. Dan ternyata
perubahan terjadi, Ranjith lebih relax dan percaya diri dan tentunya
memberikan presentasi yang lebih baik dari sebelumnya ( Good
Presentation). Tentunya setelah dosen dan teman temannya mengkritik
presentasi sebelumnya.

Solusi terhadap masalah tersebut


 Perhtikan audience
 Make eye contact with audience
 Relax and Confident
 Give a smile
 Triple-P Methode

Kita bisa menarik gambaran besar dan kesimpulan dari vidiotersebut


tentang pentingnya komunikasi yang baik. Presentasi atau public
speaking merupakan bagian dari komunikasi dimana hal itu
berpengaruh terhadap hidup kita.

Perubahan yang terjadi pada Ranjith menunjukan bahwa tidak ada


yang tidak mungkin untuk menjadi Good Presenter atau Good public
speaker, kareana sejatinya mereka yang dikatakan baik itu memiliki
awal yang sama. Mereka yang dikatakan baik juga pernah mengalami
ketakutann dan kegagalan, namun mereka mau belajar dan mencoba
lebih untuk memperbaiki dirinya.Menurut saya kedua vidio diatas
memiliki keterkaitan diantara keduanya.

Anda mungkin juga menyukai