MODUL 9
PERILAKU KEORGANISASIAN
LINTAS BUDAYA
KELOMPOK 3
1.Putri Rizki Rahmania
2. Alifia Sholihatun
3. Eka Sugiarti
4. Annisa Khaerani
5. Ahmad Basyir
6. Firdaus Nirwan
7. Prandika Adi Saputra
KB 1
By : Alifia
D. DIMENSI- DIMENSI BUDAYA NASIONAL
INDIVIDUALISM- COLLECTIVISM
MASCULINITY - FEMININITY
SE
organisasi berharap dan
mau menerima kenyataan
bahwa kekuasaan tidak
didistribusikan secara
merata
Individualism V.S Collectivsm
KEGIATAN BELAJAR 2
Praktik Perilaku Organisasi dalam keragaman Budaya
Masyarakat
A. KERAGAMAN BUDAYA : KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
manajer mengakui perbedaan budaya ketika mereka menyadari bahwa orang- orang yang berasal dari budaya
berbeda menunjukkan berperilaku berbeda dan perbedaan perilaku tersebut pada akhirnya mempengaruhi cara kerja
fungsi- fungsi organisasi. Dalam lingkungan masyarakat yang serba beda, pengakuan terhadap perbedaan budaya
merupakan langkah penting yang harus ditempuh seorang maanjer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Meski
demikian pengakuan terhadap perbedaan budaya tidak bisa disamakan dengan penilaian terhadap perbedaan
budaya. Keduanya merupakan terminologi yang berbeda. Menilai budaya berarti menganggap bahwa budaya sebuah
masyarakat lebih baik atau lebih buruk dibandingkan dengan budaya masyarakat lain. Dalam kenyataan bisa dikatakan
tidak ada budaya yang lebih atau lebih buruk dari budaya lain.
Jika seorang manajer melakukan penilaian budaya, misalnya menilai teman kerja atau karyawan berdasarkan
keanggotaan mereka dalam sebuah kelompok budaya tertentu, dia bisa dianggap melakukan tindakan immoral,
berprasangka buruk (prejudice) dan mengarah pada tindakan menyerang pihak lain, rasial, bias jender, dan
etnosentrik.
KB 2
KEUNTUNGAN
Keragaman budaya ketika organisasi tersebut mengarah pada
prosesorganisasi yang bersifat divergen
Bagi organisasi yang bermaksud memperluas perspektifnya,
strategi, taktik atau pendekatan baru maka keragaman budaya me
njadi sumber kukuatan organisasi
Ketika organisasi bermaksud mereposisi eksistensinya
ataumereposisi strateginya, misalnya dari bricks-and-mortar
business (bisniskonvensional) ke click-and-mortar business (bisnis
berbasis internet), paramanajer sangat disarankan untuk
memanfaatkan keragaman budaya.
By: Annisa
Home
KERUGIAN
1.Keragaman budaya akan menyebabkan masalah manakala proses
organisasi bersifat konvergen yakni ketika semua karyawan dituntut untuk
berpikiran dan melakukan tindakan dengan cara yang sama
2. Komunikasi dan integrasi menjadi semakin sulit kerikakeragaman budaya
eksis karena masing-masing menuntut pemaknaan dan tindakan yang
konvergen
3. Keragaman budaya seringkali menyebabkan dua belah pihakgaal
memperoleh pemahaman bersama-sebuah prasyarat bagi komunikasi yang
efektif; mereka juga tidak bekerja dengan cara yang sama atau irama yang
sama - sebuah prasyarat bagi berhasilnya integrasi
D. Strategi mengelola keragaman budaya
E. Memecahkan masalah dengan Sinergi budaya
Situasi yang terbaik bagi organisasi menghadapi Keragaman budaya adalah memanfaatkan
dampak positif dan meminimalkan dampak negatif keragaman.
Proses pemecahan masalah pada kultur oli Sinar detik organization dapat dilihat atau dapat
dilakukan dengan berapa langkah berikut :
1. Langkah 1. Menjelaskan situasi yang sedang dihadapi, langkah pertama ini adalah langkah yang
harus ditempuh para manajer untuk mengakui bahwa persoalan kultur benar-benar eksis
2. Langkah 2.: menginterprestasikan situasi kultural.
Proses selanjutnya adalah mengidentifikasi dan menginterpretasi kesamaan dan perbedaan
dalam cara berpikir cara mengungkapkan perasaan dan cara bertindak diantara pihak-pihak yang
secara kultural berselisih.
3.langkah 3: meningkatkan kreativitas kultural.
Yaitu dengan cara mencari cara terbaik untuk memecahkan persoalan yang melibatkan orang-
orang dari kontur yang berbeda.
F. IMPLEMENTASI STRATEGI YANG MELIBATKAN
SINERGI KULTURAL
Setelah semua desain dan strategi memecahkan masalah berbasis
sinergi kultural ditetapkan, kini giliran untuk mengimplementasikannya.
Namun implementasi itu sendiri harus direncanakan dengan baik.
Misalnya, sebelum masing-masing anggota organisasi harus merubah
cara pandangnya, terlebih dahulu mereka harus menyadari orientasi
budaya masing-masing. artinya mereka harus memahami asumsi dasar
budaya dan pola perilakunya dan pada saat yang sama juga memahami
asumsi dasar budaya dan pola perilaku yang digunakan pihak lain. Tanpa
adanya kesepahaman ini mustahil usulan perubahan bisa dilaksanakan.
Thankyou