Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

W312100009 PA

BISNIS
INTERNASIONAL

Budaya & Etika Internasional


Serta Tanggung Jawab sosial

Abstrak Sub-CPMK

Mahasiswa mampu Ketepatan mahasiswa dalam


menjabarkan Pemahaman tentang menjabarkan Pemahaman
Budaya & Etika Internasional Serta tentang Budaya & Etika
Tanggung jawab sosial. Internasional
Serta Tanggung jawab sosial

Fakultas Program Studi Tatap Muka


Disusun Oleh
Fakultas Ekonomi dan
Bsniis
Manajemen
04
Pendahuluan
Kesuksesan bisnis di berbagai negara membutuhkan pemahaman lintas budaya.
Bisnis internasional yang kurang informasi tentang praktek budaya negara lain cenderung
mengalami kegagalan. Melakukan bisnis di budaya yang berbeda membutuhkan adaptasi
dengan sistem nilai dan norma-norma budaya. Dengan pemahaman lintas budaya
(Cross cultural literacy), kita berarti dapat memahami tentang bagaimana perbedaan
budaya antar negara dan perbedaan budaya daerah dapat mempengaruhi cara bisnis
beroperasi.

Penting untuk di catat bahwa perusahaan mulinasional dapat menjadi mesin


perubahan budaya. Di Meksiko misalnya, Walmart telah membantu mengubah budaya
belanja bangsa itu, menarik mereka menjauh dari toko-toko lokal kecil dan menuju toko
swalayan berdiskon besar dan sekarang berharap dapat melakukan hal yang sama di
China.

Budaya (Culture) sebagai suatu sistem nilai dan norma yang dianut bersama
diantara sekelompok orang dan bahwa ketika diambil bersama-sama merupakan design
untuk hidup. Yang dimaksud dengan nilai (value) yaitu ide-ide abstrak tentang apa yang
kelompok percaya sebagai baik, benar dan diinginkan. Dengan kata lain nilai yaitu asumsi
bersama tentang bagaimana hal-hal yang seharusnya.

Norma adalah aturan sosial yang mengatur tindakan orang-orang terhadap satu
sama lain. Norma dapat di bagi lebih lanjut menjadi folkways dan adat istiadat

Folkways adalah konvensi yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari meliputi


perilaku sosial yang baik, makan dengan peralatan yang benar, dresscode yang patut
dalam situasi tertentu, perilaku bertetangga dan sejenisnya.

202 Bisnis Internasional


1 2 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Adat istiadat (mores) adalah norma yang di pandang sebagai pusat fungsi
masyarakat dan kehidupan sosialnya. Melanggar adat istiadat dapat membawa
konsekwensi yang serius. Adat istiada termasuk fakor-faktor seperti dakwaan terhadap
pencurian, perzinahan dan kanibalisme.

Komponen-komponen sosiokultural

Dalam hubungan mereka dengan Negara lain, para pelaku bisnis internasional
harus menjadi murid budaya. Para pengusaha juga harus lebih sensitif terhadap
perbedaan-perbedaan budaya.dan hal ini lebih sulit

Konsep budaya telah sedemikian luasnya sehingga para ahli etnologi telah
membagi komponen budaya yaitu :

1. Estetika, Estetika berkaitan dengan rasa keindahan, budaya, dan selera yang
baik, serta mengungkapkannya dalam seni, drama music, cerita rakyat , dan tari-
tarian.
2. Sikap dan Kepercayaan
3. Agama
4. Budaya material
5. Pendidikan
6. Bahasa
7. Organisasi kemasyarakatan
8. Karakteristik hukum
9. Struktur politik

Struktur Sosial
Para produsen menyadari pentingnya segmentasi berdasarkan kelompok usia
yang seringkali bersifat lintas budaya. Struktur sosial (Sosial Structure) masyarakat
mengacu pada organisasi sosial dasar.

