Anda di halaman 1dari 12

Konseling Lintas

Budaya
Analisis Perilaku Dalam Konseling Lintas Budaya
01 02
INDRIANI PUTRI SATRIANI ALMAIDAH
921862010022 921862010026

03 04
HAERUL ABD RAHIM
921862010006 921862010066
KONSEP KONSELING
LINTAS BUDAYA
Penerapan konseling lintas budaya mengharuskan konselor peka dan tanggap
terhadap adanya keragaman budaya dan adanya perbedaan budaya antar
kelompok klien yang satu dengan kelompok klien lainnya, dan antara konselor
sendiri dengan kliennya. Konselor harus sadar akan implikasi diversitas budaya
terhadap proses konseling. Budaya yang dianut sangat mungkin menimbulkan
masalah dalam interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Masalah bisa
muncul akibat interaksi individu dengan lingkungannya. Sangat mungkin
masalah terjadi dalam kaitannya dengan unsur-unsur kebudayaan, yaitu budaya
yang dianut oleh individu, budaya yang ada di lingkungan individu, serta
tuntutan-tuntutan budaya lain yang ada di sekitar individu.
KETERAMPILAN DAN PRILAKU
KONSELOR LINTAS BUDAYA

Keterampilan dan Pengaruh Budaya


Pengetahuan Konselor Prilaku Konselor Pada Perilaku
Pengetahuan dan informasi yang spesifik
tentang kelompok yang dihadapi
KETERAMPILAN DAN ·Pemahaman mengenai cara kerja sistem sosio-politik di negara

PENGETAHUAN tempat kelompok berada, berkaitan dengan perlakukan terhadap


kelompok tersebut.
KONSELOR
Khusus dalam menghadapi klien yang ·Pengetahuan dan pemahaman yang jelas dan
berbeda budaya, konselor harus memahami eksplisit tentang karakteristik umum konseling
masalah sistem nilai. M. Holaday, M.M.
dan terapi.
Leach dan Davidson (1994) ·Memiliki keterampilan verbal maupun non-verbal
·Mampu menyampaikan pesan secara verbal maupun non-verbal
mengemukakan bahwa konselor
professional hendaknya selalu meingkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam ·Menyadari batas-batas kemampuan dalam
melaksanakan konseling lintas budaya, memberikan bantuan dan dapat mengantisipasi
yang meliputi hal-hal sebagai berikut: pengaruhnya pada klien yang berbeda.

·Memiliksi keterampilan dalam memberikan intervensi demi


kepentingan klien
PERILAKU KONSELOR Oleh karena itu, konselor harus menghormati sikap klien,
termasuk nilai-nilai agama, kepercayaan, dan sebagainya.
Sue, dkk (1992) mengemukakan bahwa konselor dituntut
Para konselor lintas budaya yang tahu tentang untuk mengembangkan tiga dimensi kemampuan, yaitu:
kesamaan humanity harus dapat
mengidentifikasi physical sensation dan
psychological states yang dialami oleh klien. • Dimensi keyakinan dan sikap
Konselor lintas budaya hendaknya dapat
melakukan tugasnya secara efektif, maka untuk
itu konselor perlu memahami bagaimana
dirirnya sendiri menyadari world view-nya dan 2. Dimensi pengetahuan
dapat world view klien. prilaku konselor dalam
melaksanakan hubungan konseling akan
menimbulkan perasaan-perasaan tertentu pada 3. Dimensi keterampilan sesuai
diri klien, dan akan menentukan kualitas dan
keefektifan proses konseling.
dengan nilai-nilai yang dimilki
individu
SELANJUTNYA, RAO JUGA
MENGEMUKAKAN BAHWA ASPEK-
ASPEK YANG MENDASARI PERILAKU
TERSEBUT ADALAH SEBAGAI
BERIKUT:

Keyakinan Pemahaman

Nilai-nilai Rapport

Penerimaan Empaty
PERSYARATAN Konselor harus terlatih secara khusus dalam perspektif
multi budaya, baik akademik maupun pengalaman.
KONSELOR LINTAS
BUDAYA Penciptaan situasi konseling harus atas persetujuan bersama antara klien
dan konselor, terutama yang berkaitan dengan dengan kemampuan mereka
Isu konselor dalam penyelenggaraan dalam mengembangkan hubungan kerja teurapetik.
konseling lintas budaya adalah
bagaimana konselor dapat
memberikan pelayanan konseling Konselor harus fleksibel dalam menerapkan teori
yang efektif dengan klien yang
terhadap situasi-situasi khusus klien.
memiliki latar belakang budaya yang Konselor harus terbuka untuk dapat ditantang dan diuji.

berbeda. Dalam hubungan dengan isu Dalam situasi konseling multi budaya yang lebih
ini, Lorion dan Parron (1985) penting adalah agar konselor menyadari sistem nilai
mengemukakan persyarakat konselor mereka, potensi, stereotipe, dan prasangka-
lintas budaya sebagai berikut: prasangkanya.
Konselor menyadari reaksi-reaksi mereka terhadap perilaku-perilaku
umum.
PENGARUH BUDAYA PADA PRILAKU
Pengantar konseling lintas budaya yakni menatap masa depan
adalah untuk terus belajar tentang bagaimana budaya
40
mempengaruhi prilaku manusia. Ketika berinteraksi dengan
orang dari budaya lain diseluruh dunia, baik saat kita berpergian
30
atau sebaliknya, kita menghadapi berbagai cara budaya
mewujudkan dirinya melalui prilaku. Dengan meningkatnya
20
pemahaman kita tentang perwujudan-perwujudan ini, kita akan
semakin menghargai pentingnya peran budaya, tidak hanya
10
dalam memberi kita rambu-rambu dalam hidup tapi juga dalam
membantu kita menemukan jalan untuk bertahan hidup.
0
Kenyataannya, budaya menyediakan bagi kita aturan-aturan yang Item 1 Item 2 Item 3 Item 4

memastikan berlangsungnya hdup, dengan asumsi bahwa sumber


daya hidup masih tersedia.
SESI PERTANYAAN
Kepada setiap kelompok dipersilahkan untuk memberi pertanyaan
:)
PERTANYAA
N
SEKIAN
AND
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai