Anda di halaman 1dari 6

Nama : Atika Safira Maulida Rachma Putri

NIM : 200910202054
Kelas : C4
Kelompok : 2

RESUME MATERI “Peran Budaya dan Bisnis Internasional”

A. Pengertian Budaya dalam Bisnis Internasional


Secara terminologi budaya adalah keseluruhan kepercayaan, aturan,
teknik,kelembagaan dan artefak buatan manusia yang mencirikan populasi manusia. Jadi
budaya dapat diartikan yaitu budaya terdiri atas pola-pola yang dipelajari mengenai perlaku
umum bagi anggota dari masyarakat tertentu yaitu gaya hidup yang unik dari suatu kelompok
atau orang tertentu. Kebudayaan adalah kumpulan nilai, kepercayaan, perilaku, kebiasaan,
dan sikap yang membedakan suatu masyarakat dari yang lainnya. Kebudayaan suatu
masyarakat menentukan ketentuan- ketentuan yang mengatur bagaimana perusahaan
dijalankan dalam masyarakat tersebut. Terdapat cara bagi para pelaku bisnis internasional
untuk menyesuaikan diri atau hidup dengan budaya-budaya lain yaitu menyadari bahwa
adanya budaya yang berbeda dari budayanya sendiri dan mereka harus mempelajari
karakteristik dari budaya-budaya tersebut sehingga dapat beradaptasi. Tetapi menurut E.T.
Hall terdapat dua cara untuk menyesuaikan diri dari budaya moral lain yaitu :
1. Menghabiskan seumur hidup di suatu negara tersebut.
2. Menjalani suatu program pelatihan yang sangat canggih dan ekstensif yang mencakup
karakteristik-karakteristik utama dari suatu budaya, termasuk budaya.
Terdapat enam nasihat atau cara dalam melakukan bisnis lintas budaya internasional
antara lain :
1. Lakukanlah persiapan.
2. Jangan terburu-buru.
3. Bangkitkan kepercayaan.
4. Memahami pentingnya bahasa.
5. Menghormati budaya.
6. Memahami unsur-unsur budaya.
Budaya juga sangat mempengaruhi semua fungsi bisnis misalnya dalam
pemasaran,beraneka ragam sikap dan nilai menghambat banyak perusahaan untuk
menggunakan bauran pemasaran yang sama di semua pasar. Begitu juga dalam manajemen
sumber daya manusia, budaya nasional merupakan kunci penentu untuk mengevaluasi para
manajer, serta dalam produksi dan keuangan faktor budaya sangat berpengaruh dalam
kegiatan produksi dan keuangan

B. Karakteristik Kebudayaan
Beberapa karakteristik kebudayaan perlu diperhatikan karena mempunyai relevansi
dengan bisnis internasional :
1. Kebudayaan mencerminkan perilaku yang dipelajari (learned behavior) yang
ditularkan dari satu anggota masyarakat yang lainnya.
2. Unsur- unsur kebudayaan saling terkait (interrelated)
3. Kebudayaan sanggup menyesuaikan diri (adaptive), artinya kebudayaan berubah
sesuai dengan kekuatan- kekuatan eksternal yang mempengaruhi masyarakat tersebut.
Beberapa pendapat lain tentang karakteristik budaya, adalah sebagai berikut :
1. Dipelajari: Budaya tidak diwariskan atau bersifat biologi, budaya diperoleh dari
pembelajaran dan pengalaman.
2. Dibagi: Masyarakat adalah anggota dari kelompok organisasi atau pembagian budaya
masyarakat, budaya tidak spesifik pada perorangan dan individu\
3. Perubahan generasi:Budaya bersifat kumulatif, melewati dari generasi yang satu ke
generasi yang lainnya.
4. Symbolic: Budaya berdasarkan pada kapasitas manusia untuk memberi tanda atau
menggunakan sesuatu untuk menggambarkan yang lain.
5. Diteladani: Budaya mempunyai struktur dan terintegrasi, perubahan dari satu bagian
akan membawa perubahan pada bagian lain.
6. Penyesuaian: Budaya berdasarkan pada kapasitas manusia untuk berubah &
menyesuaikan diri.
Karena perbedaan budaya terdapat dalam dunia, sebuah pemahaman dari pengaruh
budaya dalam perilaku merupakan suatu kritik dari studi internasional manajemen. Jika
manajer internasional tidak mengetahui sesuatu tentang budaya dari Negara lain yang mereka
setujui, maka hal tersebut akan menimbulkan bencana.

