Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 2

MENGELOLA
KEBERAGAMAN
BUDAYA DALAM
ORGANISASI
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ANGGOTA
KELOMPOK
Anindya Azmanasiba Kullahin (4)

Brah,manta Fikri Nabata (7)

Kenzie Niscala Apta Bhadrika (18)

.Mira Khairunnisa (20)

Prysca Ayu Windasari (23)

Sheva Ole Gunnar P.C (29)


LATAR BELAKANG
Keberagaman budaya atau “cultural diversity” adalah
keniscayaan yang ada di bumi Indonesia sebagai Negara yang
memiliki banyak pulau. Keberagaman budaya di Indonesia
adalah sesuatu yang tidak dapat di pungkiri keberagamanya.
Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk selain
kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga
terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan
yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan
kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut
TUJUAN DAN MANFAAT
1. Untuk mengetahui dan lebih memahami pengertian keberagaman
budaya.
2. Untuk mengetahui dan lebih memahami faktor penyebab keberagaman
budaya.
3. Untuk mengetahui dan lebih memahami manfaat keberagaman
budaya.
4. Untuk mengetahui dan lebih memahami asas dan dimensi manajemen
keberagaman.
5. Untuk mengetahui dan lebih memahami masalah akibat keberagaman
budaya.
6. Untuk mengetahui dan lebih memahami cara mengatasi akibat
keberagaman budaya di Indonesia.
DEFINISI KEBERAGAMAN
BUDAYA
Keberagaman atau diversity semula dipergunakan dalam pengertian secara umum
sebagai pernyataan bervariasi (Chris Speechley dan Ruth Wheatley, 2001:4). Namun,
keberagaman kemudian berkembang dan dipergunakan untuk menjelaskan
terdapatnya variasi ditempat pekerjaan, karena dalam suatu organisasi terdapat orang
dengan berbagai latar belakang dan budaya.
Keberagaman menunjukkan adanya perbedaan, kesamaan dan tegangan yang
berhubungan, yang terjadi pada setiap bauran. Keberagaman adalah bauran dari
perbedaan, kesamaan dan tegangan yang dapat timbul di antara elemen dari collective
mixture (R. Roosevelt Thomas, Jr., 2006: 101). Mixture atau bauran dapat terdiri beberapa
dimensi keberagaman, Dapat berupa ras. gender, etnis, asal daerah, umur, afiliasi politik,
kelas sosial-ekonomi, atau orientasi seksual atau mungkin kombinasi dari faktor-faktor
tersebut.

FAKTOR PENYEBAB
KERAGAMAN BUDAYA
Masyarakat Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di
lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku bangsa memiliki identitas social,
politik, dan budaya yang berbeda-beda, seperti bahasa, adat istiadat
serta tradisi, sistem kepercayaan dan sebagainya. Dengan identitas
yang berbeda beda ini, kita dapat mengatakan bahwa Indonesia
memiliki kebudayaan local yang sangat beragam.
Ada beberapa faktor antara lain : Keberagaman suku bangsa
Keberagaman bahasa dan dialek
Keberagaman agama
Keberagaman seni dan budaya
Faktor Pembentukan budaya
Faktor Perubahan budaya
MANFAAT KEBERAGAMAN
BUDAYA
Tidak semua Negara memiliki keberagaman budaya seperti yang dimiliki
Indonesia. Dengan demikian keberagaman budaya memberikan manfaat bagi
bangsa kita. Dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam
bahasa daerah dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa
Indonesia. Dalam bidang pariwisata, keberagaman budaya dapat di jadikan objek
dan tujuan pariwisata di indonesia yang bisa mendatangkan devisa. Pemikiran
yang timbul dari sumber daya manusia masing-masing daerah dapat pula di
jadikan acuan bagi pembangunan nasional. Selain itu, manfaatnya dalam
organisasi adalah :
Mempromosikan nilai nilai kemanusiaan
Meningkatkan produktivitas
Membantu membuat kolam bakat
Pertukaran Ide ide inovatif
ASAS DAN DIMENSI
MANAJEMEN KEBARAGAMAN
Terdapat pandangan bahwa Manajemen keberagaman mempunyai
asas yang perlu dijadikan pedoman dalam menjalankanannya. Disisi lain
keberagan mempunyai dimensi tertentu yang dapat dijadikan indikator
untuk mengetahui ciri-ciri atau sifat keberagaman.

Asas Manajemen Keberagaman


Terdapat lima asas untuk memahami dan mempromosikan efektivitas
entuk menguasai keberagaman yang secara bersama-sama mendasari
kerangka kerja pengambilan keputusan. Kelima asas tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut (R. Roosevelt Thomas, Jr. 2006: 119).

1.HARUS DIBANGUN PEMAHAMAN


BERSAMA TENTANG KONSEP INTI
Sebelum memulai membuat keputusan, harus terdapat pemahaman bersama
tentang konsep inti keberagaman. Di banyak organisasi, eksekutif dan pemimpin
keberagaman internal, secara sendiri-sendiri atau bersama-sama merasakan
kebingungan konseptual, kecuali bahwa kebingungannya yang bersangkutan
dengan keberagaman. Beberapa melangkah dengan versinya sendiri tentang
dan keberagaman dengan tanpa kecenderungan menguji efektivitasnya. Adapun
lainnya tidak dapat menyebut definisi dan dasar-dasar yang menjelaskan usaha
mereka sehingga kembali pada rasionalitas bahwa"keberagaman berarti hal
yang berbeda bagi yang berbeda”. Karenanya, untuk keberlanjutan dan
efektivitas usaha keberagaman harus didasarkan pada konsep yang dipahami
dan diucapkan dengan baik.
2.KONTEKS ADALAH KUNCI
Semua keputusan harus sesuai dengan lingkungan
internal dan eksternal di mana keputusan dibuat. Usaha
keberagaman tidak dan dilakukan dalam keadaan hampa,
tetapi dibentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan eksternal
dan misi, visi, dan strategi organisasi.

