Anda di halaman 1dari 26

GLOBALISASI DAN PENGARUH

KULTURAL
KELOMPOK I

H. ABDUL RAHMAN R 2017.24.096


MAKSUM 2017.24.093
RASNAWATI RASJID 2017.24.097
ANDI SYAHYUNI SOLONG 2017.24.091
NISRINAH NAOPAL 2017.24.103
ASTRI ULANGDARI 2017.24.092
1. STRATEGI GLOBAL
 Globalisasi adalah suatu proses tatanan
masyarakat dunia yang tidak mengenal batas
wilayah dan menghubungkan antara masyarakat di
suatu negara dengan masyarakat di negara lain di
seluruh dunia

 Globalisasi didefinisikan sebagai saling tergantung


dalam transportasi, distribusi, komunikasi, dan
jaringan ekonomi melewati batas internasional.
Lanjutan …..
 Manajemen lintas kultural mencoba memperluas setelah manajemen
domestik guna mencakup pertimbangan global dan multi kultural
antara lain :
a. Keterampilan Strategi Global
Keberhasilan global membutuhkan dobrakan keseimbangan
antara kapitalisasi pada sumber daya dan kebutuhan di suatu
negara dan meraih visi dari globalisasi

b. Keterampilan Manajemen Beragam Kultural


Suatu organisasi tidak dimanajemeni menurut nilai-nilai yang di
anut karyawan mungkin akan menimbulkan konflik,
ketidakpastpastian dan frustasi
c. Keterampilan Membangun Kelompok
Kebutuhan akan kelompok kerja global akan jelas bila
memperhatikan bagaimana sistem akunting dan audit dilakukan di
beberapa bagian dunia.

d. Keterampilan Organisasi
 Kreativitas dan kemampuan melakukan temuan dalam mendesain
organisasi dan pekerjaan
 Toleran yang tinggi untuk keraguan- keraguan

 Kemampuan mengkoordiansi keuangan, pemasaran, manajemen


operasi, dan ketergantungan sumber daya
e. Keterampilan Berkomunikasi
Mencapai efektivitas komunikasi dalam bentuk kultur yang homogen
sangat sulit. Tetapi hal ini lebih menantang dan sukar bila suatu
keragaman kebangsaan, bahasa, dan kultur terjadi di dalam
organisasi yang sama

f. Keterampilan Mentransfer Pengetahuan


Mempelajari suatu praktik, tekhnik atau pendekatan di satu negara
yang dapat dialihkan kemana saja merupakan suatu ketarampilan
yang dapat di pergunakan manajer secara reguler
2. KULTUR

 Kultur adalah sesuatu hal yang terkait dengan kebudayaan


kelompok tertentu serta kebiasaan mereka yang meliputi
kepercayaan, tradisi, atau hal-hal yang berkaitan dengan seni
rupa.

 Kultur merupakan sesuatu yang berhubungan dengan


kebudayaan. Jadi, segala sesuatu yang ada kaitannya dengan
unsur budaya disebut kultur.
Lanjutan….
Kultur memiliki karakteristik seperti :
 Mempelajari
 Saling berbagi
 Transgenerasi
 Persepsi pengasuh
 Adaptasi
cara pandang terhadap kultur dapat dibagi menjadi 3 perspektif
yaitu:
 Perspektif integratif
 Perspektif diferentiatif
 Perspektif fragmentatif
a. Kultur Organisasi
Di ibaratkan suatu perusahaan yang berorientansi dunia akan
sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh suatu kultur
nasional dimana perusahaan itu beroperasi, sehingga di situlah
sebaiknya mereka mengembangkan kultur organisasi .

b. Kultur Nasional
Kultur nasional merupakan suatu kesatuan nilai- nilai, sikap,
keyakinan, dan norma- norma yang saling berbaur pada
sebagian besar penduduk suatu negara.
c. Sejarah Dan Kultur
 Sejarah suatu negara memberikan wawasan lebih

mendalam mengenai pengembangan kultur suatu


negara.

 Kultur negara, subkultur, kultur organisasi, sejarah


semua mempengaruhi pola perilaku karyawan,
struktur, dan proses yang terdapat di dalam
organisasi
3. Dimensi Kultural

 Terdapat banyak dimensi yang membedakan kultur.


Dimensi ini mempengaruhi perilaku yang dapat
mengakibatkan kekeliruan pemahaman,
ketidaksepakatan, atau konflik.
a. Hubungan Manusia dengan Alam

Dibeberapa Negara, manusia mencoba mengendalikan lingkungan alam

mereka. Dalam kultur yang dengan praktik dominasi, prestasi jelek acapkali

melibatkan sanksi atau hukuman.

b. Individualisme Versus Kolektivisme

Orang Amerika menempatkan nilai sangat tinggi pada konsep


individualisme, yang menunjukkan sikap independensi seseorang yang
merasakan kebebasan besar dalam kehidupan dan keputusan pribadinya.
c. Orientasi Waktu

Dengan perbedaan cultural memandang waktu akan membantu menjelaskan


perbedaan perilaku di antara manusia di lingkungan masyarakat yang
berbeda.