A. Individu dan Kelompok

Kelompok atau grup adalah gabungan dua atau lebih individu yang memiliki kesamaan
identitas dan berinteraksi satu sama lain dalam cara terstrukur atas dasar seperangkat
harapan tentang perilaku masing-masing individu.

a. Pertalian Keluarga

202 Bisnis Internasional


1 3 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Keluarga adalah unit dasar kelembagaan yang berdasarkan pada pertalian keluarga
.tidak seperti di Amerika , yang pada umumnya terdiri atas orang tua dan anak-anak
mereka, keluarga di banyak Negara terutama di Negara berkembang diperluas
dengan memasukkan seluruh anggota keluarga besar berdasarkan darah dan
golongan.

b. Asosiasi

Unit-unit sosial yang tidak didasarkan pada hubungan keluarga yang mungkin
dibentuk berdasarkan usia, gender, atau minat yang sama.

B. Stratifikasi Sosial

Semua masyarakat memiliki tingkatan yang hierarkies dalam kategori sosial-itulah


yang disebut sebagai strata soial (social strata). Strata ini di definisikan berdasarkan
pada karakteristik tertentu seperti latar belakang keluarga, pekerjaan dan pendapatan

Bahasa

Perbedaan budaya yang paling terlihat dari pelaku bisnis internasional adalah cara
berkomunikasi. Yang dimaksud dengan bahasa berarti sarana komunikasi yang
berbentuk verbal dan non verbal

a. Bahasa Verbal

Ketika ada banyak bahasa dalam suatu Negara maka diputuskan menggunakan suatu
bahasa asing sebagai penghubung komunikasi lintas budaya (Lingua Franca)

Yang paling banyak digunakan di dunia adalah Bahasa Inggris sebagai Penghubung
bisnis. Penggunaan Bahasa Inggris demikian cepatnya dalam dunia bisnis. Bahasa
Inggris semakin menjadi bahasa internasional. Selain bahasa Inggris ada pula bahasa
lain seperti Prancis, Spanyol, China. Meskipun demikian, kebanyakan orang juga
memilih untuk berkomunikasi dalam bahasa mereka sendiri dan mampu berbicara
bahasa lokal dapat membangun hubungan, yang mungkin sangat penting untuk
kesepakatan bisnis.

B. Bahasa Non verbal

Komunikasi nonverbal, seperti gerak isyarat dan bahasa tubuh. Seringkali terjadi
perbedaan interpretasi antara Negara sehingga menimbulkan kesulitan. Bahasa yang
tidak terucap mengacu pada komunikasi non verbal. Kegagalan memahami bahasa

202 Bisnis Internasional


1 4 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
non verbal dari budaya lain dapat menyebabkan kegagalan komunikasi. Meskipun
bahasa Isyarat merupakan bentuk komunikasi lintas budaya yang lazim, namun
berbeda dari satu wilayah ke wilayah lain. Misalnya isyarat lingkaran dengan ibu jari
dan telunjuk berarti bersahabat di Amerika , namun berarti “anda tak ada apa-apanya”
di Perancis dan Belgia, dan berarti ajakan seksual yang vulgar di Yunani dan Turki.

Orang Amerika menganggap pintu terbuka adalah isyarat penghuninya siap menerima
tamu, namun jika tertutup berarti sesuatu yang penting sedang berlangsung. Berbeda
dengan Jerman yang selalu menutup pintu tanda keteraturan, bukan berarti tidak
bersedia menerima tamu.

Aspek lain dari komunikasi non verbal adalah ruang pribadi, yang merupakan ukuran
jarak yang nyaman antara anda orang yang sedang anda ajak berbicara. Di Amerika
serikat para pihak dalam berdiskusi bisnis lazimnya memilih jarak tiga sampai lima
meter. Sedangkan Amerika Utara berinteraksi pada jarak dekat. Orang Amerika serikat
merasa bahwa Amerika Latin agresif dan memaksa, pada gilirannya Amerika Latin
menafsirkannya sebagai gerakan mundur dan sikap acuh tak acuh.

Pendidikan

Pendidikan formal memainkan peranan penting dalam masyarakat. Pendidikan


formal adalah media melalui mana individu banyak belajar bahasa, konsep, ketrampilan
matematika yang sangat diperlukan dalam masyarakat modern. Pendidikan formal juga
menggantikan peran keluarga dalam mensosialisasikan nilai-nilai dan norma-norma
masyarakat ke dalam diri anak muda. Mereka juga fokus pada kewajiban dasar
kewargganegaraan. Norma budaya juga diajarkan langsung d sekolah. Menghormati
orang lain, ketaatan pada otoritas, kejujuran, kerapian, tepat waktu adalah sebagian dari
kurikilum tersembunyi sekolah.

