Bisnis
Internationa
l
Pokok Bahasan
Kekuatan Sosiokultural
04
Ekonomi & Bisnis Manajemen Firman Fauzi ST, MM
Abstract Kompetensi
Mampu memahami tentang kekuatan Mahasiswa di harapkan mampu
Sosiokultural di sebuah negara memahami dan menjelaskan
mengenai kekuaan Sosiokultural
Kekuatan Sosiokultural
Pendahuluan
Komponen-Komponen Sosiokultural
Dalam hubungan mereka dengan Negara lain, para pelaku bisnis
internasional harus menjadi murid budaya. Para pengusaha juga harus lebih
sensitif terhadap perbedaan-perbedaan budaya.dan hal ini lebih sulit
Konsep budaya telah sedemikian luasnya sehingga para ahli etnologi telah
membagi komponen budaya yaitu :
1. Estetika, Estetika berkaitan dengan rasa keindahan, budaya, dan selera yang
baik, serta mengungkapkannya dalam seni, drama music, cerita rakyat , dan
tari-tarian.
2. Sikap dan Kepercayaan
3. Agama
4. Budaya material
5. Pendidikan
6. Bahasa
7. Organisasi kemasyarakatan
8. Karakteristik hukum
9. Struktur politik
Struktur Sosial
Para produsen menyadari pentingnya segmentasi berdasarkan kelompok
usia yang seringkali bersifat lintas budaya. Struktur sosial (Sosial Structure)
masyarakat mengacu pada organisasi sosial dasar. Meskipun struktur sosial terdiri
atas berbagai aspek, terdapat dua dimensi yang sangat penting ketika menjelaskan
perbedaan antar budaya pertama, Sejauh mana organisasi sosial mengutamakan
B. Stratifikasi Sosial
Semua masyarakat memiliki tingkatan yang hierarkies dalam kategori sosial-itulah
yang disebut sebagai strata soial (social strata). Strata ini di definisikan
berdasarkan pada karakteristik tertentu seperti latar belakang keluarga, pekerjaan
dan pendapatan
Bahasa
Perbedaan budaya yang paling terlihat dari pelaku bisnis internasional adalah cara
berkomunikasi. Yang dimaksud dengan bahasa berarti sarana komunikasi yang
berbentuk verbal dan non verbal
a. Bahasa Verbal
Ketika ada banyak bahasa dalam suatu Negara maka diputuskan menggunakan
suatu bahasa asing sebagai penghubung komunikasi lintas budaya (Lingua
Franca)
Pendidikan
Pendidikan formal memainkan peranan penting dalam masyarakat.
Pendidikan formal adalah media melalui mana individu banyak belajar bahasa,
konsep, ketrampilan matematika yang sangat diperlukan dalam masyarakat modern.
Pendidikan formal juga menggantikan peran keluarga dalam mensosialisasikan nilai-
Penting bagi bisnis internasional yang berperasi di negara yang berbeda unuk
mempertimbangkan bagaimana budaya masyarakat mempengaruhi nilai-nilai yang
ditemukan di tempat kerja. Study bagaimana budaya berkaitan dengan nilai-nilai
tempat kerja dilakukan oleh Geert Hofstede dengan membandingkan dimensi
budaya di 40 negara, dimensi tersebut adalah:
1. Dimensi Jaarak Kekuasaan (power distance)
Berfokus pada bagaimana masyarakat menyikapi fakta bahwa setiap orang tidak
sama dalam kemampuan fisik dan intelektual.
2. Dimensi Penghindaran ketidakpastian (uncertainty avoidance)
Berfokus pada sejauh mana budaya yang berbeda mensosialisasikan kepada
anggota mereka untuk menerima situasi ambigu dan memberikan toleransi
ketidakpastian. Pekerja memiliki keebutuhan yang kuat ataas peraturan dan
regulasi, manajer diharapkan untuk mengeluarkan insruksi yang jelas.
3. Dimensi individualisme versus kolektivisme (individualism versus colletivism)
Memfokuskan pada hubungan antara individu dan rekan-rekannya, hubungan
antar individu yang longgar, mempengaruhi prestasi serta saling menghargai
kebebasan individu.
4. Dimensi maskulinitas versus feminimitas ( masculinity versus feminity)
Berfokus pada perbedaan kinerja antara gender.
5. Dinamisme Konfusianis (confucian dynamism)
Meliputi sikap terhadap waktu, ketekunan, penggunaan status kekuasaan,
menghormati tradisi, saling memberikan hadiah dan bantuan, menyelamatkan
muka.
Ball, Geringer, Minor and Mc.nett, (2014), International Bussiness, Twelfth edition,
McGraw Hill Education