d. Orientasi Aktivitas
Dalam kultur seperti di AS, penekanan diartikan sebagai pengambilan
tindakan. Manajer dalam kultur yang berorientasi pada hasil bisa
memotivasi karyawan melalui promosi, peningkatan gaji berdasarkan
system merit, bonus dan pengakuan publik
e. Informalitas

Orang Amerika biasanya tidak memberikan penghargaan tinggi pada


tradisi, seremoni dan aturan social.

f. Bahasa

Bahasa menimbulkan hambatan dalam transaksi global. Kultur


menggambarkan nilai masyarakat setempat dalam bahasa mereka.

g. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan faktor dominan. Dengan demikian, bisa


memberikan akibat nyata bagaimana dan apa bisnis yang dilakukan, jadwal
kerja, dan sikap terhadap etika
4. Temuan Riset Lintas Kultural

Hasil data survey Hofstede dalam empat dimensi diidentifikasi


dengan perbedaan dan kesamaan kultur. Geert Hofstede
mempelajari berbagai kultur di beberapa negara yang
mengembangkan suatu instrument penelitian dan
menggunakannya di beberapa negara.
Riset Hofstede

Geert Hofstede seorang peneliti Belanda memutuskan untuk


mempelajari bagaimana kultur di beberapa Negara bisa sama dan
berbeda. Hasil data survey Hofstede dalam empat dimensi
diidentifikasi dengan perbedaan dan kesamaan kultur antara lain;

a. Pencegahan Atas Ketidakpastian


Manusia dengan pencegahan ketidakpastian yang rendah akan
tetap merasa nyaman walaupun mereka tidak merasa pasti akan
keadaan masa depan.
b. Maskulin-Feminin
Manusia dalam kultur yang berorientasi maskulin tinggi percaya
bahwa :
 Peran sex dalam masyarakat harus dibedakan dengan jelas : pria
dimaksudkan memimpin dan wanita adalah pihak yang mengikuti.
 Ambisi dan asertif akan mendorong perilaku.

Sedangkan manusia dalam kultur yang berorientasi pada femininitas


mempunyai keyakinan sebagai berikut :
 Peran sex dalam masyarakat sebaiknya mengalir dan fleksibel :
persamaan seksual diinginkan.
 Mutu kehidupan sangat penting dibanding prestasi personal dan
keberhasilan yang tampak.
c. Individualisme-Kebersamaan

Dimensi ini mengasumsikan bila masing-masing orang


dapat memenuhi kebutuhan pribadinya, maka
seluruh masyarakat akan bermanfaat.
d. Jarak Kekuasaan
Dalam kultur nasional yang memberi sedikit toleransi
pada jarak kekuasaan, norma-norma dan nilai
mengatakan bahwa perbedaan kekuasaan
sebaiknya minimal.
e. Semangat Riset Hofstede
Hosfstede menjelaskan tidak hanya praktik
manajemen, tetapi teori manajemen juga dibatasi
oleh lingkungan kultur nasional di mana mereka
diciptakan.
f. Kritik Hofstede
Meskipun terdapat kritik dan batasan, riset dan
studi Hofstede telah memberi rangsangan dan
perhatian pada kultur nasional dan kemampuan
dampak pada perilaku dan gaya.
g. Riset Laurent

Andre Laurent peneliti Prancis yang mempelajari filosofi dan


perilaku manajer di Sembilan negara Eropa Barat, Amerika Serikat,
Jepang dan Indonesia. Ia sangat tertarik mengamati bagaimana
manajer bertingkah laku di berbagai situasi kerja. Ia menemukan
pola atau gaya yang unik dari perilaku manajerial di masing-
masing negara.
5. TRANSISI LINTAS KULTURAL

 Perusahaan Global atau Global Corporation (GC)


merupakan struktur perusahaan sedemikian rupa
sehingga batas Negara menjadi kabur dimana
orang terbaik akan direkrut tanpa menghiraukan
kewarganegaraan.
 Perusahaan Multinasional atau Multinational
Corporation (MNC) merupakan suatu perusahaan
dengan para operator diberbagai Negara tetapi
masing-masing dipandang sebagai perusahaan
yang terpisah.
a) SDM bagi Penugasan Internasional
 Kebangsaan Negara setempat atau pekerja local

 Kebangsaan Negara induk adalah mereka yang


dikirim dari Negara dimana organisasi
dipusatkan.
 Kebangsaan Negara ketiga adalah karyawan
dari Negara lain di luar dari perusahaan induk
berpusat.
b) Menyeleksi Manajer Ekspatriat
c) Kejutan Kultural (Culture Shock) dan Manajer
Ekspatriat
Siklus Kejutan Kultural terdiri dari tiga fase, yaitu:
 Pesona dan Daya Tarik

 Rasa frustasi dan kebingungan

 adaptasi
d) Pelatihan Manajer Ekspatriat

Pelatihan sebelum keberangkatan termasuk kegiatan penting persiapan

ekspatriat untuk penugasan ke luar negeri. Tujuannya adalah untuk

mengurangi terjadinya kejutan kultural yang bakal ditemui oleh manajer

dan keluarganya dengan membiasakannya pada situasi negara tuan

rumah. Aktivitas sebelum keberangkatan yang penting adalah pendidikan

bahasa dan pelatihan orientasi kultural

Anda mungkin juga menyukai