Dari perspektif bisnis internasional, salah satu aspek penting dari pendidikan
adalah perannya sebagai penentu keunggulan kompetitif nasional. Ketersediaan pekerja
terampil dan berpendidikan menjadi penentu utama keberhasilan ekonomi suatu suatu
negara. Tingkat pendidikan umum suatu negara juga merupakan indeks yang baik dari
jenis produk yang mungkin dijual di negara tersebut.

Sikap Dan Kepercayaan

Setiap budaya memiliki sikap dan kepercayaan yang mempengaruhi hampir


seluruh aspek kehidupan dan perilaku manusianya . Semakin banyak sikap-sikap kunci

202 Bisnis Internasional


1 5 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
yang dapat dipelajari oleh manajer, semakin siap mereka memahami mengapa orang-
orang berperilaku , terutama reaksi mereka akan sesuatu.

Sikap terhadap Waktu.

Karakteristik kultural ini barangkali menimbulkan lebih banyak persoalan adaptasi bagi
orang Amerika Serikat di luar negeri dibandingkan lainnya. Waktu merupakan hal penting
di Amerika Serikat. Jika kita harus menunggu melebihi jam yang dijanjikan untuk
menemui seseorang, dapat diasumsikan bahwa orang tersebut tidak menganggap
pertemuan itu penting. Tetapi menunggu dapat berarti kebalikannya di tempat lain.

Yang sangat menarik bagi para pelaku bisnis internasional adalah aspek-aspek formal
dari seni, warna, dan bentuk karena arti-arti simbolis yang dimilikinya. Warna khususnya ,
dapat bersifat menipu karena memiliki arti yang berbeda dalam kebudayaan yang
berbeda. Warna duka cita adalah hitam di Amerika Serikat dan Meksiko, hitam putih di
Timur Jauh, dan Ungu di Brasil. Karena Hijau merupakan warna yang baik di dunia Islam,
setiap Iklan atau kemasan bercirikan warna hijau tampak lebih disukai di sana. Sementara
di Amerika Serikat warna hijau atau biru, di Afrika warna merah. Dengan demikian agen
pemasaran harus berhati-hati dengan warna produk kemasan, atau iklan karena tiap
warna bisa jadi mempunyai arti khusus

Sistem Agama dan Etis


Agama (Religion) dapat di definisikan sebagai suatu sistem kepercayaan ritual
yang diakui bersama yang berkaitan dengan sesuatu yang dianggap suci. Sistem etis
(ethical sysem) mengacu pada seperangkat prinsip moral atau nilai-nilai yang digunakan
untuk memandu dan membentuk prilaku seseorang. Sebagian besar sistem etis di dunia
adalah produk dari agama. Implikasi bisnis yang paling penting dari agama adalah
berpusat pada sejauh mana agama yang berbeda membentuk sikap terhadap pekerjaan
dan kewirausahaan serta sejauh mana etika agama mempengaruhi biaya melakukan
bisnis di suatu negara.

Hari libur dan ritual keagamaan juga mempengaruhi kinerja karyawan dan
penjadwalan kerja. Ketika masing-masing pemeluk agama yang berbeda-beda bekerja
bersama-sama, maka kemungkinan dapat terjadi konflik, perpecahan dan instabilitas
antar pekerja. Manajer harus menghormati kepercayaan religious orang lain dan
menyesuaikan praktek bisnis dengan religiusitas yang ada di budaya-budaya lain.

202 Bisnis Internasional


1 6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Orang-orang di dunia Barat menghadapi beberapa pengertian yang sangat
berbeda tentang Tuhan, masyarakat, dan realitas dalam agama-agama Asia.

Dalam agama-agama India, ide realitas berbeda. Dunia dipahami sebagai ilusi karena
tidak ada yang permanen . Waktu adalah siklus dan segala sesuatu yang hidup termasuk
manusia, berada dalam proses yang konstan dari kelahiran, kematian dan reinkarnasi.
Pemahaman mengenai karma (retribusi moral) meyakini bahwa kejahatan yang dilakukan
di suatu kehidupan akan dihukum dalam kehidupan berikutnya. Karma adalah daya
dorong yang kuat untuk melakukan kebaikan agar mencapai status spiritual yang lebih
tinggi di kehidupan berikutnya.

a. Hinduisme

Sebagian orang Hindu percaya segala sesuatu di dunia menjalani proses abadi dari
kematian dan kelahiran kembali (samsara) dan jiwa individu (atman) bermigrasi dari
satu tubuh ke tubuh lainnya. Pengetahuan mengenai system kasta penting bagi
seorang manajer karena kasta merupakan dasar pembagian kerja masyarakat. Kasta
tertinggi brahma atau pendeta, kemudian ksatria (politisi, tuan tanah), pedagang,
petani, dan dalits, suatu kata Hindi yang berarti tertindas. Contoh dampak pada
perilaku bisnis : mobil Mercedes tidak akan laku kecuali perusahaan menempatkan
orang dari kasta brahmana untuk menjadi dealer yang dapat berurusan dengan orang
dari kalangan atas.

b. Budhisme

Gautama muncul sebagai Budha (orang yang memberikan pencerahan) Ia membuka


ajaran kepada setiap orang dan menentang system kasta. Karena pendeta-pendeta
budha terlibat politik di wilayah-wilayah di mana agama mereka adalah umum dan
mereka memobilisi kekuatan untuk kegiatan politik dan sosial, maka penting bagi
manajer untuk memahami ajaran ini.

c. Jainisme

Agama ini didirikan oleh Mahavira, seorang Budha kontemporer. Doktrin jain
mengajarkan bahwa tidak ada pencipta, tidak ada Tuhan dan tidak ada prinsip yang
mutlak. Meski jumlahnya sedikit namun kaum jain adalah pemimpin-pemimpin yang
berpengaruh di perdagangan dan ilmu pengetahuan. Dampak terbesar mereka atas
budaya India dimanifestasikan dalam penerimaaan yang luas atas doktrin mereka yang
anti kekerasan, melarang pembantaian binatang, perang, bahkan pikiran kekerasan.

c. Sikh

202 Bisnis Internasional


1 7 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ini adalah agama kelompok etnis India, suatu persaudaraan militer dan gerakan politik
yang didirikan oleh Nanak yang berusaha mencari jembatan antara Hindu dan Islam.
Sikh percaya Tuhan yang Maha Esa namun mereka juga menerima konsep Hindu
tentang Samsara, karma dan pembebasan jiwa.

d. Konfusiunisme

Konfusius tidak dapat dilepaskan dari budaya dan peradaban CIna yang telah
berkembang baik ketika ia mulai mentransformsi dari transisi kuno ke rasional yang
mampu membimbing perilaku pribadi maupun masyarakat. Konfusius mengajarkan
agar setiap orang mengamalkan prinsip tidak mementingkan diri sendiri, mencintai
orang lain, Hal ini menimbulkan penekanan orang Cina pada kesopanan, rasa hormat
pada orang tua, dan penghormatan ritual membungkuk.

e. Taoisme

Taoisme berarti “ falsafah tentang jalan”. Berkeyakinan bahwa setiap orang


mencerminkan energy pria dan wanita (yin dan yang) yang mengatur alam
semesta.Tujuan meditasi dan ritual dari penganut taoisme adalah untuk membebaskan
diri dari gangguan dan mengosongkan diri untuk membiarkan kekuatan kosmis
bertindak.

f. Shintoisme

Ini adalah agama pribumi orang Jepang.Tidak ada pendiri maupun kitab sucinya.
Legenda shinto mendefinisikan kekasiaran Jepang sebagai tindakan kosmis, dan
kaisar dipercaya memiliki status kedewaan. Para pengikut Shinto yang ribuan datang
ke kuil karena mereka tergerak untuk melakukannya, karena Shinto bukan teologi
terperinci dan terorganisir.

g. Islam

Islam adalah agama terbesar kedua di dunia. Islam menerima Al Quran sebagai firman
Tuhan yang abadi yang berupa kumpulan wahyu yang diterima Muhammad sebagai
rasul sebagai pendiri ajaran Islam. Penganut Islam di sebut muslim. Muslim
merupakan mayoritas di lebih 35 negara di dunia. Ritual alamiah kehidupan sehari-hari
di negara muslim mengejutkan bagi pengunjung barat. Misalnya Muslim membutuhkan
beribadah 5 kali sehari (pertemuan bisnis dapat di tunda ketika peserta muslim
melaksanakan ritual ibadah mereka), perempuan perpakaian dengan cara tertentu,
dan melarang konsumsi daging babi serta alkohol.