3.USAHA KEBERAGAMAN HARUS


“REQUIREMENTS DRIVEN”
Sejak quality decision harus sering dibuat dianatara
tegangan keberagaman dan sejak kita semua adalah
diversity challenged, memiliki kelemahan dalam
keberagaman, paling tidak pada tingkat tertentu,
menjadi kritis untuk memfokus pada hal-hal yang
esensial. Hal tersebut memungkinkan kita kembali pada
apa yang penting dan membuat quality decision
daripada tegangan dan tantangan.
4.ASPIRASI KEBERAGAMAN INDIVIDU DAN
KELOMPOK HARUS DIPERTIMBANGKAN
Ketika kita berbicara tentang keberagaman, kita berbicara keberagaman
dari perspektif perusahaan atau manajer sebagai perwakilannya. Jarang
kita berpikir aspirasi personal dari individu pemimpin atau kontributor.
Aspirasi dari individual ini mungkin berbeda dari aspirasi perusahaan.
Sama jelasnya bahwa aspirasi individual dapat memengaruhi efektivitas
usaha keberagaman perusahaan.
5.PERUSAHAAN DAN INDIVIDU HARUS MENERAPKAN
"STRATEGIC DIVERSITY MANAGEMENT" SECARA
UNIVERSAL
Untuk mengelola keberagaman secara efektif, perusahaan dan individual harus
menerapkan the craft atau keahlian manajemen keberagaman strategis pada bauran
yang kritis.
The craft mengandung dua elemen, yaitu art and skill atau seni dan keterampilan (R.
Roosevelt Thomas, Jr., 2006: 15). Untuk bakat alamiah, the craft kebanyakan diartikan
sebagai seni. Sering mereka tidak dapat dengan mudah mengungkapkan mengapa dan
bagaimana mereka begitu efektif dengan manajemen keberagaman. Di sisi lain mayoritas
the craft adalah keterampilan yang dipelajari. Hal ini memang lebih mudah diucapkan
daripada melakukannya. Kepedulian, penerimaan, dan pemahaman manajemen
keberagaman strategis tidak perlu menerjemahkan ke dalam implementasi. Mungkin saja
memahami dan menerima definisi dan prinsip-prinsip, tetapi masih belum dapat
menggunakannya.

MASALAH AKIBAT
KEBERAGAMAN BUDAYA
Selain membawa manfaat, keberagaman budaya pun
memiliki dampak negative. Mengatur dan mengurus sejumlah
orang yang sama ciri-ciri, kehendak dan adat istiadatnya
tentunya lebih mudah daripada mengurus sejumlah orang
yang semuanya bebeda-beda mengenai hal-hal tersebut.
Potensi terpendam untuk terjadinya konflik karena
ketegangan antar suku bangsa dan golongan tidak bisa di
abaikan begitu saja
CARA MENGATASI AKIBAT
KEBERAGAMAN BUDAYA
DI INDONEIA
Kita tahu bahwa keberagaman budaya dapat menimbulkan konflik dan
kerusuhan sosial. Sebenarnya, telah banyak upaya yang dilakukan oleh
pemerintah kita dalam mengatasi masalah sosial akibat keberagaman
budaya. Ahli-ahli ilmu sosial juga telah memberikan teori-teori pemecahan
masalah akibat konflik sosial budaya. Namun pengaruh pemecahan masalah
tersebut, tidak langsung dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Adapun
metode-metode pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya yang
biasa dilakukan, antara lain sebagai berikut :

a. Metode kompetisi (competition)


Metode kompetisi adalah pemecahan masalah dengan menggunakan teknik
persaingan. Metode ini menyajikan suatu arena persaingan menang-kalah
kepada pihak-pihak yang bertentangan.
b. Metode menghindari (avoidance)
Metode menghindari adalah pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak
yang berselisih menarik diri atau menghindari konflik. Dalam metode ini biasanya
pihak-pihak yang bertentangan mengambiil keputusan untuk berpisah atau
menghindar secara fisik.
c. Metode akomodasi (accommodation)
Metode akomodasi adalah cara pemecahan masalah dengan menciptakan
kondisi damai untuk sementara. Metode ini diterapkan apabila salah satu pihak
bersedia memenuhi tuntutan pihak lawan.
d. Metode kompromi (compromise)
Metode kompromi adalah pemecahan masalah dengan cara melakukan
perundingan damai. Metode ini tidak diarahkan untuk menentukan siapa yang
menang atau yang kalah, tetapi untuk mencari akar permasalahan, sehingga
dicapai suatu kesepakatan damai.

Kesimpulan
Keberagaman Budaya adalah Keberagaman budaya atau “cultural
diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia sebagai
Negara yang memiliki banyak pulau. Keberagaman budaya di
Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat di pungkiri
keberagamanya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk
selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia
juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan
yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok
suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Dengan jumlah penduduk
200juta orang dimana mereka tinggal tersebar di berbagai pulau di
Indonesia. Mereka juga mendiami wilayah dengan kondisi geografis
di Indonesia yang bervariasi. Mulai dari pergunungan, tepian hutan,
pesisir, dataran rendah, dataran tingggi, perdesaan, hingga
perkotaan. Hal ini yang berkaitan dengan tingkat beradaban
kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia.

THANK YOU
FOR LISTENING!

Anda mungkin juga menyukai