C. Unsur-unsur Kebudayaan
Kebudayaan suatu masyarakat menentukan bagaimana anggota-anggotanya
berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Unsur-unsur dasar kebudayaan adalah
struktur sosial, bahasa, komunikasi, agama, dan nilai-nilai serta sikap. Interaksi unsurunsur
ini mempengaruhi lingkungan lokal yang merupakan tempat bisnis internasional dijalankan.
Struktur sosial adalah seluruh kerangka yang menentukan peran individu-individu dalam
masyarakat, stratifikasi masyarakat, dan mobilitas individu dalam masyarakat tertentu.
1. Struktur social
Semua masyarakat mengelompokkan orang- orang dalam batas tertentu berdasarkan
kelahiran, pekerjaan, tingkat pendidikannya, atau ciri-ciri lainnya. Namun, pentingnya
kategori ini dalam menentukan bagaimana individu-individu berinteraksi satu sama lain
dalam dan diantara kelompok-kelompok ini berbeda-beda dari satu masyarakat dengan
masyarakat lainnya
2. Mobilitas social
Mobilitas sosial adalah kemampuan individu berpindah dari suatu strata masyarakat
ke strata lainnya. Mobilitas social cenderung akan lebih tinggi dalam masyarakat yang kurang
terstratifikasi.
3. Bahasa
Bahasa adalah cerminan utama kelompok-kelompok budaya karena bahasa
merupakan sarana penting yang dipakai anggota- anggota masyarakat untuk berkomunikasi
satu sama lain.
4. Komunikasi
Komunikasi diluar batas budaya, secara verbal maupun non verbal adalah suatu
keahlian yang sangat penting bagi para manajer internasional, walaupun komunikasi sering
dapat berlangsung salah diantara orang-orang yang mempunyai kebudayaan yang sama,
peluang miskomunikasi akan sangat meningkat apabila orang-orang tersebut berasal dari
budaya yang berbeda.
5. Agama
Agama adalah aspek penting kebanyakan masyarakat. Agama mempengaruhi
bagaimana cara anggota- anggota masyarakat berhubungan satu sama lain dan dengan pihak
luar. Agama membentuk sikap yang dimiliki pemeluknya terhadap pekerjaan, konsumsi,
tanggung jawab individu, dan perencanaan untuk masa depan.
6. Nilai dan Sikap Budaya
Nilai adalah prinsip dan standar yang diterima anggota- anggota tersebut; sikap terdiri
atas tindakan, perasaan, dan pemikiran yang dihasilkan nilai-nilai tersebut. Nilai nilai budaya
sering berasal dari kepercayaan yang sangat mendalam tentang kedudukan individu dalam
hubungan dengan Yang Ilahi, keluarga, dan hierarki sosial. Sikap budaya terhadap faktor-
faktor seperti waktu, umur, pendidikan, dan status mencerminkan nilai-nilai ini dan pada
gilirannya membentuk perilaku dan kesempatan yang tersedia bagi bisnis- bisnis
internasional dalam suatu negara tertentu.
7. Pendekatan Kelompok Budaya
Pendekatan kelompok budaya adalah teknik lain dalam mengklasifikasi dan
memahami budaya-budaya nasional dan Kesamaan-kesamaan pendapat dalam banyak
budaya, dengan demikian mengurangi sebagian kebutuhan menyesuaikan praktik-praktik
bisnis untuk memenuhi permintaan-permintaan budaya lokal. Antropolog, sosiolog, dan para
sarjana bisnis internasional telah menganalisa faktorfaktor seperti kepuasan kerja, peran
kerja, dan hubungan antar pribadi di tempat kerja dalam upaya untuk mengenali kelompok-
kelompok Negara yang memiliki nilai-nilai budaya serupa yang dapat mempengaruhi praktik
bisnis internasional. Suatu kelompok budaya terdiri atas Negara-negara yang memiliki
banyak kesamaan budaya walaupun juga terdapat perbedaan budaya.

D. Aspek Budaya dalam Proses Manajemen


Budaya juga memiliki lima aspek yang secara langsung dapat mempengaruhi proses
manajemen, yaitu cultural distance, social change, time orientation, language, dan value
system.
1. Cultural distance
Perbedaan dalam hal agama, kepercayaan, ras, suku, bahasa, dan norma sosial adalah
pembentuk cultural distance. Perbedaan bahasa adalah yang paling mudah di atasi karena bisa
dipelajari. Tetapi perbedaan dalam hal norma sosial akan sangat sulit dipecahkan, karena
norma telah berakar kuat dan tidak dapat diungkapkan dan hanya dapat diketahui dari hasil
perbuatan seseorang. Perbedaan-perbedaan ini mempengaruhi pilihan atas suatu produk,
misalnya, rasa atau selera orang dari daerah Jawa Timur adalah makanan yang cenderung
asin dan pedas, sementara dari Jawa Tengah terkenal dengan makanan yang manis. Semua itu
dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya turun temurun yang telah mengakar kuat di masyarakat
dalam hal masak-memasak.
2. Social change
Social change membahas mengenai sikap dan reaksi orang mengenai perubahan yang
berlaku baik di masyarakat maupun dalam dunia bisnis. Non-western beranggapan bahwa
suatu perubahan harus diperhitungkan apakah akan mempengaruhi hubungan interpersonal
dengan orang lain atau tidak. Sehingga 9 mereka cenderung pasif dan tidak reaktif terhadap
perubahan yang terjadi. Sedangkan Western lebih tanggap dan cepat menyesuaikan diri
dengan perubahan yang terjadi.
3. Time orientation
Prinsip yang dimiliki mengenai pengelolaan waktu merupakan aspek ke empat budaya
yang memiiliki hubungan yang kuat dengan aplikasi bisnis yaitu time orientation. Ketepatan
waktu dalam menepati janji merupakan salah satu bukti nyata bahwa tiap daerah atau negara
memiliki sikap yang berbeda mengenai waktu. Di Amerika dan Kanada, orang sangat
menghargai waktu sehingga timbul slogan "time is money". Sedangkan di negara-negara
lainnya seperti Indonesia, tidak memiliki sikap yang sama. Hal seperti ini juga tercermin dari
jalur birokrasi yang rumit di fasilitas layanan umum yang dikelola pemerintah, misalnya
terlalu banyak formulir yang harus di isi dalam mengurus suatu dokumen, dan sebagainya.
4. Language
Salah satu hal yang penting dalam menjalankan bisnis bila dihubungkan dengan
pengaruh budaya adalah language. Penguasaan bahasa sangat perlu bagi seorang
entrepreneur, minimal bahasa Inggris sebagai bahasa yang umum digunakan dalam hubungan
internasional. Bukan hanya memahami kosakata dan struktur bahasa saja, tetapi juga istilah-
istilah idiomatik yang digunakan dalam bahasa yang bersangkutan, sehingga tidak
menimbulkan salah persepsi.
5. Value system
Dimensi yang terakhir adalah value system, yaitu terdiri dari :
- power system : persepsi pemimpin yang selalu benar dan masyarakat tidak
berinisiatif dalam mengambil keputusan
- uncertainty avoidance : ketakutan dalam mengambil resiko dan tantangan
dalam bisnis
- individualism vs collectivism : budaya individualistime vs budaya kolektif sehingga
menjadi bagian dari kelompok-kelompok yang menjadi loyalitas.
- masculinity vs femininity : derajat nilai-nilai dominan dalam masyarakat yang
menekankan ketegasan

E. Budaya Mempengaruhi Fungsi Bisnis


Budaya menjadi salah satu dasar utama yang dijadikan landasan bagi para pelaku
bisnis untuk memulai kegiatan usahanya. Faktor budaya ini pula yang memiliki 10 pengaruh
paling besar dalam kegiatan bisnis internasional. Hal ini disebabkan karena budaya di tiap
negara yang sangat banyak dan beragam sehingga perlu banyak penyesuaian dan pendekatan
bagi para pelaku bisnis untuk mulai memasarkan produk atau jasa mereka. Oleh sebab inilah
budaya dikatakan dapat mempengaruhi fungsi bisnis.
1. Fungsi pemasaran
Adat, sifat, serta nilai yang sangat beragam di berbagai negara terbukti bisa
menghambat perusahaan untuk menggunakan marketing mix yang sama di semua pasar.
Contohnya saja pada P&G yang gagal mempromosikan sabun buatannya di Jepang karena
perbedaan budaya yang ada.
2. Fungsi keuangan
Nilai serta sikap dari warga negara dalam mengatur keuangan menjadi hal yang paling
berpengaruh dalam operasional perusahaan. Karena budaya keuangan sendiri merupakan
kunci kemakmuran dan produktivitas perusahaan. Ketika suatu negara memiliki budaya
pengelolaan keuangan yang buruk, hal ini menyebabkan ketidakefisienan dalam berurusan
dengan pelanggan sehingga bisa menghambat akses pembiayaan dari perusahaan.
3. Fungsi produksi
Beragamnya adat, agama, serta kebudayaan yang berada di tiap negara menjadikan
banyak perusahaan internasional tidak bisa menyama ratakan produk yang akan dijualnya.
Contohnya perusahaan Subway yang tidak bisa menjual sandwich dengan isian daging sapi di
negara India karena mayoritas warga India yang beragama Hindu.
4. Fungsi Sumber Daya Manusia (SDM)
Banyaknya budaya yang ada juga sangat berpengaruh pada perusahaan dalam
melakukan evaluasi dan pada saat perekrutan karyawan baru. Misalnya pada negara Inggris
yang lebih mengutamakan latar belakan pendidikan saat mengadakan proses perekrutan

Anda mungkin juga menyukai