Kewajiban dasar adalah rukun islam yaitu

202 Bisnis Internasional


1 8 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. Percaya tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah
2. Melakukan sembahyang lima waktu
3. Membayar zakat
4. Berpuasa di bulan ramadhan
5. Melakukan ziarah ke Mekah (berhaji)

h. Kristen

Kristen adalah agama yang paling banyak penganutnya di dunia. Sekitar 20% dari
penduduk dunia mengakui diri mereka sebagai orang kristen. Sebagian besar orang
kristen tinggal di Eropa dan Amerika juga Afrika. Kristen terbagi menjadi tiga cabang
utama kristen yaitu; Katolik, Ortodoks, dan Protestan.

Kebudayaan Tempat Kerja


Penting bagi bisnis internasional yang beroperasi di negara yang berbeda untuk
mempertimbangkan bagaimana budaya masyarakat mempengaruhi nilai-nilai yang
ditemukan di tempat kerja. Study bagaimana budaya berkaitan dengan nilai-nilai tempat
kerja dilakukan oleh Geert Hofstede dengan membandingkan dimensi budaya di 40
negara, dimensi tersebut adalah:

1. Dimensi Jarak Kekuasaan (power distance)

Berfokus pada bagaimana masyarakat menyikapi fakta bahwa setiap orang tidak sama
dalam kemampuan fisik dan intelektual.

2. Dimensi Penghindaran ketidakpastian (uncertainty avoidance)

Berfokus pada sejauh mana budaya yang berbeda mensosialisasikan kepada anggota
mereka untuk menerima situasi ambigu dan memberikan toleransi ketidakpastian.
Pekerja memiliki kebutuhan yang kuat atas peraturan dan regulasi, manajer
diharapkan untuk mengeluarkan insruksi yang jelas.

3. Dimensi individualisme versus kolektivisme (individualism versus colletivism)

Memfokuskan pada hubungan antara individu dan rekan-rekannya, hubungan antar


individu yang longgar, mempengaruhi prestasi

4. Dimensi maskulinitas versus feminimitas ( masculinity versus feminity)

Berfokus pada perbedaan kinerja antara gender.

202 Bisnis Internasional


1 9 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Dinamisme Konfusianis (confucian dynamism)

Meliputi sikap terhadap waktu, ketekunan, penggunaan status kekuasaan,


menghormati tradisi, saling memberikan hadiah dan bantuan, menyelamatkan muka.

Berikut beberapa contoh budaya kerja

❖ Orang-orang Amerika datang Tepat Waktu.

Jika suatu perjanjian telah dibuat sekelompok orang Amerika pukul 12 Siang, maka
seseorang dapat yakin bahwa mereka akan berada di sana tepat pada waktunya, dan
bila mereka terlambat maka dianggap tidak sopan.

❖ Sikap Terhadap Pencapaian dan Pekerjaan

Orang Jerman menempatkan bersenang-senang sebagai yang pertama dan bekerja


yang kedua. Di Amerika berlaku sebaliknya.

❖ Gengsi Pekerjaan

Banyak Negara berkembang yang menolak untuk pekerjaan fisik. Akibatnya ada
banyak pengacara dan ekonom, namun kurangnya pekerja pembuat alat-alat dan
tukang las. Perbedaan pekerja kerah biru dan karyawan kantor sangat besar,
sebagaimana digambarkan oleh pemakaian dua kata Spanyol untuk pekerja obrero,
orang yang menjadi buruh menandakan pekerja kerah biru, sementara empleado
(karyawan) menandakan pekerja kantor.

❖ .Sikap Terhadap Perubahan

Perusahaan Amerika yang terbiasa dengan penerimaan lebih cepat akan sesuatu
yang baru. Hal ini berbeda dengan orang Eropa yang gemar meninggikan tradisi.
Sehingga menyulitkan manajer produksi untuk menerapkan proses baru.

Tanggung Jawab Bisnis Secara Sosial


Istilah “tanggung jawab sosial merujuk pada perhatian yang tepat dan objekif bagi
kesejahteraan masyarakat yang mengendalikan perilaku individu dan perusahaan dari
akivitas yang merusak, tanpa melihat keuntungan dalam waktu singkat yang
diberikannya, dan menghasilkan kontribusi positif terhadap kemajuan manusia itu.

202 Bisnis Internasional


1 10 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Berbicara mengenai tanggung jawab sosial adalah berbicara mengenai
kepentingan masyarakat yang membatasi atau mengikat perilaku bisnis. Perusahaan
memiliki tanggung jawab sosial untuk mematuhi aturan hukum. Tanggung jawab hukum,
baik yang ditetapkan berdasarkan undang-undang, maupun yang ditetapkan berdasarkan
kasus-kasus yang dijadikan contoh baik hukum perdata, membentuk batasan batasan
legal terhadap prilaku perusahaan demi kepentingan masyarakat. Hukum adalah salah
satu bidang tanggung jawab sosial perusahaan yang tidak dapat diperdebatkan. Para
filsuf membedakan antara type tanggung jawab yang berbeda, yaitu :

1. Tanggung jawab untuk tidak merugikan orang lain


2. Tanggung jawab yang mungkin kurang mengikat, untuk menegah kerugian bahkan
dalam keadaan dimana sseorang tidak menjadi penyebabnya.
3. Tanngung jawab untuk berbuat kebaikan

Tanggung jawab sosial (corporate social responsibility CSR) mencakup berbagai


tanggung jawab yang dimiliki perusahaan kepada masyarakat dimana perusahaan itu
beroperasi. European Commission mendefinisikan sebagai suatu konsep dimana
perusahaan memutuskan dengan sukarela demi masyarakat yang lebih baik dan
lingkungan yang lebih bersih. Argumen atas CSR didasarkan baik pada prinsip ekonomi
maupun etika (atau kewarganegaraan/ cityzenship). Beberapa argumen tersebut adalah:

1. Beberapa perusahaan terlibat dalam upaya tanggung jawab sosial perusahaan semata
mata bagi kepentingan umum dan tidak mengharapkan balasan yang komersil atas
kontribusinya. Model kewarganeragaan perusahaan (Coorporate cityzenship model of
CSR) ini seringkali ada ketika terdapat seorang pemimpin kuat yang memiliki rasa
tanggung jawab dan rasa kedekatan dengan komunitas.

Contoh Ben and Jerry’s ice cream menjelaskan bahwa perusahaan berusaha untuk
menciptakan visi yang lebih luas dan lebih berani terhadap bagaimana perusahaan
dapat meningkatkan reputasi dan keahlianya untuk memajukan misi sosialnya.

2. Perusahaan memetik keuntungan dari kegiatan melayani sebagai anggota komunitas


dan karena itu memiliki kewajiban yang bersifat timbal balik kepada komunitas tsb.
Model kontrak sosial dari CSR (social contract model of CSR) berpendapat bahwa
perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menghormati hak hak moral berbagai
pemegang kepentingan perusahaan.

3. Model kepentingan pribadi yang tercerahkan dari CSR (Enlightened self interest model
of CSR) menyatakan bahwa memasukan tanggung jawab sosial perusahaan kedalam
budaya perusahaan dapat menghasilkan keunggulan pasar yang kompetitif bagi

202 Bisnis Internasional


1 11 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
perusahaan yang bersangkutan, sesuatu yang dapat berkontribusi bagi merk
perusahaan pada saat ini dan masa depan

Daftar Pustaka

● Griffin, R.W. & Pustay, Michael W. (2014). International Business. 8th Edition. Global
Edition. Pearson Education Limited. UK. (GP)
● Hill, Charles, W.L. (2013). International Business. Competing in the Global
Marketplace. Global Edition. Pearson Education Limited. UK. (HC)
● Hill, Charles, W.L.; Wee, Chou Hou & Udayasankar, Krishna. (2015). International
Business. An Asian Perspective. McGraw-Hill Company. New York. (HC)
● Ball. Geringer. Minor. McNett. (2014). Bisnis Internasional. Edisi 12 Buku 1. Penerbit
Salemba Empat. Jakarta

202 Bisnis Internasional


1 12 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai